Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

TIRES AND WHEELS

1. TIRE DAN WHEEL

1-1 Tire
• Peranan tire / ban

Tire meredam beberapa pengaruh dari


permukaan jalan dan bekerja dengan
menggunakan spring / pegas untuk
mempermudah gerakan naik dan
turun.

-1-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-1-1 Konstruksi dan fungsi

Gbr. 1-4-T Nama-nama bagian dari ban mobil penumpang

(1) Tread
Tread merupakan bagian dari ban yang berhubungan
langsung dengan permukaan jalan dan memiliki
ketebalan karet yang paling besar untuk menahan
keausan ban, tekanan dari jalan dan kerusakan.
Bermacam-macam pola tread untuk penggunaan yang
berbeda, digunakan untuk mencapai anti-skidding,
radiasi dan gesekan dengan permukaan jalan yang
lebih baik, sehingga dihasilkan driving power dan
breaking power yang lebih besar.
Gbr. 1-5-T

(2) Carcas
Carcass adalah bagian penting yang berperan sebagai rangka ban
untuk menahan tekanan udara dalam ban dan mencegah perubahan
bentuk ban tersebut. Carcass tersusun atas lapisan-lapisan yang
melingkari ban, lapisan tersebut terbuat dari benang-benang yang
disusun paralel kemudian dipadatkan dengan karet. Lapisan-lapisan
tersebut ditumpuk menjadi satu dan dinamakan plie

(3) Breaker
Breaker merupakan lapisan tali (cord layer) yang terletakdiantara
tread dan carcass. Kegunaannya untuk menghindari pengaruh luar
dan mencegah kerusakan dalam tread dari perpanjangan cracas.
Breaker juga berguna untuk mencegah terlepasnya tread dan
carcas.

-2-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

(4) Shoulder
Shoulder merupakan daerah diantara tread dan side well (dinding samping) ban.
(5) Side well
Side well adalah daerah samping ban dan memiliki ketebalan karet yang tipis tetapi menggunakan karet yang
kualitasnya lebih baik. Shoulder dan side well dirancang untuk menahan pelebaran dan konstraksi dan
menyerap vibrasi karena keduanya ditujukan untuk menahan beban selama operasi.
(6) Bead
Bead menyempurnakan fungsi kestabilan ban pada rim. Bead terdiri dari bead wire, cloth layer yang terdapat
dalam bead wires, dan chafer (penutup karet).

1-1-2 Klasifikasi tire/ban, dengan atau tanpa tube


• Konstruksi tire dengan tube/ tanpa tube

Tubeless Tire with tube


Gbr. 1-6-T

-3-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-1-3 Klasifikasi berdasarkan bentuk


1) Bias ply tire

Carcass terdiri dari lapisan-lapisan cord parallel yang


dipotong serong dan bertumpuk antara satu sama
lainnya. Sedangkan ply cord diatur serong dengan
arah berlawanan sambil melingkar. Oleh karena itu
ketika ban menjadi lentur dengan adanya muatan,
cord berubah bentuknya menjadi diamond-wise
seperti sebuah pantograph, sehingga memberikan
efek-efek bantalan yang baik dan terasa lembut.

Gbr. 1-7-T

2) Radial ply tire

Carcass pada ban radial tersusun secara radial


seperti yang terlihat pada gambar di sebelah kiri.
Penyusunan tersebut memberikan pertahanan yang
kuat terhadap tekanan dalam dan tumbukkan dari
luar, tetapi lemah dibagian arah yang melingkar.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, breaker cord
disusun dengan arah yang melingkar, sehingga
menahan pelebaran melingkar dari arah luar yang
dapat disebabkan oleh pemompaan.

Gbr. 1-8-T
Karena itu, ban radial lebih fleksibel dalam arah samping dan lebih tegar dalam arah yang melingkar.

3) Tire bentuk rendah

Tire rendah merupakan tire/ban yang memiliki luas


penampang lintang yang lebih besar daripada
tingginya (seperti digambar) jika dibandingkan
dengan ban biasa. Rasio ini disebut aspect ratio.
Semakin kecil aspect ratio, semakin besar daya
cengkramannya, dan lebih kecil kelenturannya,
sehingga menjamin jalannya mobil dalam kecepatan
tinggi dan penikungan yang lebih baik.
Tinggi ban (H)
Aspect ratio = ----------------------
Gbr. 1-9-T Luas ban (B)

Aspect ratio (Smaller)


Aspect ratio (Larger)
Gbr. 1-10-T

-4-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

Aspect ratio Beberapa Jenis Ban Kendaraan Penumpang

Gbr. 1-11-T

4) Spare tire/ban cadangan bertekanan tinggi (Tire/ban sementara)


Ban cadangan bertekanan tinggi memiliki luas penampang lintang (konstruksi bias) yang lebih kecil
dibandingkan dengan ban standar, dan digunakan tekanan udara pemompaan sekitar dua kali dari ban
standar. Volume ban lebih kecil kira-kira satu setengah kali dari ban standar, yang membuat ruang bagasi jadi
efektif.

