MANAJEMEN STRATEGI
Disusun oleh:
SURABAYA
2021/2022
3
PERTANYAAN
1. Mengapa para CEO lebih memperhatikan strategi yang kuat ketimbang laba yang
tinggi? Apa yang menjadi pertimbangan rasionalnya?
2. Apa yang menyebabkan PointCast dan Levi Strauss (kasus Fokus Strategi: Hitt.buku
1, hal. 10-11.) gagal menghasilkan laba yang diharapkan oleh para investornya? Apa
solusinya?
3. Apakah perusahaan yang mengabaikan etika bisnis dapat mencapai keunggulan
kompetitif dan daya saing strategis? Berikan argumentasi Anda.
JAWABAN
3
itu, dewan direktur perusahaan memutuskan bahwa perusahaan itu harus dipimpin
oleh seorang CEO yang berpengalaman lebih luas dan lebih dalam dari pada pendiri
pointcast sendiri, Christo pher R Hasset. Sementara itu, pihak manajemen berada
dalam kekacauan dan kehilanngan kontrol, selain itu sebagian besar pelanggan
PointCast beralih ke pesaing-pesaing dengan basis-Web seperti Yahoo! dan Excite.
Ditambah lagi dengan situasi bahwa perusahaan-perusahaan khawatir bahwa
perangkat lunak PointCast akan menghambat sistem internet mereka dengan terlalu
banyak informasi yang tidak berguna. Akhirnya PointCast tidak mampu mendapatkan
modal melalui IPO dan harus merekonfigurasi bisnisnya.
Mulai pada 1997, Levi Strauss mengumumkan rencana untuk menutup 29 pabrik di
Amerika Utara dan Eropa, yang berarti menghapus 16.310 pekerjaan. Penjualan
1998-nya menurun 13% dari tahun sebelumnya, tepatnya dibawah $6 juta. Pada
1996, Levi Strauss menjalani leveraged buyout (lbo). Sahamnya telah tumbuh dari
$2,53 per lembar pada 1985 menjadi lebih dari $265 per lembar pada 1996, Robert
Haasdan pemegang saham keluarga lainnya memutuskan untuk memiliki
perusahaan secara privat untuk memastikan bahwa perusahaan akan digerakkan
terutama oleh nilai-nilai sosial dan bahwa perusahaan tidak akan digerakkan oleh
laba semata. Bukti menunjukan bahwa Levi Strauss tidak memuaskan sasaran
labanya maupun tujuan sosialnya. Kenyataanya, banyak klaim telah salah ditangani
oleh merek Levi sejak 1990.
Adapun solusi dari permasalahan tersebut yaitu PointCast dan Levi Strauss harus
mampu menggunakan manajemen strategi dengan efektif.
3. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
(keunggulan kompetitif) serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi
diperlukan suatu landasan yang kokoh. Etika bisnis di perusahaan menyangkut
hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan saling percaya
antara perusahaan dengan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan
meningkatkan keuntungan jangka panjang. Berdasarkan keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan yang mengabaikan etika bisnis tidak akan
mendapatkan keunggulan kompetitif dan daya saing strategi.