Anda di halaman 1dari 22

UJIAN AKHIR SEMESTER

TELAAH MATERI AJAR BAHASA ARAB


Dosen Pengampu : Habibur Rahman, M.Pd

Disusun oleh :

Holifatus Zehrah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHAIRAT PAMEKASAN

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Ujian Akhir Semester Pembelajaran Bahasa Arab MI dengan judul “Sistematika
Telaah Materi Ajar Bahasa Arab” ini.

Dalam penyusunan Tugas Ujian Akhir Semester ini (Sistematika Telaah Materi Ajar
Bahasa Arab), kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Habibur Rahman, M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Bahasa
Arab Madrasah Ibtidaiyah.

Kami menyadari dalam penyusunan Telaah Materi Ajar Bahasa Arab ini masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Semoga dengan terselesaikannya makalah Media Pembelajaran
Bahasa Arab ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

Pamekasan, 15 Januari 2024

Penulis

HOLIFATUS ZEHRAH

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

Latar Belakang.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

Struktur Kurikulum Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah (KMA 183 2019)............2


Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Kelas V MI dengan Tema: ‫في املعمل ومكتبة املدرسة‬12
Kelebihan dan Kekurangan Buku Ajar Bahasa Arab Kelas V MI.......................17

BAB III REKOMENDASI HASIL TELAAH............................................................11

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Menguasai bahasa Arab merupakan kebutuhan yang sangat urgen bagi umat
Islam. Hal ini karena sumber ajaran Islam secara orisinil diturunkan dalam
bahasa Arab. Tanpa mempelajari bahasa Arab mustahil hukum Islam dapat
diketahui bahkan ditegakkan. Disamping itu, alasan pentingnya mempelajari dan
menguasai bahasa Arab adalah karena telah menjadi bahasa internasional.
Dari uraian di atas, kebutuhan berbahasa Arab menjadi sangat penting untuk
dikuasai baik secara lisan maupun tulisan, oleh karena itu sewajarnya bila
lembaga pendidikan terutama yang berlandaskan agama Islam berusaha
mengembangkan pengajaran bahasa Arab. Di Indonesia pengajaran bahasa Arab
sebagai bahasa asing telah mendapat perhatian yang cukup, dimana pelajaran
bahasa Arab telah dikemas dan diajarkan mulai jenjang Madrasah Ibtidaiyyah,
Madrasah Tsanawiyyah, dan Madrasah Aliyah.
Salah satu penentu kesuksesan pendidikan bahasa Arab sebagai bahasa
asing yakni bahan ajar. Bahan ajar adalah sumber belajar yang sampai saat ini
memiliki peranan penting untuk menunjang proses pembelajaran. Bahan ajar
sebaiknya mampu memenuhi syarat sebagai bahan pembelajaran, karena banyak
bahan yang digunakan dalam pembelajaran, umumnya cenderung berisikan
informasi bidang studi saja dan tidak terorganisasi dengan baik.1
Kualitas bahan ajar yang rendah dengan pembelajaran konvensional akan
berakibat rendahnya perolehan prestasi belajar siswa. Selain itu, pergeseran guru
yang awalnya sebagai sumber belajar satu-satunya dan saat ini mengarah
sebagai fasilitator menuntut kehadiran sebuah bahan ajar / buku pegangan agar
menjembatani permasalahan keterbatasan kemampuan guru dalam mengelola
proses pembelajaran di kelas. Selain itu, kehadiran bahan ajar dapat berguna
untuk memahami dan memberikan perlakuan sesuai karakteristik siswa secara
individual, menjembatani persoalan rendahnya aktualisasi diri siswa, sehingga
materi-materi yang kurang dipahami dapat dieksplorasi kembali melalui bahan
ajar cetak.2

1
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Djamaluddin Kantao
menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa tergantung pada ketersediaan buku teks
dan cara mempelajarinya. Penyediaan buku teks yang lengkap di tangan siswa
dan penerapan cara mempelajari buku teks dengan baik akan meningkatkan hasil
belajar siswa.3
Buku ajar memang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan belajar dan dunia
pendidikan. Eksistensi buku ajar menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
kelancaran proses belajar. Bahkan studi-studi terdahulu juga mengungkapkan
buku ajar merupakan penentu signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa
(Supriadi, 2001).4 Oleh karena itu, buku ajar harus dirancang dengan baik dan
benar. Buku ajar yang baik harus sesuai dengan kriteria dan standar serta
relevansi terhadap kurikulum yang sedang berlaku, sehingga buku dapat
berfungsi sebagai alat pembelajaran yang efektif.
Sebagaimana kaidah Ushul Fikih “mala yatimmu al-wa>jibu illa bihi
fahuwa wa>jibun” (suatu kewajiban tidak menjadi sempurna tanpa adanya hal
lain yang menjadi pendukungnya, maka hal lain tersebut menjadi wajib). Atau
menurut kaidah Ushul Fikih lainnya, yaitu “Al-amru bi asy-syai’i amrun bi
washailihi” (perintah untuk melakukan sesuatu berarti juga perintah untuk
menyediakan sarananya).
Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah untuk
menyediakan sarana pendukungnya, salah satu diantaranya yakni buku ajar.
Sebagai panduan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di Madrasah, Kementrian
Agama RI telah menerbitkan “Buku Teks Bahasa Arab Kurikulum 2013 KMA

183 tahun 2019” untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas V.5 Buku ini merupakan
pengembangan dari buku teks bahasa Arab kurikulum KTSP. Dengan buku
teks bahasa Arab kurikulum 2013 diharapkan mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa karena merupakan penyempurnaan dari buku teks kurikulum
sebelumnya. Buku ini juga merupakan buku pokok atau utama, sehingga menjadi
buku pegangan wajib pelajaran bahasa Arab untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah.
Kajian mengenai buku teks penting dilakukan, selain memperhatikan faktor
metodologi dan strategi, faktor materi juga harus mendapat perhatian secara
khusus. Guna menindaklanjuti apakah buku teks sudah layak untuk digunakan

2
sebagai media visual pembelajaran atau belum, seperti halnya kasus yang
terjadi tahun lalu, terdapat buku teks yang memuat cerita vulgar yang tidak
pantas dibaca oleh anak-anak.6 Hal tersebut menunjukkan bahwa buku teks yang
beredar masih memerlukan beberapa tinjauan terutama mengenai materi bahan
ajar, dengan perkembangan pola pikir pada kurikulum 2013 yaitu pola
pembelajaran berpusat pada siswa yang mengamalkan pendekatan saintifik,
lebih-lebih madrasah yang masih tertinggal dengan media pembelajaran, tentu
media buku teks sebagai media visual pembelajaran menjadi media utama
penunjang pembelajaran.
Oleh karena itu perlu diadakan analisis terhadap buku teks bahasa Arab ini,
apakah sudah benar-benar memenuhi kriteria buku yang baik atau belum, apakah
buku sudah memenuhi tepat sasaran atau belum dan sebagainya, karena peran
buku teks sangat urgen dan menentukan benar tidaknya pelaksanaan
pembelajaran. Jika bahan ajar atau materi tersebut terdapat kesalahan, maka
pengetahuan siswa pun akan ikut salah. Berangkat dari masalah tersebut
penelitian ini perlu dilakukan untuk menelaah lebih lanjut mengenai Telaah
Materi ”Buku Siswa Bahasa Arab Kurikulum 2013 KMA 183 2019 untuk
Madrasah Ibtidaiyah Kelas V”

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Struktur Kurikulum Bahasa Arab

Struktur Kurikulum adalah sebuah konsep atau susunan mata pelajaran,


sistem belajar dan beban belajar pada stuan pendidikan, struktur kurikulum
disusun dengan mengacu pada struktur kurikulum yang terdapat dalam KMA
Nomor 183 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada
Madrasah. Struktur Kurikulum pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk tahun
2023/2024 ini bagi yang belum menerapkan kurikulum merdeka maka tetap
mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, hal ini sesuai dengan isi dari SK
Dirjen Pendis Nomor: 6980 Tahun 2019 tentang Juknis Penyusunan Dan
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
(MI). Adapun bagi MI yang mulai menerapkan Kurikulum Merdeka maka
silakan mengacu pada KMA No. 347 Tahun 2022.

Dari dua regulasi yang mengatur tentang kurikulum diatas khususnya


pada jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih mengelompokkan
muatan kurikulum menjadi dua kelompok yakni muatan nasional dan muatan
lokal

Muatan Nasional terdiri dari beberapa mata pelajaran dengan alokasi


waktu yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) dan Keputusan Menteri Agama (KMA).

Pengelompokan muatan kurikulum tersebut yang pertama adalah


kelompok A yang terdiri dari mata pelajaran yang sudah diatur oleh
pemerintah pusat baik dalam segi muatan mata pelajaran ataupun acuan dari
mata pelajaran tersebut, mata pelajaran yang masuk dalam kategori kelompok
A terdiri dari:

1. Pendidikan Agama Islam

Al Qur'an Hadis

Akidah Akhlak

4
Fikih

Sejarah Kebudayaan Islam (diajarkan di kelas 3, 4, 5, dan 6)

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam (diajarkan di kelas 4, 5, dan 6)
7. Ilmu Pengetahuan Sosial (diajarkan di kelas 4, 5, dan 6)

Sedangkan kelompok ke 2 adalah kelompok B yang terdiri dari mata


pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan lokal, mata pelajaran yang termasuk dalam
kategori kelompok B diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Seni Budaya dan Prakarya


2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3. Muatan Lokal

Mata pelajaran Muatan Lokal adalah mata pelajaran yang berisi tentang
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi daerah dan keunikan lokal,
mata pelajaran muatan lokal untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dapat di
selenggarakan hingga tiga jenis muatan lokal, berikut ini beberapa muatan
lokal yang ada pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) diantanya sebagai berikut:

1. Tahfidz: kegiatan menghafal Alquran;


2. Tilawah: seni baca Alquran;
3. Seni Islami: qasidah, hadrah, dsb.;
4. Riset: penelitian ilmiah sederhana;
5. Bahasa/literasi: Bahasa Daerah, Bahasa Inggris, pengembangan Bahasa
Arab, kegiatan literasi, dsb.;
6. Teknologi: Robotik, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dsb.;
7. Pendalaman Sains: pendalaman IPA, pendalaman Matematika, dsb.;
8. Kekhasan madrasah, seperti: Aswaja (Ke-NU-an), Kemuhammadiyahan,

5
9. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), dsb.
10. Kekhasan madrasah khusus dalam naungan pondok pesantren, seperti:
nahwu, sharaf, baca kitab, dsb. Mata pelajaran muatan lokal perlu
dilengkapi dengan KI dan KD yang dikembangkan oleh satuan
pendidikan. Alokasi waktu muatan lokal minimal 2 jam dan maksimal 6
jam.

Struktur Kurikulum pada Madrasah Ibtidaiyah ini mengacu dan


berpedoman pada KMA Nomor 183 Tahun 2019, silahkan anda perhatikan
struktur kurikulum Madrasah Ibtidaiyah berikut ini:

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Perpekan


Kelompok A I II III IV V VI
1 Pendidikan Agama Islam 2 2 2 2 2 2
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5 Matematika 5 6 6 6 6 6
6 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
3 Muatan Lokal (Tahfidz) 2 2 2 2 2 2
JUMLAH 38 38 42 44 44 44

Keterangan :

* = Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah

6
** = Muatan lokal dapat diisi dengan kearifan lokal atau mata pelajaran lain yang
menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 (tiga) mata
pelajaran dengan jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran.

1. Standar Kompetensi Lulusan KMA 183 Tahun 2019


Standar kompetensi lulusan adalah kriteria lulusan kompetensi
peserta didik setelah menempuh pendidikan dalam satuan pendidikan,
diukur dengan menilai dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Munculnya KMA Nomor 183 Tahun 2019 dipicu oleh keinginan
pemerintah menghasilkan tamatan madrasah yang memiliki profil keahlian
dan kemampuan khusus sebagai bekal kesejahteraan hidupnya. Standar
Kompetensi lulusan di jenjang pendidikan dasar, bertujuan untuk
membangun dasar pengetahuan, karakter, budi pekerti, keterampilan dan
kecerdasan peserta didik. Standar ini diberlakukan secara berjenjang,
artinya kompetensi jenjang dasar menjadi tumpuan dan syarat melanjutkan
ketingkat madrasah berikutnya.
Ada tiga kompetensi yang dijadikan tolok ukur ketercapaian tujuan
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah yaitu dimensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Sikap ditunjukkan dengan indikator;
1)Terinternalisasinya keimanan dan ketawaan dalam pribadi peserta didik;
2) Peserta didik berkarakter baik seperti jujur, peduli, dan tanggungjawab;
3) Peserta didik memiliki prinsip belajar sepanjang hidup; 4) Peserta didik
sehat secara jasamani dan rohani sebagai bekal mengembangkan diri
dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pengetahuan ditunjukkan dengan karakteristik; 1) Peserta didik
memiliki dasar pengetahuan tentang IPTEK, seni, dan budaya yang
dikaitkan dengan lingkungan sekitar; 2) Peserta didik memiliki
pengetahuan dan kerangka konsep berpikir dalam mengembangkan
pengetahuan dan pengalamannya; 3) Peserta didik memiliki cara berpikir
tentang bagaimana mengolah pengetahuan; dan 4) Peserta didik menyadari

