Anda di halaman 1dari 12

FKIP

UNIVERSITAS
TERBUKA

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All

HAM INTERNASIONAL
(PERJANJIAN INTERNASIONAL DAN INDIVIDU
SEBAGAI SUBYEK HUKUM)
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Perjanjian yang diadakan oleh subyek-subyek hukum internasional dan


bertujuan untuk melahirkan akibat-akibat hukum tertentu. Termasuk ke dalam
perjanjian internasional yaitu perjanjian yang dibuat oleh negara dengan
negara, antar negara dengan organisasi internasional, antara organisasi
internasional satu dengan lainnya, perjanjian yang dibuat antara Tahta Suci
dengan negara-negara
PERJANJIAN INTERNASIONAL
SEBAGAI HUKUM FORMAL

Berdasarkan sifat mengikat


perjanjian
Berdasarkan pihak-pihak 1. Treaty contact (melahirkan
yang terlibat akibat-akibat hukum yang
hanya mengikat pihak yang
1. Perjanjian bilateral mengadakan perjanjian)
(dua pihak) 2. Law making treaty
2. Perjanjia multilateral (perjanjian yang akibat-
(banyak pihak) akibatnya menjadi dasar
ketentuan kaidah hukum
internasional)
Proses Perjanjian Internasional

Perundingan (negotiation) yaitu pihak yang terlibat melakukan pertimbangan mengenai


materi perjanjian, ditinjau dari berbagai aspek seperti politik, ekonomi, maupun keamanan.
Mempertimbangkan akibat-akibat baik pihak yang terlibat dan tidak terlibat

Penandatanganan (signature) yaitu cara pengesahan perjanjian internasional.


Dengan menandatangani suatu naskah perjanjain, suatu Negara berarti sudah
menyetujui untuk mnegikatkan diri pada suatu perjanjian

Ratifikasi adalah pengesahan naskah perjanjian internasional yang diberikan oleh


badan yang berwenang di suatu Negara.
PROSES PEMBUATAN UU RATIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Menyiapkan salinan
naskah perjanjian,
terjemahan, rancangan
UU, atau rancangan
Presiden mengajukan
keputusan presiden Pengajuan pengesahan
RUU tentang
tentang pengesahan perjanjian internasional
pengesahan perjanjian
perjanjian internasional dilakukan melalui
internasional yang telah
dimaksud serta menteri untuk
disiapkan dengan surat
dokumen-dokumen lain disampaikan kepada
presiden kepada
yang diperlukan oleh presiden.
pimpinan DPR
lembaga negara atau
pemerintah, baik
departemen maupun
non-departemen.
UU atau keputusan
presiden ditempatkan
DPR mulai pada lembaran negara
membahas RUU agar diketahui setiap
dalam jangka waktu orang. Menteri
RUU yang telah
paling lambat 60 menandatangani piagam
setujui bersama oleh
hari sejak surat pengesahan untuk
DPR bersama
presiden diterima. mengikatkan
presiden disampaikan
Pembahasan RUU di pemerintah RI pada
oleh pimpinan DPR
DPR dilakukan oleh suatu perjanjian
kepada presiden untuk
DPR bersama internasional untuk
disahkan menjadi UU
presiden atau dipertukarkan dengan
menteri yang negara-negara pihak
ditugasi. dalam perjanjian
internasional.
TEORI KEBERLAKUAN HUKUM INTERNASIONAL

Aliran Dualisme
bersumber pada teori
bahwa daya ikat hukum Aliran Monisme
internasional bersumber didasarkan pada
pada kemauan negara, pemikiran bahwa satu
hukum internasional dan kesatuan dari seluruh
hukum nasional hukum yang mengatur
merupakan dua sistem hidup manusia.
atau perangkat hukum
terpisah.
PROSES PEMBENTUKAN PERJANJIAN
INTERNASIONAL

Perumusan Penandatang
Penjajakan Perundingan Penerimaan
Naksah anan
PENGESAHAN PERJANJIAN INTERNASIONAL DI
INDONESIA

1 •Ketentuan umum

2 •Pembuatan perjanjian internasional

3 •Pengesahan perjanjian internasional

4 •Memberlakukan perjanjian

5 •Penyimpangan internasional

6 •Pengakhiran perjanjian internasional

7 •Ketentuan peralihan dan ketentuan penutup


INDIVIDU SEBAGAI SUBYEK HUKUM
INTERNASIONAL

Secara teoritis Secara praktis


1. Negara sebagai subyek 1. Negara
hukum (dilihat dari kasus- 2. Tahta suci
kasus bahwa perjanjian
internasional diwakili 3. Palang merah
oleh negara) internasional
2. Individu sebagai subyek 4. Organisasi
hukum (individu sebagai internasional
subyek hukum 5. Orang per orang
internasional yang
sesungguhnya) 6. Pemberontak
7. Pihak dalam
sengketa
KEDAULATAN NEGARA

Sudut intern
kedaulatan dipandang
Sudut ekstern
sebagai kekuasaan
kedaulatan berkaitan
tertinggi dalam suatu
dengan aspek
kesatuan politik. Jean
mengenai hubungan
Bodin memandang
antarnegara.
keadulatan dalam
Dipopulerkan oleh
hubungannya dengan
Grotius
negara dari
persekutuan lainnya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai