Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS FILSAFAT
Jl.Olahraga, Bulaksumur, Kotak Pos 02, Telp (0274)557917 Fax. (0274) 557917

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Mata Kuliah : Filsafat Barat Pra Modern


Sifat Ujian : Tertulis/ Tertutup
Materi : Filsafat Hellenisme-Filsafat Skolastik
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si/
Sri Yulita Pramulia Panani S.Fil, M.Phil

NAMA MAHASISWA: Muhammad Raihan Asyraf


NIM : 20/458572/FI/04808 KELAS A

Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan jelas dan benar dalam waktu 90 menit.
Silahkan langsung dijawab di file soal. Kemudian dikumpulkan kembali melalui Simaster dengan
file PDF dan File Name UAS BARAT_NAMA LENGKAP_Kelas A/B
Jika terjadi kendala teknis dalam pengiriman maka silahkan kirim ke email: sriyulita@ugm.ac.id.
Dengan format file yang sama. Pengumpulan diluar waktu yang terjadwal dianggap tidak ikut
UAS.

1. a. Jelaskan bagaimana pandangan Aristoteles tentang Hylemorfisme.


b. Jelaskan pandangan tentang etika Epicurus dan filsuf Stoic tentang bagaimana jalan
mencapai ketenangan jiwa menurutnya.

2. a. Terangkan pemikiran skeptisisme Pyrrho.


b. Uraikan konsep “Emanasi dan Remanasi” Plotinos.

3. a. Jelaskan pemikiran Agustinus tentang hubungan iman dan akal dalam mengungkap
tentang Tuhan.
b. Jelaskan Empat Wujud Alam (The four divisions Of Nature on Periphyseon) menurut
Johanes Scotus Eriugena.

4. a. Bagaimana jalan tengah dan Petrus Abaelardus dalam pertentangan antara Ultra-
Realisme dan Nominalisme.
b. Jelaskan maksud prinsip credo ut intelligam dari Anselmus

5. a. Terangkan bagaimana jalan pembuktian adanya Tuhan menurut Thomas Aquinas.


b. Jelaskan sebab berakhirnya kejayaan Skolastik, dan bagaimana perubahan pandangan
sumber pengetahuan menurut para tokoh akhir skolastik.

…………………………selamat mengerjakan dan sukses…………………………


JAWAB
1. a. Berbeda dengan Plato, Aristoteles menolak dualism tentang manusia dan
memilih hylemorfisme. Bentuk (morphe) memberi aktualitas atas materi
(hyle/substansi) dalam instansi yang bersangkutan. Materi memberi kemungkinan
untuk aktualisasi bentuk dalam setiap individu dengan cara yang berbeda-beda.
Tiap peristiwa disebabkan oleh 4 hal, yaitu: penyebab efisien, final, material dan
formal.
b. Etika Epicurus adalah bentuk hedonisme egoistik, dia menyatakan bahwa
kesenangan diri sendiri merupakan satu-satunya hal yang berharga. Segala sesuatu
yang memiliki nilai hanyalah sarana untuk mendapat kesenangan sendiri. Ajaran
hedonismenya berbeda dengan hedonisme kaum cyreniac, Epicurus menekankan
pada kebahagiaan, ketenangan batin dan mencapai tujuan hidup yang berupa
kenikmatan atau kepuasan. “kita harus memiliki kesenangan, tetapi kesenangan
tidak boleh memiliki kita.”
Untuk mendapat ketenangan kita harus menyiapkan scenario terburuk dalam hidup
untuk menghadapi kecemasan. Mengambil hikmah bahwa setiap kejadiaan itu
berharga untuk menghadapi kemarahan. Jangan percaya dan memuja apa yang kita
peroleh untuk mengatasi paranoia. Melihat ke atas jika kehilangan perspektif.
2. a. Skeptisisme Pyrrho dari elis yang dasar pemikirannya berangkat dari
realitivisme. Menurutnya pengamatan pemberian pengetahuan sifatnya relative.
Manusia sering salah melihat dan mendengar, kebenaran itu hanya berlaku bagi
hal-hal yang sifatnya lahiriah yang bukan terletak pada hakikatnya hal itu. Akal
atau anggapan-anggapan manusia juga sifatnya relative. Pyrrho memposisikan
spektisisme untuk pelarian dari kenyataan menuju kebahagiaan. Pertanyaan-
pertanyaan yang datang kepada kita bisa dijawab dengan “kita tidak tahu apa-apa.”
b. Emanasi segala sesuatu mengalir dari tuhan yang ilahi/tinggi, mengalir dari yang
tinggi ke yang rendah. Dari yang Esa sebagai pusat daya, mengalir ke akal, budi
juga ruh yang kemudian jadi bayang-bayang tuhan. Dari akal mengalir ke jiwa yang
merupakan pembatas antara akal dan materi yang merupakan potensi suatu bentuk
yang pada manusia adalah tubuh.
Remanasi adalah tujuan manusia Kembali lagi kepada tuhan melalui tiga tahap:
• Berbuat kebajikan yang umum
• Kontemplasi atau perenungan yang mendalam
• Hidup sederhana dengan melakukan Teknik-teknik meditasi agar dapat
Bersatu dengan tuhan
3. a. Agustinus mengunkapkan bahwa manusia tidak akan mencapai tanpa penerangan
dari Allah. Manusia diciptakan sebagai ‘imago dei’ dan memungkunkan untuk
mencari kebenaran. Untuk mengenal tuhan tidak hanya dipahami menggunakan
dua akal budi, tetapi juga perasaan.
b. Empat wujud alam:
• yang menciptakan dan tidak diciptakan: Tuhan sebagai satu-satunya realitas
yang sempurna.
• Yang diciptakan dan diciptakan (platonic): gagasan yang telah diciptakan
Tuhan menjadi sifat genetic dan spesifik, contohnya kebaikan,
kebijaksanaan, intuisi dll.
• Apa yang diciptakan dan tidak diciptakan (hal yang bisa dirasakan oleh
indera): Jagat raya tercipta dari roh kudus atas kasih tuhan. Alam
merupakan perubahan dari dunia ide menjadi dunia gejala.
• Alam yang tidak diciptakan maupun diciptakan: Tuhan sebagai bentuk
akhir dari tujuan segalanya dan juga menjadi tujuan remansi dalam
mengikuti emansi.
4. a. Universalia Petrus, bahwa wujud memang benar adanya dari benda-benda
konkrit/individualia. Universalia bukan benda hanyalah ide-ide yang bersumber
dari wujud individualia. Wujud universalia merupakan keseluruhan sifat yang
benar-benar ada dalam individualia yang ideal.
b. Untuk mengerti sesuatu kita harus mengimani atau mempercayai. Dengan
menjelaskan kitab suci secara rasional untuk membuktikan Tuhan secara ontologis
menggunakan akal. Bahwa universalia benar adanya dalam sebuah ide-ide yang
terdapat pada Tuhan serta tidak bergantung pada aspek apapun.
5. a. Salah satu kodrat manusia adalah bertumpu pada akal. Dengan akal, manusia
mampu mengetahui kebenaran-kebenaran yang alamiah. Sedangkan dalam teologi,
dibutuhkan iman untuk dijelaskan dan diterima. Dengan iman manusia dapat
mencapai pengetahuan yang mengatasi akal.
Lima jalan pembuktian adanya tuhan (quinque vide):
• Dunia selalu bergerak, maka harus ada penggerak. Tuhanlah sebagai
penggerak yang tidak digerakkan.
• Dunia terjadi karena hubungan sebab-akibat. Sebab utamanya adalah
Tuhan.
• Semua mungkin terjadi di dunia ini. Yang sifatnya mutlak adalah Tuhan.
• Wujud di dunia ini bertingkat-tingkat, sampai yang tertinggi dan sempurna.
Yang maha sempurna dan maha tinggi ialah Tuhan.
• Dunia ini digerakkan menuju tujuan akhir secara teratur. Ialah Tuhan yang
paling sempurna akalnya sebagai zat pengatur.
b. Akhir dari masa skolastik disebabkan oleh penyelarasan filsafat Yunani kuno
Aristoteles dengan agama Kristen dan banyaknya kritis atas penyelarasan tersebut.
Roger Bacon: pemikirannya bertolak belakang dengan para filsuf skolastik dan
bahkan mengakui kebesaran Aristoteles, Ibn Rusyd dan Ibn Sina. Menurutnya
skolastik terlalu terikat dengan kitab suci, kurang memperhatikan ilmu-ilmu pasti
dan tidak menggunakan bahasa Yunani yang dipakai Aristoteles juga bahasa Arab.
Willem dari Ockham: sebagai pelopor aliran/jalan baru yang menentang jalan kuno
dari Thomas Aquinas sebagai ajaran skolastik kuno. Ia menganut nominalisme dan
mengarahkan ajarannya kearah empirisme. Serta nemisahkan ajaran Filsafat dan
ilmu dari agama/sekulerisasi karena menurutnya Tuhan harus diterima berdasarkan
keimanan bukan pembuktian, menurutnya masalah teologis tidak bisa
didemonstrasikan.

Anda mungkin juga menyukai