Anda di halaman 1dari 16

TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WADHIHAH

KARYA ‘ALI AL-JARIM DAN MUSTHAFA AMIN

Walfajri
Institut Agama Islam Negeri Metro
e-mail: walfajri2018@gmail.com

Abstract
This paper aims to assess the book of al-Balaghah al-Wadhihah compiled by ‘Ali al-Jarim
and Mustafa Amin as a textbook used in the Department of Arabic Language Teaching at
the Education Faculty of State Islamic Istitute of Metro. The study of this textbook uses the
literature review method by examining various theories about the principles and criteria
for preparing textbooks as an analysis tool. The result of study found that the book of al-
Balaghah al-Wadhihah is in accordance with the principles and criteria for the
preparation of a good textbook. There are some advantages and disadvantages of this
textbook. The advantages of this textbook include: the basic concepts of the subject are
simple, containing verses of the Qur'an as an example of discussion of material and
practice. However, it still has many disadvantages, among others: this textbook is
composed for Arabic (Egyptian) students and uses Arabic as the language of instruction,
not compiled for Non-Arabic (Indonesian) students so that it is difficult to understand by
Indonesian students who are weak in nahwu-sharaf mastery and lack of vocabulary.

Keywords: Textbook, al-Balaghah, Arabic Literature, Tadzawwuq Adabiy

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk menilai buku al-Balaghah al-Wadhihah yang disusun oleh ‘Ali
al-Jarim dan Musthafa Amin sebagai buku ajar Balaghah yang digunakan di Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Telaah buku ajar ini menggunakan metode kajian pustaka dengan mengkaji berbagai teori
tentang prinsip dan kriteria penyusunan buku ajar sebagai alat analisa. Dari hasil penilaian
terhadap buku al-Balaghah al-Wadhihah ini sudah memenuhi prinsip dan kriteria
penyusunan buku ajar yang baik. Kelebihan dari buku al-Balaghah al-Wadhihah ini antara
lain: konsep-konsep pokok bahasannya sederhana, memuat ayat-ayat al-Qur’an sebagai
contoh pembahasan materi dan latihan. Namun ia masih pula memiliki banyak kekurangan
antara lain: buku al-Balaghah al-Wadhihah disusun untuk pelajar Arab (Mesir) dan
menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya, bukan disusun untuk pelajar
Non-Arab (Indonesia) sehingga sulit dipahami oleh pelajar Indonesia yang lemah
penguasaan nahwu-sharaf dan minim perbendaharaan kosa kata.

Kata Kunci: Buku Ajar, al-Balaghah, Sastra Arab, Tadzawwuq Adabiy

Pendahuluan dapat dikatakan sebagai salah satu bagian

Buku ajar memiliki fungsi dan dari implementasi silabus atau kurikulum

peran yang amat penting dalam proses pembelajaran yang mencakup tujuan,

belajar-mengajar. Keberadaan buku ajar materi, metode, dan evaluasi tergambar


32 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

secara jelas dalam buku ajar yang berbagai perguruan tinggi Islam di
berkualitas baik. Buku ajar juga dapat Indonesia. Namun, sejauh ini nampaknya
berperan sebagai sumber belajar. Ia telaah terhadap kualitas dan kesesuaian
menyajikan suatu sumber pokok masalah buku tersebut bagi pelajar Indonesia masih
atau subject-matter yang kaya, mudah belum banyak dilakukan. Telaah terhadap
dibaca, dan bervariasi sesuai dengan minat buku al-Balaghah al-Wadhihah sangat
dan kebutuhan peserta didik. Oleh karena diperlukan untuk menilai apakah buku
itu, keberadaan buka ajar yang berkualitas tersebut sudah memenuhi karakteristik dan
baik sangat diperlukan untuk menunjang prinsip penyusunan buku ajar yang baik?
keberhasilan proses belajar mengajar. Serta apa kelebihan dan kekurangan buku
Untuk menghasilkan buku ajar ajar tersebut? Hasil telaah buku ajar ini
yang baik, penyusunan buku ajar harus dapat menjadi masukan dan bahan
memenuhi prinsip dan karakteristik pertimbangan dalam pemilihan dan
penyusunan buku ajar. Semakin baik penggunaan buku ajar yang tepat untuk
kualitas buku ajar, akan semakin baik pula pembelajaran mata kuliah Balaghah di
kualitas pembelajaran. Sebaliknya, buku Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas
ajar yang berkualitas buruk akan Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri
berdampak pula pada buruknya kualitas (IAIN) Metro khususnya dan perguruan
pembelajaran. Oleh karena itu, tinggi Islam di Indonesia pada umumnya.
penyusunan buku ajar tidak bisa dilakukan
secara asal-asalan tanpa Pengertian Buku Ajar
mempertimbangkan prinsip dan kriteria Al-Naqah dan Thu’aimah
penyusunan buku ajar. mengartikan buku ajar (‫)الكتاب المدرسي‬
Dalam proses belajar mengajar sebagai buku yang berisi sejumlah
mata kuliah Balaghah di Jurusan pengetahuan pokok dalam mata pelajaran
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas tertentu, yang disusun secara ilmiah dan
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri sistematis untuk mencapai tujuan
(IAIN) Metro, buku ajar yang digunakan pendidikan tertentu (mencakup aspek
adalah buku al-Balaghah al-Wadhihah kognitif, afektif, dan psikomotor).1
karya Ali al-Jarim dan Musthafa Amin.
Buku al-Balaghah al-Wadhihah ini
1
merupakan buku ajar yang sangat populer Mahmud Kamil al-Naqah dan Rusydi
Ahmad Thu’aimah, al-Kitab al-Asasi Li Ta’lim al-
dan banyak digunakan dalam Lughah al-’Arabiyah Li al-Nathiqin Bi Lughat
Ukhra, (Makkah al-Mukarramah: Jami’ah Ummil
pembelajaran mata kuliah Balaghah di Qura, 1983), hlm. 20.
TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WAHIHAH.... | 33

Tidak jauh berbeda dengan pembelajaran Balaghah, dilengkapi


pengertian di atas, menurut ‘Abdullah dan dengan sarana pengajaran yang serasi dan
al-Ghaliy buku ajar adalah buku standar mudah dipahami oleh pemakainya di
yang disusun oleh pakar bidang lembaga pendidikan tertentu sehingga
pendidikan yang diperuntukkan bagi dapat menunjang suatu program
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran Balaghah.
pendidikan yang telah ditetapkan dalam
silabus pada tingkat pendidikan tertentu.2 Kriteria dan Prinsip Penyusunan Buku
Pengertian yang lebih Ajar
komprehensif diajukan oleh Tarigan dan Untuk menilai kualitas buku ajar
Tarigan. Menurut mereka buku ajar adalah Balaghah perlu sekali dipertimbangkan
buku pelajaran dalam bidang studi tertentu dan ditelaah berdasarkan kriteria dan
yang merupakan buku standar, yang prinsip penyusunan buku ajar. Al-Naqah
disusun oleh para pakar di bidangnya, dan Thu’aimah,4 demikian pula ‘Abdullah
ditujukan bagi tujuan instruksional dan al-Ghaliy, 5 menyebutkan empat aspek
tertentu, dilengkapi dengan sarana yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
pengajaran yang serasi dan mudah buku ajar bahasa Arab sebagai bahasa
dipahami oleh pemakainya di sekolah- kedua/asing, yaitu:
sekolah (SD, SMP, SMA) dan perguruan 1. Aspek psikologis; mencakup
tinggi, sehingga dapat menunjang suatu kesesuaian dengan perkembangan dan
program pengajaran. 3 tingkat kemampuan peserta didik,
Ketiga pengertain buku ajar di atas menghargai perbedaan individu,
tidak saling bertentangan, melainkan menarik minat, menumbuhkan
saling melengkapi. Berdasarkan rumusan motivasi, dan sesuai dengan kebutuhan
pengertian buku ajar di atas, buku ajar peserta didik pengguna buku ajar
Balaghah merupakan buku standar yang tersebut.
digunakan dalam pembelajaran Balaghah, 2. Aspek budaya; buku ajar tersebut
yang disusun oleh pakar di bidangnya, mencerminkan nilai-nilai keislaman
ditujukan bagi pencapaian tujuan serta relevan dengan kehidupan peserta
didik.
2
‘Abdul Hamid ‘Abdullah dan Nashir
‘Abdillah al-Ghaliy, Usus I’dad al-Kutub al-
4
Ta’limiyah Li Ghair al-Nathiqin Biha, (Riyadh: Mahmud Kamil al-Naqah dan Rusydi
Dar al-Ghaliy, 1991), hlm. 9. Ahmad Thu’aimah, al-Kitab al-Asasi., hlm. 28-
3 61.
Henry Guntur Tarigan dan Djago
Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, 5
‘Abdul Hamid ‘Abdullah dan Nashir
(Bandung: Angkasa, 2009), hlm. 13. ‘Abdillah al-Ghaliy, Usus I’dad., hlm. 19-35.
34 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

3. Aspek pedagogis; mencakup dengan minat penggunanya, semakin


kesesuaian dengan silabus/kurikulum tinggi daya tarik buku ajar tersebut.
yang berlaku, dari aspek tujuan, 5. Menumbuhkan motivasi; buku ajar
materi, metode, dan evaluasi. yang baik dapat membuat peserta didik
4. Aspek linguistik; buku ajar tersebut terdorong mau dan senang
mencakup materi unsur-unsur bahasa mengerjakan apa yang diinstruksikan
secara menyeluruh: bunyi, morfologi dalam buku ajar tersebut.
(sharaf), sintaks (nahwu), dan makna. 6. Menstimulasi aktivitas peserta
Selain itu, buku ajar tersebut didik; buku ajar yang baik dapat
menggunakan bahasa yang komunkatif merangsang, menantang, dan
sehingga mudah difahami oleh peserta menggiatkan aktivitas peserta didik.
didik pengguna buku ajar tersebut. 7. Ilustratif; buku ajar harus disertai
Selanjutnya, Tarigan dan Tarigan dengan ilustrasi yang mengena dan
menyusun sebelas kriteria yang dapat menarik. Ilustrasi yang sesuai tentu
dijadikan sebagai pedoman dalam menilai memberikan daya tarik tersendiri serta
kualitas sebuah buku ajar, sebagai berikut: memperjelas hal yang dibicarakan.
1. Sudut pandangan (point of view); 8. Komunikatif; bahasa buku ajar
buku ajar harus mempunyai landasan, haruslah: (a) sesuai dengan bahasa
prinsip, dan sudut pandang tertentu peserta didik; (b) kalimat-kalimatnya
yang menjiwai atau melandasi buku efektif; (c) terhindar dari makna ganda;
ajar secara keseluruhan. (d) sederhana; (e) sopan; dan (f)
2. Kejelasan konsep; konsep-konsep menarik.
yang digunakan dalam suatu buku ajar 9. Menunjang mata pelajaran lain;
harus jelas dan tegas agar mudah buku ajar Balaghah, di samping
dipahami oleh peserta didik yang menunjang mata kuliah Balaghah, juga
menggunakannya. menunjang mata kuliah lainnya.
3. Relevan dengan kurikulum; buku Melalui pengajaran Balaghah,
ajar harus relevan dengan kurikulum pengetahuan peserta didik dapat
yang berlaku. bertambah tentang al-Qur’an wa
4. Menarik minat; penulis buku ajar ‘Ulumuhu, Ushul Fiqh, atau Qawa’id
harus mempertimbangkan minat Fiqhiyah, dan lain-lain.
peserta didik atau pengguna buku ajar 10. Menghargai perbedaan individu;
tersebut. Semakin sesuai buku ajar buku ajar yang baik juga menghargai
perbedaan individu peserta didik,
TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WAHIHAH.... | 35