Gbr. 1-12-T

-5-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-1-4 Klasifikasi menurut tread pattern ban

Tujuan tread patterns adalah :


• Untuk meningkatkan pengereman, pengendalian,
dan tenaga tarik.
• Untuk meningkatkan pengontrolan dan kestabilan.
• Untuk menyebarkan panas ban.
• Untuk mengurangi kebisingan.
• Untuk meningkatkan kenyamanan mengendarai.

Tread patterns berbeda tergantung dengan penggunaan ban-nya. Contonya, ada truck pattern untuk truk, dan
passenger car pattern untuk mobil penumpang. Keduanya dapat dibagi lagi menjadi: tire untuk jalanan yang kasar
dan tire untuk jalan yang rata.

Gbr. 1-14-T

-6-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-1-5 Tanda-tanda Tire / Ban (Tire marking)


(1) Bias tire
Penandaan bias tire ini merupakan penandaan JIS (Japanese Industrial Standard).
Contohnya “6.50-13-4PR” dibaca seperti dibawah ini.

6.50- 13- 4PR


Ply rating (kekuatan ban)

Diameter lingkaran (dalam inci)

Lebar ban total (dalam inci)


1 inci = 25,4 mm
Gbr. 1-15-T

(2) Ban radial


Penandaan ban radial melingkupi standar JIS dan ISO (International Organization for Standardization). Akan
tetapi, penandaan ISO digunakan secara lebih luas diantara industri-industri ban. Ban-ban Mitsubishi juga
menggunakan penandaan ISO. Oleh karena itu, penandaan ISO dibaca seperti barikut.

<Penandaan JIS>

JIS (Japanese Industrial Standard)


ISO (International Organization for
Standardization)

<Penandaan ISO>

Indeks beban … Angka 85 menunjukkan indeks beban, menunjukkan bahwa ban dapat memikul
beban seberat 515 kg per ban selama perjalaana.

Indeks beban 0 1 2 … 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 95
Beban diizinkan (kg) 45 46,2 47,5 … 475 487 500 515 530 546 560 580 600 615 691

Katagori kecepatan … H menunjukkan kecepatan tertinggi, menunjukkan bahwa ban dapat


Bertahan pada kecepatan maksimum 210 km/jam.

Tanda kecepatan tertinggi F G J K L M N P Q R S T U H


Kecepatan Max diizinkan (km/h) 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210

-7-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-1-6 Spare Tire / Ban Cadangan bertekanan tinggi


Penandaan ban cadangan bertekanan tinggi dalam penandaan JIS. Sebagai contoh, ban cadangan bertekanan
tinggi ditandai seperti “T125/70D15” seperti yang dijelaskan dibawah ini.
T 125 / 70 D 15

(1) (2) (3) (4) (5)


(1) T menunjukkan ban jenis T, dan kedudukan T “sementara”
(2) 125 menunjukkan lebar total dari ban, dan satuannya mm
(3) 70 menunjukkan aspect ratio, dan satuannya %
(4) D menunjukkan konstruksi bias
(5) 15 menunjukkan diameter rim ban, dan satuannya adalah inci

Menggunakan ban cadangan pada kecepatan


tinggi dapat membahayakan!

Gbr. 1-19-T

1-1-7 Yang perlu diperhatikan mengenai penggunaan tire/ban


(1) Tekanan pemompaan udara pada ban
Sesuaikan tekanan pemompaan ban pada ban depan maupun belakang ketika ban masih dingin atau sebelum
beroperasi. Tekanan pemompaan ban akan bertambah sekitar 20% pada kasus ekstrim temperatur ban
meningkat selama berputar kontinyu.

2.4 kg/cm2 … Setelah suhu tire naik

2.0 kg/cm2 … Tekanan spesifik

Gbr. 1-20-T

-8-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

(2) Rotasi ban


Apabila ban-ban digunakan pad tempat yang sama dalam waktu yang lama, maka akan terdapat perbedaan
jumlah pemakaian yang tregantung pada lokasinya. Rotasi ban pada interval yang beraturan sama dengan
pemakaiannya dan memperpanjang pemakaian ban.
Perhatikan bahwa prosedur rotasi ban berbeda antara ban bias dan ban radial seperti yang terlihat dibawah ini.

Gbr. 1-21-T

Torque pengencangan
9 to 11 hgf-m
(90 to 110 Nm, 65 to 85 ft. lbs.

Gbr. 1-22-T
(Batas kedalaman lekukan : 1,6 mm)
Ketika daerah tanda licin telah
menjadi datar, ban harus diganti

Gbr. 1-23-T

-9-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-2 Wheels / Roda


Roda mengalami berbagai tekanan yang ditimbulkan selama berputar. Karena dia merupakan benda yang
berputar, maka kesalahan ukurannya harus terkecil dan jumlah ketidak seimbangan paling minimum, juga secara
aman dapat menahan ban pada posisinya, sementara harus memenuhi syarat-syarat kekuatan dengan berat yang
ringan dan ekonomis.

