Anda di halaman 1dari 22

TELAAH BUKU TEKS KURIKULUM KTSP DAN 2013 MATA

PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD PADA KELAS


TINGGI

Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD


Semester/SKS : 4E/3SKS
Kode Mata Kuliah : KIP620212
Dosen Pengampu : 1. Frida Destini, S.Pd., M.Pd.
2. Nindy Profithasari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 7

1. Desvi Lenais Putri 2013053010


2. Elok Etika Putri 2013053030
3. Hanifa Cahaya Putri 2013053042
4. Herma Zuliyanti 2013053053
5. Ilham Ramadhan 2013053043
6. Indah Aprilia Akmal 2013053033
7. Shela Febriani 2013053032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Telaah Buku Teks Kurikulum KTSP dan 2013 Mata Pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia di SD Pada Kelas Tinggi”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Frida Destini, M.Pd. dan
Ibu Nindy Profothasari, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Manfaat penulisan makalah ini buku bagi mahasiswa untuk memberikan
pemahaman dan penguasaan terhadap isi kurikulum mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia SD, yang dapat dipergunakan untuk menyusun rencana
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajara bahasa Indonesia di kelas untuk
tingkatan SD kelas tinggi.
Buku ini masihlah sangat jauh dari kata sempurna dan juga menuntut
perbaikan terus-menerus yang di sesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Oleh
karena itu penulis sangat berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan
kepada penulis bagi kesempurnaan buku ini kedepannya. Akhir kata, semoga
buku ini memenuhi kebutuhan bagi para penggunanya.

Metro, 13 Maret 2022

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 ............................ 3
B. Komponen–komponen kurikulum kelas tinggi ................................... 4
C. Aspek-aspek pembelajaran bahasa pada kurikulum kelas tinggi ........ 5
D. Pengertian dari buku teks .................................................................... 8
E. Syarat-syarat buku teks yang baik ...................................................... 8
F. Telaah dari buku teks matapelajaran bahasa dan sastra indonesia di SD
kelas tinggi .......................................................................................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 17
B. Saran .................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu kurikulum sangat tergantung kepada bagaimana
kurikulum itu dilaksanakan atau diimplementasikan. Kurikulum di Indonesia
telah beberapa kali diganti atau disempurnakan, di mulai dari kurikulum 1968
yang disempurnakan menjadi kurikulum 1975, kurikulum 1975 ini
disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1984, kurikulum 1984 disempurnakan
lagi menjadi kurikulum 1994 dan kurikulum 1994 di sempurnakan lagi menjadi
kurikulum 2004 yang berbasis pada kompetensi.
Sebaik apapun kurikulum secara tertulis dirancang, namun apa bila
dalam pelaksanaanya tidak didukung oleh berbagai unsur maka kurikulum itu
akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Adapun tujuan pembelajaran umum
mata kuliah ini di harapkan calon guru dan guru mampu mengkaji kurikulum
dan buku teks mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi.
Untuk memahami lebih jauh tentang kurikulum pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya di SD pada kelas tinggi pada makalah ini akan di bahas
berturut-turut aspek-aspek pembelajaran bahasa Indonesia didalam kurikulum.
Serta kajian buku teks bahasa yang sesuai dengan kurikulum khususnya di
sekolah dasar pada kelas tinggi. Misalnya syarat-syarat buku teks, dan
komponen buku teks.
Jadi guru harus menguasai atau memahami kurikulum yang sedang
berlaku dan buku teks sebagai pedoman dan sarana dalam memperlacar
pembelajaran. Yang pada akhirnya bermuara untuk mencapai tingkat
keberhasilan peserta didik mengalami perubahan tingkah laku, baik bahasa
sebagai mata pelajaran dan bahasa sebagai alat komunikasi dan
pengunggkapan rasa estetika dalam berbahasa

B. Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas meliputi:
1. Apa pengertian kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013?
2. Apa saja komponen –komponen kurikulum kelastinggi?
3. Apa saja aspek-aspek pembelajaran bahasa pada kurikulum kelas tinggi?
4. Apa pengertian dari buku teks?
5. Apa saja syarat-syarat buku teks yang baik?
6. Apa saja telaah dari buku teks matapelajaran bahasa dan sastra indonesia
di SD kelas tinggi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui komponen –komponen kurikulum kelastinggi.
3. Untuk mengetahui aspek-aspek pembelajaran bahasa pada kurikulum
kelas tinggi
4. Untuk mengetahui pengertian dari buku teks
5. Untuk mengetahui syarat-syarat buku teks yang baik
6. Untuk mengetahui telaah dari buku teks matapelajaran bahasa dan sastra
indonesia di SD kelas tinggi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah di
gagas dalam rintisan kurikulum berbasis kompetensi (BKB) 2004, tetapi
belum terselesaikan karena desakan untuksegera mengimplementasikan
kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006. Kurikulum 2013 inimerupakan
kurikulm yang sedang dalam tahapan perencanaa oleh pemerintah, karena ini
merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP, perubahan ini dilakukan
karenabanyaknya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki
kurikulum yang kurang tepat.
KTSP 2006 adalah sebuah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan olehmasing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP
secara yuridis diamanatkan olehundang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah republik
indonesia nomor 9 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan indonesia.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan
mengacupada standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan mencegah sebagai mana yang diterbitkan melalui
peraturan mentri pendidikan nasional masing-masing nomor 22 dan23 tahun
2006, serta panduan pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh badan
standar nasional pendidikan (BSNP).Pada prinsipnya, KTSP merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembanagannya diserahkan
kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri

3
B. Komponen-komponen Kurikulum Kelas Tinggi
Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2)
materi; (3) strategi, pembelajaran; (4) organisasi kurikulum dan (5) evaluasi.
Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa
dipisahkan.
Elemen perubahan dalam kurikulum nasional di sekolah dasar terletak
pada kompetensi Lulusan SD, yakni, adanya peningkatan dan keseimbangan
soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Sedangkan pada komponen Kedudukan mata
pelajaran (ISI), Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran
berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi. Selanjutnya
pada pendekatan (isi) Kompetensi dikembangkan melalui Tematik Integratif
dalam semua mata pelajaran.
Pada komponen Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)
(ISI) di Sekolah dasar elemen perubahan nya mencakup:
1) Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya)
2) Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
3) Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran
Sementara itu pada proses pembelajaran, standar proses yang semula
terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan
Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak
diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Proses
pembelajaran dilaksanakan secara Tematik dan terpadu.
Selanjutnya pada komponen penilaian hasil belajar di SD, elemen
elemen perubahan diantaranya:
1) Penilaian berbasis kompetensi
2) Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua

4
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil)
3) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal)
4) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
5) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian

C. Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia pada


Kurikulum Kelas Tinggi
Ada 4 aspek pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu : Mendengarkan,
Berbicara, Membaca, Menulis. Sedangkan untuk tingkatan SD kelas tinggi
meliputi kelas 4,5, dan 6..
1. Standar Kompotensi Kelas 4
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui
menjekaskan isi petunjuk, mendengarkan pengalaman teman, dan
mendengarkan pengumumman serta pembacaan pantun
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan
secara lisan melalui kemampuan bertanya atau menyapa, menceritakan
kegiatan sehari-hari, melakukan percakapan , menceritakan
pengalaman, melaporkan, dan mendeskripsikan sesuatu serta
mendeklamasikan pantun, menceritakan kembali cerita, dan bermain
peran.
c. Membaca
Mampu membaca dan memahami ragam teks nonsastra dengan
berbagai cara membaca melalui membaca memindai, membaca sekilas,
membaca intensif, dan membacakan teks untuk orang lain serta
membaca cerita rakyat dan pantun.
d. Menulis

5
Mampu mengekspresikan berbagai fikiran, gagasan, pendapat, dan
perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui melengkapi
percakapan, menulis deskripsi, mengisi formulir sederhana,
melanjutkan cerita narasi, menulis surat menyusun paragraf, dan
menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan melanjutkan
pantun.

2. Standar Kompetensi Kelas 5


a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui
mendengarkan pengumuman, mendengarkan penjelasan dan nara
sumber, dan mendengarkan pesan lewat tatap muka atau telefon serta
mendengarkan cerita pendek dan cerita rakyat.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan
secara lisan melalui menanggapi persoalan atau peristiwa yang terjadi
di sekitar, berwawancara dan melaporkan hasil wawancara,
mendeskripsikan benda atau alat, dan menyampaikan dialog atau
percakapan serta memerankan drama pendek.
c. Membaca
Mampu memahami ragam teks bacaan dengan berbagai cara membaca
untuk mendapatkan informasi tertentu melalui membacakan tata tertib
atau pengumuman, membaca cepat, membaca intensif dan ektensif,
membaca sekilas, dan membaca memindai teks-teks khusus serta
membacakan puisi
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai fikiran, gagasan, pendapat, dan
perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui menyusun karangan,
menuis surat pribadi, meringkas buku bacaan, membuat foster, dan
menulis catatan dalam buku harian serta menulis prosa sederhana dan
puisi.

6
3. Standar Kompetensi Kelas 6
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui
mendengarkan dan mendiskusikan isi undang-undang serta
mendengarkan pembacaan sala satu pasal atau ayat dalam suatu
undang-undang dan cerita rakyat.
b. Berbicara
Mampu mengungkapkan fikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan
secara lisan melalui menceritakan hasil pengamatan, menyampaikan
pesan atau informasi, membahas isi buku, mengkritik sesuatu, memuji
sesuatu, berpidato, dan berdiskusi serta memerankan drama anak.
c. Membaca
Mampu memahami ragam atau teks bacaan denga berbagai cara atau
tenik membaca melalui membacakan teks untuk orang lain, membaca
intensif berbagai teks serta membaca novel anak, cerita rakyat, dan
cerita lama yang masih populer.
d. Menulis
Mampu mengekspresikan berbagai fikiran, gagasan, pendapat, dan
perasaan ke dalam berbagai ragam tulisan melalui mengisi formulir
sederhana, menyusun naskah sambutan atau pidato, menulis iklan
sederhana, menyusun rigkasan, menyusun rangkuman, dan menulis
surat resmi serta memparafasekan puisi dan menyusun percakapan.

➢ Cara memadukan antar aspek keterampilan dalam bahasa indonesia


adalah sebagai berikut
Caranya :
1. Menentukan kompetensi dasar apa yang akan dikembangkan.
2. Merancang hasil belajar yang merupakan perpaduan aspe keterampilan

Perpaduan Keterampilan berbahasa : Membaca dengan Apresiasi Sastra


Contoh:
A. Kelas 4

7
Aspek membaca Standar kompetensi “ Mampu membaca dan
memahami ragam teks nonsatra dengan berbagai cara membaca melalui
membaca memindai, membaca sekilas,membaca insentif, dan membaca teks
untuk orang lain serta membaca cerita rakyat dan pantun.”
• Indikatornya :
1. Menyebutkan kejadian -kejadian dalam dongeng.
2. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam dongeng.
3. Menjelaskan hubungan tokoh-tokoh dongeng dengan tempat kejadian
yang diceritakan dalam dongeng

Perpaduan membaca dan mengapresiasi sastra, setelah siswa membaca


sebuah cerita diharapkan siswa dapat mencapai tiga indikator tersebut yang
termasuk dalam kegiatan mengapresiasi sastra.

D. Pengertian Buku Teks


Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang
merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat
maksud-maksud dan tujuaninstruksional, yang diperlengkapi dengan sarana
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu
program pengajaran

E. Syarat-syarat Buku Teks yang Baik


Menurut W. F. Mackey (dalam Hanafi, 1981) penyusunan buku teks
didasarkan pada prinsip berikut :
1. Seleksi
Dalam seleksi yang perlu dipertimbangkan adalah hal-hal berikut :
a. Tujuan pengajaran bahasa. level bahasa yang diajarkan dan jumlah
waktu belajar.
b. Tipe bahasa yang akan diajarkan yang meliputi dialek, register,style,
dan media.
c. Jumlah materi yang akan disajikan

8
d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan yang mencakup fonetik, tata
bahasa, kosa kata dan makna kata.
e. Kretirea yang dipakai melandasi pilihan.

2. Gradasi Bahan Pelajaran


Gradasi bahan pelajaran mempersoalkan tataan yang di pandang paling
baik untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi.
Gradasi ini tampak seperti berikut :
a. Pengelompokan yang mencakup (1) pengelompokan yang berdasarkan
sistem, yaitu pengelompokan fonetis, gramatikal, leksikal, dan (2)
pengelompokan bunti-bunyi bahasa menjadi kata, kata menjadi frasa,
frasa menjadi kalimat, kalimat menjadi konteks.
b. Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi berdasarkan
sistem di satu pihak dan berdasarkan struktur di pihak lain.

