Anda di halaman 1dari 29

Prodi Teknik Industri

Semester Genap 2020/2021


( 3.Hukum Ohm)
Nama : Moh. Mufid

NIM : 200421100078

Kelas :C

Nama Asisten : Marsiliya Dwi Damayanti

Nilai Laporan :

( potong disini : oleh asisten ) ----------------------------------------------------------

No.Percobaan : 3

Nama Percobaan : Hukum Ohm

Nama : Moh. Mufid

NIM : 200421100078

Kelas : C

Nama Asisten : Marsiliya Dwi Damayanti

Kegiata
Keterangan Tanda Tangan
n
Tanggal :
Asistensi 1 Catatan Revisi :

(Marsiliya Dwi D.)


Tanggal
Asistensi 2 Catatan Revisi :

(Marsiliya Dwi D.)


Tanggal :
Laporan Resmi Catatan Revisi :

(Nama Asisten)
Tanggal :
ACC Catatan Revisi :

(Nama Asisten)
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Moh. Mufid
NIM : 200421100078
Kelas : C
“Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi dari laporan yang ditulis
berikut ini merupakan murni dari hasil pemikiran saya dan tidak ada unsur
plagiat.”

Bangkalan, 23-04-2021
Yang menyatakan,

(Moh. Mufid)
200421100078

BAB I
PENDAHULUAN

Bab satu modul tiga hukum ohm ini berisi tentang latar belakang dan tujuan
sebagai berikut
1.1 Latar Belakang
Listrik merupakan sumber yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Hampir seluruh alat dirumah kita membutuhkan energi listrik.listrik memiliki
tegangan listriki yang berbeda tergantung sumber energy listriknya.. Contohnya
saja alat yang mebutuhkan tegangan listrik adalah lampu. Lampu bisa hidup
karena dialiri arus listrik. Arus listrik mengalir ke lampu dengan kekuatan arus
listrik tertentu sehingga lampu dapat menyala.
Menurut Abdullah (2017) arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir persatuan waktu, arah arus listrik didefinisikan searah dengan
pergerakan muatan positf atau proton. Muatan yang bergerak pada logam bahan
konduktor sebenarnya muatan negatif atau elektron, sehingga arah penjalaran arus
listrik berlawanan dengan arah pergerakan muatan listrik.
Praktikum modul tiga hukum ohm ini dilakukan secara daring dan
menggunakan simulator, praktikum modul tiga hukum ohm dimulai dengan
mengatur tegangan pada posisi 3v,mengatur hambatan 10 ohm, 100,200 dan
seterusnya sampai 1000 (kelipatan 100),mengulangi langkah diatas dengan
tegangan 6v dan 9v dan dengan hambatan yang sama seperti sebelumnya,
mencatat hasil data pada excel,
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum modul tiga hukum ohm adalah sebagai berikut.
1. Memahami hubungan hambatan dan arus dalam hukum ohm.
2. Memahami teori hukum ohm pada rangkaian sederhana..

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka modul tiga hukum ohm adalah sebagai berikut.


2.1 Hukum Ohm
Menurut Chandra Sundaygara (2018) Hukum ohm merupakan hubungan
antara arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan. Besar arus listrik yang
mengalir melalui penghantar selalu berbanding lurus dengan tegangan yang
diterapkan. Hukum ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) sebanding dengan beda
potensial (V). Semakin besar beda potensial maka semakin besar juga arus
listriknya, dan semakin kecil arus listrik maka semakin kecil juga beda
potensialnya.

2.2 Arus Listrik


Menurut Mikrajuddin (2016) Arus listrik adalah jumlah atau banyaknya
muatan listrik yang mengalir dalam satu periode waktu tertentu, arah arus listrik
didefinisikan searah dengan pergerakan muatan positf. Muatan yang bergerak
pada logam bahan konduktor sebenarnya bermuatan negatif atau elektron,
sehingga arah penjalaran arus listrik berlawanan dengan arah pergerakan muatan
listrik.