dalam hal kemampuan, bakat, minat, Lughawiy, al-Majaz al-Mursal dan al-
dan sosial-budaya. majaz al-‘Aqliy), al-Isti’arah dan macam-
11. Memantapkan nilai-nilai; buku ajar macamnya (al-Iti’arah al-Tashrihiyah wa
yang baik berusaha untuk al-Makniyah, al-Isti’arah al-Ashliyah wa
memantapkan nilai-nilai yang berlaku al-Tabi’iyah, al-Isti’arah al-Murasyahah
dalam masyrakat. 6 wa al-Mujarradah wa al-Muthlaqah).
Pembahasan ‘ilm al-Ma’ani mencakup al-
Telaah Buku Ajar al-Balaghah al- Kalam al-Khabariy, tujuan dan macam-
Wadhihah macam bentuk al-Kalam al-Khabariy, al-
Buku ajar mata kuliah Balaghah Kalam al-Insyai al-Thalabiy wa Ghairu
yang digunakan di Jurusan Pendidikan al-Thalabiy, macam-macam al-Kalam al-
Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Institut Insyai al-Thalabiy (al-Amr, al-Nahy, al-
Agama Islam Negeri (IAIN) Metro adalah Istifham, al-Tamanniy, dan al-Nida’), al-
buku al-Balaghah al-Wadhihah yang Qashru, al-Fashlu wa al-Washlu, al-Ijaz
disusun oleh ‘Ali al-Jarimi dan Musthafa wa al-Ithnab wa al-Musawah.
Amin, cetakan ke 12 diterbitkan oleh Dar Pembahasan ilm al-Badi’ mencakup al-
al-Ma’arif di Mesir tahun 1957 M. Tidak Muhassinat al-Lafzhiyah (al-Jinas, al-
diketahui tahun berapa buku ini pertama Iqtibas, al-Saj’u) dan al-Muhassinat al-
kali diterbitkan. Buku ini sebenarnya Ma’nawiyah (al-Tauriyah, al-Thibaq, al-
disusun untuk pelajar tingkat Tsanawiyah7 Muqabalah, Husnu al-Ta’lil, Ta’kid al-
di Mesir berdasarkan kurikulum yang Madhi, Uslub al-Hakim).
ditetapkan oleh kementrian pendidikan Buku ajar sebenarnya salah satu
Mesir. bentuk implementasi kurikulum, artinya
Buku al-Balaghah al-Wadhihah ini buku ajar merupakan penjabaran dari
mencakup tiga aspek pembahasan ilmu kurikulum/silabus yang mencakup empat
Balaghah, yaitu: ‘ilm al-Bayan, ‘ilm al- komponen utama, yaitu: tujuan, materi,
Ma’ani, dan ‘ilm al-Badi’. Pembahasan metode, dan evaluasi. Dengan demikian,
‘ilm al-Bayan mencakup al-Tasybih penilaian terhadap kualitas buku ajar dapat
(Arkanuhu wa Aqsamuhu wa ditelaah dari empat komponen tersebut
Aghradhuhu), al-Haqiqat wa al-Majaz dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan
macam-macam al-Majaz (al-Majaz al- kriteria-kriteria penilaian kualitas buku
ajar di atas. Masing-masing komponen
6
Henry Guntur Tarigan dan Djago
Tarigan, Telaah Buku., hlm. 22-23. tersebut memiliki kriteria-kriteria yang
7
Sekolah tingkat Tsanawiyah di Mesir
setara dengan sekolah tingkat ‘Aliyah di Indonesia. harus terpenuhi dalam buku ajar Balaghah
36 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

yang berkualitas baik. Rincian kriteria dari dan keindahan makna yang terkandung
tiap-tiap komponen tersebut sebagai dalam karya-karya sastra, serta
berikut: menumbuhkan kecintaan mereka
1. Tujuan terhadap sastra. Di samping itu,
Buku ajar Balaghah yang baik pembelajaran sastra juga bertujuan
harus menyebutkan rumusan tujuan mendorong peserta didik untuk
pembelajaran yang jelas dan tegas, baik mempraktekkan nilai-nilai atau ajaran-
tujuan umum maupun tujuan khusus untuk ajaran moral yang mulia, yang
setiap pokok bahasannya, sesuai dengan terkandung dalam karya-karya sastra
silabus/kurikulum yang berlaku. ke dalam kehidupan mereka.
Menurut Ibrahim, tujuan
pembelajaran sastra (‫)األدب‬, termasuk di b. Aspek Linguistik
dalamnya Balaghah, secara umum Pembelajaran sastra hendaknya
meliputi tiga aspek, yaitu: a) aspek bertujuan pula mengembangkan
pedagogis; b) aspek linguistik; dan c) keterampilan berbahasa peserta didik,
aspek budaya.8 antara lain: 1) meningkatkan
a. Aspek Pedagogis kemampuan memahami makna yang
Tujuan pembelajaran sastra harus terkandung dalam karya-karya sastra;
memperhatikan aspek pedagogis yang 2) mengembangkan kemampuan
mencakup aspek kognitif ( ‫القوة‬ melakukan apresiasi (peniliaian) dan
‫)اإلدراكية‬, afektif (‫)القوة الوجدانية‬, dan kritik sastra; 3) menambah
psikomotor (‫)القوة العملية‬. Pembelajaran perbendaharaan kata yang
sastra bertujuan untuk berhubungan dengan dunia sastra; 4)
mengembangkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan
memperluas cakrawala peserta didik menyusun ungkapan, secara lisan atau
tentang dunia sastra dan budaya yang tertulis, dengan menggunakan gaya
berhubungan erat dengan kehidupan bahasa yang fasih dan indah (baligh).
mereka. c. Aspek Budaya
Pembelajaran sastra juga bertujuan Pembelajaran sastra hendaknya
mengembangkan kemampuan bertujuan pula mengembangkan
merasakan dan menghayati keluhuran pemahaman peserta didik terhadap
karakter atau watak manusia beserta
8
‘Abd al-‘Alim Ibrahim, al-Muwajjih al- keragaman latar belakang sosial dan
Fanniy Li Mudarrisii al-Lughah al-‘Arabiyah, (al-
Qahirah: Dar al-Ma’arif, 1968), hlm. 253-261. budayanya, sehingga peserta didik
TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WAHIHAH.... | 37

memiliki sikap dan pandangan yang Tujuan pembelajaran Balaghah


bijaksana dalam menghadapi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
keragaman tersebut. untuk tiap-tiap pokok bahasan tidak
Selanjutnya, menurut Ibrahim, disebutkan di dalam buku ajar al-
pemebelajaran Balaghah hendaknya Balaghah al-Wadhihah. Namun, dalam
bertujuan mengembangkan potensi kata pengantarnya, penyusun buku ajar ini
tadzawwuq adabiy yang dimiliki peserta menuliskan sebagai berikut:
didik, menumbuhkan minat dan kecintaan ،‫ وبعد فهذا كتاب وضعناه في البالغة‬..."
mereka untuk membaca karya-karya ‫ رجاء أن يجتلي‬،‫واتجهنا فيه كثيرا إلى األدب‬
sastra, dan melatih kemampuan mereka
‫ ويلمحوا ما في‬،‫الطالب فيه محاسن العربية‬
menyusun ungkapan dengan menggunakan
‫ ويدرسوا من أفانين‬،‫أساليبها من جالل وجمال‬
gaya bahasa Arab yang fasih dan indah
(baligh).9 Tadzawwuq adabiy yang ‫ ما يهب لهم نعمة الذوق‬،‫القول وضروب التعبير‬
dimaksud adalah kemampuan potensial
13
"... ‫ ويربّي فيهم ملكة النقد الصحيح‬،‫السليم‬
yang dimiliki seseorang untuk melakukan Dari kata pengantar di atas dapat
apresiasi (peniliaian) terhadap karya-karya dipahami bahwa penyusun buku ajar ini
sastra; menilai keunggulan dan berorientasi pada pendekatan sastra (al-
kekurangannya, serta mengungkap makna ittijah al-adabiy). Dengan pendekatan ini
dan keindahan yang terkandung di pengarang buku ajar Balaghah al-
dalamnya. 10 Tadzawwuq adabiy ini tidak Wadhihah ini berharap peserta didik:
dapat dicapai melalui pembelajaran 1. Dapat memahami dan menggunakan
Balaghah yang lebih menekankan pada berbagai macam seni/gaya
pengetahuan tentang qawa’id Balaghah, mengungkapkan kalimat dalam bahasa
menghafal pengertian-pengertian dan Arab (aspek kognitif dan psikomotor)
macam-macam pembagiannya.11 Bahkan, 2. Dapat merasakan keagungan dan
Syahatah dengan tegas mengatakan bahwa keindahan (tadzawwuq adabiy)
pembalajaran Balaghah seperti itu stilistika (asalib) bahasa Arab (aspek
merupakan kesalahan besar.12 afektif)
3. Dapat melakukan apresiasi (penilaian)
dan kritik sastra dengan benar (aspek
9
Ibid., hlm. 304.
10 psikomotor).
Ibid., hlm. 273.
11
Ibid., hlm. 305.
12
Hasan Syahatah, Ta’lim al-Lughah al-
Arabiyah Baina al-Nazhariyah wa al-Tathbiq, (al- 13
‘Ali al-Jarim dan Musthafa Amin, al-
Qahirah: al-Dar al-Mishriyah al-Lubnaniyah, Balaghah al-Wadhihah, Cet. 12, (Mesir: Dar al-
1996). Hlm. 191. Ma’arif, 1957), hlm. 3.
38 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

Tiga poin di atas tampaknya menjadi pandangan yang bijaksana dalam


tujuan yang diharapkan dicapai oleh menghadapi keragaman tersebut.
peserta didik yang menggunakan buku ajar
al-Balaghah al-Wadhihah ini. 2. Materi
Ketiga tujuan pembelajaran Untuk mencapai tujuan
Balaghah ini sudah memenuhi kriteria pembelajaran Balaghah, menurut Ibrahim,
tujuan pembelajaran sastra yang mencakup diperlukan materi yang tepat, yaitu teks-
aspek pedagogis, linguistik dan budaya. teks sastra yang berkualitas baik.14
Dilihat dari aspek pedagogis, tiga tujuan Pemilihan teks-teks sastra sebagai
pembelajaran Balaghah tersebut sudah materi/bahan ajar memiliki peran yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan sangat penting dalam menunjang
psikomotor. pencapaian tujuan pembelajaran Balaghah.
Dilihat dari aspek linguistik, buku Oleh karena itu, dalam memilih teks-teks
al-Balaghah al-Wadhihah bertujuan pula sastra sebagai materi/bahan ajar Balaghah
mengembangkan keterampilan berbahasa perlu dipertimbangkan prinsip-prinsip
peserta didik, antara lain: 1) meningkatkan sebagai berikut:
kemampuan memahami makna yang a. Teks tersebut tidak terpisah dari
terkandung dalam karya-karya sastra konteks peristiwa (‫ )مناسبات‬kehidupan,
Arab; 2) mengembangkan kemampuan sebab karya sastra pada dasarnya
melakukan apresiasi (peniliaian) dan kritik merupakan cerminan kehidupan
sastra; 3) menambah perbendaharaan kata pribadi pengarang ataupun orang/tokoh
yang berhubungan dengan dunia sastra lainnya dari sisi sosial, politik, budaya,
Arab;4) mengembangkan kemampuan agama, dan sebagainya pada masanya.
menyusun ungkapan, secara lisan atau b. Teks tersebut memiliki sarat makna
tertulis, dengan menggunakan gaya bahasa dan pengaruh yang kuat di dalam jiwa
Arab yang fasih dan indah (baligh). pembaca.
Sedangkan dari aspek budaya, c. Teks tidak terlalu panjang, tapi juga
buku buku al-Balaghah al-Wadhihah tidak terlalu singkat, agar dapat
bertujuan pula mengembangkan memberikan gambaran atau
pemahaman peserta didik terhadap pemahaman yang utuh bagi peserta
karakter atau watak beserta latar belakang didik, di samping juga agar tidak
sosial dan budaya masyarakat Arab, menjenuhkan.
sehingga peserta didik memiliki sikap dan
14
‘Abd al-‘Alim Ibrahim, al-Muwajjih al-
Fanniy., hlm. 304.
TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WAHIHAH.... | 39

