Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andini

NRP : 01311940000032
Asisten : GRACIA PRADNYA LOLITA (1311740000040)
Kel :1
Ikan Guppy (Poecilia reticulata)
Ikan Guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah satu ikan hias yang banyak
diminati oleh masyarakat. Ikan guppy merupakan ikan hias air tawar yang berukuran kecil. Pada ikan
guppy liar yang umum dijumpai memakan segalanya termasuk jenis alga bentik dan serangga air,
sehingga ikan guppy sering dijadikan sebagai sampel organisme bidang ekologi dan studi prilaku.
Ikan Guppy mudah berkembang biak dengan perkawinan. Pada umur 3 bulan ikan Guppy
berkembang biak dengan cara pembuahan internal atau beranak, seekor ikan guppy dapat
menghasilkan anakan mencapai ratusan ekor anakan selama hidupnya (Panjaitan dkk, 2016). Siklus
hidup guppy melewati berbagai tahap yaitu larva, juvenil, dewasa dan masa pertumbuhan maksimum.
Perbedaan antara ikan guppy jantan dan ikan betina telihat dari ciri-ciri morfologinya. Guppy
merupakan anggota suku Poecilidae yang berukuran kecil. Jantan dan betina dewasa mudah
dibedakan baik dari ukuran dan bentuk tubuhnya, maupun dari warnanya. Meskipun kecil, ikan guppy
termasuk kanibal atau memangsa bangsanya sendiri (Nurlina dan Zulfkar, 2016).
Larva guppy dilahirkan dengan semua sirip seperti poeciliids lainnya, yang siripnya terlihat
jelas. Pada satu hari setelah lahir, sirip perut lebih kecil dari sirip dada, dan sirip ekor memiliki tepi
membulat. Sirip ekor memiliki lebih banyak perkembangan dan muncul jelas sebagai ekor.
Pertumbuhan ekor meningkatkan kemampuan renang untuk menangkap mangsa dan melarikan diri
dari predator. Perbedaan ikan guppy betina dan jantan dapat dibedakan melalui penampakan
morfologi luar, yaitu pada ikan guppy jantan memiliki warna tubuh yang lebih cerah, struktur tubuh
yang ramping, sirip yang lebih lebar dan memiliki gonopodium yang merupakan modifikasi sirip anal
yang menjadi sirip yang panjang. Sedangkan pada ikan guppy betina struktur tubuhnya lebih besar,
warna kurang menarik, sirip punggung biasa, dan tidak memiliki gonopodium yang hanya berupa sirip
halus (Huwoyon 2008).Hal ini juga didukung oleh literature Pada beberapa betina memiliki bintik
hitam di sekitar anus Hal ini juga didukung oleh literature Panjaitan dkk (2016), yang menyatakan
bahwa pengamatan jenis kelamin juga dapat dibedakan dengan ada tidaknya gonopodium
(Soelistyowati 2007). Pada betina dibedakan dengan perut bengkak dan tidak adanya gonopodium
(MousaviSabet et al 2012).

Gambar 1.1 Skema tahapan perkembangan gonopodium Poecilia reticulata, memperagakan tahap
akhir (dewasa) dan tahap perkembangan lanjut (remaja) pada jantan.
(de Lira,2021)

Gambar 2. Morfologi anakan ikan Guppy umur 2 bulan


(Nurlina dan Zulfikar, 2016)

Gambar 1.3 Perkembangan Embrio Pada Ikan Guppy


(Martyn et al.,2006)

Gambar 1A menunjukkan fragmen ovarium yang mengandung previtellogenic


transparan, serta vitellogenic oosit awal. Gambar 1 B sel telur telur mengandung tetesan
minyak (oildroplet) yang didistribusikan secara merata di atas permukaan telur. Setelah
pembuahan, oildroplet menyatu di bawah embrio, yang membentuk blastodisc (Gambar 1C).
Gambar 1D, terdapat goresan primitif terlihat di atas perisai, dan tampak lebih kecil pada ikan
gupp. Pada tahap opticcup (Gambar 1E), mata tetap tidak berpigmen, pembuluh darah dari
sistem portal terlihat di bagian bawah kantung kuning telur, dan jantung menjadi terlihat
seperti tabung yang berdenyut. Embrio bermata awal berwarna coklat muda berpigmen,
pertama di sumsum dorsoanterior dan selanjutnya di seluruh retina (Gambar 1F). Melanofor
tidak dapat terdeteksi di kepala atau batang pada tahap ini. Selama periode penglihatan awal,
pigmentasi mata, termasuk koroid, secara bertahap meningkat (Martyn et al.,2006)

Klasifikasi tahap middle-eyed, late-eyed , dan verylate-eyed (Gambar 1G-I)


didasarkan pada diferensiasi lebih lanjut dari mata, yang sejalan dengan peningkatan
pigmentasi kulit kepala. Embrio bermata tengah (middle eyed) memiliki pigmen mata yang
sangat tajam (Gbr. 1G), sedangkan pada embrio mature-eyed, koroid menutupi sebagian besar
retina, dan sinar dari sirip punggung, perut, dan ekor telah berdiferensiasi. Miotom terdiri dari
sekitar 30 somit (Gambar 1H). Selama tahap middle-eyed, melanofor pertama kali muncul di
atas otak tengah dan kemudian di belakang batas otak tengah-otak belakang (Gambar 1G)
(Martyn et al.,2006)

Pada tahap early-eyed berikutnya, garis sel pigmen gelap muncul yang membatasi
garis tengah horizontal, dan sebagian besar sel pigmen hitam di bagian kepala meningkat
dalam jumlah, ukuran, dan kepadatan, dan menjadi lebih dendritik (Gambar. 1H). Daerah
embrio yang berbeda sering kali ditutupi oleh melanofor dengan bentuk berbeda. Selanjutnya,
garis pigmen punggung dan perut yang berpasangan muncul, diikuti garis horizontal
melanofor yang lebih tipis di atas dan paralel ke garis tengah. Kemudian diikuti dengan
hilangnya kuning telur, goresan persegi panjang antara kepala dan batang secara bertahap
menjadi lurus (Gbr. 1H – K). Embrio yang matang telah menyerap kuning telurnya
sepenuhnya dan mengembalikan kantung kuning telurnya. Akhirnya, folikel pecah sebelum
lahir (Gambar 1K) (Martyn et al.,2006)

DAFTAR PUSTAKA

de Lira, J. J. P. R., Yan, Y., Levasseur, S., Kelly, C. D., & Hendry, A. P. (2021). The complex
ecology of genitalia: Gonopodium length and allometry in the Trinidadian
guppy. Ecology and Evolution.
Huwoyon, G. H., Rustidja dan Rudhy, G., 2008. Pengaruh Pemberian Hormon Methyl
testosterone pada Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Terhadap Perubahan Jenis
Kelamin. Jurnal Zoo Indonesia, 17 (2), pp. 49-54.
Mousavi-Sabet, H., Azimi, H., Eagderi, S., Bozorgi, S., & Mahallatipour, B. (2014). Growth
and morphological development of guppy Poecilia reticulata (Cyprinodontiformes,
Poeciliidae) larvae. Poeciliid Research, 4(1), 24-30

Martyn U., Weigel D., Dreyer C., 2006 In vitro culture of embryos of the guppy, Poecilia
reticulata. Developmental Dynamics 235:617–622.
Nurlina, N. and Zulfikar, Z., 2016. Pengaruh lama perendaman induk ikan guppy (Poecilia
reticulate) dalam madu terhadap nisbah kelamin jantan (sex reversal) ikan guppy.
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 3(2), pp.75-80.
PANJAITAN, Y. K., SUCAHYO, S., & RONDONUWU, F. S. (2016). Guppy fish (Poecilia
reticulata Peters) population structure in Gajah Putih River, Surakarta, Central
Java. Bonorowo Wetlands, 6(2), 103-109.
Shahjahan R. M., Jubayer Ahmed M., Ara Begum R., Abdur Rashid M., 2013 Breeding
biology of guppy fish, Poecilia reticulata (Peters, 1859) in the laboratory. Journal of
the Asiatic Society of Bangladesh Science 39(2):259-267.

Anda mungkin juga menyukai