7
keunggulan dan keterbatasan dirinya dalam mengolah informasi dan
pengetahuan tentang ilmu yang dipelajari.
Keterampilan ditunjukkan dengan karakteristik; 1) Keseimbangan
peserta didik menggunakan kemampuan dan keterampilan dalam urusan
menemukan, menciptakan, dan menghasilkan hal-hal baru; 2) Kemampuan
pserta didik berpikir kritis dalam menyikapi permasalahan; 3)
Kemandirian dalam hidup; 4) dan kemampuan serta keterampilan
berkomunikasi dengan pendekatan ilmiah.
Agar dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan terpenuhi
maka guru harus melakukan monitoring dan evaluasi guna menilai
ketercapaian hasil belajar peserta didik pada madrasah.
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Ibtidaiyah
(MI)

Madrasah Ibtidaiyah (MI)


Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Peserta didik mempunyai perilaku yang merefleksikan
sikap orang beriman dan bertakwa, berkarakter, jujur,
peduli, dan bertanggungjawab. Menjadi pembelajar sejati
sepanjang hayat yang sehat jasmani dan rohani di
lingkungan keluarga, madrasah, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Pengetahuan Peserta didik mempunyai pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar berkenaan dengan: ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya. Bisa mengaitkan pengetahuan tersebut
dengan pemahaman terhadap diri sendiri, keluarga,
madrasah, masyarakat, bangsa, dan negara.
Keterampilan Peserta didik mempunyai keterampilan berpikir kritis,
bertindak kreatif, produktif, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, melalui pendekatan ilmiah berdasarkan fase
perkembangan yang terkait dengan materi yang
diajarkan.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah


Ibtidaiyah (MI)
Mata pelajaran Bahasa Arab meripakan suatu mata pelajaran yang
Sarahkan mengembangkan untuk dan mendorong membina membimbing
komampuan serta menumbuhkan sikap post hadap bahasa Arab bak resepti

8
maupun produkt Kemampuan resepti yaitu kemampuan untu mematams
pembicaraan orang lan dan memahami bacaan Kemampuan produkte yatu
kemampuan menggunakan bahasa sebage all komunikasi baik secara lisan
maupun tulis
Kamampuan bertahasa Arab serta sikap positif terkadap bahasa
Arab Sebut sangat penting dalam membantu memahami Sunther surah
Islam, yetu N-Quran dan Hadis serta kitab-kitab berbahasa Arab yang
berkenaan dengan bagi peserta didik
Untuk itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untuk pencapaian
kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar
(elementary) dititik beratkan pada kecakapan menyimak dan berbicara
sebagai landasan berbahasa Pada tingkat pendidikan menengah
(intermediate), keempat kecakapan berbahasa diajarkan secara seimbang
Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (advanced) dikonsentrasikan pada
kecakapan membaca dan menulis sehingga peserta didik diharapkan
mampu mengakses berbagai referensi berbahasa Arab
a. Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab,
baik lisan maupun tulis yang mencakup empat kecakapan berbahasa
yakni menyimak (istumw), berbicara (kalam), membaca (qirw'ah),
dan menulis (kitwbah)
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai
salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya
dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antára
bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya Dengan
demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya
dan melibatkan diri dalam keragaman budaya
b. Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab

9
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi tema tema tentang perkenalan, peralatan madrasah, pekerjaan,
alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di madrasah, di
laboratorium, di perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan sehari-hari,
pekerjaan, rumah, dan rekreasi