2.3 Tegangan Listrik


Menurut Siti Nurhabibah (2018) tegangan merupakan hasil perkalian antara
arus listrik dengan hambatan listrik. Tegangan listrik terbentuk adanya aliran-
aliran arus listrik dengan hambatan listrik. Tegangan listrik terbagi menjadi 2
bagian, yaitu tegangan listrik searah (Direct Voltage) dan tegangan listrik bolak-
balik (Alternathing Voltage). Satuan dari tegangan listrik adalah Voltage(V).
2.4 Hambatan Komersial
Menurut Siti Nurhabibah (2018) hambatan komersial atau hambatan listrik
merupakan perbandingan antara tegangan listrik dengan arus listrik. Satuan dari
hambatan komersial atau hambatan listrik adalah Ohm. Hambatan komersial dapat
dirumuskan secara sederhana dengan persamaan hambatan (R) sama dengan
tegangan (V) dibagi arus listrik (I).
2.5 Resisitivitas Listrik
Menurut Sukisna (2019) Semakin mudah suatu bahan menghantarkan listrik
maka semakin besar konduktivitasnya dan semakin kecil resisitivitasnya,
sebaliknya semakin sulit bahan menghantarkan listrik maka semakin kecil
konduktivitasnya dan semakin besar resistivitasnya. Resisitivias listrik dapat
digunakan untuk menyelidiki struktur bawah permukaan tanah.
2.6 Daya Listrik
Menurut Fahmi Hakim (2017) Daya listrik adalah laju hantaran energi listrik
dalam sirkuit listrik. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
hambatan listrik menimbulkan kerja. Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam
berbagai bentuk yang berguna, seperti panas, cahaya, energi kinetik, dan suara.
Daya listrik terbagi menjadi tiga bagian, yang pertama yaitu daya aktif, kedua
daya reaktif, dan yang ketiga daya nyata.
2.7 Kapasitor
Menurut Eddy Setyo (2016) kapasitor merupakan alat yang mampu
menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara waktu. Kapasitor terdiri
atas keping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator. Isolator
penyekat tersebut disebut dengan zat dielektrik. Bahan dielektrik merupakan
bahan yang jika tidak terdapat medan listrik bersifat isolator, namun jika medan
listrik yanhg melewatinya maka akan terbentuk dipoledipol listrik.
2.8 Transistor
Menurut Tasdik Darmana (2017) transistor merupakan komponen semi
konduktor yang berfungsi sebagai penguat, stabilisasi, saklar, tegangan, dan
modulasi sinyal. Transistor dibedakan menjadi dua tipe yaitu transistor PNP dan
transistor NPN. Transistor PNP anak panah mengara ke dalam dan transistor NPN
mengarah keluar.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Metodologi praktikum modul tiga hukum ohm terdiri dari alat dan bahan,
prosedur praktikum, dan flowchart.
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum modul tiga hukum ohm
adalah sebagai berikut.
3.1.1 Alat
Alat yang di butuhkan dalam praktikum modul dua bandul matematis adalah
sebagai berikut
1. Simulator hukum ohm.............................................................: 1 buah
2.Microsoft Excel ...............................................................................: software

3.1.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam modul dua bandul matematis adalah sebagai
berikut.
1. Checksheet ………………………………………………………..: 1 lembar

3.2 Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum modul tiga hukum ohm adalah sebagai berikut
1. Atur tegangan pada posisi 3V
2. Atur hambatan pada posisi paling kecil 10Ω
3. Catat data arus dalam tabel
4. Lakukan no.2-3 untuk hambatan 100Ω, 200Ω s/d 1KΩ (kelipatan 100)
5. Buat grafik hubungan hambatan dan arus
6. Lakukan no.1 s/d 5 untuk tegangan 6V dan 9V
7. Buat kesimpulan dari grafik yang anda buat

3.3 Flowchart
Flowchart terdiri dari flowchart praktikum, , dan flowchart pengambilan data
dan flowchart pengolahan data pada praktikum modul tiga hukum ohm.
3.3.1Flowchart Praktikum
Flowchart praktikum modul dua bandul matematis adalah sebagai berikut.

Mulai

Modul Tiga Hukum Ohm

Asistensi 1

Asistensi 2

Laporan Resmi

ACC

Selesai

Gambar 2.3.1 flowchart praktikum

3.3.2 Flowchart Pengambilan Data


Flowchart pengambilan data modul 1 pengukuran adalah sebagai berikut.

Mulai
Alat dan Bahan

Pengambilan Data

Alat dan Bahan

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Menggunakan simulator hukum ohm
3. Melakukan percoban dengan
tegangan 3V, 6V, dan 9V dengan
resistansi 10,100,200 sampai
1000(kelipatan 100)
4. Mencatat hasil ayunan di Microsoft
excel

Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 2.3.2 flowchart pengambilan data


3.2.3Flowchart Pengumpulan Data
Flowchart pengumpulan data modul 1 pengukuran adalah sebagai berikut.