d. Teks yang dipilih sejalan dengan Wadhihah ini dapat dilihat dari kriteria-
tujuan yang dirumuskan dalam kriteria berikut:
kurikulum/silabus pembelajaran a. Relevansi dengan kurikulum yang
Balaghah. berlaku
e. Teks yang dipilih relevan dengan Pemilihan dan penyusunan materi
konteks kehidupan peserta didik saat pokok pembelajaran Balaghah yang
ini, memiliki hubungan langsung tercakup dalam buku ajaral-Balaghah al-
dengan pengalaman kehidupan Wadhihah adalah sebagai berikut:
mereka, sehingga mereka tertarik dan ‫محتويات كتاب البالغة الواضحة‬
termotivasi untuk mempelajarinya ‫ الفصاحة – البالغة – األسلوب‬:‫مقدمة‬
15
lebih lanjut.
‫علم البيان‬
Di samping itu, dalam penyusunan
– ‫ التشبيه (أركانه – أقسامه – أغراضه‬.1
materi/bahan ajar, harus diperhatikan
prinsip-prinsi sebagai berikut: )‫بالغته‬
a. Kontinuitas (‫)االستمرارية‬, artinya ada ‫ الحقيقة والمجاز‬.2
kesinambungan dan hubungan erat ‫ المجاز اللغوي‬.3
antara materi yang satu dengan materi ‫ االستعارة التصريحية والمكنية‬.4
berikutnya. Penguasaan materi yang
‫ تقسيم االستعارة إلى تبعية وأصلية‬.5
satu akan mendukung penguasaan
‫ تقسيم االستعارة إلى مرشح ومجردة‬.6
materi selanjutnya.
b. Keberurutan (‫)التتابعية‬, artinya materi ‫ومطلقة‬
disusun dari yang mudah menuju yang ‫ االستعارة التمثيلية‬.7
sulit, dari yang sederhana menuju yang ‫ بالغة االستعارة‬.8
kompleks. ‫ المجاز المرسل وعالقته‬.9
c. Keterpaduan (‫)التكاملية‬, artinya materi
‫ المجاز العقلي‬.10
pembahasan disusun sebagai satu
‫ الكناية وأقسامها‬.11
kesatuan yang terpadu, tidak saling
terpisah dan berdiri sendiri. 16 ‫ بالغة الكناية‬.12
Telaah terhadap materi atau pokok ‫ أثر علم البيان في تأدية المعاني‬.13
bahasan buku ajar al-Balaghah al- ‫علم المعاني‬
‫ تقسيم الكالم إلى خبر وإنشاء‬.1
15
Ibid., hlm. 265-267.
16
Rusydi Ahmad Thu’aimah. Ta’lim al- – ‫ الخبر (الغرض من إلقائه – أضربه‬.2
‘Arabiyah li Ghairi al-Nathiqina Biha:
Manahijuhu wa Asalibuhu, (Rabath: ISISKO, )‫حروجه عن مقتضى الظاهر‬
1989), hlm. 69.
40 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

‫ اإلنشاء وتقسيمه إلى طلبي وغير طلبي‬.3 keterpaduan antara pokok bahasan ‘ilm

‫ اإلنشاء الطلبي وأقسامه (األمر – النهي‬.4 bayan, ‘ilm ma’aniy dan ‘ilm badi’.
b. Kejelasan konsep agar mudah dipahami
)‫– االستفهام – التمني – النداء‬
oleh peserta didik
‫ القصر‬.5
Konsep-konsep pokok bahasan
‫ الفصل والوصل‬.6 Balaghah yang terdapat dalam buku al-
‫ اإليجاز واإلطناب والمساواة‬.7 Balaghah al-Wadhihah ini sebenarnya
‫ أثر علم المعاني في بالغة الكالم‬.8 sudah diupayakan sesederhana mungkin

‫علم البديع‬ agar jelas dan mudah dipahami oleh


peserta didik. Hal demikian tentu sesuai
‫ أثر علم البديع في الكالم وتقسيمه‬.1
bagi pelajar Arab yang mana bahasa Arab
‫ المحسنات اللفظية (الجناس – االقتباس‬.2 merupakan bahasa ibu bagi mereka,
)‫– السجع‬ ditambah dengan rasa kebahasaan (dzauq

‫ المحسنات المعنوية (التورية – الطباق‬.3 lughawiy) yang sudah menyatu dengan


diri mereka.
‫– المقابلة – حسن التعليل – تأكيد المدح‬
Namun, bagi pelajar Indonesia
)‫بما يشبه الذم وعكسه – أسلوب الحكيم‬
yang mana bahasa Arab merupakan bahasa
Dilihat dari relevansi materi pokok
Asing, konsep-konsep pokok bahasan
tersebut dengan kurikulum Balaghah yang
Balaghah yang terdapat dalam buku al-
berlaku di Jurusan Pendidikan Bahasa
Balaghah al-Wadhihah ini masih terasa
Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Metro dapat
sulit dipahami. Misalnya, konsep tentang
dikatakan relevan. Hal ini karena
tasybih atau pengertian tasybih berikut ini:
penysunan silabus/kurikulum Balaghah
ّ ‫ بيان‬:‫"التشبيه‬
‫أن شيئا أو أشياء شاركت‬
pada umumnya mengacu pada buku
tersebut. ‫ بأداة هي الكاف أو‬،‫غيرها في صفة أو أكثر‬
Penyusunan materi atau pokok 17
."‫نحوها ملفوظة أو ملحوظة‬
bahasannya sudah memenuhi prinsip- Pengertian tasybih tersebut
prinsip kontinuitas, keberurutan, dan diterjemahkan oleh Mujiyo Nurkholis
keterpaduan. Hal ini tampak dari susunan dkk.sebagai berikut: “Tasybih adalah
materi mulai dari yang sederhana menuju penjelasan bahwa suatu hal atau
yang sulit serta kesinambungan dan beberapa hal memiliki kesamaan sifat
keterpaduan antara materi/pokok bahasan dengan hal lain. Penjelasan tersebut
sebelumnya dengan pokok bahasan 17
Ali al-Jarimi dan Musthafa Amin, al-
berikutnya. Kesinambungan dan Balaghah al-Wadhihah, (Misra: Dar al-Ma’arif,
1961), hlm. 20.
TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WAHIHAH.... | 41

