PENDEKATAN EKOLOGI
• Pendekatan ekologi adalah suatu metode
analisis yang menekankan pada hubungan
antara manusia dan kegiatan lingkungannya,
sehingga manusia dan berbagai kegiatannya
selalu menjadi fokus analisis dalam
keterkaitannya dengan lingkungan abiotik,
biotik, maupun sosial, ekonomi dan
kulturalnya.
• Pendekatan ekologi ini ditekankan pada
keterkaitan antara fenomena geosfer
tertentu dengan variabel lingkungan yang
ada.
• Dalam pendekatan ke lingkungan, kerangka
analisisnya tidak mengkaitkan hubungan
antara makluk hidup dengan lingkungan alam
saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan :
(1) fenomena yang didalamnya meliputi
fenomena alam beserta relik fisik tindakan
manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi
perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis
serta kesadaran akan lingkungan.
• Dalam sistematika Kirk ditunjukkan bahwa
ruang lingkup lingkungan geografi memiliki dua
aspek, yaitu:
• lingkungan perilaku (behavior environment)
• lingkungan fenomena (phenomena
environment).
• Lingkungan perilaku mencakup dua aspek,
yaitu:
a. Pengembangan nilai dan gagasan
b. Kesadaran lingkungan.
• Ada dua aspek penting dalam pengembangan
nilai dan gagasan geografi, yaitu:
a. Lingkungan budaya gagasan-gagasan
geografi, dan proses sosial ekonomi
b. Perubahan nilai-nilai lingkungan.
Dalam kesadaran lingkungan yang penting
adalah perubahan pengetahuan lingkungan
alam manusianya.
• Lingkungan fenomena mencakup dua aspek,
yaitu:
a. Relik fisik tindakan manusia
b. Fenomena alam.
• Relik fisik tindakan manusia mencakup
penempatan urutan lingkungan dan manusia
sebagai agen perubahan lingkungan.
• Fenomena lingkungan mencakup produk dan
proses organik termasuk penduduk dan
produk dan proses anorganik.
Pendekatan Ekologi
• Pendekatan Ekologi meliputi:
1. Environmental determinism
2. Environmental possibilism
3. Ekologi Budaya (Cultural Ecology)
4. Ekosistem
5. Model Aktor
Environmental determinism
• Seluruh aspek tingkah laku dan kebudayaan
yang merupakan hasil dan bentukan
lingkungan alam, artinya :
1. lingkungan alam dinilai mempunyai
kekuatan aktif yang memberikan warna
terhadap pola kebudayaan.
2. Manusia dinilai bersifat pasif dan
menerima
Environmental determinism
Variasi kebudayaan tertentu yang terlepas dari
pengaruh geografis dinilai sebagai kebetulan
saja.
Environmental possibilism