Mulai
Rekapan Data Tahap persiapan

Pengolahan Data.
1. Menulis data yang diperoleh pada
percobaan.
2. Menghitung kuat arus tegangan 3V, 6V, dan
9V. Tahap Pengolahan
3. Membuat grafik kuat arus tegangan 3V, 6V,
dan 9V. Data
4. Analisa Keseluruhan

Analisa data Tahap analisa data

Tahap kesimpulan
Kesimpulan dan saran
dan saran

Selesai

Gambar 2.3.3 flowchart pengolahan data

BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data praktikum modul tiga hukum ohm meliputi rekapan data,
perhitungan matematis, dan analisis keseluruhan.
4.1 Rekapan Data
Rekapan data pada praktikum modul tiga hukum ohm terdiri dari rekapan
data tegangan arus 3 V, rekapan data tegangan arus 6 V, dan rekapan data dengan
arus 9 V.
4.1.1 Rekapan Data Tegangan Arus 3 V
Rekapan data tegangan arus 3 V modul tiga hukum ohm adalah sebagai
berikut.

hambatan (Ω) Arus (A)

10 Ω 300.0 mA
100 Ω 30.0 mA
200 Ω 15.0 mA

Hasil percobaan pada tabel diatas yang menggunakan simulator hukum ohm
dengan tegangan arus 3 V pada hambatan 10 Ω memperoleh hasil data sebesar
300.0 mA, hambatan 100Ω memperoleh hasil data sebesar 30.0 mA, hambatan
200 Ω memperoleh hasil data sebesar 15.0 mA, hambatan 300 Ω memperoleh
hasil data sebesar 10 mA, hambatan 400 Ω memperoleh hasil data sebesar 7.5
mA, dan seterusnya hingga hambatan 1000 Ω mendapatkan hasil sebesar 3.0 mA.
Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar hambatannya maka kuat arus yang
diperoleh akan semakin kecil.
4.1.2 Rekapan Data Tegangan Arus 6 V
Rekapan data tegangan arus 6 V modul tiga hukum ohm adalah sebagai
berikut
hambatan (Ω) Arus (A)

10 Ω 300.0 mA
100 Ω 30.0 mA
200 Ω 15.0 mA

Hasil percobaan pada tabel diatas yang menggunakan simulator hukum ohm
dengan tegangan arus 6 V pada hambatan 10 Ω memperoleh hasil data sebesar
600.0 mA, hambatan 100Ω memperoleh hasil data sebesar 60.0 mA, hambatan
200 Ω memperoleh hasil data sebesar 30.0 mA, hambatan 300 Ω memperoleh
hasil data sebesar 20.0 mA, hambatan 400 Ω memperoleh hasil data sebesar 15.0
mA, dan seterusnya hingga hambatan 1000 Ω mendapatkan hasil sebesar 6.0 mA.
Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar hambatannya maka kuat arus yang
diperoleh akan semakin kecil.

4.1.3 Rekapan Data Tegangan Arus 9 V


Rekapan data tegangan arus 9 V modul tiga hukum ohm adalah sebagai
berikut.
hambatan (Ω) Arus (A)

10 Ω 300.0 mA
100 Ω 30.0 mA
200 Ω 15.0 mA

Hasil percobaan pada tabel diatas yang menggunakan simulator hukum ohm
dengan tegangan arus 9 V pada hambatan 10 Ω memperoleh hasil data sebesar
900.0 mA, hambatan 100Ω memperoleh hasil data sebesar 90.0 mA, hambatan
200 Ω memperoleh hasil data sebesar 45.0 mA, hambatan 300 Ω memperoleh
hasil data sebesar 30.0 mA, hambatan 400 Ω memperoleh hasil data sebesar 22.5
mA, dan seterusnya hingga hambatan 1000 Ω mendapatkan hasil sebesar 9.0 mA.
Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar hambatannya maka kuat arus yang
diperoleh akan semakin kecil.

4.2 Perhitungan Matematis


Perhitungan matematis dalam modul tiga hukum ohm terdiri dari perhitungan
kuat arus tegangan 3V, perhitungan kuat arus tegangan 6V, dan perhitungan kuat
arus tegangan 9V.
4.2.1 Perhitungan Kuat Arus Tegangan 3V
Perhitungan kuat arus dengan tengangan 3 V dilakukan dengan menggunakan
rumus berikut.
V
I=
R

Keterangan :
I = Kuat arus listrik
V = Tegangan
R = Hambatan
1. Perhitungan hambatan 10 Ω
Diketahui : V =3 V
R =10 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
10 Ω
=0,3 A
= 300.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan besar 3 V dan hambatan sebesar 10 Ω
adalah 300.0 mA.
2. Perhitungan hambatan 100 Ω
Diketahui : V =3 V
R =100 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab : I=
R
3V
=
100 Ω
=0,03 A
=30.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar
100 Ω adalah 30.0 mA.
3. Perhitungan hambatan 200 Ω
Diketahui : V =3 V
R =200 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
200 Ω
=0,015 A
=15.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar
200 Ω adalah 15.0 mA.
4. Perhitungan hambatan 300 Ω
Diketahui : V =3 V
R =300 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
300 Ω
=0,01 A
=10.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar
300 Ω adalah 10.0 mA.
5. Perhitungan hambatan 400 Ω
Diketahui : V =3 V
R =400Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
400 Ω
=0,0075 A
=7,5 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar 400 Ω
adalah 7,5 mA.
6. Perhitungan hambatan 500 Ω
Diketahui : V =3 V
R =500 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
500 Ω
=0,006 A
=6.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar 500 Ω
adalah 6.0 mA.
7. Perhitungan hambatan 600 Ω
Diketahui : V =3 V
R =600 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
600 Ω
=0,005 A
=5.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar
600 Ω adalah 5.0 mA.
8. Perhitungan hambatan 700 Ω
Diketahui : V =3 V
R =700Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
700 Ω
=0,0043 A
= 4,3 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar
700 Ω adalah 4,3 mA.
9. Perhitungan hambatan 800 Ω
Diketahui : V =3 V
R =800 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
800 Ω
= 0,0038 A
=3.8 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar
800 Ω adalah 3.8 mA.
10. Perhitungan hambatan 900 Ω
Diketahui : V =3 V
R =900 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
900 Ω
=0,0033 A
=3.3 mA
Jadi hasil perhitungan dengan menggunakan tegangan sebesar 3 V dan
hambatan sebesar 900 Ω adalah 3.3 mA.
11. Perhitungan hambatan 1000 Ω
Diketahui : V =3 V
R =1000 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
3V
=
1000 Ω
=0,003 A
=3.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 3 V dan hambatan sebesar
1000 Ω adalah 3.0 mA.
4.2.2 Perhitungan Kuat Arus 6V
Perhitungan kuat arus dengan tengangan 6 V dilakukan dengan menggunakan
rumus berikut.
V
I=
R
Keterangan :
I = Kuat arus listrik
V = Tegangan
R = Hambatan
1. Perhitungan hambatan 10 Ω
Diketahui : V =6 V
R =10 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
10 Ω
=0,6 A
=300.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar 10
Ω adalah 300.0 mA.
2. Perhitungan hambatan 100 Ω
Diketahui : V =6 V
R =100 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
100 Ω
=0,06 A
=60.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
100 Ω adalah 60.0 mA.
3. Perhitungan hambatan 200 Ω
Diketahui : V =6 V
R =200 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
200 Ω
=0,03 A
=30.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
200 Ω adalah 30.0 mA.
4. Perhitungan hambatan 300 Ω
Diketahui : V =6 V
R =300 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
300 Ω
=0,02 A
=20.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
300 Ω adalah 20.0 mA.
5. Perhitungan hambatan 400 Ω
Diketahui : V =6 V
R =400 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
400 Ω
=0,015 A
=15 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
400 Ω adalah 15.0 mA.
6. Perhitungan hambatan 500 Ω
Diketahui : V =6 V
: R =500 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
500 Ω
=0,012 A
=12.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
500 Ω adalah 12.0 mA.
7. Perhitungan hambatan 600 Ω
Diketahui : V =6 V
R =600 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
600 Ω
=0,01 A
=10.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
600 Ω adalah 10.0 mA.
8. Perhitungan hambatan 700 Ω
Diketahui : V =6 V
: R =700 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
700 Ω
=0,0086 A
= 8.6 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
700 Ω adalah 8.6 mA.
9. Perhitungan hambatan 800 Ω
Diketahui : V =6 V
R =800 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
800 Ω
=0,0075 A
=7.5 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
800 Ω adalah 7.5 mA.
10. Perhitungan hambatan 900 Ω
Diketahui : V =6 V
: R =900 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
900 Ω
=0,0067 A
=6.7 mA
Jadi hasil perhitungan dengan menggunakan tegangan sebesar 6 V dan
hambatan sebesar 900 Ω adalah 6.7 mA.
11. Perhitungan hambatan 1000 Ω
Diketahui : V =6 V
R =1000 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
6V
=
1000 Ω
=0,006 A
=6.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 6 V dan hambatan sebesar
1000 Ω adalah 6.0 mA.

