Las gas adalah pengelasan yang dilakukan dengan memanfaatkan nyala api campuran
gas asitelin dengan oksigen. Mengelas dengan las gas adalah salah satu cara atau seni
menyambung logam, yaitu dengan jalan menggunakan nyala api yang sangat kuat, yang
diarahkan diantara/diatas logam yang akan disambung.
Sehingga bagia logam yang langsung kena nyala api tersebut akn mecair, dan cairan itu
akan menutupi antara 2 bagian logam yang disambung.
1
Gambar 2. Pengelasan Dengan Menggunakan Gas
2
Gambar 3. Nyala netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar
Oksigen bertekanan 2,5 bar (kg/cm²), untuk semua ukuran pipa pembakar.
Asetelin bertekanan ± 0,5 bar (kg/cm²), disesuaikan dengan besar kecilnya pipa
pembakar. Awas! Untuk asetelin tekanan maksimum 1,5 bar (kg/cm²).
3
Menyalakan dan mengatur api las
1. Pilih pipa pembakar yang sesuai dengan proses pengelasan.
2. Pasang pipa pembakarnya, harus erat, jangan bocor!
3. Arahkan pipa pembakar ketempat yang aman.
4. Buka kran oksigen kira-kira setengah putaran secukupnya.
5. Buka kran asetelin kira-kira seperempat putaran secukupnya.
6. Nyalakan dengan api mulut pembakarnya.
7. Atur komposisi dan volume api las yang dikehendaki.
8. Api las siap digunakan.
Pada nyala gas oksiasetelin bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu nyala netral, reduksi, dan
oksidasi.
1. Nyala netral kerucut nyala bagian dalam pad ujung nyala memerlukan
perbandingan oksigen dan asetelin kira-kira 1 : 1 dengan reaksi seperti yang bisa
dlihat pada gambar. Selubungluar berwarna kebiru-biruan adalah reaksi gas CO
atau H2 dengan oksigen yang diambil dari udara.
2. Nyala reduksi terjaadi apabila terdapat kelebihan asetelin dan pada nyala akan
dijumpai tiga daerah diamana antara kerucut nyala dan selubung luar akan
terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan. Nyala jenis ini
digunakan untuk pengelasan logam logam monel, Nikel< berbagai jenis baja dan
bermacam-macam bahan pengerasan permkaan nonferrous.
3. Nyala oksidasi adalah apabila terdapat kelebihan gas oksigen. Nmyalanya mirip
dengan nyala netral hanya kerucut nyala bagian dalam lebih pendek dan
selubung luar lebih jelas warnanya. Nyala oksidasi digunakan untuk pengelasan
kuningan dan perunggu.
4
Memadamkan Api Las:
1. Tutup kran asetelin, aliran asetelin terputus, maka api las padam.
2. Tutup kran oksigen, aliran oksigen terputus.
3. Penutupan kran jangan dipaksakan.
Penentuan Kerja Las
1. Padamkan api las.
2. Tutuplah kran-kran tabung gas.
3. Buanglah sisa-sisa gas melalui pipa pembakar.
4. Sekrup pengatur tekanan gas dikendorkan.
5. Lepaskan pipa pembakar, bersihkanlah.
6. Gulunglah selang saluran gasnya.
5
4. Dilarang membuka kran tabung secara dihentakkan.
5. Pergunakan kunci tabung yang khusus, jangan disandung dengan benda
lainnya.
6. Biarkan kunci tabung pada posisi dimana ia dibuka,khusus tabung asetelin.
7. Jangan berdiri didepan Regulator ketika sedang membuka katup, berdirilah
disampingnya.
8. Katup tabung tidak boleh lebih dari 1 ½ ×putaran, sebaiknya ¼ putaran.
9. Gunakan tekanan kerja yang sesuai untuk pengelasan yang dimaksud.
10. Tutup kembali katup-katup tabung setelah pengelasan, tabung yang kosong
harus ditandai.
11. Dilarang menempatkan tabung dekat sumber panas, api, matahari dan lain-lain.
12. Tabung-tabung ditempatkan pada troly ataupun diletakkan ke dinding, harus
diikat erat-erat pad tempatnya.
13. Jauhkan benda-benda keras yang dapat menimpa tabung gas.
14. Memindahkantabung gas, tutup pengamannya harus dipasang dan posisi
tabung harus direbahkan.
15. Pakailah alat-alat pengaman operator:
Kaca mata alas yang sesuai.
Sarung tangan las.
Baju pelindung las.
Sepatu kulit yang rapat dan kuat
16. Kemungkinan bahaya peledakan kontak dengan minyak maka:
Dilarang melumasi alat-alat perlengkapan gas.
Dilarang membersihkan alat-alat perlengkapan gas dengan kain/majun
yang berminyak.
Dilarang memegang peralatan gas dengan tangan berminyak.
Dilarang menggunakan kuit/gasket untuk perapat sambung pada alat
perlengkapan gas.
17. Jaga! Pakaian harus bersih dari minyak dan pelumas.
18. Alat-alat, kran, manometer, pipa gas,kopling yang rusak, jangan dipakai dan
segera lapor,
19. Dilarang melilitkan pipa kebadan, pada saat proses pegelasan.
20. Jangan biarkan brander tetap menyala kalau tidak dipergunakan, jangan
diletakkan dilantai.
21. Brander tidak boleh digunakan untuk memukul.
6
22. Panjang dari selang gas harus benar-benar diperhitungkan, jangan terlampau
panjang/pendek. Selang jangan disambung.
23. Usahakan ventilasi udara yang baik.
24. Hati-hati gas beracun yang ditimbulkan.
25. Hati-hati mengelas drum/tangki tang mengandung minyak cat, paraffin,gas dan
lain-lain, karena dapat meledak bila tertutup.
26. Pengelasan tangki/tabung terlebih dahulu disirami/diisi air, kemudian ada
celah, lubang untuk meniadakan tekanan akibat panas.
27. Siapkan alat pemadam kebakaran.
7
LATIHAN YANG DILAKUKAN PADA LAS GAS
8
Latihan I
Sudut A : 45
Sudut B : 30 – 40
Jarak C : 1,5 cm – 2,5
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
9
Rencana kerja
Latihan I
10
Latihan II
Sudut A : 45
Jarak C : 30 – 45
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
11
Rencana Kerja
Latihan ll
12
Latihan III
Sudut A : 45
Sudut B : 30 – 40
Jarak C : 1,5 CM – 2,5 CM
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
13
Rencana Kerja
Latihan III
14
Latihan IV
Sudut A : 45
Sudut B : 30 – 40
Jarak C : 1,5 CM – 2,5 CM
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
Latihan V
15
Sudut A : 45
Sudut B : 30 – 45
Jarak C : 1,5 CM – 2,5 cm
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
16
Politeknik Negeri Sriwijaya
17
Politeknik Negeri Sriwijaya
18
Latihan VI
Sudut A : 45
Sudut B : 30 ̵ 45
Jarak C : 1,5 CM – 2,5 CM
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
19
Politeknik Negeri Sriwijaya
20
Politeknik Negeri Sriwijaya
Teknik Mesin
21
Politeknik Negeri Sriwijaya
22
Politeknik Negeri Sriwijaya
23
Latihan VII
Sudut A : 45
Sudut B : 30 – 40
Jarak C : 1,5 cm – 2,5
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
24
Politeknik Negeri Sriwijaya
25
Politeknik Negeri Sriwijaya
26
Latihan VIII
Sudut A :
Sudut B :
Jarak C : 1,5 cm – 2,5
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
27
Politeknik Negeri Sriwijaya
28
Politeknik Negeri Sriwijaya
29
Politeknik Negeri Sriwijaya
30
Latihan IX
Sudut A : 45
Sudut B : 30 – 40
Jarak C : 1,5 cm – 2,5
Tekanan Oksigen : 2,5 bar
Tekanan Asetelin : 0,5 bar
Bahan : pelat ST 37 tebal 1,2 – 1,5 mm
Ukuran :100 × 100 × 1,2 – 1,5
Peralatan:
1. Gas oksigen
2. Gas Asetelin
3. Reguator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Pipa karet (Oxy Asetelin)
6. Moncong ias no.2
7. Kunci pembuk aliran gas
8. Kaca mata alas gas
9. Sarung tangan
10. Apron kulit
11. Korek api
12. Meja las
31
Politeknik Negeri Sriwijaya
32
Politeknik Negeri Sriwijaya
33