Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

disusun oleh

Kelompok 2

Adriana Ch Pasale (P07120119003)

Angelika L Risteruw (P07120119007)

Astrid Tuhuleruw (P07120119010)

Stevandry S Tentua (P07120119042)

Rostika Soulisa (P07120119039)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

AMBON

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini

yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul proses sosial dan interaksi

sosial antara perawat dan pasien. Makalah ini berisikan informasi tentang

pengertian proses sosial dan interaksi sosial, syarat-syarat proses sosial dan

interaksi sosial, bentuk-bentuk proses sosial dan interaksi sosial dan faktor-faktor

yang mempengaruhi proses sosial dan interaksi sosial. Diharapkan makalah ini

dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT

senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. KONSEP DASAR PENYAKIT.............................................................................4
1. PENGERTIAN...................................................................................................4
2. ETIOLOGI.........................................................................................................5
3. PATOFISIOLOGI..............................................................................................8
4. MANIFESTASI KLINIS....................................................................................9
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG.....................................................................10
6. PENATALAKSANAAN MEDIS.....................................................................10
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN................................................11
1. Pengkajian........................................................................................................11
2. Diagnosa Keperawatan......................................................................................13
3. Intervensi...........................................................................................................14
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan..........................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


Gastroenteritis ( GE )Gastroenteritis adalah keadaan dimana frekuensi

buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3kali pada anak dengan

konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur

lendirdan darah/lendir saja (Sudaryat Suraatmaja.2005).Gastroentritis adalah

peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala

diaredengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).Gastroenteritis

adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh

bakteri yangbermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley &

Wong’s,1995).

1. PENGERTIAN
Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah

dan diare yang disebabkan olehinfeksi,alergi atau keracunan zat makanan

( Marlenan Mayers,1995 ).Dari keempat pengertian diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa:Gastroentritis adalah peradangan yang terjadi pada

lambung, usus besar, dan usus halus disebabkanoleh infeksi makanan yang

mengandung bakteri atau virus yang memberikan gejala diare

denganfrekwensi lebih banyak dengan konsistensi encer dan kadang-kadang

disertai dengan muntah-muntah.Dari biasanya yang disebabkan oleh

bakteri,virus dan parasit yang patogen.Gastroenteritis dapat menyerang


segala usia, karena ia disebabkan oleh mikroorganisme yangmerupakan

bagian dari flora yang menghuni tempat di seluruh permukaan bumi.

Gastroenteritis ( GE )Gastroenteritis adalah keadaan dimana frekuensi

buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3kali pada anak dengan

konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur

lendirdan darah/lendir saja (Sudaryat Suraatmaja.2005).Gastroentritis adalah

peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala

diaredengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).Gastroenteritis

adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh

bakteri yangbermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley &

Wong’s,1995).

2. ETIOLOGI
Penyebab dari diare akut antara lain :

a. Faktor Infeksiv

b. Infeksi Virus

c. Retavirus

d. Penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahulu atau disertai

dengan muntah.

e. Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin.

f. Dapat ditemukan demam atau muntah.

g. Di dapatkan penurunan HCC.

 Enterovirus·

Biasanya timbul pada musim panas.


 AdenovirusTimbul sepanjang tahun.

Menyebabkan gejala pada saluran pencernaan / pernafasan.

1. Norwalk

 Epidemik

 Dapat sembuh sendiri ( dalam 24 - 48 jam ).

 Bakteri

2. Stigella

 Semusim, puncaknya pada bulan Juli-September

 Insiden paling tinggi pada umur 1-5 tahun

 Dapat dihubungkan dengan kejang demam.

 Muntah yang tidak menonjol· Sel polos dalam feses

 Sel batang dalam darah

3. Salmonella

 Semua umur tetapi lebih tinggi di bawah umur 1 tahun.

 Menembus dinding usus, feses berdarah, mukoid.

 Mungkin ada peningkatan temperature

 Muntah tidak menonjol· Sel polos dalam feses

 Masa inkubasi 6-40 jam, lamanya 2-5 hari.

 Organisme dapat ditemukan pada feses selama berbulan-bulan.

4. Escherichia coli

 Baik yang menembus mukosa ( feses berdarah ) atau yang

menghasilkan entenoksin.
 Pasien ( biasanya bayi ) dapat terlihat sangat sakit.

5. Campylobacter

 Sifatnya invasis ( feses yang berdarah dan bercampur mukus ) pada

bayi dapat menyebabkan diareberdarah tanpa manifestasi klinik

yang lain.

 Kram abdomen yang hebat.· Muntah / dehidrasi jarang terjadi

6. Yersinia Enterecolitica

 Feses mukosa· Sering didapatkan sel polos pada feses.

 Mungkin ada nyeri abdomen yang berat

 Diare selama 1-2 minggu.

 Sering menyerupai appendicitis.

7. Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, lactosa,maltosa, dan

sukrosa ), non sakarida (intoleransi glukosa, fruktusa, dan galaktosa ).

Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialahintoleransi

laktosa

 Malabsorbsi lemak : long chain triglyceride.

 Malabsorbsi protein : asam amino, B-laktoglo

8. Faktor makanan

 Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan (milk alergy,

food alergy, dow’n milk

 protein senditiveenteropathy/CMPSE).

9. Faktor Psikologis

 Rasa takut,cemas.
3. PATOFISIOLOGI
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus ( Rotravirus,

Adenovirus enteris, Virus Norwalk ),Bakteri atau toksin

( Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia, dan lainnya ),

parasit ( BiardiaLambia, Cryptosporidium ).Beberapa mikroorganisme

patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi

enterotoksinatau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada

dinding usus pada Gastroenteritis akut.Penularan Gastroenteritis biasa

melalui fekal - oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa

kasusditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman

yang terkontaminasi.Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah

gangguan osmotic (makanan yang tidak dapatdiserap akan menyebabkan

tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi

pergeseranair dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus

berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itumenimbulkan gangguan

sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan

elektrolitmeningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus

yang mengakibatkan hiperperistaltik danhipoperistaltik. Akibat dari diare

itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit ( Dehidrasi )

yangmengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan

HipokalemiaN ), gangguan gizi ( intakekurang, output berlebih),

hipoglikemia, dan gangguan sirkulasi darah.Normalnya makanan atau

feses bergerak sepanjang usus karena gerakan-gerakan peristaltik

dansegmentasi usus. Namun akibat terjadi infeksi oleh bakteri, maka


pada saluran pencernaan akan timbulmur-mur usus yang berlebihan dan

kadang menimbulkan rasa penuh pada perut sehingga penderitaselalu

ingin BAB dan berak penderita encer.Dehidrasi merupakan komplikasi

yang sering terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh

melebihicairan yang masuk, cairan yang keluar disertai elektrolit.Mula-

mula mikroorganisme Salmonella, Escherichia Coli, Vibrio Disentri dan

Entero Virus masuk kedalam usus, disana berkembang biak toxin,

kemudian terjadi peningkatan peristaltik usus, ususkehilangan cairan dan

elektrolit kemudian terjadi dehidrasi.

4. MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri perut ( abdominal discomfort )

b. Rasa perih di ulu hatiMual,

c. kadang-kadang sampai muntah

d. Nafsu makan berkurang

e. Rasa lekas kenyang

f. Perut kembung

g. Rasa panas di dada dan perut

h. Regurgitasi ( keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba ).

i. Diare

j. Demam.

k. Membran mukosa mulut dan bibir kering

l. Lemah

m. Diare
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :

a. PemEriksaan Tinja

 Makroskopis dan mikroskopis.

 pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet

dinistest, bila diduga terdapatintoleransi gula.

 Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.

b. Pemeriksaan Darah

 pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium, Kalium,

Kalsium, dan Fosfor ) dalam serumuntuk menentukan

keseimbangan asama basa.

 Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.

c. Intubasi Duodenum ( Doudenal Intubation )Untuk mengatahui jasad

renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan

padapenderita diare kronik.

6. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Pemberian cairan untuk mengganti cairan yang hilang.

b. Diatetik pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita

dengan tujuan penyembuhandan menjaga kesehatan adapun hal yang

perlu diperhatikan :

 Memberikan asi.

 Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori,

protein,vitamin, mineral, dan makanan yang bersih.


c. Monitor dan koreksi input dan output elektrolit.

d. Obat-obatan.

Berikan antibiotik.

d. Koreksi asidosis metabolic.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Pemgkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data

dan penentuan masalah.Pengumpulan data diperoleh dengan cara

intervensi, observasi, psikal assessment.Pengkajian data menurut Cyndi

Smith Greenberg, 1992 adalah :

a. Identitas klien.

b. Riwayat keperawatan.

 Awalan serangan : Awalnya anak cengeng, gelisah, suhu tubuh

meningkat, anoreksia kemudiantimbul diare

 Keluhan utama : Feces semakin cair,muntah,bila kehilangan

banyak air dan elektrolit terjadigejala dehidrasi, berat badan

menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor

kulitberkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi

BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensiencer.

c. Riwayat kesehatan masa lalu.Riwayat penyakit yang diderita, riwayat

pemberian imunisasi.
d. Riwayat psikososial keluarga.Dirawat akan menjadi stressor bagi anak

itu sendiri maupun bagi keluarga,kecemasan meningkat jikaorang tua

tidak mengetahui prosedur dan pengobatan anak, setelah menyadari

penyakit anaknya,mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa

bersalah.

e. Kebutuhan dasar.

 Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4

kali sehari, BAK sedikit atau jarang.

 Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia,

menyebabkan penurunan berat badan pasien.

 Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi

abdomen yang akan menimbulkanrasa tidak nyaman.

 Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.

 Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lamah dan

adanya nyeri akibat distensiabdomen.

f. Pemerikasaan fisik.

 Pemeriksaan psikologis :

Keadaan umum tampak lemah, kesadran composmentis sampai

koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat danlemah, pernapasan agak

cepat.

 Pemeriksaan sistematik :

Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan

bibir kering, berat badanmenurun, anus kemerahan.


Perkusi : adanya distensi abdomen.

Palpasi : Turgor kulit kurang elastis.

Auskultasi : terdengarnya bising usus.

Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang.Pada anak diare akan

mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat badan

menurun.

Pemeriksaan penunjang.Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan

doodenum intubation yaitu untuk mengetahui penyebab

secarakuantitatip dan kualitatif.

2. Diagnosa Keperawatan.
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan outputcairan yang berlebihan.

b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mual dan muntah.

c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB

yang berlebihan.

d. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

tentang penyakit, prognosis danpengobatan.

3. Intervensi
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan outputcairan yang berlebihan.

Tujuan : Devisit cairan dan elektrolit teratasi


Kriteria hasil :

 Tanda-tanda dehidrasi tidak ada.

 Mukosa mulut.

 Bibir lembab.

 Cairan seimbang.

Intervensi :

 Observasi tanda-tanda vital.

 Observasi tanda-tanda dehidrasi.

 Ukur infut dan output cairan ( balanc ccairan )

 Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang

banyak kurang lebih 2000- 2500 ccper hari.

 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi cairan

pemeriksaan lab elektrolit.

 Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah

sodium.

b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mual dan muntah.

Tujuan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi

Kriteria hasil :

 Intake nutrisi klien meningkat

 Diet habis 1 porsi yang disediakan

 Mual dan muntah tidak ada


Intervensi :

 Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi.

 Timbang berat badan klien.

 Kaji factor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.

 Lakukan pemerikasaan fisik abdomen( palpasi,perkusi,dan

auskultasi)

 Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.

 Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien.

c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB

yang berlebihan.

Tujuan :Gangguan integritas kulit teratasi

Kriteria hasil :

 Integritas kulit kembali normal

 Iritasi tidak ada

 Tanda-tanda infeksi tidak ada

Intervensi :

 Ganti popok anak jika basah.

 Bersihkan bokong perlahan sabun non alcohol.

 Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit.

 Observasi bokong dan perineum dari infeksi.

 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi antipungi sesuai

indikasi.
d. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

Tujuan :Nyeri dapat teratasi

Kriteria hasil :

 Nyeri dapat berkurang / hilang.

 Ekspresi wajah tenang.

Intervensi :

 Observasi tanda-tanda vital.

 Kaji tingkat rasa nyeri.

 Atur posisi yang nyaman bagi klien.

 Beri kompres hangat pada daerah abdomen.

 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi analgetik sesuai

indikasi.

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

tentang penyakit, prognosis danpengobatan.

Tujuan : Pengetahuan keluarga meningkat

Kriteria hasil :

 Keluarga klien mengeri dengan proses penyakit klien.

 Ekspresi wajah tenang

 Keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.

Intervensi :

 Kaji tingkat pendidikan keluarga klien.

 Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit klien.


 Jelaskan tentang proses penyakit klien dengan melalui penkes.

 Berikan kesempatan pada keluarga bila ada yang belum

dimengertinya.

 Libatkan keluarga dalam pemberian tindakan pada klien.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gastroentritis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada lambung,

usus besar, dan usus halusdisebabkan oleh infeksi makanan yang

mengandung bakteri atau virus yang memberikan gejala diaredengan

frekwensi lebih banyak dengan konsistensi encer dan kadang-kadang

disertai dengan muntah-muntah. Dari biasanya yang disebabkan oleh

bakteri,virus Norwalk dan parasit yang patogen.Dan ditandai oleh infiltrasi

mukosa usus halus oleh eosinofil, dengan edema tetapi tanpa vaskulitis

danoleh eosinofilia darah tepi.

B. Saran
Sebaiknya perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus lebih

memperhatikan faktorpenyebab maupun faktor pencetus dari penyakit yang

diderita anak dan memberikan pendidikankesehatan pada orang tua klien

dan klien agar masalah yang menyebabkan klien dirawat dapat

diatasisehingga tidak terjadi perawatan yang berulang


DAFTAR PUSTAKA

Betz, Cecily Lynn. Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC, 2009.

Doengoes, E Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3 Jakarta; EGC.

Ngastiyah, 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta; EGC.

Nursalam Dr. et. Al. 2005 Asuhann Keperawatan Bayi dan Anak. Edisi I Jakarta :

Salemba Medika.

Smeltzer C Suzanne, Brenda G Bare, Keperawatan Medikal Bedah, Penerbit Buku

Kedokteran, Jakarta;EGC.

Anda mungkin juga menyukai