4.2.3 Perhitungan Kuat Arus 9V


Perhitungan kuat arus dengan tegangan 9 V dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut.
V
I=
R
Keterangan :
I = Kuat arus listrik
V = Tegangan
R = Hambatan
1. Perhitungan hambatan 10 Ω
Diketahui : V =9 V
R =10 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
10 Ω
=0,9 A
=900.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar 10
Ω adalah 900.0 mA.
2. Perhitungan hambatan 100 Ω
Diketahui : V =9 V
R =100 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
100 Ω
=0,09 A
=90.0 mA
Hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar 100 Ω
adalah 90.0 mA.
3. Perhitungan hambatan 200 Ω
Diketahui : V =9 V
R =200 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
200 Ω
=0,045 A
=45.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar
200 Ω adalah 45.0 mA.
4. Perhitungan hambatan 300 Ω
Diketahui : V =9 V
R =300 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
300 Ω
=0,03 A
=30.0 mA
Hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar 300 Ω
adalah 30.0 mA.
5. Perhitungan hambatan 400 Ω
Diketahui : V =9 V
R =400 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
400 Ω
=0,0225 A
=22.5 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar
400 Ω adalah 22,5 mA.
6. Perhitungan hambatan 500 Ω
Diketahui : V =9 V
R =500 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
500 Ω
=0,018 A
=18.0 mA
Jasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar 500 Ω
adalah 18.0 mA.
7. Perhitungan hambatan 600 Ω
Diketahui : V =9 V
R =600 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
600 Ω
=0,015 A
=15.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar
600 Ω adalah 15.0 mA.
8. Perhitungan hambatan 700 Ω
Diketahui : V =9 V
R =700 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
700 Ω
=0,013 A
= 13.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar
700 Ω adalah 13.0 mA.
9. Perhitungan hambatan 800 Ω
Diketahui : V =9 V
R =800 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
800 Ω
=0,011 A
=11.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar
800 Ω adalah 11.0 mA.
10. Perhitungan hambatan 900 Ω
Diketahui : V =9 V
R =900 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
900 Ω
=0,01 A
=10.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar
900 Ω adalah 10.0 mA.
11. Perhitungan hambatan 1000 Ω
Diketahui : V =9 V
R =1000 Ω
Ditanya : I =…?
V
Jawab :I=
R
9V
=
1000 Ω
=0,009 A
=9.0 mA
Jadi hasil perhitungan dengan tegangan sebesar 9 V dan hambatan sebesar
1000 Ω adalah 9.0 mA.

4.3 Grafik Kuat Arus


Grafik kuat arus terdiri dari grafik kuat arus tegangan 3V, grafik kuat arus
tegangan 6V, dan grafik kuat arus tegangan 9V.
4.3.1 Grafik Kuat Arus Tegangan 3 V

Grafik Tegangan 3V

1200

1000

800

600

400

200

0
1 2 3 4 5 6 7
4.3.2 Grafik Kuat Arus Tegangan 6V

Grafik Tegangan 6V

1200

1000

800

4.3.3 Grafik Kuat Arus Tegangan 9V


600
Grafik Tegangan 9V
1200
400
1000

800

600 200

400

200 0
1 2 3 4 5 6 7
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
hambatan (Ω) Arus (A)

hambatan (Ω) Arus (A)


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab lima modul tiga hukum ohm berisi tentang kesimpulan dan saran.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari modul tiga hukum ohm adalah sebagai berikut.

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
PERTANYAAN ULANG

CHECKSHEET Nama : Moh. Mufid


NIM : 200421100078
Kelas: C
Data Asli Praktikum Fisika Tanggal:

Prodi Teknik Industri Genap 2020/2021


(3. Hukum Ohm)
()
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai