Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Misalnya,
terdispersi secara molecular dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.
Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai
bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik
jika larutan diencerkan atau dicampur. Zat pelarut disebut solvent, sedangkan Zat yang terlarut disebut
solute.
Larutan encer : larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang terlarut.
Larutan jenuh : larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada
tekanan dan temperatur tertentu.
Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut melebihi batas kelarutannya
di dalam air pada temperatur tertentu.
Berikut merupakan Bentuk Sediaan Obat Cair antara lain, Solutiones (Larutan), Suspensiones (Suspensi),
dan Emulsa (Emulsi). Kemudian terdapat, Bentuk Sediaan Obat Cair Oral terdiri dari Potiones (obat
minum), Elixir, Sirup, dan Guttae (drop, tetes). Bentuk Sediaan Obat Cair Topikal yang terdiri dari
Collyrium (kolirium), Guttae ophthalmiceae (tetes mata), Gargarisma (gargle), Guttae nasales (tetes
hidung), Guttae auricularis (tetes telinga), dll. Dan Bentuk Sediaan Injeksi (Injection) yang terdiri dari
Injeksi Intra Vena, Injeksi Intramusculer, Injeksi Intraperitonial, dll.
Solutio adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut dan zat yang dilarutkan hanya 1
macam. Sedangkan, Mixtura adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut lebih dari 1
macam, dan Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung
selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna dan
zat wewangian digunakan sebagai obat dalam. Kecuali elixir, jika tidak dinyatakan lain, pelarut utama
yang digunakan adalah Aqua destillata. Zat yang terlarut dinamakan solute sedangkan pelarutnya
dinamakan solvent. Solutio & Mixtura dapat dipakai baik untuk pemakaian dalam mau pun untuk
pemakaian luar, sedangkan elixir hanya untuk pemakaian dalam.
SOLUTIO
Bila tidak dikatakan lain yang dimaksud adalah larutan dalam air. Bila pelarutnya bukan air harus
dijelaskan dalam namanya, Misal : Solutio aquaosa, Solutio Spirituosa, Solutio glycerinata, Solutio
Oleosa, dan Solutio paraffinosa.
ELIXIR
Merupakan sediaan yang mengandung bahan obat dan bahan tambahan (pemanis, pengawet, pewangi)
sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut digunakan campuran air-etanol. Etanol
berfungsi untuk mempertinggi kelarutan obat. Elixir dapat pula ditambahkan glycerol, sorbitol, atau
propilenglikol.
SIRUP
Sirup obat, mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat tambahan, digunakan untuk
pengobatan.
Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau penyedap lain.
Penambahan sirup ini bertujuan untuk menutup rasa atau bau obat yang tidak enak.
Aqua : untuk melarutkan garam-garam, gula, lendir/gom, zat penyamak, zat putih telur.
Pada umumnya makin tinggi temperatur, makin cepat suatu zat/solute bisa larut dalam suatu solvent.
Kecuali untuk beberapa zat, penghangatan tidak boleh karena :
Calsium Hidroksida
Hydras Natricus
Chloretum Zincicum
Penicilin
Pepsin
Adrenalin
Natrium Bicarbonat
Melarutkan dengan jalan levigatio zat digerus dalam mortir, tambah sebagian air, tunggu sebentar,
bagian yang jernih masuk botol. Endapan yang masih tertinggal dalam mortir tambah air lagi, aduk,
tunggu sebentar, bagian yang jernih masuk botol. Demikian seterusnya sampai semua larut.
Larutan Na-bicarbonat tidak boleh dikocok sebab akan terurai menjadi H2O dan CO2 tidak dikehendaki.
Camphora
Kelarutan camfer dalam air adalah 1 : 700 (FI ed III). Cara melarutkan :
Langsung digojok dengan air panas dalam botol tertutup. Cara ini sering memberikan hasil yang kurang
baik karena hablur-hablur keceil dari camfer yang halus tidak dapat larut.
Camfer yang sudah dihaluskan dimasukkan dalam botol kering, dilarutkan dengan spiritus fortior yang
beratnya 2x camfer + air panas dan digojok ad larut. Pada permulaannya akan terjadi camfer yang
memisah, akan tetapi terjadi dalam keadaan yg sangat halus sehingga penggojokan lebih lanjut, camfer
akan larut dengan mudah. Cara ini memberi hasil yang lebih baik sehingga sering digunakan.
Ekstrak kering
Ekstrak aloes, extr Rhamni, Fraqulae, extr opii dan extr Ratantuas
Dilarutkan dgn menaburkan ekstraknya di atas air (sama banyak) dan adonan dibiarkan 15 menit dengan
penggilasan larutan yang jernih.
Succus Liquiritae
Cara melarutkan : dilarutkan dgn air panas secukupnya baru digerus dan diencerkan dengan air.
Pepsin
Sukar larut dalam air, larut dalam HCl dilutus, tetapi kalau langsung dilarutkan dgn asam, Pepsin akan
rusak.
Cara melarutkan : Pepsin + air 10xnya + HCl dil dan diencerkan dengan air.
Kelarutan Nipagin 1 : 500 dilarutkan dengan air panas dan digojok dalam botol.
Nipasol dilarutkan dengan sedikit etanol baru dimasukkan dalam sediaan yang diawetkan