Anda di halaman 1dari 3

HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL |1

TUGAS HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL

“Perbedaan Surat Kuasa dengan Surat Kepercayaan dan Perbedaan Pernyataan (Declaration)
dengan Pensyaratan (Reservation) dalam Perjanjian Internasional”

Oleh:

ANDRIANSYAH
B011181459

KELAS HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL H


PRODI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL |2

Indikator Surat Kuasa (Full Power) Surat Kepercayaan (Credentials)


Perbedaan
Definisi Surat Kuasa (Full Powers) adalah surat Surat Kepercayaan (Credentials) adalah
yang dikeluarkan oleh Presiden atau surat yang dikeluarkan oleh Presiden
Menteri yang memberkan kuasa kepada atau Menteri yang memberikan kuasa
satu atau beberapa orang yang mewakili kepada satu atau beberapa orang yang
Pemerintah Republik Indonesia untuk mewakili Pemerintah Republik
menandatangani atau menerima naskah Indonesia untuk menghadiri,
perjanjian, menyatakan persetujuan merundingkan, dan/atau menerima hasil
negara untuk mengikatkan diri pada akhir suatu perjanjian internasional.
perjanjian, dan/atau penyelesaikan hal-
hal yang diperlukan dalam pembuatan
perjanjian internasional.
Landasan Pasal 1 Angka 3 dan Pasal 7 Ayat (1) UU Pasal 1 Angka 4 dan Pasal 7 Ayat (3)
Hukum No. 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian UU. No 24 Tahun 2000 Tentang
Internasional. Perjanjian Internasional.
Article 1 (c) Vienna Convention on the
Law of Treaties 1969.
Implikasi Surat Kepercayaan tidak memberikan
Hukum Surat Kuasa memberikan hak penuh hak secara penuh kepada pemegang
kepada pemegang surat kuasa untuk surat untuk mengikatkan diri dalam
mewakili pemerintahan dalam rangka perjanjian internasional. Melainkan
mengikatkan diri atau tidak dalam suatu harus kembali mengkoordinasikan
perjanjian internasional. kepada pihak pemerintah.
Contoh Presiden mengutus seseorang yang bukan Dubes RI Dr. Darmansjah Djumala
merupakan Menteri dalam melakukan menyerahkan letter of credentials (surat
perjanjian internasional. Maka orang kepercayaan) kepada Presiden Austria,
tersebut harus menunjukkan surat kuasa Dr. Alexander Van der Bellen, di istana
dari presiden untuk memastikan orang presiden Hofburg Imperial Palace,
tersebut dapat bertindak sebagai Austria. Penyerahan surat kepercayaan
perwakilan negara Indonesia dalam ini menandai dimulainya aktivitas
perjanjian internasional tersebut. penuh Dubes Dr. Darmansjah Djumala
sebagai Dubes Luar Biasa  dan
Berkuasa Penuh Republik Indonesia
untuk Republik Austria

PERBEDAAN SURAT KUASA (FULL POWER) DAN SURAT KEPERCAYAAN


(CREDENTIAL)
HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL |3

Indikator Pernyataan (Declaration) Pensyaratan (Resevation)


Perbedaan
Definisi Pernyataan (Decalaration) adalah Pensyaratan (Resevation) adalah pernyataan
pernyataan sepihak sautu negara tentang sepihak suatu negara untuk tidak menerima
pemahaman atau penafsiran mengenai suatu berlakunya ketentuan tertentu pada
ketentuan dqalam perjanjian internasional, perjanjian internasional, dalam rumusan
yang dibuat Ketika menandatangani, yang dibuat ketika menandatangani
menerima, menyetujui, atau mengesahkan menerima, menyetujui, atau mengesahkan
perjanjian internasional yang bersifat suatu perjanjian internasional yang bersifat
multilateral, guna memperjelas makna multilateral.
ketentuan tersebut dan tidak dimaksudkan
untuk mempengaruhi hak dan kewajiban
negara dalam perjanjian internasional
tersebut.
Landasan Pasal 1 Angka 6 UU No. 24 Tahun 2000 Pasal 1 Angka 5 UU. No 24 Tahun 2000
Hukum Tentang Perjanjian Internasional. Tentang Perjanjian Internasional.
Article 2 (d) Vienna Convention on the Law
of Treaties 1969
Implikasi Reservasi menegasikan beberapa ketentuan
Hukum Pernyataan (Declaration) menafsirkan hukum dalam perjanjian internasional, yang
hukum yang ada dalam perjanjian mengakibatkan Sebagian ketentuan yang
internasional. Akibatnya suatu ketentuan dinegasikan tersebut tidak mengikat bagi
hukum dimaknai terbatas dan tidak berlaku negara yang mereservasinya. Resevasi ini
pemaknaan lain bagi negara yang juga akan mengikat bagi negara lain yang
mendeklarasikannya. Hal yang demikian mengakui atau menerima reservasi tersebut.
tidak mengganggu hak dan kewajiban dari Sedangkan negara yang tidak menerima
negara lain. reservasi maka berlaku ketentuan perjanjian
internasional pokoknya.
Jenis Multilateral maupun bilateral Multilateral. Apabila ada perjanjian bilateral
Perjanjian maka perjanjian tersebut lebih tepat untuk
dilakukan revisi atau amendemen.
Contoh Pernyataan terhadap Pasal 20 Konvensi Pensyaratan terhadap ketentuan Pasal 30
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Ayat 1 Konvensi Menentang Penyiksaan
Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang
Manusia, atau Merendahkan Martabat Kejam, Tidak Manusia, atau Merendahkan
Manusia. (Lihat di UU Nomor 5 Tahun Martabat Manusia. (Lihat di UU Nomor 5
1998) Tahun 1998)

PERBEDAAN PERNYATAAN (DECLARATION) DAN SURAT KEPERCAYAAN


(RESERVATION)

Anda mungkin juga menyukai