Tabel 2. Tujuan dan Ruang lingkup materi Bahasa Arab di KMA


Nomor 183 Tahun 2019 jenjang Madrasah Ibtidaiyah
Tujuan Ruang Lingkup
1. Mengembangkan kemampuan Materi bahasa Arab terdiri dari
berkomunikasi berbahasa Arab tematema tentang perkenalan,
secara tulis dan lisan dengan peralatan, pekerjaan, alamat,
kecakapan istima’ kalam, qira’ah, keluarga, anggota badan, rumah,
dan kitabah. kebun dst. Fungsi komunikatif
2. Menanamkan kesadaran tentang bahasa Arab
urgensi Bahasa Arab sebagai alat - Memberi salam, menjawab
belajar salam
3. Memperkaya pemahaman tentang - Meminta dan memberi
keterkaitan antara bahasa dan informasi tentang diri dan
budaya. anggota keluarga
- Memberi dan meminta
informasi tentang nomor rumah
dst.

3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Arab Madrasah


Ibtidaiyah (MI) Kelas V Tema ‫في املعمل ومكتبة املدرسة‬

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Bahasa Arab


merupakan acuan bagi guru dalam menyusun rencana pembelajarannya,
karena RPP dan silabus harus mengacu pada KI dan KD yang telah
ditentukan melalui KMA 183.
Bahasa Arab merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di jenjang
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan menjadi Kurikulum Nasional yang

10
implementasinya diatur melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor
183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab.
Selain itu, Bahasa Arab juga merupakan pembelajaran yang menjadi
ciri khas Madrasah karena mata pelajaran ini hanya diajarkan di Madrasah
diseluruh tingkat kelas di semua jenjang pendidikan madrasah.
KI dan KD Bahasa Arab MI ini berupa kumpulan kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik selama belajar Bahasa arab. Kompetensi
dalam KI KD Bahasa arab MI mencakup kompetensi Inti yang meliputi 4
(empat) aspek, yakni Aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan.

Tabel 3. Kompetisi Inti (KI) Dan Kompetisi Dasar (KD) Bahasa Arab
KMA Nomor 183 Tahun 2019 jenjang Madrasah Ibtidaiyah
Kompetensi Inti 1 Kompetensi Inti 2 Kompetensi Inti 3 Kompetensi Inti 4
(Sikap Spiritual) (Sikap Sosial) (Pengetahuan) (Keterampilan)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan 3. Memahami 4. Menyajikan
menjalankan perilaku jujur, pengetahuan pengetahuan
ajaran agama disiplin, tanggung faktual dengan faktual dalam
yang dianutnya jawab, santun, cara mengamati bahasa yang
peduli, dan [mendengar, jelas dan logis,
percaya diri melihat, dalam karya yang
dalam berinteraksi membaca] dan estetis, dalam
dengan keluarga, menanya gerakan
teman, dan guru berdasarkan rasa yang
ingin tahu tentang mencerminkan
dirinya, makhluk anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan dalam tindakan
kegiatannya, yang
danbenda-benda mencerminkan
yang dijumpainya perilaku
di rumah dan di anak beriman dan
sekolah berakhlak mulia

Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi


Dasar Dasar Dasar Dasar
1.9 Meyakini 2.9 Menjalankan 3.9 Memahami 4.10 Menyajikan
bahwa Bahasa sikap santun fungsi sosial dan
hasil analisis
Arab merupakan dalam unsur kebahasaan
Bahasa pengantar berkomunikasi (bunyi, kata dan bunyi dan kata
memahami ajaran dengan makna) dari teks
sangat sederhana
Islam lingkungan sosial, sangat sederhana
sekitar rumah dan terkait tema: terkait tema:

11
sekolah ‫في المعمل ومكتبة‬ ‫في المعمل ومكتبة‬
‫المدرسة‬ ‫المدرسة‬
yang melibatkan secara lisan dan
tindak tutur tulisan.
mendeskripsikan
secara sederhana
tentang aktifitas di
laboratorium dan
perpustakaan
sekolah.
1.10 Menghargai 2.10 Menjalankan 3.10 Menganalisis 4.11
bahwa bahasa sikap disiplin unsur kebahasaan Mendemonstrasika
Arab adalah dalam (bunyi, kata dan n tindak tutur
bahasa yang berkomunikasi makna) dari teks memberi dan
digunakan oleh dengan sangat sederhana meminta informasi
ulama terdahulu lingkungan sosial terkait tema: jenis makanan
dan alam dalam ‫في المعمل ومكتبة‬ yang ada di kantin
jangkauan secara lisan
‫المدرسة‬
pergaulan dan
keberadaannya dengan
memperhatikan
struktur

B. Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Kelas V MI dengan Tema ‫في المعمل ومكتبة‬
‫المدرسة‬
1. Aspek Perencanaan
Perencanaan berarti suatu proyeksi aktivitas yang akan dilakukan.
Dalam bahasa Inggris perencanaan disebut dengan istilah planning,
misalnya administrative planning (perencanaan administrasi), city
planning (perencanaan kota), curriculum planning (perencanaan
kurikulum). Roger A. Kaufman, seorang tokoh pendidikan dari United
Stated International University, mendefinisikan perencanaan
pembelajaran sebagai proyeksi yang akan dilakukan oleh pendidik untuk
mencapai tujuan. Perencanaan dan tujuan ditetapkan sebelum aktivitas
dilakukan. Sebagai seorang pendidik yang akan mengajar, ia harus
menetapkan dalam dirinya bahwa ia tahu apa yang diajarkan, bagaimana
mengajarnya dan apa yang diharapkan dari proses pembelajaran tersebut.

12
Dalam bahasa Arab perencanaan disebut dengan kata ‫ختـطيط‬
misalnya (pendidikan perencanaan(,‫ عمليـة التـخطيـط‬,(kurikulum
perencanaan (‫ )املناهج ختـطيط التـربـوي التـخطيط‬proses perencanaan). Lafaz
‫ ختطيـط‬merupakan bentuk mashdar dari fi`il madhi tsulatsyi mazid bi tad`if
`aini al-fi`ly dari bentuk tsulatsyi mujarrad. Akar kata ini mengandung
makna sesuatu yang mengalami dinamika, misalnya ّ ‫ طَخ ـ‬berarti tulisan
atau kaligrafi, ‫ خطوة‬berarti langkah atau sepak terjang. Bila dilihat dari
akar kata ini, maka kata ‫ ختطيط‬jelas merupakan kata yang menunjukkan
pengertian tentang konseptualisasi dari suatu ragam aktivitas yang akan
dijalankan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa perencanaan adalah
sebuah konseptualisasi dari sekian banyak aktivitas, dalam bentuk
program-program, tersusun secara sistematis, logis, jelas makna, dan
tujuannya. Perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan bagian
dari ilmu pendidikan dan pembelajaran yang tentu tidak dapat dipisahkan
dengan ilmu-ilmu pendidikan dan pembelajaran lainnya. Artinya untuk
menjadi seorang perencana pembelajaran yang baik diperlukan
kemampuan-kemampuan pendukung lainnya, seperti filsafat pendidikan
dan pembelajaran, psikologi pembelajaran, metode pembelajaran
administrasi pendidikan, pembelajaran dan seterusnya.
Perencanaan yang bersifat persiapan untuk mengajar di kelas, dan
biasanya dibuat berdasarkan kebutuhan pada setiap kali tatap muka.
Membuat persiapan yang terencana sebelum mengajar merupakan salah
satu langkah penting bagi kesuksesan pendidik dalam mengajar. Rencana
pembelajaran sebaiknya dituangkan dalam kertas kerja, sejenis persiapan
pembelajaran atau rencana desain pembelajaran. Arti penting perencanaan
pembelajaran bagi pendidik adalah sebagai berikut:
a. Dapat menjadi pedoman bagi pendidik dalam mengajar;
b. fokus materi, waktu yang dibutuhkan, metode yang akan diterapkan
dan target yang akan dicapai.
c. Lebih dapat memberikan rasa nyaman bagi peserta didik, karena
proses pembelajaran yang diikutinya terasa lebih sistematis.

13
d. Dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrol bagi lembaga terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung, termasuk dalam hal pencapaian target
kurikulum.
2. Aspek Pembelajaran

Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang


diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan embina
kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik
reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk
memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap
positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu
memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadis, serta kitab-
kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik
(Muhtadi, 2009).