menggunakan huruf kaf atau sejenisnya, c. Kesesuaian dengan tingkat kemampuan


baik tersurat maupun tersirat”.18 dan perkembangan peserta didik
Contoh lain, konsep tentang isti’arah Buku ajaral-Balaghah al-
berikut ini: Wadhihah sebenarnya ditujukan bagi
‫ وهي تشبيه‬،‫"االستعارة من المجاز اللغوي‬ pelajar Arab tingkat Madrasah
19
."‫ فعالقتها المشابهة دائما‬،‫حذف أحد طرفيه‬ Tsanawiyah di Mesir (di Indonesia
setingkat Madrasah Aliyah). Sedangkan di
Pengertian Isti’arah tersebut
Indonesia, buku ajar tersebut umumnya
diterjemahkan oleh Mujiyo Nurkholis
digunakan di tingkat perguruan tinggi
dkk.sebagai berikut: “Isti’arah adalah
Islam pada Jurusan Pendidikan Bahasa
satu bagian dari majaz lughawiy. Isti’arah
Arab bagi pelajar yang telah menguasai
adalah tasybih yang dibuang salah satu
nahwu-sharaf secara memadai.
tharafnya.Oleh karena itu, hubungan
Meskipun demikian, buku ajar ini
antara makna hakiki dengan makna
masih dirasakan sulit dipahami oleh
majazi adalah musyabahah selamanya”.20
pelajar Indonesia. Hal ini dikarenakan
Pengertian tasybih dan isti’arah
tingkat penguasaan nahwu-sharaf
tersebut terasa sulit dipahami bagi pelajar
mahasiswa yang masih rendah dan
Indonsesia, baik dari konsep aslinya
perbendaharaan kosa kata mereka yang
maupun terjemahannya. Mungkin akan
sangat minim. Lemahnya penguasaan
lebih mudah dipahami jika dikaitkan
nahwu-sharaf dan minimnya
dengan konsep ‘simile’, metafora dan
perbendaharaan kosa kata mahasiwa ini
personifikasi dalam gaya bahasa
menyebabkan mereka tidak mampu
Indonesia. Sebab sebenarnya pembahasan
memahami dan merasakan keagungan dan
tasybih dan isti’arah memiliki kesamaan,
keindahan sastra Arab.
atau setidaknya, kedekatan dengan konsep
d. Kesesuaian dengan kebutuhan peserta
‘simile, metafora dan personifikasi. 21
didik
Sebagian besar pelajar Indonesia
18
Lihat Ali al-Jarimi dan Musthafa Amin, yang belajar bahasa Arab, umumnya
al-Balaghah al-Wadhihah, diterjemahkan oleh
Mujiyono Nurkholis dkk.(Bandung: Sinar Baru bertujuan untuk keperluan memahami al-
Algensindo, 1993), hlm. 21.
19
Ali al-Jarimi dan Musthafa Amin, Op. Qur’an dan Hadits, serta literatur-literatur
Cit., hlm. 76. keislaman. Dengan demikian,
20
Lihat terjemahan al-Balaghah al-
Wadhihah oleh Mujiyono Nurkholis dkk.,Op. Cit., pembelajaran Balaghah dan buku ajar
hlm. 102.
21
D. Hidayat, al-Balaghah Lil Jami’ was Balaghah semestinya diorientasikan untuk
Syawahid Min Kalamil Badi’, (Semarang: Toha
Putra, tt.), hlm. 113, 120, dan 123. kebutuhan pelajar tersebut, yaitu
42 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

memahami al-Qur’an dan Hadits, serta padahal peran konteks sangat penting
literatur-literatur keislaman. dalam memberikan pemahaman utuh
Namun kenyataannya, materi al- terhadap makna syair
Balaghah al-Wadhihah lebih banyak tersebut.Implikasinya adalah buku ajar
memuat teks-teks syair dan natsar Arab tersebut tidak menarik minat peserta didik
yang sebagian besar tidak sesuai dengan untuk mempelajarinya dan tidak
kebutuhan pelajar zaman sekarang ini. menumbuhkan motivasi mereka untuk
Misalnya, contoh-contoh tasybih berikut mengembangkan potensi apresiasi sastra
ini: yang mereka miliki.
‫ ربّ ليل كأنه الصبح في الحسن‬:‫قال المعري‬ 3. Metode

ّ‫وإن كان أسود اليل وسهي ٌل كوجنة الحب‬ Secara umum ada dua metode yang
biasa digunakan dalam pembelajaran
.‫في اللو ن وقلب ال ُم ِحبّ ِ في الخفقان‬
Balaghah, yaitu: metode deduktif ( ‫الطريقة‬
‫ ما رأيت في التوقّد نظرة‬:‫قال أعربي في رجل‬
‫ )القياسية‬dan metode induktif ( ‫الطريقة‬
.‫أشبه بلهيب النار من نظرته‬ ‫)االستقرائية‬. Meode deduktif biasanya
ّ
‫ لوال أبو الطيّب الكندي‬:‫الغزي‬ ‫قال أبو إسحاق‬ dimulai dengan menyebutkan suatu kaidah
‫ما امتلت مسامع الناس من مدح ابن حمدان‬ balaghah lebih dulu, lalu menjelaskannya