3. Presentasi Bahan
Mengomunikasikan bahan ajar kepada siswa yakni :
a. Penahapan bahan ajar baik jumlah maupun satuan-satanya.
b. Pendemonstrasian bahan pelajaran yang mungkin secara lisan ataukah
secara tertulis.
c. Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri
dari ragam-ragam prosedur, yaitu eksplanasi, translasi, otentik, atau
peragaan ( dengan benda, gerak, atau situasi), gambar, dan konteks.

4. Repetisi Bahan Ajar


Berhubungan dengan hal-hal yang patut dikerjakan guru dalam mengajar
dan siswa dalam keterampilanya menyimak berbicara membaca dan
menulis .

Menurut Tarigan (1986) dalam menyusun buku tek menggunakan dua


patokan.

9
1. Bersifat umum, yang berlaku bagi setiap buku teks, bersumber dari
kurikulum.
2. Bersifat khusus yang berlaku bagi buku teks tertentu saja misalnya buku
teks matematika, Biologi, dan bahasa Indonesia bersumber dari
karakteristik setiap mata pelajaran.

Menurut Imam Machfuds dan Solchan (1995) Menyusun naskah buku


pelajaran memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini :
1. Ketentuan Umum
Pertama, naskah hendaknya mempunyai bagian-bagian yang lengkap,
yaitu (1) bagian awal naskah (halaman judul, kata pengantar, daftar tabel,
atau daftar lampira, (2) bagian isi naskah, dan (3) bagian akhir naskah
(daftar pustaka dan jika ada lampiran, indeks). Kedua, naskah yang
ditulis harus asli dan belum pernah diterbitkan. Asli artinya bahwa uraian
dan susunan kalimat dalam menyajikan naskah merupakan hasil formulasi
penulis sendiri.

2. Ketentuan Khusus
Ketentuan buku teks yang baik meliputi: (1) Keamanan nasional, (2) isi
buku teks, (3) cara penyajian, (4) penggunaan bahasa, dan (5) ilustrasi.

Butir-butir yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks yang


tergolong dalam kategori berkualitas tinggi ialah:
c. Buku teks harus menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang
mempergunakannya.
d. Buku teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang
memakainya.
e. Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa
yangmemanfaatkannya.
f. Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
sehingga sesuaidengan kemampuan para siswa yang memakainya.

10
g. Buku teks isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran
lainnya, lebihbaik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana,
sehingga semuanya merupakansuatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
h. Buku teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas
pribadi parasiswa yang mempergunakannya.
i. Buku teks harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep
yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan
para siswa yangmemakainya.
j. Buku teks harus mempunyai sudut pandangan atau point of view yang
jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan
para pemakainya yang setia.
k. Buku teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai
anak dan orang dewasa.
l. Buku teks harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para
siswa pemakainya.

F. Telaah Buku Teks Kurikulum KTSP dan 2013 Mata Pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia di SD pada Kelas Tinggi
1. Pada Kurikulum KTSP
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI, mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi 4 aspek yaitu
mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.
Kemampuan bersastra untuk sekolah dasar bersifat apresiatif. Hal ini
dikarenakan dengan sastra dapat menanamkan rasa peka terhadap
kehidupan, selain itu ju ga dapat mengajarkan siswa bagaimana
menghargai orang lain, mengerti hidup, dan belajar bagaimana
menghadapi berbagai persoalan.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia ialah suatu mata pelajaran yang
termasuk dalam kurikulum pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Sesuai
dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, Struktur kurikulum sekolah
dasar terdiri dari Mata Pelajaran, Muatan Lokal, dan Pengembangan diri.

