Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
sering dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA). Sebagian besar kuman TB sering ditemukan
menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan TB paru, namun bakteri ini juga memiliki
kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura, kelenjar limfe,
tulang, dan organ ekstra paru lainnya.

Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomis :


a. TB paru
b. TB ekstra paru

Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan :


a. Kasus baru
b. Kasus dengan riwayat pengobatan
c. Kasus kambuh
d. Kasus pengobatan setelah gagal
e. Kasus setelah loss to follow up
f. Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui
g. Kasus lain-lain

Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan obat :


a. Monoresisten
b. Poliresisten
c. Multidrug resistant (TB MDR)
d. Extensive drug resistant (TB XDR)
e. Rifampicin resistant (TB RR)

Klasifikasi berdasarkan status HIV :


a. Kasus TB dengan HIV positif
b. Kasus TB dengan HIV negatif
c. Kasus TB dengan status HIV tidak diketahui

Sumber :

Kementerian Kesehatan RI,2019. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.01.07/Menkes/755/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Tuberkulosis,Jakarta.
Epidemiologi

Situasi di Dunia

Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC (CI 8,8 juta – 12
juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden kasus
tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan.Sebagian besar estimasi insiden
TBC pada tahun 2016 terjadi di Kawasan Asia Tenggara (45%)—dimana Indonesia merupakan
salah satu di dalamnya—dan 25% nya terjadi di kawasan Afrika.

Situasi di Indonesia

Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data per 17
Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali
lebih besar dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis
prevalensi pada laki-laki 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada perempuan. Hal ini terjadi
kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada fakto risiko TBC misalnya merokok dan
kurangnya ketidakpatuhan minum obat.

Sumber :
Kementerian kesehatan RI,2018. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kemeterian Kesehatan
RI Tuberkulosis : Dicari Para Pemimpin Untuk Dunia Bebas TBC ,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai