LP Dan ASKEP ASMA (Pasien Asma) RISKA
LP Dan ASKEP ASMA (Pasien Asma) RISKA
OLEH :
NIM : 2117019
MAKASSAR
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keparahan dari tiap orang berbeda. Kondisi ini akibat kelainan dari
respon akibat paparan terhadap suatu zat iritan atau alergen. Pola
Varnell, 2017).
Gejala asma sering terjadi pada malam hari dan saat udara
asma sudah mencapai 300 juta orang diseluruh dunia dan terus
peningkatan.
namun sangat sulit saat ekspirasi (Guyton & Hall 2017 dalam
(Perrin et al, 2017). Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas
utama dan sangat vital bagi tubuh (Fatmawati, 2018 dalam Widodo,
2019.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFENISI
1. Pengertian
tahun dan orang dewasa pada usia sekitar 30 tahun atau lebih
(Saheh, 2018).
2. Klasifikasi
a. Asma Alergik
c. Asma Gabungan
3. Etiologi
yaitu :
a. Faktor predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya,
b. Faktor presipitasi
1) Asma alergik
dengan kulit
a) Perubahan cuaca
b) Stress
diobati.
c) Lingkungan kerja
tersebut.
rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada
4. Patofisiologi
yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara
yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan
5. Manifestasi klinis
-Takipnea
-Gelisah
-Diaphorosis
pernafasan
a. Tingkat I :
laboratorium.
b. Tingkat II :
serangan.
c. Tingkat III:
kembali.
d. Tingkat IV :
e. Tingkat V :
6. Komplikasi
a. Pneumothoraks
b. Ateleltaksis
sangat dangkal.
c. Status asmatikus
d. Bronchitis
e. Aspergilosis
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Spirometri
menunjukkan obstruksi.
uji.
3) Elektrokardiografi
wise rotation.
-Terdapatnya tanda-tanda hipertropi otot
branch block).
8. Penatalaksanaan Medis
a. Farmakologi
yaitu:
dihirup.
2) Santin (teofilin)
lambungnya kering).
3) Kromalin
Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan
bulan.
4) Ketolifen
adalah
9. Pencegahan
A. Analisa Data
Keperawatan
1. DS : Nyeri saat hambatan
DO : otot
Tanpak pucat
TTV :
TD:130/80 mmHg
S : 36°C
N : 80x/menit
P : 28x/menit
2. DS Obstruksi ketidakseimban
tidak berlendir
DO :
Tampak lemas
Tanpak pucat
TTV
TD:130/80 mmHg
S : 36 °C
N : 80x/menit
P : 28x/menit
Diagnosa keperawatan
perkusi
INTERVENSI KEPERAWATAN
O KRITERIA HASIL
1. Pola napas tidak Setelah dilakukan Observasi: Observasi
efektif
al /Jam Jam
1. Kamis Pola napas a. Mengoservasi Jumat 12 S: Klien mengatakan pola
2021 upaya napas 130/70 10:00 WIB O: Klien tanpak nyaman dan
mmHg tenang
10:50 RR:
WIB 32x/me
nit
11:10 Suhu:
WIB 36, 8 C
b. Mengidentifasi
pernapasan
c. Memberikan
tehnik
relaksasi
pernapasan
d. Memberi posisi
nyaman pada
klien
e. Ajarkan tehnik
relaksasi
napas dalam
2. Jum’at, Gangguan a. Mengoserv Sabtu 13 S: Klien tanpak tidak ada
11:00 80x/me
WIB nit
RR:
32x/me
nit
Suhu:
36, 8 C
a. Mengobservas
i pola napas
b. Memonitor
batu efektif
c. Memberi posisi
nyaman pada
pasien
d. Memberikan
tehnik batuk
efektif
DAFTAR PUSTAKA
GINA (Global Initiative for Asthma) 2018.; Pocket Guide for Asthma
www.Ginaasthma.org
6 . Jakarta: EGC
Diponegoro
Ruhyanudin, F. 2018. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Sagung Seto