11
Sementara itu, mata pelajaran sendiri terdiri dari Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
Keterampilan, dan yang terakhir Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
Dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru harus
dapat memperhatikan kepentingan anak didik, kepentingan persatuan
bangsa dan pengembangan IPTEK. Maka dalam mengajarkan mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa usia SD harus dengan materi da n
konsep yang diawali dengan hal – hal yang konkret (yang nyata). Sehingga
dengan adanya hal – hal yang konkret tersebut, siswa – siswa usia SD
dapat lebih memahami dan mengerti tentang materi yang diberikan
khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Umumnya
keterampilan dalam pengajaran bahasa antara lain ialah keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis ( Retmono, 1976: 7).
Dalam standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
(2006) menyatakan bahwa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa
adalah belajar menghargai manusia dan nilai – nilai kemanusiaannya.
Maka dari itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan Bahasa
Indonesia, secara lisan maupu tertulis, serta menimbulkan penghargaan
terhadap hasil cipta manusia Indonesia. Sehingga dalam pembelajaran
pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia harus sesuai dengan standar isi kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) (2006), agar dalam proses pembelajarannya
dapat menghasilkan pemahaman dan kemampuan serta keterampilan yang
baik dan lebih sempurna. Selain itu, hal tersebut menjadikan siswa lebih
percaya diri dan dapat menye leseikan masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari – hari dengan sikap yang lebih baik.

12
2. Pada Kurikulum 2013
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang terdapat dalam
kurikulum 2013 dengan pembelajaran berbasis teks bertujuan agar dapat
membawa peserta didik sesuai perkembangan mentalnya, dan
menyelesaikan masalah kehidupan nyata dengan berpikir kritis. Dalam
penerapannya, pembelayaran Bahasa Indonesia memiliki prinsip, yaitu
sebagai berikut.
a. Bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata mata
kumpulan kata atau kaidah kebahasaan.
b. Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk bentuk
kebahasan untuk mengungkapkan makna.
c. Bahasa bersifat fungsional, arunya penggunaan bahasa yang tdak
pernah dapat dipisahkan dari konteks, karena bentuk bahasa yang
digunakan mencermmkan ide, sikap, lu, dan ideologi
pemakai/penggunanya.
d. Bahasa merupakan sarana pembentukan berpikir manusia.

Dengan prinsip di atas, maka pembelajaran bahasa berbasis teks


membawa implikasi metodologis pada pembelajaran yang bertahap. Hal wi
diawali dari kegiatan guru membangun konteks, dilanjutkan dengan kegiatan
pemodelan, membangun teks secara bersama sama, sampai pada membangun
teks secara mandiri. Kegiatanini dilakukan karena teks merupakan satuan
bahasa yang mengandung pikwan dengan struktur yang lengkap. Guru harus
benar-benar meyakini bahwa pada akhirnya peserta didik mampu menyajikan
teks secara mandiri. Secara rinci tahapan tersebut sebagai benkut.
1. Membangun konteks
Membangun kontek, yartu melalu kegiatan mengamati teks dalam
konteksnya dan menanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan tcks
yang diamaunya. Pada langkah membangun konteks peserta didik dapat
didorong untuk memahami nilai spintual, nilai budaya, tujuan yang
melatan bangun teks. Dalam proses im peserta didik mengeksplorasi
kandungan teks serta rulai-nilai yang tersirat di dalamnya. Di samping itu,

13
peserta didik dapat mengungkap laporan hasil pengamatan untuk bahan
undak lanjut dalam kegratan belajar.
2. Membentuk model (Pemodelan)
Pemodelan, yaitu melalui kegiatan mencoba dan menalar merumuskan
model strukur fonoltogi, gramatukal, leksikal, dan makna teks dibacanya.
Dalam langkah iru peserta didik didorong untuk meningkatkan rasa ingin
tahu dengan memperhaukan (1) simbol, (2) bunyi (3) tata bahasa dan (4)
makna. Melalu analisis fakta dan data pada tcks yang dipelajarinya peserta
didik memperoleh model imbuhan, struktur umkata, frase, klausa, kalmat,
maupun paragraf. Semua kegiatan tersebut peserta didik pelajari pada
konteks pemakarannya, Pada tahapan ini peserta didik dapat
mengeksplorasi jcnis teks yang dipelajarinya serta mengenah ciri-cirinya.
Proses aktivitas pengenalan bukan sebagai ayuan akhir pembelajaran,
melamkan sebaga awal kegiatan untuk mengembangkan daya cipta.
3. Membangun teks bersama-sama
Membangun teks bersama/berkelompok, yaitu menyusun teks bersama
masih dalam kegiatan mencoba, menalar, dan mencipta secara kolaborauf
yang dilanjutkan dengan menyap. Peserta menggunakan hasil
mengeksplorasi modeclmodel teks untuk membangun tcks dengan cara
berkolaborasi dalam kelompok. Melalui kegiatan im diharapkan semua
peserta didik — dapat memperoleh pengalaman mencipta tcks sebagai
dasar untuk mengembangkan kompetensi individu.
4. Mengembangkan teks secara mandiri
Mengembangkan teks secara mandiri, yaitu dengan titik tekan pada peserta
didik dapat menunjukkan kompetensinya secara individual dalam
mencipta. Oleh karena itu, dimensi kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia wajib memenuhi empat langkah dasar, enam langkah
mengembangkan keterampilan beraktivitas secara saintifik, dua model
kegiatan koloborauf dan individual, dan berdimesi beraktivitas dan
berkarya.
Untuk implemetasi dalam pembelajaran, guru dapat menggunakan model
pembelajaran, antara lain model inkutri based learning, disiorery based