1-2-1 jenis-jenis wheels / roda


(1) Disk steel wheel
5-1/2J x 13 (Kira-kira 8 kg)

Gbr. 1-24-T

(2) Light alloy wheel (alumunium wheel)


5-1/2JJ x 13 (Kira-kira 5,5 kg)

Gbr. 1-25-T

1-2-2 Nama-nama dan penandaan wheel / roda

(1) Nama-nama wheel / roda

(1) Rim diameter


(2) Center tip mounting hole diameter
(3) Valve hole diameter (mm)
(4) Bolt hole diameter (mm)
(5) Insert (bushing)
(6) Hub hole diameter
(7) Bolt hole pitch circle diameter (PCD) (mm)
114.3 mm sebagai contoh
(8) Rim width (in inches)
(9) Offset (mm) 46 mm sebagai contoh
(10) Disk portion
(11) Rim portion
(12) Flange portion
(13) Hump
(14) Hub mounting plane
(15) Bead seat

Gbr. 1-26-T

-10-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

(2) Penandaan roda


Penandaan ukuran roda adalah menurut penandaan JIS. Penandaan tersebut dinyatakan seperti
“5-1/2-JJ x 13 4 114.3 15” yang dibaca seperti yang diterangkan dibawah.
51/2 - JJ x 13 4 114.3 15

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


(1) 5-1/2 menunjukkan kelebaran rim
(2) JJ merupakan tanda pinggir yang sesuai dengan standar JIS
(Lihat tabel berikut)
(3) 13 menunjukkan diameter rim dalam inci
(4) 4 menunjukkan jumlah lubang baut
(5) 114.3 menunjukkan pitch circule diameter (P.C.D) lubang baut
(6) 15 menunjukkan jumlah offset dalam mm

Light alloy wheel dibuat untuk standar teknik yang ditetapkan (biasanya dinyatakan sebagai JWL standar) untuk
light alloy cast disk wheel. Untuk menjamin kualitas, tanda JWL itu dibuat pada roda tersebut yang telah memenuhi
standar.

Gbr. 1-28-T

JWL: JAPAN LIGHT ALLOY WHEEL

-11-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-3 Pemeriksaan dan Perawatan

1-3-1 Pemeriksaan tekanan ban


(1) Kunci utama pemeriksaan
Ukur tekanan pemompaan ban. Sesuaikan jika
tidak sesuai dengan spesifikasi.
<Perhatikan>
• Untuk tekanan pemompaan ban, lihat label
tekanan pemompaan yang terdapat dalam
kendaraan

Gbr. 1-29-T Ukuran tire Tekanan angina kgf/cm2


Kencangkan wheel nut sampai torque
Front Whell Rear wheel
tertentu berikut ini.
Torque pengencangan : 215SR15 2.0 1.8
88 sampai 108 N-m (9.0 – 11.0 kgf-m) 225/80R15104S 2.0 1.8

1-3-2 Pemeriksaan pemakaian ban


(1) Kunci utama untuk pemeriksaan
1. Ukur kedalaman lekukan ban.
2. Jika kedalaman lekukan ban lebih kecil
dari nilai batas, ganti ban tersebut.

<Perhatikan>
• Jika kedalaman lekukan ban mencapai
kurang dari 1.6 mm, indicator pemakaian
akan tampail.
Gbr. 1-31-T • Lokasi indikator pemakaian ditunjukkan
oleh tanda ∆ di enam tempat pada bagian
tepi ban tersebut.

1-3-3 Pemeriksaan kerusakan ban


(1) Angkat kendaraan diatas dongkrak
sehingga ban-nya terangkat dari tanah.
(2) Putar roda perlahan-lahan dan ukur
kerussakkan roda dengan dial indicator.
(3) Jika kerusakan roda melewati nilai batas,
ganti roda tersebut.

-12-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

1-4 Keausan Abnormal Ban dan Kemungkinan Penyebabnya.


Bentuk Keausan tire Kemungkinan penyebab

Lihat bentuk tire saat


beroperasi

(3) Aus didalam

-13-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

Bentuk keausan tire Kemungkinan penyebab

• Toe-in berlebihan (B – A > spesifikasi nilai toe-in)


Front

Tenaga luar ke permukaan


Kontak dengan jalan
Gbr. 1-41-T

Arah jalan kendaraan


Arah jalan tire

Saat arah kendaraan berbeda dengan arah tire,


tire ditekan kepermukaan jalan dari dalam keluar.
Maka tire tergeser di permukaan jalan kesisi.
Tenaga dalam ke permukaan
kontak dengan jalan
• Toe-out berlebihan
Gbr. 1-43-T Kebalikan dari Toe-in berlebihan sebelumnya

-14-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

Bentuk keausan tire Kemungkinan penyebab


(7) Aus bergelombang o Balance roda atau alignment abnormal
• Bearing dan suspension kendor

Gbr. 1-45-T

1-5 Wheel Balance

Gbr. 1-46-T

(2) Dynamic unbalance

-15-
BAB 1
TIRES AND WHEELS

-16-

Anda mungkin juga menyukai