Anda di halaman 1dari 18

Operational

Manual
Procedure

Temporary Room Storage Waste Materials,


Dangerous and Toxic

PT.NUANSA SAKTI KENCANA


TPS LIMBAH B3
Operational Manual Procedure
DAFTAR ISI

HALAMAN
1. TUJUAN 3

2. RUANG LINGKUP 3

3. ISTILAH 3

4. REFERENSI 3

5. PROSEDUR

1. DESAIN BANGUNAN 3

2. PERLENGKAPAN BANGUNAN 3

3. SUMBER LIMBAH B3 4

4. KARAKTERISTIK LIMBAH 4

5. PENGEMASAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 4

6. METODE PENGEMASAN 5

7. PEMASANGAN SIMBOL DAN SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK LIMBAH B3 6

8. PEMASANGAN LABEL (NAMA, IDENTITIAS PENGHASIL, TANGGAL DIHASILKAN,

TANGGAL PENGEMASAN) 6

9. PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH 7

10. PEKERJAAN PENANGANAN LIMBAH 8

11. PENANGANAN KONDISI DARURAT 9

6. DISTRIBUSI 9

PT.Nuansa Sakti Kencana


Operational Manual Procedure
1. TUJUAN.
Operational Manual Procedure sebagai panduan kepada karyawan / pekerja
tambang untuk mengetahui alur, proses, dan pengelolaan kategori B3 pada lokasi
TPS Limbah B3.

2. RUANG LINGKUP.
Operational Manual Procedure diterapkan pada semua area TPS yang berada diarea
PT. Nuansa Sakti Kencana dan kontraktor.

3. ISTILAH.
Limbah B3 : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Spil Kit : Wadah penampungan hasil pembersihan ceceran
Emergency : Darurat
APAR : Alat Pemadam Api Ringan
Neraca/Log Book : Buku pencatatan keluar masuknya Limbah B3 dari Gudang TPS
P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Concrate : Dasar dengan pondasi cor beton
Pallet :Tempat terbuat dari bahan yang kuat, yang diletakkan dilantai
berfungsi sebagai landasan wadah/drum limbah B3
Eye Wash : Perlengkapan darurat yang digunakan untuk mencuci mata jika
terkena bahan B3
Alarm : Alat yang berfungsi sebagai peringatan jika terjadi situasi darurat
MSDS : Lembar yang berisi sifat bahan bakar, karakter, jenis, tata cara
penggunaan, penagangan, serta pengendalian jika terjadi situasi
darurat dari B3.

4. REVERENSI.

Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014


Peraturan Menteri No. 14 Tahun 2013
Kep. Bapedal No. 1 tahun 1995

5. PROSEDUR.
1. Desain Bangunan
1.1 Deminisi / ukuran bangunan dibuat berdasarkan limbah B3 yang dihasilkan,
dan kokoh / kuat, terlindung dari air hujan baik secara langsung maupun tidak
langsung
1.2 Pondasi lantai di Concrate bersifat permanen dan kedap air
1.3 Lantai terdapat drainase yang mengalir ke dalam bak kontrol
1.4 Tiang menggunakan tiang-tiang bertulang, terbuat dari bahan yang kuat /
kokoh, tidak mudah patah, tahan api seperti baja ringan dan sejenisnya.
1.5 Dinding terpasang pada sekeliling bangunan, dengan tinggi dari bawah
bangunan dapat melindungi dari tempias air hujan dan sinar matahari langsung
1.6 Disekeliling dinding bagian atas terdapat ventilasi yang berfungsi sebagai
sikulasi udara (ventilasi dilengkapi dengan kontrol hewan masuk)
1.7 Rangka pendukung atap dan atap terbuat dari bahan yang tidak mudah
terbakar dan dapat menahan air hujan dan sinar matahari seperti baja ringan
dan sejenisnya.
1.8 Dilengkapi dengan pintu dan dapat dibuka tutup

2. Perlengkapan Bangunan
2.1 Dilengkapi dengan penerangan yang cukup, dengan instalasi listrik diletakan
diluar bangunan (lampu kedap yang tidak menyebabkan percikan api)
2.2 Tempat Limbah B3 dilengkapi dengan Vallet ukuran 2 m x 2 m
2.3 Tersedia bak kontrol yang dapat menampung jika terjadi ceceran
2.4 Tersedia Spil Kontrol Kid untuk mengendalikan / membersihkan tumpahan
2.5 Dilengkapi peralatan tanggap darurat
- Eye Wash, APAR, P3K, Alarm
2.6 Terdapat papan neraca dan Log Book Limbah B3
2.7 Setiap tempat penyimpanan Limbah B3 dilengkapi dengan simbol dan label
yang sesuai dengan jenis limbah B3 yang disimpan
2.8 Terdapat wadah untuk penirisan limbah sesuai karakter B3, jika diperlukan
2.9 Dilengkapi dengan rambu-rambu petunjuk, anjuran, peringatan, atau larangan
2.10 Dilengkapi penyalur petir
2.11 Terdapat papan TPS dan titik koordinat
2.12 Tersedia Tong sampah terpilah
2.13 Tersedia MSDS
3. Sumber Limbah.

No Jenis Limbah Sumber Limbah


1 Minyak pelumas bekas yaitu oli bekas, solar Kendaraan bergerak ,bermotor,
bekas, grease bekas genset, pompa

2 Absorben dan / atau filter bekas yaitu Kendaraan bergerak ,bermotor,


Absorben bekas , Filter oli bekas genset, pompa
3 Majun Bekas yaitu Majun bekas Sisa, material, sarana yang
Terkontaminasi Limbah B3, Sarung tangan digunakan oleh tim mekanik saat
melakukan perawatan, perbaikan
bekas terkontaminasi Limbah B3,House pada kendaraan bergerak bermotor
bekas dan permesinan serta kegiatan
pembersihan area kerja.
Terkontaminasi Limbah B3, tanah
Terkontaminasi Limbah B3, serbuk
terkontaminasi
4 Aki / beterai bekas yaitu Aki baterai bekas Kendaraan bergerak, bermotor,
genset, pompa
5 Hose bekas Kendaraan bergerak, bermotor,
genset, pompa
6 Limbah Elektronik yaitu lampu TL bekas Lampu unit, lampu penerangan area
kerja
7 Kemesan B3 yaitu Drum bekas /jerigen bekas Area perbaikan, workshop,
/ kaleng cat bekas,kaleng oli bekas pergudangan
8 Kemasan bekas tinta yaitu Catridge bekas Area perkantoran
4. Karakteristik Limbah.

No Jenis Limbah Karakteristik Limbah


1 Minyak pelumas bekas yaitu oli bekas, solar Cairan mudah menyala
bekas, grease bekas

No Jenis Limbah Karakteristik Limbah


2 Absorben dan / atau filter bekas yaitu Padatan mudah menyala
Absorben bekas , Filter oli bekas
3 Majun Bekas yaitu Majun bekas Padatan mudah menyala
Terkontaminasi Limbah B3, Sarung tangan
bekas terkontaminasi Limbah B3,House
bekas
Terkontaminasi Limbah B3, tanah
Terkontaminasi Limbah B3, serbuk
terkontaminasi
4 Aki / beterai bekas yaitu Aki baterai bekas Beracun / korosif
5 Hose bekas Padatan mudah menyala
6 Limbah Elektronik yaitu lampu TL bekas Beracun
7 Kemesan B3 yaitu Drum bekas /jerigen bekas Padatan mudah menyala
/ kaleng cat bekas,kaleng oli bekas
8 Kemasan bekas tinta yaitu Catridge bekas Beracun
5. Pengemasan bahan yang digunakan.

No Pengemasan Keterangan
1 Mengidentifikasi karakteristik bahaya setiap limbah Referensi ke MSDS
yang dihasilkan

2 Bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilih


berdasarkan kecocokannya terhadap jenis dan
karakteristik limbah yang akan dikemas

3 Kemasan harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan


bebas dari pengkaratan serta kebocoran
4 Kemasan yang digunakan tidak bereaksi dengan
limbah B3 yang disimpan
5 Limbah-limbah yang tidak saling cocok atau limbah
dan bahan yang tidak saling cocok tidak disimpan
dalam satu kemasan

6. Metode pengemasan.

No Metode Pengemasan Keterangan


1 Limbah B3 dimasukan ke dalam drum, tong atau
bak kontainer
2 Memiliki penutup yang kuat Bisa dibuka jika untuk
penambahan isi limbah
3 Kapasitas kemasan menyesuaikan dengan jumlah
limbah seperti disimpan pada drum/tong volume 5
- 200 liter atau dalam bentuk bak kontainer
4 Kemasan dipasang dengan simbol dan label sesuai
dengan karakteristik limbah B3, dan mudah terlihat
5 Kemasan diberi penadaan posisi tutup wadah
7. Pemasangan Simbol dan sesuai dengan karakteristik Limbah B3.

No Simbol Karakteristik
1 Korosif

2 Cairan mudah menyala

3 Beracun

4 Padatan mudah menyala


8. Pemasangan label ( nama, identitias penghasil, tanggal dihasilkan, tanggal
pengemasan ).

No Pemasangan Label B3 Keterangan


1 Untuk informasi dasar mengenai kualitatif dan
kuantitatif

No Pemasangan Label B3 Keterangan


2 Bentuk/desain label B3 : Ukaran minimal 15 cm x 20 cm

3 Label di isi dengan huruf cetak yang jelas terbaca


dan tidak muda terhapus dan dipasang pada setiap
kemasan yang disimpan di TPS
LB3
4 Untuk wadah atau kemasan Limbah B3 kosong Ukuran minimal 10 cm x 10 cm
dipasang label :

5 Pemasangan label petunjuk tutup wadah/kemasan Ukuran minimal 7 cm x 15 cm


dipasang label :
9. Penyimpanan sementara Limbah

9.1 Limbah disimpan berdasarkan jenis limbah


9.2 Ditampung pada wadah / drum yang tidak bocor, dilengkapi penutup, dilengkapi
simbol dan label 9.3 Penyimpanan wadah / drum diletakan dengan pertimbangan
mudah saat akan diangkut, tidak menggangu akses jalan, dan ditempat yang stabil
pada Vallet, dan apabila ditumpuk maka drum yang akan disusun diatasnya juga harus
dilapisi dengan valet (Buat dan pasang lay out penyimpanan/peletakan)
9.4 Waktu penyimpanan pada TPS Limbah B3 paling lama
a. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih.
b. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 1
(seperti : Aki/Baterry bekas, limbah terkontaminasi, peralatan bekas elektronik)
c. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3
yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3
kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum (seperti : Kemasan
bekas B3, minyak pelumas bekas, limbah elektronik / lampu TL, Filter bekas, majun
bekas,
d. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3
kategori 2 dari sumber spesifik khusus,
9.5 Lakukan pengisian pada Neraca dan Log Book Limbah B3
9.6 Pastikan TPS dilakukan penguncian jika tidak digunakan.
9.7 Prosedur kerja TPS Limbah B3 tersedia / terpasang

10. Pekerjaan Pengananan Limbah


10.1 Gunakan Alat Pelindung Diri yang disyaratkan digunakan di area tersebut yaitu
Safety Shoes, Helmet, Rompi / Reflector pada baju
10.2 Saat penanganan langsung ikuti Alat Pelindung Diri yang disyaratkan sesuai jenis
limbah, seperti masker, sarung tangan, kaca mata sesuai jenis limbah yang ditangani
10.3 Dilarang Menggunakan Api Terbuka dan Merokok di area TPS Limbah B3
10.4 Pengangkatan limbah B3 dengan cara :
- Pengangkatan Manual
• Lenturkan otot bahu Anda sebelum melakukan pengangkatan
• Periksa rintangan yang berhubungan dengan pemindahan (pastikan jalur
yang dilewati jelas)
• Perkirakan besar benda sebelum melakukan pengangkatan
• Letakkan kaki sedekat mungkin dengan benda yang akan diangkat (tapi tetap
menjaga posisi jari/punggung telapak kaki tidak berada pada titik jepit, titik
geser, titik timpa)
• Letakan tangan pada posisi yang tepat dengan mempertimbangkan bentuk,
berat, karekter benda
• Buatlah punggung tetap lurus sebisa mungkin saat mengangkat dan kepala tegak
lurus Gunakan kaki Anda
• Kencangkan otot perut Anda
• Angkat perlahan-lahan dengan kaki yang lurus
• Hindari gerakan secara tiba-tiba
• Untuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama / tim, lakukan penunjukan 1
orang sebagai pemberi aba-aba / Rigger
- Pengangkatan dengan alat angkat
• Siapakan perlengkapan yang digunakan (webing, belt, sling, rantai, shackle, hook,
latch, dll), Lakukan pemeriksaan kelayakan perlengkapan dan tentukan alat
angkat yang akan digunakan
• Lakukan pemerikasaan terhadap Alat Angkat serta perlengkapannya dengan hasil
aman / layak digunakan
• Lakukan pemeriksaan area pengangkatan dan barikade area kerja pengangkatan
• Operator harus memiliki Simper yang sesuai
• SWL harus terpasang pada peralatan
• Pasang attachment / jack dari Alat Angkat yang dipersyaratkan saat akan
mengangkat
• Pastikan benda yang diangkat terikat dengan kuat, dan jaga kestabilan benda
saat diangkat agar tidak goyang. Gunakan tali untuk menjaga kestabilan angkat.
• Penggunaan peralatan angkat tidak melebihi SWL nya dan dengan
mempertimbangkan sudut pengangkatan
• Pemimpin rigger alat angkat hanya satu orang
• Pastikan komunikasi antara Rigger dan Operator terjaga dengan baik
• Tidak boleh ada orang berada di bawah perlintasan beban yang diangkat
• Saat swing / memutar lakukan pergerakan secara pelan-pelan pastikan tidak ada
orang, alat peralatan lain yang berada di dalam radius swing.
• Letakan benda yang diangkat secara pelan-pelan dan tepat.
• Pelepasan benda diangkat dari perlengkapan angkat setelah dapat izin dari
Rigger
• Lepas benda dari alat angkat dengan tetap memperhatikan posisi badan, tangan,
kaki tidak pada titik jepit, titik geser, titik timpa.
10.5 Peletakan Limbah B3
• Susun wadah / drum pada Pallet yang tersedia, dengan rapi
• Untuk produk limbah yang diperlukan pengeringan, lakukan penirisan
• Pastikan wadah / drum limbah sudah selesai ditampung, dilakukan pengemasan,
tidak bocor dan diberi label yang sesuai jenis limbah B3
10.6 Perawatan TPS Limbah B3
- Lakukan pembersihan terhadap ceceran dengan bahan yang tersedia pada spill kid
yaitu spon, sekam gergaji dan diarahkan ke bak kontrol
- Lakukan pembersihan / pengurasan TPS secara berkala pada :
• Lantai, Dinding, Atap bangunan
• Drainase / saluran, bak kontrol
• Vallet, dan sistem penumpukan serta akses berjalan
- Pemberisihan dijadwalkan secara harian, mingguan, atau bulanan

11. Penanganan Kondisi Darurat

11.1 Pahami Material Safety Data Sheet (MSDS) limbah B3 yang tersimpan / terpapar
11.2 Gunakan peralatan tanggap darurat yang ada seperti : Eye Wash, APAR, P3K,
Alarm
11.3 Lakukan penanganan pertolongan sesuai dengan MSDS
11.4 Pemberian informasi mengenai peringatan adanya Pencemaran Lingkungan Hidup
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup kepada atasan, pengawas langsung, tim
tanggap darurat, pihak terkait yang harus mendapat informasi
11.5 Tim tanggap darurat, pengawas langsung, melakukan pengisolasian Pencemaran
Lingkungan
Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup yaitu
a. Evakuasi sumber daya untuk menjauhi sumber Pencemaran Lingkungan Hidup
dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup
b. Penggunaan alat pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup;
c. Identifikasi dan penetapan daerah berbahaya; dan
d. Penyusunan dan penyampaian laporan terjadinya potensi Pencemaran Lingkungan
Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
11.6 Penghentian sumber Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup
11.7 Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
11.8 Hubungi tenaga medis untuk pertolongan lanjutan
11.9 Barikade di area kejadian
6. DISTRIBUSI.

6.1 Distribusi Operational Manual Procedure


6.1.1 Semua Manager
6.1.2 Semua Officer / Superintendent
6.1.3 Semua Karyawan
6.1.4 Kontraktor / Mitra Kerja

6.2 Distribusi melalui


6.2.1 Hard Copy
6.2.2 Soft Copy
6.2.3 Via Email
LAY OUT GUDANG TPS LIMBAH B3
PT. NUANSA SAKTI KENCANA

Anda mungkin juga menyukai