14
learning, problem — based learning, dan project based learning Model-
model terscbut masing-masing memiliki langkah kerja yang sistematis
dalam pencrapannya. Dalam penerapan model tidak ada satu model yang
unggul dari model lain, namun guru perlu mencocokkan dengan lingkup
maten dan strategi pembelajaran yang digunakan.

5. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKI)
yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar
matapelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi
vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual,
2. Kompetensi Inti-2 (K!-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial,
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inu-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada
Tabel kompetensi Inti SD/MI Kelas IV, V, VI berikut :

15
16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Perbandingan mata pelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum KTSP
dengan Kurikulum 2013 meliputi: Struktur Kurikulum, Penyajian butir-
butir KD dan pembelajaran.
2. Dalam Kurikulum 2013 jenjang SD, mata pelajaran bahasa Indonesia
memiliki kedudukan yang sangat strategis, yaitu sebagai saluran yang
mengantarkan kandungan materi dari semua sumber kompetensi kepada
siswa. Mata pelajaran bahasa Indonesia ditempatkan sebagai penghela
mata pelajaran lain.
3. Penjabaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dalam Kurikulum 2013,
SKL diterjemahkan atau dioperasionalisasikan melalui Kompetensi Inti
(KI). KI mencakup empat hal, yakni 1) KI yang berkaitan dengan aspek
sikap spiritual/KI 1; 2) KI yang berkaitan dengan aspek sikap sosial/KI 2;
3) KI yang berkaitan dengan aspek pengetahuan/KI 3, dan 4) KI yang
berkaitan dengan aspek keterampilan/KI 4. Semua KI yang merupakan
penjabaran dari SKL tersebut menjadi rujukan utama bagi pembelajaran.
Selanjutnya, KI dijabarkan dalaj n bentuk Kompetensi Dasar (KD).
4. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek
kognitif,psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013
dalam proses belajarmengajar nantinya yang lebih dominan adalah
afektif, psikomotor, barukognitif.Artinya siswa dalam proses lebih
menonjolkan afektif dan psikomotornya

B. Saran
Guru dalam mencari materi pokok pembelajaran tidak harus tergantung pada
buku teks yang ada, bisa mencari dari sumber-sumber lain dan boleh

17
menyusun sendiri buku teks karena setelah pembelajaran ini mengetahui
syatar-syarat penyusunan buku teks yang baik.
.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. (2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru


Algensindo.

Buku Panduan Akademik Universitas Palangkaraya. (2009). Universitas


Palangkaraya

Gumiati, Teti dan Yayah Mariah. (2010). Kiat Praktis Menulis Puisi. Bandung

Khair, Ummul. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia dan sastra (BASASTRA)


di SD dan MI. Journal of education. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Curup. Hal 11-18

Mahsun. (2014). Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta:


Raja Grafindo Persada.

Sembiring, Edi. (2018). Analisis Kurikulum KTSP Bahasa Indonesia. Diambil


dari melalui
https://www.academia.edu/7107828/ANALISIS_KURIKULUM_KTSP_B
AHASA_INDONESIA pada tanggal 12 April pukul 12.30 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai