DPR periode 2014 – 2019 membentuk Panja dan bersama-sama dengan Tim
Pemerintah secara intensif membahas RKUHP.
Penundaan pengesahan •Pasal terkait hukum yang hidup dalam masyarakat (Pasal 2)
RKUHP pada periode •Pasal terkait penghinaan Presiden (Pasal 218 – 219)
lalu terjadi karena •Pasal terkait makar (Pasal 191 – 196)
adanya desakan publik •Pasal terkait mempertunjukkan alat kontrasepsi (Pasal 414)
terhadap sejumlah •Pasal terkait aborsi (Pasal 470)
pasal yang dinilai •Pasal terkait perzinahan dan kohabitasi (Pasal 417 – 419)
kontroversial, di •Pasal terkait tindak pidana korupsi (Pasal 604 – 607)
antaranya:
Perlu ada pembicaraan lebih lanjut antara DPR dan Pemerintah terkait teknis carry
over, agar pembahasan RKUHP tidak terlalu jauh ke belakang.
Meskipun tercantum dalam long list, RKUHP tidak masuk dalam Prolegnas Prioritas
2021. Artinya masih ada cukup waktu untuk mempersiapkan carry over pembahasan
RKUHP pada tahun berikutnya.
DPR akan menyisir kembali sejumlah pasal yang dinilai kontroversial, kemudian
diperbaiki misalnya dengan memberi koridor dalam Penjelasan Pasal untuk
meminimalkan potensi terjadinya over kriminalisasi.
Dalam kaitannya dengan reformasi hukum pidana, pembahasan sejumlah RUU
seperti RUU PKS; RUU Kejaksaan; dan RUU Narkotika (ketiganya masuk dalam
Prolegnas Prioritas 2021) harus selaras pengaturan dalam RKUHP.
Terima Kasih