Masih banyak lagi contoh-contoh serupa melalui contoh-contoh teks sastra yang

pada setiap pokok bahasan yang tidak berkaitan dengan kaidah tersebut, dan

sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat dilanjutkan dengan latihan-latihan untuk

ini, khususnya pelajar Indonesia. memantapkan pemahaman. 22 Biasanya


dosen menjelaskan panjang lebar tentang

e. Menarik minat dan menumbuhkan istilah-istilah balaghah, pengertian-

motivasi peserta didik pengertian dan macam-macam


pembagiannya. Namun, metode ini banyak
Sebagaimana disebutkan di atas, mendapat kritikan dari para pakar
buku ajaral-Balaghah al-Wadhihah pendidikan bahasa Arab. Metode ini
banyak sekali menggunakan teks-teks dinilai tidak sesusai untuk
sastra Arab zaman klasik yang tidak sesuai mengembangkan tadzawwuq adabiy yang
dengan kebutuhan peserta didik.Selain itu, menjadi tujuan utama pembelajaran
teks-teks syair atau natsar yang dipaparkan Balaghah.
tidak dihubungkan dengan kontek
peristiwa yang melatarbelakangi 22
Mahmud Ahmad al-Sayid, Fi Tharaiq
disusunnya syair atau natsar tersebut, Tadris al-Lughah al-Arabiyah, (Damaskus:
Mansyurat Jami’ah Dimasyq, 1996), hlm. 651.
TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WAHIHAH.... | 43

Sebagai reaksi terhadap metode di dari pembahasan contoh-contoh yang


atas, muncul apa yang dikenal dengan dipaparkan. 24
istilah metode induktif. Metode ini Adapun metode pembahasan atau
biasanya dimulai dengan pemaparan uraian materi/pokok bahasannya, buku ajar
contoh-contoh teks sastra yang berkaitan al-Balaghah al-Wadhihahini
dengan suatu kaidah Balaghah tertentu, menggunakan metode induktif (‫)استقرائية‬,
isti’arah misalnya, lalu dilanjutkan dengan yaitu dimulai dari contoh-contoh,
uraian atau pembahasan contoh-contoh kemudian pembahasan atau uraian contoh-
tersebut, untuk selanjutnya ditarik contoh tersebut, lalu ditarik kesimpulan
kesimpulan mengenai kaidah isti’arah. berupa kaidah umum.Selanjutnya,
Setelah itu, diberi latihan-latihan untuk ditindak-lanjuti dan dikembangkan dalam
memantapkan pemahaman. 23 bentuk latihan-latihan (‫)تمرينات‬.
Selanjutnya, al-Sayid menyebutkan Metode induktif ini cocok untuk
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan melatih dan melibatkan peserta didik
dalam penggunaan metode pembelajaran secara aktif dalam memahami,
Balaghah, antara lain: menghayati, dan merasakan keluhuran dan
a. Hendaknya tidak memfokuskan pada keindahan makna yang terkandung teks-
istilah-istilah Balaghah yang kering dari teks sastra. Namun sayangnya, uraian dari
nilai-nilai sastra. contoh-ontoh tersebut terlalu singkat dan
b. Sebaiknya menggunakan contoh-contoh lebih menekankan aspek qawa’id
yang original dan alamiah, hindari balaghah-nya ketimbang tadzawwuq
menggunakan contoh-contoh yang adabiy. Sehingga, seolah timbul kesan di
tidak alamiah. benak pembacanya bahwa buku ajar ini
c. Sebaiknya menggunakan perbandingan tak lebih dari buku qawa’id sebagaimana
(‫ )الموازنة والمقارنة‬antar teks-teks sastra buku al-Nahwu al-Wadhih.
atau antar gaya bahasa sastra satu Selain itu, karena penyusunan buku
dengan lainnya untuk menilai sisi ajar ini ditujukan bagi pelajar Arab dan
keunggulan dan kekurangannya, serta menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa
merasakan keindahannya. pengantarnya, bukan ditujukan bagi
d. Peserta didik perlu dilibatkan dan diberi pelajar non-Arab, khususnya pelajar
kesempatan untuk menganalisa dan Indonesia, maka buku ajar al-Balaghah al-
menyimpulkan suatu kaidah Balaghah Wadhihah ini dirasakan kurang

23 24
Ibid., hlm. 652. Ibid., hlm. 653.
44 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

komunikatif bagi pelajar Indonesia. Oleh f. Evaluasi tidak terbatas hanya pada
karena itu, buku ajar ini terasa sulit teori-teori kaidah balaghah, tetapi juga
dipahami bagi pelajar Indonesia yang baru mencakup kemampuan menyusun
mulai belajar Balaghah, dan lebih sulit lagi ungkapan dengan menggunakan gaya
untuk mengembangkan kemampuan bahasa Arab yang fasih dan indah
apresiasi dan kritik sastra Arab. (baligh).25
Buku ajaral-Balaghah al-
4. Evaluasi Wadhihah ini sudah disertai dengan
Evaluasi memiliki fungsi yang latihan-latihan (‫ )تمرينات‬sebagai tindak
sangat penting dalam pembelajaran. lanjut dan pemantapan pemahaman dari
Dengan adanya evaluasi dapat diketahui tiap-tiap uraian pokok bahasan. Namun
apakah tujuan pembelajaran Balaghah demikian, tidak terdapat evaluasi secara
sudah tercapai atau tidak. Selain itu, menyeluruh (komprehensif) untuk
evaluasi juga dapat mengukur tingkat mengukur keberhasilan peserta didik
penguasaan peserta didik terhadap materi dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang telah dipelajari. Oleh karena itu, Balaghah sebagaimana diharapkan oleh
dalam evaluasi perlu diperhatikan prinsip- penyusun buku ajaral-Balaghah al-
prinsip sebagai berikut: Wadhihah.
a. Teks sastra yang dipilih sebagai bahan Selain itu, latihan-latihannya lebih
evaluasi merupakan teks sastra yang menekankan penguasaan kaidah-kaidah
utuh. balaghah, dan kurang mengembangkan
b. Evaluasi hendaknya ditujukan untuk kemampuan apresiasi (penilaian) dan
mengukur kemampuan tadzawwuq kritik sastra yang baik. Hal ini dapat
adabiy peserta didik, bukan dilihat dari bentuk perintah latihan sebagai
pengetahuan tentang qawa’id balaghah. berikut:
c. Evaluasi hendaknya juga mencakup ‫ بيّن أركان التشبيه فيما ياتي‬.1
perbandingan teks-teks sastra. ‫ بين كل نوع من أنواع التشبيه فيما يأتي‬.2
d. Teks sastra yang dijadikan bahan
‫ ميّز تشبيه التمثيل من غيره فيما يأتي‬.3
evaluasi bukan pengulangan dari teks
‫ بين الغرض من كل تشبيه فيما يأتي‬.4
sastra yang terdapat dalam latihan
(‫)تمرينات‬. ‫كون تشبيهات بحيث يكون فيها ك ّل مما يأتي‬
ّ .5
e. Teks-teks sastra modern (kontemporer) ‫مشبَّها‬
hendaknya juga mendapat porsi yang
‘Abd al-‘Alim Ibrahim, al-Muwajjih al-
25
cukup dalam evaluasi. Fanniy., hlm. 316.
TELAAH BUKU AJAR AL-BALAGHAH AL-WAHIHAH.... | 45

‫ اجعل كل واحدة مما يأتي مشبَّها به‬.6 Teks-teks sastra yang dijadikan bahan

‫ اجعل كل تشبيه من التشبيهين اآلتيين‬.7 latihan pun lebih banyak memuat teks-teks
syair Arab klasik yang tidak sesuai dengan
‫صال مؤ ّكدا ثم بليغا‬
ّ ‫مف‬
kebutuhan peserta didik, sehingga kurang
‫كون تشبيهات مرسلة بحيث يكون كل مما‬
ّ .8 menarik dan tidak menumbuhkan motivasi
‫يأتي مشبها‬ mereka untuk mempelajari Balaghah.
‫ اجعل كل تشبيهين مما ياتي تشبيه تمثيل‬.9
Masih banyak lagi contoh-contoh latihan Simpulan
serupa yang lebih menekankan Dari uraian tela’ah terhadap buku
penguasaan kaidah Balaghah daripada ajar al-Balaghah al-Wadhihah karya ‘Ali
pengembangan kemampuan tadzawwuq al-Jarim dan Musthafa Amin tersebut
adabiy.Padahal tujuan utama dapat disimpulkan bahwa buku ajar ini
pembelajaran Balaghah adalah untuk memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
mengembangkan kemampuan tadzawwuq konsep-konsep pokok bahasannya
adabiy. sederhana, pemilihan dan susunan
Ada beberapa contoh latihan yang materinya memperhatikan prinsip
mencoba melatih kemampuan peserta kontinuitas, keberurutan, dan keterpaduan,
didik untuk mengembangkan kemampuan memuat ayat-ayat al-Qur’an sebagai
tadzawwuq adabiy, namun itu pun masih contoh pembahasan materi dan latihan,
tampak kesan kuat pada aspek qawa’id namun masih pula memiliki banyak
balaghah-nya. Seperti contoh latihan kekurangan baik pada komponen tujuan,
berikut: materi, metode, maupun evaluasi.
‫ اشرح بإيجاز قول المتنبي في المديح فيما‬.1 Oleh karena itu, perbaikan dan
‫ وبين جمال ما فيه من التشبيه‬،‫يأتي‬ pengembangan buku ajar Balaghah masih

‫ وض ّمن‬،‫ صف بإيجاز سفينة في بحر مائج‬.2 sangat dibutuhkan melihat masih


langkanya buku ajar Balaghah yang
‫وصفك ثالثة تشبيهات‬
menekankan pada pengembangan potensi
‫ وازن بين قولي أبي الفتح كُشاجم في وصف‬.3
tadzawwuq adabiy peserta didik, di
‫ ثم بيّن نوع كل تشبيه‬،‫روضتين فيما يأتي‬ samping juga masih langkanya buku ajar
‫بهما‬ Balaghah yang disusun berdasarkan
‫ وبيّن‬،‫ اشرح قول مسلم بن الوليد فيما ياتي‬.4 kebutuhan peserta didik Indonesia, yaitu

‫ما فيه من حسن وروعة‬ terutama untuk memahami makna jalil


(agung) yang terkandung dalam al-Qur’an
46 |Al-Fathin Vol. 2, Edisi Januari-Juni 2019

dan al-Hadits. Sebagai alternatif, Indonesia, Bandung: Angkasa,


diperlukan pengembangan buku ajar 2009.
Balaghah Quraniyah yang lebih Mahmud Ahmad al-Sayid, Fi Tharaiq
menekankan pemahaman dan penghayatan Tadris al-Lughah al-Arabiyah,
terhadap keagungan dan keindahan bahasa Damaskus: Mansyurat Jami’ah
al-Quran serta sarat makna dan nilai-nilai Dimasyq, 1996.
moral yang universal. Mahmud Kamil al-Naqah dan Rusydi
Daftar Pustaka Ahmad Thu’aimah, al-Kitab al-
‘Abd al-Hamid ‘Abdullah dan Nashir Asasi Li Ta’lim al-Lughah al-
‘Abdillah al-Ghaliy, Usus I’dad al- ’Arabiyah Li al-Nathiqin Bi Lughat
Kutub al-Ta’limiyah Li Ghair al- Ukhra, Makkah al-Mukarramah:
Nathiqin Biha, Riyadh: Dar al- Jami’ah Ummil Qura, 1983.
Ghaliy, 1991. Rusydi Ahmad Thu’aimah. Ta’lim al-
‘Abd al-‘Alim Ibrahim, al-Muwajjih al- ‘Arabiyah li Ghairi al-Nathiqina
Fanniy Li Mudarrisii al-Lughah Biha: Manahijuhu wa Asalibuhu,
al-‘Arabiyah, al-Qahirah: Dar al- Rabath: ISISKO, 1989.
Ma’arif, 1968.
‘Ali al-Jarim dan Musthafa Amin, al-
Balaghah al-Wadhihah, Misra: Dar
al-Ma’arif, 1961.
‘Ali al-Jarim dan Musthafa Amin, al-
Balaghah al-Wadhihah,
diterjemahkan oleh Mujiyono
Nurkholis dkk. Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 1993.
D. Hidayat, al-Balaghah Lil Jami’ was
Syawahid Min Kalamil Badi’,
Semarang: Toha Putra, tt.
Hasan Syahatah, Ta’lim al-Lughah al-
Arabiyah Baina al-Nazhariyah wa
al-Tathbiq, al-Qahirah: al-Dar al-
Mishriyah al-Lubnaniyah, 1996.
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan,
Telaah Buku ajar Bahasa

Anda mungkin juga menyukai