Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANFAAT

BIOTEKNOLOGI DALAM
BIDANG FARMASI

DISUSUN OLEH :

Puji Santoso ( 1613206037 )

STIKES KARYA PUTRA BANGSA TULUNGAGUNG

2020 / 2021
i
DAFTAR ISI

Daftar isi ii
Kata Pengantar iii
Bab 1 Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan 4

Bab II Pembahasan 5

A. Arti Penting Bioteknologi Dalam Farmasi 5

B. Contoh Bioteknologi Farmasi 5


a. Pembuatan Insulin 5

b. Pembuatan Antibodi Monoklonal 6

c. Produk Vaksin 6

d. Terapi Gen 7

e. Produksi Antibiotik 7

f. Produksi Vitamin dan asam amino 8

g. Produksi steroid 8

Bab III Penutup 9

Daftar Pustaka 10

ii
KATA PENGANTAR

Alhamsdulillahirobbilgalamiin penulis panjatkan kehadirat Allaah


Subhanauwatangala atas terselesaikannya Makalah dengan judul “Manfaat
Bioteknologi di Bidang Farmasi”.

Ucapan terimakasih tak lupa penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang
membantu terselesiikannya makalah ini, yaitu kepada keluarga, teman, khususnya
lepada ibu Fatimah, M.Biotech, selaku dosen pembimbing penulis, dan semua
pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Meskipun demikian semoga makalah ini bisa bermanfaat menambah khasanah
keilmuan penulis dan seluruh pembaca dan tidak lupa penulis berharap adanya
masukan agar makalah ini menjadi lebih baik dan meluruskan bila terjadi
kesalahan sehingga tidak terjadi kepamahaman yang salah dalam susunan bahasa
yang penulis gunakan.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang berhubungan dengan
organisme dalam industri yang berskala besar.

Dalam berbagai disiplin ilmu dan dalam perkembangan kehidupan serta teknologi
Bioteknologi memiliki peranan yang sangat penting, salah satunya adalah di dunia farmasi.
Dalam bioteknologi farmasi hal utama yang dihasilkan adalah suatu produk yang dapat
digunakan sebagai obat untuk meningkatkan kesehatan makhluk hidup. Sebagau salah satu
contoh adalah dalam pengembangan antobiotik. Antibiotika merupakan produk
metabolisme sekunder. Meskipun hasilnya relatif rendah dalam sebagian besar industri
fermentasi, tetapi karena aktivitas terapetiknya tinggi maka menjadi memiliki nilai
ekonomik tinggi, oleh karena itu antibiotika dibuat secara komersial melalui fermentasi
mikroba. Beberapa antibiotika dapat disintesis secara kimia, tetapi karena kompleksitas
bahan kimia antibiotika dan cenderung menjadi mahal, maka tidak memungkinkan sintesis
secara kimia dapat mampu bersaing dengan fermentasi mikroorganisme lain yang mampu
diproduksi lebih banyak dari berbagai industri mikroorganisme (Madigan, 2008).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan :

1. Apa saja ruang lingkup kajian bioteknologi farmasi?

2. Apa saja arti penting bioteknologi dalam farmasi?

3. Apa saja komponen yang terlibat dalam bioteknologi farmasi?

4. Apa saja contoh bioteknologi farmasi?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui arti penting bioteknologi dalam farmasi


2. Mengetahui contoh-contoh bioteknologi farmasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Penting Bioteknologi Dalam Farmasi

Bioteknologi farmasi merupakan penerapan dan pengembangan bioteknologi


dalam bidang farmasi/obat-obatan yang menunjang perbaikan kesehatan makhluk
hidup. Bioteknologi Farmasi memegang peranan penting dalam perkembangan
tindakan medis untuk pengobatan suatu penyakit yang berhubungan dengan
farmakogenomik. Thieman (2004) menjelaskan bahwa umumnya teknik yang
digunakan dalam bioteknologi kedokteran menggunakan pendekatan molekular
untuk mendeteksi penyakit genetik yang berhubungan dengan Kajian bioteknologi
farmasi sangat berkembang pesat sampai saat ini.

Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan


kesehatan. Dan pada dunia Farmasi Bioteknologi ini lebih mengarah pada
penemuan dan produksi obat-obatan.

B. Contoh Bioteknologi Farmasi

Penerapan bioteknologi pada bidang farmasi sebenarnya sudah berlangsung dalam


kurun waktu yang sangat lama hingga saat ini berkembang dari cara yang sedrhana
sampai dengan cara yang modern yang tentunya disertai dengan penggunaan
teknologi lebih canggih dan menerapkan teknik rekayasa genetika. Beberapa
contoh dan mekanisme penerapan bioteknologi dalam bidang farmasi adalah
sebegai berikut :

a. Pembuatan Insulin

Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel beta yang membentuk
pulau sehingga disebut pulau langerhans di kelenjar pangkreas. Dimana fungsi
dari insulin ini adalah untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Dan sampai
saat ini sudah banyak sekali sedian obat onsulin yaitu diantaranya : Humulin ,
Lantus , Novorapid , novomex dsb.

5
b. Pembuatan Antibodi Monoklonal

Produksi molekul Antibodi merupakan tanggungjawab dari klone-klone sel


limfosit B (sel plasma) yang masing-masing spesifik terhadap antigen.
Menurut teori klonal, adanya interaksi antara antigen dengan klone limfosit B
akan merangsang sel tersebut untuk berdiferensiasi dan berproliferasi sehingga
diperoleh sel yang mempunyai ekspresi klonal untuk memproduksi antibodi.
Produksi antibody monoklonal merupakan gabungan penerapan teknik
hibridoma dan kloning. Dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan
tentang molekul Ig, maka kini dikenal teknik hibridoma untuk tujuan
menghasilkan antibodi monoklonal dalam jumlah banyak dan tidak terbatas
oleh waktu dengan cara kloning. Teknik hibridoma adalah suatu teknik dengan
cara menggabungkan dua macam sel eukariot dengan tujuan mendapatkan sel
hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel induknya. Pada hakekatnya
produksi antibodi monoklonal tetap mengikuti prinsip teori seleksi klonal
(Artama, 1990: 165).

c. Produk Vaksin

Selain digunakan untuk memproduksi hormon maupun enzim, teknologi DNA


rekombinan juga digunakan untuk membuat vaksin. Pada aplikasi ini, secara
garis besar beberapa mikroorganisme digunakan untuk menghambat
kemampuan mikroorganisme patogen (penyebab penyakit). Mikrobia menjadi
suatu bibit penyakit dalam tubuh apabila mikrobia tersebut menghasilkan
senyawa toksik bagi tubuh manusia. Selain itu, bagian-bagian tubuh mikrobia
seperti flagel dan membran sel juga dapat menimbulkan penyakit. Hal ini
karena bagian-bagian tersebut kemungkinan terdiri dari protein asing bagi
tubuh. Senyawa dan protein asing ini disebut antigen.

Gen yang mengkode senyawa penyebab penyakit (antigen) diisolasi dari


mikrobia yang bersangkutan. Kemudian gen ini disisipkan pada plasmid
mikrobia yang sama, tetapi telah dilemahkan (tidak berbahaya). Mikrobia ini
menjadi tidak berbahaya karena telah dihilangkan bagian yang menimbulkan
penyakit, misal lapisan lendirnya. Mikrobia yang telah disisipi gen ini akan
membentuk antigen murni. Bila antigen ini disuntikkan pada manusia, sistem
6
kekebalan manusia akan membuat senyawa khas yang disebut antibodi.
Sebagai contoh vaksin yang sudah ditemukan yaitu vaksin campak, polio,
BCG dan yang terakhir ino adalah vaksin untuk virus COVID 19.

d. Terapi Gen

Menurut Nurcahyo (2011), terapi gen adalah suatu teknik yang digunakan
untuk memperbaiki gen-gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab
terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk
mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu
gen, seperti penyakit fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen pada penyakit
tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel
yang memiliki gen mutan.

Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi


karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. Selain memasukkan gen normal
ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah
melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan
gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen,
dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi
normal kembali.

e. Produksi Antibiotik

Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di
sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses
dengan cara tertentu. Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan
penisilin dari Penicillium notatum. Penicillium chrysogenum digunakan
untuk mem-perbaiki penisilin yang sudah ada dengan mutasi secara iradiasi
ultra violet dan sinar X. Selain Penicillium chrysogenu, beberapa
mikroorganisme juga digunakan sebagai antibiotik, antara lain:
• Cephalospurium : penisilin N.

