Anda di halaman 1dari 13

PERAN GURU DALAM PROGRAM LAYANAN SEKOLAH

INKLUSIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG


IMAJINATIF DAN INOVATIF DI SD NEGERI BANGGLE 01
KABUPATEN BLITAR

TEACHERS IN INCLUSIVE SCHOOL SERVICE PROGRAMS WITH


IMAGINATIVE AND INNOVATIVE LEARNING MODELS IN SD
NEGERI BANGGLE 01, BLITAR

Utomo1, Nada Damai Azka2


1
PGSD Universitas Nusa Putra Sukabumi
Jalan Raya Cibatu Cisaat No.21, Cibolong Kaler, Kec. Cisaat, Sukabumi, Jawa
Barat
2
PGSD Universitas Kanjuruhan Malang
Jalan. S. Supriadi No. 48, Kec. Sukun, Malang, Jawa Timur
Pos-el: utomo@nusaputra.ac.id

Abstrak
Belajar menurut pandangan lebih sebagai proses regulasi diri dalam
menyelesikan konflik kognitif yang sering muncul melalui
pengalaman konkrit, wacana kolaboratif, dan interpretasi. Belajar
adalah kegiatan aktif siswa untuk membangun pengetahuannya. Siswa
sendiri yang bertanggung jawab atas peristiwa belajar dan hasil
belajarnya. Siswa sendiri yang melakukan penalaran melalui seleksi
dan organisasi pengalaman serta mengintegrasikannya dengan apa
yang telah diketahui. Belajar merupakan proses negosiasi makna
berdasarkan pengertian yang dibangun secara personal, dan
bagaimana menggunakan pengetahuan dalam pemecahan masalah
kompleks. Penelitian yang dilakukan di SD Negeri Banggle 01 Blitar
melalui analisis data secara wawancara berupa pelayanan sekolah
inklusif bahwa dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan
hambatan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Kemampuan pada
diri siswa tidak akan berjalan sendirinya sehingga membutuhkan guru
yang dapat membimbing dan memberikan proses belajar yang dapat
membuat siswa nyaman dan menarik. Hal ini berarti menanamkan
keingintahuan dan rasa cinta belajar seumur hidup, kreativitas,
keberanian mengemukakan pendapat dan berekspresi, serta
penghargaan akan segala bentuk perbedaan (antar manusia). Salah
satu asas pembelajaran yang harus dipahami adalah “membawa dunia
siswa ke dunia guru dan menghantarkan dunia guru ke dunia siswa”

1
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
yaitu bisa dalam model pembelajaran yang imajinatif dan inovatif.
Tujuannya, adalah untuk mengenali potensi siswa dan
memberdayakan potensi tersebut sehingga melahirkan pencerahan
bagi siswa itu sendiri.

Kata Kunci: Peran Guru dalam Sekolah Inklusif dan Model


Pembelajaran yang Imajinatif dan Inovatif

Abstract
Learning from a viewpoint is more of a process of self-regulation in solving
cognitive conflicts that often arise through concrete experiences,
collaborative discourse, and interpretation. Learning is an active activity for
students to build their knowledge. Students themselves are responsible for
learning events and learning outcomes. Students themselves do the
reasoning through selection and experience organization and integrate it
with what is already known. Learning is a process of negotiating meaning
based on personally constructed insights and how to use knowledge in
solving complex problems. Research conducted at SD Negeri Banggle 01
Blitar through data analysis through interviews in the form of inclusive
school services that can provide learning in accordance with the barriers
that each student has. Students' abilities will not run on their own so they
need teachers who can guide and provide a learning process that can make
students comfortable and attractive. This means instilling curiosity and a
lifelong love of learning, creativity, courage to express opinions and
expression, and respect for all forms of differences (between people). One of
the principles of learning that must be understood is "bringing the world of
students to the world of teachers and delivering the world of teachers to the
world of students", which can be in an imaginative and innovative learning
model. The goal, is to recognize the potential of students and empower this
potential so that it gives birth to enlightenment for the students themselves.

Keywords: Teachers in Inclusive Schools and Imaginative and Innovative


Learning Models

PENDAHULUAN bangsa. Apabila generasi ini tidak


mendapatkan pendidikan yang baik
Penurunan kualitas dan hasil dan mendukung perkembangan anak
proses yang terjadi dalam dunia maka yang terjadi adalah penurunan
pendidikan merupakan realitas yang kualitas manusia Indonesia. Pada
ada pada dunia pendidikan saat ini. proses pendidikan dan hasil
Hal ini merupakan realitas sangat pendidikan yang apabila mengalami
buruk bagi generasi penerus bangsa. penurunan, hal yang paling dirugikan
Sebab, generasi yang ada saat ini adalah siswa karena siswa
merupakan generasi emas penerus merupakan objek dari pendidikan itu

2
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
sendiri. Siswa juga merupakan calon mencakup seluruh aspek-aspeknya,
penerus yang harus mempunyai yaitu tingkah laku, kegiatan jiwa,
bekal yang mumpuni atau bekal yang filsafat hidup, dan kepercayaan yang
dapat memberikan dampak positif menunjukkan pengabdian kepada
bagi kehidupan manusia karena Tuhan dan penyerahan diri kepada-
terjadi peningkatan kualitas manusia Nya (Zuhairini:85,1991).
yang ada.
Pendidikan Inklusif dapat
Dalam dunia pendidikan, diartikan sebagai pendidikan yang
komunikasi menjadi kunci yang terbuka dan ramah dengan
paling berpengaruh dalam mencapai pembelajaran yang mengedepankan
tujuan pendidikan. Seorang guru tindakan menghargai ataupun
walau memiliki wawasan yang lebih merangkul perbedaan. Hal ini,
luas bahkan pandai sekalipun, tetapi pendidikan inklusif dapat dipahami
jika tidak mampu sebagai suatu pendekatan yang
mengomunikasikan pikiran, berusaha mengembangkan system
pengetahuan, pemahaman kepada pendidikan pada peserta didik yang
muridnya maka guru tersebut gagal memiliki hambatan dengan dapat
dalam mengajar. Maka dari itu, berpartisipasi penuh dalam
komunikasi pada guru dengan pendidikan dengan nantinya
peserta didik sangatlah penting di dilengkapi oleh layanan pendidikan.
dalam dunia lingkungan sekolah. Undang-Undang Republik Indonesia
Pendidik adalah orang yang dengan Nomor 20 tahun 2003 tentang system
sengaja memengaruhi orang lain Pendidikan Nasional yaitu dengan
untuk mencapai tingkat kemanusiaan memberikan penyediaan pendidikan
yang lebih tinggi. Dengan kata lain, bagi anak berkebutuhan khusus. Pada
pendidik adalah orang yang lebih penjelasan yang ditunjukkan Pasal
dewasa yang mampu membawa 15 tentang pendidikan khusus
peserta didik ke arah kedewasaan. menjelaskan bahwa pendidikan
Sedangkan guru adalah orang yang khusus terdapat pada pendidikan
senantiasa merasakan keberhasilan khusus tingakat maupun menengah
dan kegagalan anak didiknya sehingga pada pasal inilah
sebagaimana keberhasilan dan membentuk pelayanan pendidikan
kegagalan yang ia miliki dan bagi anak berkebutuhan khusus yang
rasakan. Pergeseran nilai-nilai jelas berupa pendidikan Inklusif.
mempengaruhi tatanan nilai
kehidupan dalam jiwa anak yang Anak berkebutuhan khusus
semakin terpuruk. Dunia pendidikan menurut Kustawan (2012:23) bahwa
saat ini, mengalami perubahan mereka yang memiliki suatu hal
khusus secara berkebutuhan khusus
tingkah laku dan kepribadian anak
permanen ataupun berkebutuhan
didik ke arah yang lebih baik.
khusus temporer dapat membutuhkan
Kepribadian yang dimaksud adalah
pelayanan pendidikan khusus

3
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
sehingga potensi yang dimiliki pastinya ada guru dan para siswa
berkembang secara optimal. Anak yang terlibat pada saat kelas
berkebutuhan khusus dapat berlangsung. Karena guru dapat
memerlukan layanan pendidikan memberikan contoh kepada siswa
yang spesifik secara berbeda dengan agar siswa menjadi semangat belajar
anak pada umumnya. Pada anak dan termotivasi meraih cita-cita para
berkebutuhan khusus memiliki siswa. Sardiman A.M (1986),
hambatan belajar maupun hambatan menggambarkan peranan guru
perkembangan (barrier to learning sebagai komunikator, sahabat yang
and development), dengan hambatan memberikan nasihat-nasihat,
yang dimiliki akan mendapatkan motivator sebagai pemberi inspirasi
layanan pendidikan yang sesuai dan dorongan, pembimbing dalam
dengan hambatan oleh peserta didik. pengembangan sikap dan tingkah
Cara belajar yang dimiliki anak laku serta nilai-nilai, orang yang
berkebutuhan khusus berupa intruksi menguasai bahan yang diajarkan.
yang berbeda dari kebutuhan peserta Orang tua tidak hanya sekedar
didik yang dapat mencakup bidang memberikan kasih sayang, fasilitas
sensori, fisik, kognitif, emosi yang cukup serta memberikan nafkah
ataupun kemampuan komunikasi. akan tetapi orang tua juga sebagai
Hal ini berkaitan juga pada guru untuk anakanaknya, karena
lingkungan sekitarnya yang dapat pendidikan yang diterima oleh anak
memberikan dampak baik atau buruk dari lahir hingga dewasa pada
pada peserta didik. awalnya adalah dari orang tua itu
sendiri.
Raka Joni (1980) mengatakan
bahwa mengajar harus menyediakan Menurut Aqib (2002:22)
kondisi optimal yang merangsang guru adalah faktor penentu
serta mengarahkan kegiatan belajar keberhasilan pendidikan di sekolah,
anak didik untuk memperoleh karena guru merupakan memegang
pengetahuan, ketarampilan dan nilai peranan sentral serta sumber
atau sikap yang dapat membawa kegiatan belajar mengajar. Dengan
perubahan tingkah laku maupun demikian guru merupakan komponen
pertumbuhan sebagai pribadi. Guru yang berpengaruh dalam peningkatan
dapat memberikan metode mutu pendidikan di sekolah yang
pembelajaran yang sangat terbatas ruang dan waktunya pada
menyenangkan kapan saja tidak lembaga pendidikan, sedangkan di
hanya di kelas yang membuat para luar sekolah menjadi tanggungjawab
siswa bosan tetapi bisa di luar kelas orang tua yang harus
kapanpun itu, dan di usahakan dikoordinasikan dengan pihak
seminggu bisa dua kali bahkan sekolah. Guru yang inovatif tentunya
diperbolehkan setiap hari. Dalam guru yang menjadi pemimpin bijak
pembelajaran yang akan diajarkan dengan segala karakter yang

4
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
dimilikinya. Sebagaimana Ordway aspek tersebut adalah hal yang harus
Tead (The Traitist Theory of diperhatikan pada sekolah yang
Leadership) dalam memimpin yang menyelenggarakan pendidikan
mempunyai sifat terbuka, merasa inklusif yang nantinya berguna
utuh dan bersatu, sejiwa dan bahwa layanan yang dilakukan
seperasaan dengan bawahannya, dalam pembimbingan ataupun
merasa senasib dengan stafnya, pendidikan dapat dilakukan dengan
bersedia memberi pelayanan yang secara maksimal.
baik, dan memberikan suritauladan
(Kartini Kartono, 1991). Kurikulum dan metode
pengajaran dalam pendidikan
Implementasi pada Inklusif tentunya berbeda dengan
pendidikan inklusif perlu adanya sekolah dasar pada umumnya hal ini
memperhatikan beberapa aspek seorang guru akan memiliki
berupa sekolah yang (a) tantangan yang berbeda dengan
menyediakan kondisi kelas yang pengajaran pada umumnya sehingga
nyaman, ramah, (b) dapat menerima menurut Leskey (2013) mengatakan
keberagaman maupun menghargai bahwa guru dalam kelas umum
perbedaan, dan (c) seorang guru dituntut dalam memiliki pengetahuan
dapat melakukan kolaborasi dengan yang berkaitan dengan kurikulum
sumberdaya dalam bentuk dan rancangan pembelajaran yang
perencanaan sesuai dengan sesuai dengan karakteristik pada
profesinya. Sekolah diharsukan anak berkebutuhan khusus. Maka hal
melaksanakan evaluasi dalam setiap ini guru dapat memahami terlebih
pembelajaran sehingga guru dahulu eristicristik ataupun kelebihan
melibatkan dirinya secara langsung maupun kekurangan yang dimiliki
dan bermakna dalam proses oleh masing-masing anak
pendidikan. Dalam sekolah dapat berkebutuhan khusus. Dalam
melibatkan tenaga professional yang pengajaran yang dilakukan pada
nantinya dapat melakukan asesmen anak yang memiliki hambatan dapat
bagi ABK dengan memberikan memperhatikan proses penerimaan
solusi maupun tindakan yang guru. Adanya penseleksian tersebut
diperlukan dalam permasalahan yang akan berguna bagi anak
terjadi seperti mengidentifikasi, berkebutuhan khusus untu
hambatan yang dimiliki dengan mengembangkan kompetensi yang
berkaitan pada kelainan fisik, sosial ada pada dalam diri anak tersebut.
serta masalah pada akses
pembelajaran dengan melibatkan Proses pembelajaran dalam
masyarakat dalam proses melakukan pendidikan inklusif akan bergantung
pada kebijakan sekolah dan guru
perencaan maupun monitoring pada
yang tentunya memahami pengajaran
mutu pendidikan bagi semua anak.
bagi anak berkebutuhan khusus
Dengan ini tujuan utama beberapa
sehingga nantinya peserta didik

5
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
dapat diberikan pelayanan yang pengenalan yang terjadi pada
sesuai dengan kebutuhan anak yang lingkungan sekitar atau memberikan
memiliki hambatan. Beberapa pengertian tindakan yang baik
kriteria yang dilakukan sekolah maupun buruk. Hal ini dapat
dalam menerapkan proses menghindari sifat atau dampak yang
pembelajaran yaitu dalam sekolah nantinya dilakukan oleh peserta
inklusif dapat memiliki kelebihan didik, maka seorang guru dapat
pada tenaga pengajar serta dapat memiliki sifat yang rendah hati,
ditetapkan per kelas 2 sampai 3 kreatif maupun kritis dalam proses
pengajar yang nantinya bertujuan mengajar nantinya di dalam kelas.
mencipatakan kelas yang kondusif.
Dengan demikian pada
Dalam banyaknya guru pendamping
pendidikan inklusif didalam
khusus yang sudah ditetapkan dapat
pengembangan pembelajaran
memberikan perhatian khusus pada
peserta didik tersebut sehingga dapat maupun penerapan di sekolah
bertanggungjawab penuh terhadap haruslah memperhatikan aspek-aspek
kebutuhan peserta didik. Sekolah yang harus dilaksanakan pada
inklusif dapat menyediakan fasilitas sekolah tersebut sehingga akan
memberikan layanan pendidikan
untuk anak yang memiliki hambatan
serta mengajar dalam metode
yang nantinya proses pembelajaran
menarik agar tujuan pembelajaran
dapat berjalan dengan baik. Pada
tercapai.
anak berkebutuhan khusus berhak
atau memiliki kewajiban dalam METODE PENELITIAN
mengikuti kelas pada umumnya
sehingga anak berkebutuhan khusus Penelitian dilakukan secara
dapat mengikuti pembelajaran pada terencana ataupun disusun dengan
anak umumnya dengan tanpa baik yang akan menghasilkan
terkecuali, hal ini dikarenakan anak pembahasan sesuai tujuan yang telah
berkebutuhan khusus dalam dibuat. Penelitian dilakukan di SDN
pengembangannya tidak hanya Banggle 01 Kabupaten Blitar yaitu
bidang akademik saja namun juga dengan mengetahui peserta didik
pada hal interaksi, sosialisasi dengan pada hambatan belajar masing-
lingkungan sekitarnya merupakan masing sebagai subyek penelitian.
aspek yang terpenting dalam Dalam penelitian terdapat informasi
pembelajaran tersebut. Pemberian yang berkaitan dengan peran guru
pembelajaran pada anak yang dengan program layanan inklusif
memiliki hambatan dapat dalam model pembelajaran yang
pembelajaran yang bervariasi seperti imajinatif dan inovatif dan informasi
contohnya pada penggunaan metode yang didapat melalui wawancara
ataupun strategi yang menarik dengan kepala sekolah beserta
maupun memberikan pembelajaran beberapa guru sebagai teknik
yang bersifat moral yaitu berupa pengumpulan data. Dalam teknik

6
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
analisis data berupa rangkuman hasil pendidikan, harus ada
bahasan sesuai dengan tema yang peningkatan kualitas guru.
berdasarkan hasil wawancara
Program peningkatan kualitas
maupun catatan pada saat di
guru dapat dilakukan dalam skala
lapangan. Hal ini hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat kecil melalui pelatihan guru yang ada
beberapa metode ataupun strategi pada sekolah tertentu atau dapat
yang digunakan dalam proses dilakukan secara nasional, yaitu
mengajar yang telah dikelompokkan melakukan pelatihan pada semua
sesuai jenis hambatan siswa sehingga guru yang ada di daerah Indonesia.
Hal ini merupakan bentuk
adanya guru yang berperan penuh
kepedulian terhadap kualitas hasil
terhadap pengembangan kompetensi
pendidikan, yang pada faktanya dari
siswa dengan menyesuaikan
tahun ke tahun kualitas hasil
karakteristik hambatan masing-
masing siswa. pendidikan yang menurun. Hal ini
terbukti dengan masih banyaknya
HASIL DAN PEMBAHASAN siswa yang suka tawuran, bergabung
dalam geng motor, pergaulan bebas,
Karakter yang ada harus di dan lulusan sekolah yang masih
didik sejak dini mungkin agar menganggur karena kurangnya
seorang siswa memiliki perilaku dan kecerdasan dan keterampilan. Tidak
proses berpikir yang selayaknya itu saja, banyak siswa yang
dalam proses pendidikan. kemudian, melakukan hal-hal baru, yaitu
hasil dari proses pendidikan harus
dengan merundung (bully) teman
sesuai dengan tujuan yang ada dalam sebaya dalam sekolah serta
pendidikan nasional yang ada. kurangnya rasa patuh kepada guru
Semua yang ada merupakan dan orangtua. Pendekatan modifikasi
tanggung jawab seorang guru. Guru perilaku menekankan pentingnya
memiliki tugas yang penting dalam penguatan-penguatan positif dan
mendidik dan mengajarkan seorang negatif untuk mengontrol perilaku.
siswa agar tumbuh dan berkembang Menurut pendekatan ini, apabila
menjadi seorang siswa yang saat pimpinan ingin menegakkan disiplin
dewasa siap menjadi manusia yang kerja kepada guru, mereka
berbudi, berakhlak, cerdas, dan hendaknya menilai akibat-akibat
mampu bersaing dalam dunia yang positif dan negatif dari perilaku
internasional. Sebab, pada dunia guru. Guru yang memiliki perilaku
modern saat ini sudah menjadi sesuai dengan aturan atau guru yang
tuntutan semua bangsa untuk disiplin kerja hendaknya diberi
mencetak anak didik menjadi penguatan berupa penghargaan atau
manusia yang berkualitas dalam pujian. Selanjutnya, terhadap guru
semua aspek kehidupan. Sebelum yang melanggar disiplin kerja
guru dapat melakukan hal yang dapat hendaknya diberikan sanksi sesuai
mengatasi penurunan proses dan

7
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
aturan yang berlaku. Menurut terjun dalam proses pendidikan
pandangan ini, guru akan secara tersebut dengan melakukan mencari
perlahan-lahan mengubah perilaku atau menggali informasi pada
mereka sesuai dengan akibat-akibat karakteristik anak tersebut.
diterimanya. Apabila akibat itu
menyenangkan tentu mereka akan Guru dapat mengenali proses
mempertahankan perilakunya, pencarian karakteristik pada anak
sebaliknya apabila berakibat yang memiliki hambatan sehingga di
menyakitkan, tentu mereka akan SDN Banggle 01 terdapat beberapa
menghindari perilaku itu di anak yang memiliki hambatan
kemudian hari. berjumlah 53 siswa dengan berbagai
macam hambatan seperti autisme,
Peran Guru dalam Pendidikan tunagrahita, tunawicara, kesulitan
Inklusif belajar, hiperaktif maupun down
syndrome. Hal ini guru merupakan
Pendidikan Inklusif elemen yang penting untuk
merupakan pendidikan yang ramah mempengaruhi sikap pada anak
maupun terbuka dalam pembelajaran berkebutuhan khusus dan guru harus
dengan sifat tindakan yang memiliki rasa tanggungjawab untuk
menghargai dan merangkul dalam menciptakan suasana kelas yang
perbedaan. Hal ini pada pendidikan dapat menampung secara penuh
inklusif dapat dipahami sebagai dalam hal menekankan suasana yang
sebuah pendekatan yang berusaha dapat menghargai perbedaan masing-
mentransformasikan system masing individu.
pendidikan melalui pentiadaan
hambatan yang dapat menghalangi Berdasarkan hasil penelitian
setiap individu peserta didik dalam mengenai peran guru dalam
berpartisipasi penuh dalam pendidikan inklusif di SDN Banggle
pendidikan inklusif yang dilengkapi 01 bahwa peran guru terhadap anak
dengan layanan secara khusus untuk berkebutuhan khusus memberikan
mendukung proses pembelajaran. sifat yang cenderung aktif dalam
pembelajaran serta menunjukkan
Hasil penelitian di SDN adanya jalinan hubungan yang baik
Banggle 01 Kabupaten Blitar antara guru dengan keluarga peserta
menunjukkan bahwa guru berusaha didik yang nantinya akan bermanfaat
dengan kemampuannya untuk pada proses belajar dirumah yang
melakukan pembelajaran dalam dapat menimbulkan kesinambungan
pendidikan inklusif hal inilah yang ataupun berkelanjutan pada pelajaran
membuat guru merasakan tertantang yang didapat dirumah maupun
pada pembelajaran untuk anak dengan disekolah sehingga pada
berkebutuhan khusus ataupun pada hubungan ini akan meningkatkan
anak yang memiliki hambatan. Guru proses pembelajaran peserta didik
akan memperkenalkan dirinya untuk pada tingkat kompetensi peserta

8
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
didik tersebut. Dalam melaksanakan memiliki sikap yang tidak membeda-
pendidikan inklusif di SDN Banggle bedakan antara anak pada umumnya
01 telah menyusun perencanaan dengan anak berkebutuhan khusus
dalam program layanan inklusif yaitu haruslah dimiliki oleh semua guru
meliputi modifikasi kurikulum, dilingkungan sekolah yang melayani
tenaga pendidik, peserta didik, program Inklusif dikarenakan pada
sarana dan prasarana, keuangan atau hakikatnya dalam pendidikan semua
dana, lingkungan alternative orang berhak untuk mendapatkan
penempatan, pelaksanaan system pendidikan yang layak.
pendidikan inklusif berupa
Menurut Ilahi (2013: 175)
merencanakan kegiatan belajar
mengatakan bahwa penggunaan
maupun melaksanakannya dan dapat
media sebagai perantara pada prosvs
membina hubungan antar pribadi
pembelajaran akan memiliki nilai
peserta didik serta melakukan
evaluasi pelaksanaan pendidikan dan fungsi yang amat berharga
inklusif. dengan terciptanya iklim
pembelajaran yang kondusif
Proses pembelajaran di dalam sehingga peran guru dalam
sekolah dapat berjalan dengan baik menggunakan media akan melatih
akan menentukan peran guru dalam peserta didik dalam kepekaan atau
menghadapi peserta didik dengan keterampilan dalam diri peserta didik
baik hal inilah menunjukkan bahwa serta guru harus menentukan terlebih
guru dapat memiliki sifat atau sikap dahulu penggunaan media yang
yang tulus, peduli, dan dapat sesuai dengan pembelajaran
menerima siswa dengan baik. Jika kebutuhan peserta didik.
guru belum sesuai pada kriteria yang
berada di pendidikan inklusif maka Pada kenyataan yang sering
sama halnya dengan pemenuhan hak terjadi dalam pendidikan Inklusif
yang setara pada anak berkebutuhan terdapat kurangnya tenaga
khusus hal inilah terjadi bilamana pendidikan pengajar salah satunya di
SDN Banggle 01 hanya beberapa
peserta didik merasakan nyaman
guru yang mengajar sehingga
untuk belajar didalam kelas maka
sekolah menetapkan untuk guru
mereka dapat merasakan atau
mengajar secara penuh ataupun
memiliki perasaan dengan sikap
yang ditunjukkan oleh guru, teman bergantian dalam proses
maupun lingkungan disekitar peserta pembelajaran hal ini yang dapat
didik sehingga anak yang memiliki memberikan peserta didik perhatian
hambatan mampu merasakan secara khusus dengan mengatur
penerimaan yang baik maupun didalam kelas terdapat 2 guru
mengajar secara satu kelas berjumlah
positif nantinya akan memicu peserta
6 siswa maka guru dapat
didik untuk menumbuhkan semangat
memberikan secara ekstra dalam
belajar dalam kelas. Dengan
proses pembelajaran di kelas.

9
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
Dengan demikian peran guru akan harus mengetahui setiap kepribadian
sangat menentukan pelaksanaan siswanya agar mudah dalam
pembelajaran dalam kelas dengan melakukan pendekatan dan akan
dapat membuat rencana merasa nyaman serta dapat
pembelajaran secara khusus dengan mengekspresikan dirinya.
sesuai kemampuan atau karakteristik “Instructional theory is defined as
peserta didik. identifying methods that will be best
provide the conditions under which
Model Pembelajaran dalam learning goals will most likely be
Pendidikan Inklusif attained” Hermino (2018), yang
Strategi yang dapat dilakukan dapat dimaknai bahwa teori
dalam mengembangkan dan pembelajaran harus dapat
meningkatkan konsep diri peserta mengidentifikasi metode yang sesuai
didik dalam bidang akademik yang untuk menciptakan kondisi belajar
dapat dilakukan oleh guru yaitu yang sesuai untuk menciptakan
membuat siswa merasa mendapat kondisi belajar yang menyenangkan
dukungan dari guru. Pengembangan dalam upaya mencapai tujuan
konsep diri positif siswa perlu pembelajaran yang ingin dicapai
mendapat dukungan dari guru, bersama.
seperti dukungan emosional, Guru dapat melakukan
pemberian penghargaan, dan banyak hal agar siswa dapat
dorongan untuk maju. Membuat menemukan jati dirinya. Salah satu
siswa merasa bertanggungjawab
contohnya yaitu mendidik dengan
dengan memberi kesempatan bercerita. Pemahaman siswa dapat
terhadap siswa untuk membuat terbentuk melalui ilmu jiwa, karena
keputusan sendiri atas perilakunya. setiap kata atau ungkapan yang di
Mengarahkan siswa untuk mencapai dengar atau di baca akan
tujuan yang realistis. Dalam upaya memberikan pengaruh dalam
meningkatkan konsep diri siswa guru jiwanya, meliputi gambaran, arti, dan
harus menetapkan tujuan yang peristiwa seperti yang ia ingat dalam
hendak dicapai serealistis mungkin, perjalanan hidupnya. Keinginan dan
yakni tujuan yang sesuai dengan perhatian para siswa akan ditentukan
kemampuan yang dimilikinya. oleh kemahiran guru dalam bercerita
Mendorong siswa agar bangga selain adanya perbedaan kemampuan
dengan dirinya. Secara realistis mereka dalam mengabadikan
upaya lain yang harus dilakukan gambaran para tokoh dan peristiwa.
guru dalam membantu Hal yang terpenting adalah
mengembangkan konsep diri peserta pengungkapan dalam cerita, jika
didik adalah dengan memeberikan dilakukan dengan kesabaran, sebuah
dukungan dan dorongan agar mereka cerita akan dapat membangkitkan
bangga dengan prestasi yang telah kehidupan yang baru, menambah
dicapai. Dengan demikian, guru

10
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
nilai seni, dan anak sebagai dengan sedikit permainan atau games
pendengarnya dapat menikmatinya. dikarenakan siswa memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil penelitian Dalam sekolah menyediakan
yang dilakukan di SDN Banggle 01 kebutuhan ataupun pelayanan khusus
diketahui bahwa guru sudah bagi siswa yang memiliki hambatan
berusaha dalam melakukan sehingga pada seorang guru juga
pembelajaran yang adaptif bagi anak harus mempunyai keterampilan
yang kesulitan belajar yaitu dengan khusus yang nantinya dapat
cara pembelajaran yang dapat memanfaatkan fasilitas khusus yang
menyesuaikan dengan kondisi disediakan oleh sekolah hal ini dapat
peserta didik tersebut. Dalam artian mendukung maupun memperlancar
bahwa pembelajaran yang harus aktivitas belajar siswa. Dengan
menyesuaikan dengan kondisi adanya metode maupun strategi yang
peserta didik bukan peserta didik digunakan yaitu dengan
yang menyesuaikan pembelajaran pengelompokkan siswa dengan
sehingga berkaitan dengan metode berdasarkan kemampuan siswa pada
strategi, materi, alat atau media anak yang memiliki siswa sehingga
pembelajaran dan lingkungan belajar akan memudahkan siswa dalam
peserta didik. Model pembelajaran proses pembelajaran.
yang dilakukan dalam kelas di SDN
Banggle 01 dapat dibedakan sesui Pengembangan pada guru
dengan tingkat kelasnya pada dalam model pembelajaran yang
dasarnya kelas 1 sampai dengan imajinatif maupun inovatif mampu
kelas 6 metode yang digunakan oleh mempersiapkan guru untuk
guru seperti mengajar pada anak TK bertanggung jawab pada
namun metode tersebut dipadukan pembelajaran sehingga dapat
dengan kurikulum pada pendidikan mengidentifikasi materi dan
inklusif maupun kebijakan sekolah menjelaskan materi dengan baik
dalam hal pembelajaran serta metode sesuai dengan tindakan yang khusus
ini akan menghasilkan model pada siswa yang memiliki hambatan
pembelajaran yang bervariasi yang serta dalam hal ini guru melakukan
telah dibuat oleh guru dikarenakan pengembangan secara professional
terkadang siswa yang sudah dengan membentukan pendekatan
seharusnya di tingkat kelas tinggi kurikuler baru dalam pendidikan
model pembelajarannya masih inklusif pada proses pembelajaran.
menggunakan model pada tingkat Pada SDN Banggle 01 menerapkan
kelas rendah. Hal ini tingkat guru pendamping untuk membantu
imajinatif atau inovatif pada guru peserta didik dalam proses
haruslah dimunculkan sehingga pembelajaran disekolah dapat berupa
dalam pembelajaran guru dapat (a) agar siswa tetap focus pada
menyampaikan materi pelajaran pelajaran, (b) berpartisipasi didalam

11
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
kelas, (c) memberitahu guru ketika mutu pendidikan bagi semua anak.
siswa tidak memahami materi, (d) Dengan ini tujuan utama beberapa
mengontrol diri untuk bersikap aspek tersebut adalah hal yang harus
positif, (e) merespon dengan tepat diperhatikan pada sekolah yang
terhadap situasi sosial, (f) menyelenggarakan pendidikan
memperoleh keterampilan baru, (g) inklusif yang nantinya berguna
serta meningkatkan sosialisasi di bahwa layanan yang dilakukan
lingkungan masyarakat sekitar dalam pembimbingan ataupun
ataupun di sekolah. Hal ini guru pendidikan dapat dilakukan dengan
pendamping berguna pada proses secara maksimal.
belajar siswa agar terus meningkat
Berdasarkan penjelasan
dengan memperhatikan kondisi
diatas bahwa dapat disimpulkan dari
maupun situasi yang dimiliki siswa
penelitian ini yaitu :
memiliki hambatan. Dengan
demikian model pembelajaran dalam 1) Peran guru yang harus
pendidikan inklusif dapat diseleksi dengan sesuai
menggunakan berbagai model yang pendidikan inklusif dalam
bervariasi tentunya model yang proses pembelajaran agar
menarik dihadapan siswa dengan dapat memberikan
penggunaan model pembelajaran pembelajaran yang mampu
yang diterapkan pada sekolah mengembangkan siswa dalam
umumnya lalu dipadukan dengan pendidikan serta mampu
model hasil kreativitas siswa akan bertanggung jawab penuh
memudahkan guru dalam proses pada proses mengajar.
mengajar serta meningkatkan 2) Strategi atau model
kemampuan siswa dan tujuan pembelajaran yang dilakukan
pembelajaran dapat tercapai. dalam proses pembelajaran
PENUTUP berupa metode yang
bervariasi dengan
Dalam sekolah dapat memadukan metode yang
melibatkan tenaga professional yang berada pada kurikulim
nantinya dapat melakukan asesmen umumnya dengan kebijakan
bagi ABK dengan memberikan sekolah atau guru pada proses
solusi maupun tindakan yang perencanaan pembelajaran
diperlukan dalam permasalahan yang untuk melaksanakan
terjadi seperti mengidentifikasi, pembelajaran sesuai dengan
hambatan yang dimiliki dengan tujuannya.
berkaitan pada kelainan fisik, sosial
serta masalah pada akses Dengan demikian
pembelajaran dengan melibatkan penyelanggaran dalam program
masyarakat dalam proses melakukan layanan inklusif dengan model
perencaan maupun monitoring pada pembelajaran yang imajinatif dan

12
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar
inovatif di SDN Banggle 01 Kartini, Kartono. 1991. Pemimpin
Kabupaten Blitar dapat diketahui dan Kepemimpinan. Jakarta:
bahwa menetapkan pendidikan Rajawali Press
inklusif yang bervariasi sehingga
Mc. Leskey, James, Michael S.
akan memberikan siswa memahami
maupun mengikuti proses Rosenberg & David L.
pembelajaran didalam sekolah Westling. 2013. Inclusion :
tentunya dengan bantuan pada orang effective practice for all
tua siswa akan membantu siswa students. Edisi 2. New Jersey:
Pearson education
dalam proses peningkatan
kemampuan siswa. Hal inilah peran Sardiman, AM. 1981. Profesi dan
guru sangat penting dilakukan Peranan Guru di Sekolah
bahkan guru harus memahami dengan Sedikit Tinjauan
masing-masing karakteristik pada Kultural. Yogyakarta: IKIP
siswa agar tujuan pembelajaran dapat Yogyakarta
berjalan dengan baik serta dalam
SDN Banggle 01 memberikan Takdir, I. 2013. Pendidikan Inklusi :
pembelajaran yang efektif karena Konsep dan Aplikasi.
adanya peran guru maupun model Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
pembelajaran yang bervariasi
Zuhairini. 1991. Filsafat Pendidikan
digunakan dalam proses mengajar
Islam. Jakarta: Bumi Aksara
berjalan dengan sesuai kriteria pada
pendidikan inklusif.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme


Guru dalam Pembelajaran.
Jakarta: Cendikia

Hermino, Agustinus. 2018. Guru


Dalam Tantangan
Globalisasi. Yogyakarta: AR-
RUZZ MEDIA

Joni T., Raka. 1980. Strategi Belajar


Mengajar. Jakarta: Proyek
Pengembangan

Kustawan, D. 2012. Pendidikan


Inklusif dan Upaya
Implementasinya. Jakarta :
Luxima

13
Peran Guru dalam Program Layanan Sekolah Inklusif dengan Model Pembelajaran
yang Imajinatif dan Inovatif di Sd Negeri Banggle 01 Kabupaten Blitar

Anda mungkin juga menyukai