Anda di halaman 1dari 14

“MINIRISHET”

LAPORAN OBSERVASI FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI


DAN FILSAFAT OLAHRAGA
DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN

Disusun oleh kelompok 3 :

-DERY ALVERIN GINTING


-DICY CHANDRA TARIGAN
-DIN RAHMADHANI ACEH
-GRENDYNARDO M.P MALAU
-MUHAMMAD ZUHRI
-ROLAS LEONARDO SIMAREMARE

PJKR I D 2019

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
minirishet ini.

Laporan  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan


dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan observasi
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Kami menyaadari bahwa laporan yang dibuat ini ada kekurangan baik dari
kalimat atau tatanan bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan observasi di SMA Swasta


Prayatna Medan dapat memberi manfaat ataupun inspirasi bagi pembaca.

Medan, 26 Oktober 2019

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Penjas adalah proses interaksi antara peserta didik dan lingkungan melalui
aktivitas jasmani yang disusun terseleksi, terencana, terprogram dan bertujuan
untuk membentuk manusia seutuhnya.

Melalui observasi ini diharapkan akan dapat menambah wawasan dan


pengetahuan yang akan dapat ditanamkan pada pembelajaran di Sekolah
Menengah Atas.

B.     Tujuan

1.      Mengetahui cara mengajar guru dalam memberikan pembelajaran pada saat


praktik di luar kelas.

2.      Mengetahui materi yang diajar

3.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan materi yang diajarkan

4.      Mengetahui proses kegiatan pembelajaran

C.     Manfaat

Dengan adanya observasi ini, diharapkan akan dapat menambah wawasan


juga pengalaman bagaimana mengajar yang baik dan benar di SMA.

D.    Metode

Metode Observasi atau pengamatan


BAB II

PEMBAHASAN

A.     Hasil Observasi

a)      Data

Hari/ tanggal                       : Sabtu, 26 Oktober 2019

Tempat                               : SMA Swasta Prayatna Medan

Akreditasi                           : A

b)      Objek observasi

Kelas                                  : X IPA 3

Waktu pembelajaran           : 10:00 – 11:30

c)      Materi

Materi pembelajaran           : Permainan Bola Volly

B. Profil Guru

Nama : ADHMIL FAHMI S,PD

Jabatan : Guru Penjas


B.     Pembahasan

Pengamatan dilakukan pada hari Sabtu di SMA Swasta Prayatna Medan pukul 10.00 di
halaman sekolah, dengan objek pengamatannya itu kelas 10 secara langsung.

Setelah semua siswa memakai pakaian olahraga, kemudian guru mengumpulkan siswa kelas
10 IPA 3 berbaris dilapangan dan memulai proses pembelajaran praktek penjas :

1. Sebelum memulai praktek pembelajaran, siswa wajib berdoa sesuai dengan kepercayaan
masing – masing.
2. Setelah berdoa, siswa melaksanakan/melakukan pemanasan di lapangan dengan berbagai
macam gerakan pemanasan dan kemudian siswa disuruh lari keliling lapangan sebanyak
2 kali yang diberikan oleh guru penjas tersebut agar terhindar dari cedera
3. Kemudian, guru penjas tersebut, memulai mata pelajaran yaitu dengan materi permainan
Bola Volly.
4. Guru penjas tersebut memberikan arahan untuk mata pelajaran bola voly dengan memulai
gerakan servis bawah pada bola volley.
5. Kemudian, siswa berkerjasama untuk memasang net bola volley dilapangan.
6. Setelah net sudah terpasang, kemudia guru penjas tersebut memberikan arahan untuk
melakukan gerakan servis bawah pada bola volley dengan cara mengumpulkan semua
siswa untuk berbanjar kebelakang dengan satu berbanjar dan siswa melakukan servis
bawah secara bergantian.
7. Selanjutnya, pada saat siswa melakukan gerakan servis bawah pada bola volley, ada
beberapa siswa yang masih belum bisa melakukan servis bawah, sehingga guru tersebut
pun memberikan solusi bahkan mempraktekkan cara yang benar pada saat melakukan
servis bawah bola volley tersebut.
8. Ada beberapa siswa yang mampu dan ada juga siswa yang masih belum mampu, salah
satunya siswi, masih kurang power atau kekuatan dalam melakukan servis bawah serta
kurangnya latihan rutin.
9. Setelah semuanya sudah mendapatkan bagian untuk melakukan gerakan servis bawah
pada bola volley, kemudian guru mengumpulkan semua siswa untuk memberikan arahan
selanjutnya untuk melakukan istirahat da nada beberapa siswa laki – laki yang bermain
bola volley .

Setelah materi pembelajaran servis bawah pada permainan bola volley selesai, kami
melakukan wawancara kepada guru penjas tersebut dengan menanyakan beberapa
pertanyaan:

1. Tentang perkembangan motorik dan diktaktik pada siswa. Guru menjelaskan bahwasanya
perkembangan motorik pada siswa sangat kurang dalam melakukan / mempraktekan
suatu olahraga yang dipelajari, misalnya, siswa kurang memahami dalam melakukan
gerakan servis bawah. Dalam perkembangan diktaktik, guru menjelaskan sangat cepat
sehingga siswa/siswi pun kurang memahami dalam gerakan tersebut. Di sekolah SMA
SWASTA PRAYATNA MEDAN, melakukan kegiatan sebulan sekali aktivitas renang
diluar jam sekolah. Kegiatan aktivitas renang ini merupakan salah satu mata pelajaran
penjas, sehingga berkembangnya motorik siswa dalam praktek pelajaran olahraga atau
penjas.
2. Tentang kurikulum pendidikan penjas. Sekolah SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN
menggunakan kurikulum K13 Revisi 2017.
3. Tentang Hambatan dalam mengajar penjas. Kurangnya fasilitas sekolah, seperti ; bola,
net, dan fasilitas lain. Biasanya setiap kelas memiliki minimal 5 bola dalam melakukan
praktek. Hambatan lainnya yaitu, kurangnya inisiatif ataupun kurangnya keseriusan siswa
dalam melakukan setiap praktek olahraga yang diberikan oleh guru penjas.
4. Tentang Landasan sosiologis dalam pendidikan jasmani. Guru sudah semaksimalkan
mungkin memberikan arahan dalam melakukan suatu praktek, dan siswa pun harus
berinisiatif untuk mengikuti pelajaran dan melakukan latihan rutin diluar jam pelajaran.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil observasi yang kami lakukan di SMA Swasta Prayatna Medan,dalam melakukan
materi, guru tersebut sudah melakukan sistem kurikulum yang di tetapkan sekolah. Tetapi, ada
beberapa kendala saat memulai atau melakukan praktek mata pelajaran penjas yaitu salah
satunya kendala di fasilitas olahraga. Kurangnya perhatian dan partisipasi dari sekolah tersebut.
Sehingga siswa pun kurang mengembangkan bakat – bakat mereka.

Pada saat guru melakukan pembelajaran atau praktek disekolah, guru juga memberikan sikap
atau karakter yang disiplin kepada siswa sehingga siswa pun bisa terbentuk sikap dan karakter
yang baik sesuai Kurikulum K13.

Dari hasil pengamatan kami, siswa sangat kurang serius dalam melakukan atau mengikuti
kegiatan pembelajaran praktek disekolah. Salah satunya, siswa masih bermain – main dalam
pembelajaran yang mereka ikuti. Siswa tidak tahu menahu bahwasanya mata pelajaran olahraga
atau penjas ini sangat bermanfaat.

B. SARAN

Berdasarkan observasi yang kami lakukan, kami memiliki saran untuk SMA SWASTA
PRAYATNA MEDAN terkait dengan sarana dan prasarana di bidang olahraga.

 Sekolah segera memberikan fasilitas yang memadai kepada siswanya seperti memberikan
bola, net dan alat fasilitas lainnya .
 Membiayai semua kegiatan kompetisi siswa untuk meraih prestasi.
 Membenahi segala bentuk sarana dan prasarana seperti lapangan yang memiliki standart
agar siswa termotivasi untuk melakukan latihan secara rutin.

Dengan memanfaatkan sarana prasarana dan prasarana dengan baik dan sesuai dengan
kegunaannya dapat meningkatkan kualitas kesehatan siswa dan juga meningkatkan prestasi siswa
di bidang olahraga.
Pada jam 10 siswa seluruh siswa kelas X IPA 3 di arahkan untuk kelapangan oleh bapak Admil,saat itu
bapak seluruh siswa pemanasan dan di bawa kan oleh siswa untuk melakukan pemanasan.pada saat itu
siswa pun mengikuti pemanasan.pemanasan tersebut untuk tidak adanya cedera oleh siswa di saat
melakukan praktek.
Pada gambar tersebut,kami melalukan wawancara kepada adhmil,di saat itu kami bertanya bagaimana
kurikulum di sekolah tersebut,jawab bapak adhmil,di sekolah ini melakukan kurikulum 2013.lalu kami
bertanya kepada bapak adhmil,bagaimana tanggapan bapak kurikulum 2013 ini banyak yang aktif siswa
atau guru?,jawab bapak adhmil,sebenarnya yang lebih aktif itu siswa,tetapi kami seluruh siswa
memberikan arahan kepada siswa supaya lebih aktif.
Lalu bapak adhmil tersebut mempraktekkan cara melakukan servis bawah kepada siswa
kelas X IPA 3.seluruh siswa pun melihat dan bagaimana cara melakukan servis bawah tersebut.
Pada gambar tersebut,bapak admil menyuruh siswa nya untuk melakukan servis bawah
yang benar.pada saat itu siswa melakukan nya dengan bergiliran.
Di atas gambar tersebut bapak adhmil sedang mengarahkan siswa nya biar teratur dalam
mengikuti materi tersebut.
Di gambar tersebut,bapak adhmil sedang mamasang net bersama siswa nya,supaya tau
bagaimana cara mengikat net tersebut.

Anda mungkin juga menyukai