• Cephalosporium : sefalospurin C.

• Streptomyces : streptomisin, untuk pengobatan TBC


7
Produksi antibiotic dilakukan dalam skala besar pada tangki fermentasi
dengan ukuran besar. Sebagai contoh, penicillium chrysogenum ditunbuhkan
dalam 100.000 liter fermentor selama kurang lebih 200 jam. Mula-mula
suspense spora P.chrysogenum ditumbuhkan pada larutan bernutrisi. Kultur
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 24◦ C dan selanjutnya ditransfer ke tangki
aerasi yang baik selama satu hingga dua hari.

f. Produksi Vitamin dan asam amino

Vitamin merupakan faktor esensial bagi manusia. Beberapa dapat diproduksi


melalui fermentasi mikroorganisme, dan digunakan sebagai suplemen
makanan. Misalnya, vitamin B12 dapat diproduksi sebagai produk sampingan
fermentasi antibiotik oleh Streptomyces. Vitamin B12 juga diperoleh dari
fermentasi Propionibacterium shermanii atau Paracoccus denitrificans.

Riboflavin dapat dihasilkan dari fermentasi berbagai macam mikroorganisme,


misalnya bakteri Clostridium dan fungi Eremothecium ashbyi atau Ashbya
gossypii. Lisin diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, sehingga dapat
digunakan sebagai suplemen makanan bagi manusia dan sebagai bahan
tambahan pada sereal. Produksi lisin dari kerbohidrat menggunakan
Corynebacterium glutamicum Asam glutamat (glutamic acid) dimanfaatkan
sebagai monosodium glutamat (MSG), bahan penyedap makanan. Asam L-
glutamat dan MSG dapat diproduksi melalui fermentasi fermentasi strain
Brevibacterium, Arthrobacter, dan Corynebacterium. Kultur Corynebacterium
glutamicum dan Brevibacterium flavum digunakan untuk produksi MSG dalam
skala besar. Proses fermentasi memerlukan media glukosa-garam mineral
dengan menambahkan urea secara periodik sebagai sumber nitrogen selama
proses fermentasi. Nilai pH dijaga berkisar 6-8, dan temperatur berkisar 30ºC.

g. Produksi steroid

Hormon steroid sangat penting peranannya dalam dunia kesehatan. Misalnya


kortison dan steroid lainnya yang serupa diketahui dapat digunakan untuk
meredakan sakit dan mengurangi bengkak. Contoh obatnya adalah,
dexamethason dan prednisolon

8
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

a. Bioteknologi farmasi merupakan penerapan dan pengembangan


bioteknologi dalam bidang farmasi/obat-obatan yang menunjang perbaikan
kesehatan makhluk hidup serta perawatan medis.
b. Arti penting bioteknologi farmasi yaitu merancang dan memproduksi obat-
obatan yang disesuaikan dengan genetik masing-masing orang,
mengembangkan obat-obatan khusus untuk efek terapi yang maksimal dengan
dosis yang tepat, memproduksi vaksin yang lebih aman oleh organisme yang
ditransformasi melalui rekayasa genetik

2. Saran

Dari pembuatan makalah ini ada beberapa hal yang perlu diperbaiki
diantaranya mahasiswa harus selalu mengikuti perkembangan informasi
mengenai bioteknologi farmasi, hal ini dikarenakan ilmu bioteknologi farmasi
yang terus berkembang dan memunculkan teori atau cara baru.

9
DAFTAR PUSTAKA

Artama, W.T. (1990). Teknik Hibridoma untuk Porduksi Antibodi Monoklonal.


Makalah Kursus Immuno-bioteknologi. Yogyakarta: PAU UGM.

Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta: Fakultas MIPA


Universitas Negeri Yogyakarta.

Thieman, W.J, Palladino, M.A. 2004. Introduction to Biotechnology. San


Fransisco: Pearson Benjamin Cummings

10

Anda mungkin juga menyukai