Untuk itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untuk pencapaian


kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar
(elementary) dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara
sebagai landasan berbahasa (Muhtadi, 2009).
Pada tingkat pendidikan menengah (intermediate), keempat
kecakapan berbahasa diajarkan secara seimbang. Adapan pada tingkat
pendidikan lanjut (advanced) dikonsetrasikan pada kecakapan membaca
dan menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses
berbagai refrensi berbahasa Arab (Laila, 2019). Mata pelajaran bahasa
Arab mempunyai tujuan sebagai berikut: Pertama, mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dalam berbahasa Arab, baik lisan maupun
tulis, yang mencakup empat kecakapan, yakni menyimak (istima’),
berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah). Kedua,
menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah

14
satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya
dalam,mengkaji sumbersumber ajaran Islam. Ketiga, Mengembangkan
pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya.(Effendy, 2012).
Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Arab MI Ruang lingkup
pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah meliputi tema-tema
tentang perkenalan, peralatan madrasah, pekerjaan, alamat, keluarga,
anggota badan, di rumah, di kebun, di madrasah, di laboratorium, di
perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan sehari-hari, pekerjaan, rumah, dan
rekreasi.
Prinsip Dasar Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di MI
Pemilihan strategi pembelajaran bahasa Arab MI hendaknya,
memperhatikan prinsip bahasa dan pendidikan, prinsip psokologis dan
prinsip sosial budaya. Nurhayati dan Nur Anisah menjelaskan bahwa
prinsip bahasa dan pendidikan adalah hendaknya bahasa yang diajarkan
adalah bahasa fusha kontemporer, dapat membantu siswa untuk
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa Arab secara benar, memperhatikan
problema yang dihadapi, memperhatikan aspek gradual, menghindari
aspek gramatika secara mendetail, menggunakan pendekatan fungsional
komunikatif, dan variasi materi.
Prinsip psikologi adalah hendaknya memperhatikan tingkat
pemahaman siswa, memberikan kesan dan membantu pemikiran siswa,
disesuaikan dengan bakat, meningkatkan motivasi dan minat,
memperhatikan perbedaan individu, memperhatikan umur, variasi materi
dan ditulis lengkap dengan tanda baca, memotivasi siswa untuk
menggunakan bahasa Arab, saling melengkapi dalam menyajikan materi,
materi ajar memudahkan siswa untuk beradabtasi Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab… (Ahmad Noviansah, dkk.) 201 dengan orang Arab, dan
membantu siswa untuk membentuk normanorma yang diinginkan.

15
Prinsip sosial budaya hendaknya materi ajar bernuansa Arab Islam,
budaya disesuaikan dengan minat siswa, memperhatikan hazanah
intelektual orang Arab, gradual dalam menyampaikan materi budaya,
memperhatikan perubahan sosial budaya yang terjadi di Arab, membekali
siswa dengan konsep-konsep Islam yang relevan dengan kondisi mereka,
menghormati budaya dan perbedaan lain yang sesuai dengan umur siswa,
dan membantu siswa dalam membangun tradisi sosial.
Prinsip tersebut harus diperhatikan dengan tidak mengabaikan
salah satu diantaranya, karena ketiganya saling terkait. Prinsip bahasa dan
pendidikan secara aplikatif hendaknya diutamakan sisi pengucapan dan
diaplikasikan dalam bentuk kalimat lengkap dan untuk komunikasi.
Sedangkan prinsip psikologi menentukan pilihan terhadap bahasa yang
sesuai dengan tingkat kecerdasan siswa, variasi bahasa harus menarik
minat belajar siswa. Dalam hal ini topic dan bentuk tulisan juga sangat
menentukan. Untuk anak MI bentuk tulisan. Hendaknya tidak terlalu kecil
dengan harakat lengkap dan dibantu dengan gambar-gambar yang sesuai
dengan materi. Sedangkan prinsip sosial budaya hendaknya materi yang
diajarkan mengutamakan dengan lingkungan sosial budaya siswa agar
mudah diaplikasikan dalam komunikasi mereka (Tajuddin, 2016).
Perencanaan sistem pembelajaran bahasa Arab mencakup beberapa
aspek penting yang perlu diperhatikan agar pembelajaran bisa berjalan
dengan efektif. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu ipertimbangkan
dalam perencanaan sistem pembelajaran bahasa Arab:
a. Tujuan Pembelajaran: Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai oleh peserta didik. Apakah mereka ingin menguasai
bahasa Arab secara umum atau hanya ingin belajar bahasa Arab
untuk tujuan tertentu seperti untuk memahami Al-Quran atau
menghadapi ujian tertentu.
b. Metode Pembelajaran: Pilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan dan kemampuan peserta didik. Beberapa metode
yang dapat digunakan antara lain: metode audio-visual, metode
eksperimen, metode diskusi dan metode ceramah.

16
c. Materi Pembelajaran: Siapkan materi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Materi pembelajaran bisa
mencakup kosakata, tata bahasa, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Arab.
d. Penggunaan Teknologi: Gunakan teknologi seperti aplikasi,
program komputer atau media sosial untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Dalam era digital saat ini, banyak
aplikasi atau program yang dapat membantu dalam pembelajaran
bahasa Arab.
e. Evaluasi Pembelajaran: Siapkan evaluasi pembelajaran yang
teratur untuk mengetahui sejauh mana kemajuan peserta didik
dalam pembelajaran. Evaluasi ini bisa berupa tes tertulis atau
lisan, serta tugas-tugas yang harus diselesaikan peserta didik.
f. Pilihan Metode Evaluasi: Pilih metode evaluasi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan kemampuan peserta didik.
Metode evaluasi yang bisa digunakan antara lain tes tertulis atau
lisan, tugas-tugas tertulis atau presentasi.
g. Kualifikasi Pengajar: Pastikan pengajar yang digunakan memiliki
kualifikasi yang memadai dalam mengajar bahasa Arab. Pengajar
harus memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik, pemahaman
terhadap metode pengajaran dan pengalaman dalam mengajar
bahasa Arab.
h. Ketersediaan Sumber Daya: Pastikan ketersediaan sumber daya
yang cukup untuk mendukung pembelajaran, seperti buku-buku,
materi pembelajaran digital, dan ruang kelas yang nyaman.

C. Kelebihan dan Kekurangan Buku Ajar Bahasa Arab Kelas V MI


Standar Kompetensi lulusan Madrasah Ibtidaiyah KMA Nomor
183 Tahun 2019 memiliki kelebihan/kekuatan dan kelemahan sebagai
berikut;
1. Kelebihan/Kekuatan

17
a. Standar Kompetensi lulusan memperhitungkan keseimbangan
kompetesi hard skill dan soft skill dalam mencapai dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
b. Kompetensi lulusan mencerminkan ciri keislaman madrasah dengan
kecakapan merespon kemajuan teknologi didasari berpikir kritis
c. Standar Kompetensi Lulusan tiap jenjang dan tingkatan kelas tertata
dan berkesinambungan.
2. Kekurangan
a. Perlu adanya penelitian yang mendalam untuk mengukur dan
menilai ketercapaian kompetensi lulusan yang dilakukan oleh guru,
madrasah, dan pemerintah.
b. Kualifikasi kemampuan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang ingin dicapai dijenjang dasar sudah sangat tinggi, jika
kesukaran tidak diimbangi dengan kesiapan guru dan peserta didik,
makan tujuan pendidikan tidak akan terlaksana.

18
DAFTAR RUJUKAN

Buku Bahasa Arab Kelas V Madrasah Ibtidaiyah KMA 183 Tahun 2019, Ahmad
Zamroni. Cetakan ke-1, 2020

https://journal.uinmataram.ac.id

Abdul Muis Daeng Pawero, “Analisis Kritis Kebijakan Standar Kompetensi


Lulusan (SKL) dan Standar Isi Kurikulum Pendidikan Agama Islam.,” Journal of
Islamic Education Policy Vol. 2 No. 2 (Desember 2017): h. 168.

“Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional


Pendidikan,” n.d., h. 2.

Ryna Rachmawati, “Analisis Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan (Skl),


Kompetensi Inti (Ki), dan Kompetensi Dasar (Kd) dalam Implementasi
Kurikulum 2013,” Tatar Pasundan Jurnal Diklat Keagamaan Volume XII Nomor
34 (September 2018): h. 232.

“KMA Nomor 183 Tahun 2019 Tentang Kurikulum PAI DAN Bahasa Arab Pada
Madrasah.”

Muhammad Yusuf Siregar, “Implementasi Standar Kompetensi Lulusan Mata


Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Al-Hidayah Medan Tembung,”
ALACRITY : Journal Of Education Volume 1 No 1 (2021) (n.d.): h. 12.

19

Anda mungkin juga menyukai