T DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA NYERI MELAHIRKAN KALA I
FASE AKTIF – KALA III G1P0A0 UK 35 MINGGU
DI RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN
Disusun Oleh :
MABRUROH
A32020183
GOMBONG
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Asuhan Keperawatan Pada
Ny.D Dengan Masalah Keperawatan Utama Nyeri Melahirkan Kala I
Fase Aktif – Kala III G1P0A0 UK 35 Minggu Di RSUD DR.SOEDIRMAN
Kebumen.
Disusun Oleh :
MABRUROH
A32020183
1
2
DAFTAR ISI
COVER ..........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
A. Pengertian ..........................................................................................1
B. Etiologi ...............................................................................................1
C. Batasan Karakteristik .........................................................................2
D. Fokus Pengkajian ...............................................................................2
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan ...........................................4
F. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul .........................................7
G. Intevensi Keperawatan .......................................................................7
BAB II TINJAUAN KASUS .....................................................................13
BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................39
BAB IV KESIMPULAN ............................................................................41
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................42
3
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Nyeri melahirkan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan persalinan (PPNI, 2017).
Nyeri melahirkan adalah manifestasi dari adanya kontraksi otot
rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang
daerah perut dan menjalar ke arah paha dan kontraksi inilah yang
menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (servik) (Afroh, 2012).
Nyeri melahirkan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan
yang menyertai dalam proses persalinan oleh karena adanya perubahan
fisiologis dari jalan lahir dan rahim. Nyeri persalinan disebabkan oleh
proses dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus
uteri, dan peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf di servik
(Bandiyah, 2012)
Berdasarkan tiga pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa nyeri melahirkan adalah nyeri melahirkan adalah pengalaman
sensorik dan emosional akibat dari proses persalinan yang dirasakan di
daerah perut menjalar ke bagian paha.
B. Etiologi
Menurut PPNI (2017), etiologi nyeri melahirkan di antaranya
adalah :
1. Dilatasi servik
2. Pengeluaran janin
4
C. Batasan Karakteristik
Menurut PPNI (2017), batasan karakteristik nyeri melahirkan di
antaranya adalah :
1. Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
a. Mengeluh nyeri a. Ekspresi wajah meringis
b. Perineum terasa tertekan b. Berposisi meringankan nyeri
c. Uterus teraba membulat
Subjektif Objektif
a. Mual a. Tekanan darah meningkat
b. Nafsu makan b. Frekuensi nadi meningkat
menurun/meningkat c. Ketegangan otot meningkat
d. Pola tidur berubah
e. Fungsi berkemih berubah
f. Diaforesis
g. Gangguan perilaku
h. Perilaku ekspresif
i. Pupil dilatasi
j. Muntah
k. Fokus pada diri sendiri
D. Fokus Pengkajian
Pengkajian dilakukan sebelum mendapatkan data lengkap.
Pengkajian ini diprioritaskan untuk menentukan kondisi ibu dan janin
(Mitayani, 2013) :
1. Identitas pasien
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan nama,
umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, agama, suku, alamat,
nomor rekam medis (RM), tanggal masuk rumah sakit (MRS), dan
tanggal pengkajian. Kaji juga identitas penanggung jawab atas pasien.
2. Data kesehatan
Melakukan pengkajian keluhan utama pada pasien (keluhan yang
paling dirasakan saat dikaji).
5
e. Ekstremitas atas dan bawah : lihat dan raba apakah ada tanda-tanda
edema, varises, dan sebagainya.
7. Data penunjang
Dilakukan atas indikasi tertentu yang digunakan untuk
memperoleh keterangan yang lebih jelas. Pemeriksaan yang dilakukan
untuk mendapatkan data penunjang seperti pemeriksaan laboratorium,
dan pemeriksaan ultrasonography (USG).
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
1. Patofisiologi
Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di
dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan
sebagai peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi
ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar.
Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan
setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang
pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi
ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan.
Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung,
kemudian menyebar ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar
ke kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu
mencapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya. Pada
persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali
muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai
tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya
sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai
membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh
darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka
akibat pergesaran yang terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala
I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu
multigravida sekitar 7 jam. Kala pertama selesai apabila
7
2. Pathway
Kurang terpapar
Kehamilan (35-42 Minggu) informasi
Gangguan
Proses Persalinan Keletihan
tidur
Risiko Infeksi
9
bisa efektif
4. Fasilitasi istirahat dalam
dan tidur mengurangi
nyeri
4. Melalui
istirahat dan
tidur yang baik
dapat
memberikan
rasa nyaman
juga bagi
tubuh ibu
5. Kolaborasi 5. Jika rasa nyeri
pemberian belum bisa
analgetik teratasi dengan
terapi non
farmakologi
ada baiknya
ditinjaklanjuti
pemberian
farmakolgi
berdasarkan
indikasi
Terapi Sentuhan
(I. 09330)
1. Identifikasi 1. Mengetahui
tujuan dan terapi keinginan dari
sentuhan yang terapi yang
diinginkan dilakukan
2. Monitor respon 2. Mampu
relaksasi dan mengurangi
perubahan lain rasa nyeri dan
yang diharapkan memberikan
rasa nyaman
3. Ciptakan 3. Mendukung
lingkungan dan pelaksanaan
posisi miring ke terapi dan agar
kiri yang nyaman semakin cepat
pembukaan
kelahiran
pasien
4. Fokuskan niat 4. Agar terapi
pasien untuk non
mengurangi nyeri farmakologis
yang diberikan
bisa efektif
11
3. Sediakan
lingkungan 4. Mengajarkan
nyaman dan pasien dan
rendah stimulus keluarga
4. Anjurkan strategi tentang nafas
koping untuk dalam,
mengurangi sentuhan pada
kelelahan punggung, dan
tidak boleh
meneran
sebelum
dipimpin oleh
bidan.
3. Risiko infeksi Setelah dilakukan Perawatan Perineum
(D. 0142) intervensi (I. 07226)
keperawatan selama 1. Inspeksi insisi 1. Mengetahui
1x24 jam, maka atau robekan keadaan
Tingkat Infeksi perineum jahitan pasca
Menurun dengan (episiotomi) episiotomi
kriteria hasil : 2. Berikan posisi 2. Memudahkan
Demam 5 nyaman dan dalam
Kemerahan 5 fasilitasi dalam tindakan
Nyeri 5 membersihkan membersihkan
Bengkak 5 perineum perineum
pasien (posisi
litotomi)
12
3. Berikan 3. Mencegah
pembalut atau lembab
alas yang berlebih di
menyerap cairn area perineum
dan pertahankan yang bisa
agar perineum memicu risiko
tetap kering infeksi pada
luka
4. Bersihkan area 4. Menjaga
perineum secara kebersihan
teratur perineum
5. Ajarkan pasien 5. Agar pasien
dan keluarga dan keluarga
mengobservasi bisa
tanda abnormal melaporkan
pada parineum tanda-tanda
yang
berlebihan
terjadi pada
pasien pasca
persalinan
4. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
intervensi (I. 09314)
keperawatan selama Tindakan
1x4 jam, maka Observasi
tingkat Ansietas 1. Identifikasi saat 1. Mengetahui
menurun dengan tingkat ansietas tingkat
kriteria hasil: berubah ansietas yang
Perilaku 5 ( kondisi, waktu, dialami pasien
gelisah stressor) saat ini
Perilaku tegang 5 2. Identifikasi 2. Menggali
Konsentrasi 5 kemampuan kemampuan
Pola tidur 5 mengambil pasien dalam
keputusan mengambil
3. Monitr tanda- keputusan
tanda 3. Membantu
ansietas( verbal menentukan
dan nonverbal) koping yang
Terapeutik terapeutik
4. Ciptakan pada tingkat
suasana ansietas pasien
terapeutik untuk 4. Membina
menumbuhkan hubungan
kepercayaan saling percaya
5. Temani pasien dan
untuk komunikatif
13
mengurangi 5. Membantu
kecemasan bila menghilangka
memungkinkan n rasa
6. Pahami situasi kesendirian
yang membuat karena akan
ansietas menghadapi
7. Dengarkan proses
dengan penuh persalinan
perhatian 6. Berdiskusi
8. Gunakan akan
pendekatan yang menentukan
tenang dan bersama
meyakinkan koping yang
9. Diskusikan tepat dalam
perencanaan kecemasan
realistis tentang yang dihadapi
peristiwa yang
akan datang
Edukasi
10. Jelaskan
prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
11. Informasikan
secara faktual
mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
12. Anjurkan
keluarga untuk
tetap bersama
pasien, jika
perlu
13. Anjurkan
melakukan
kegiatan yang
tidak kompetitif,
sesuai
kebutuhan
14. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
14