Ahmad A A - 624 - Makalah Individu
Ahmad A A - 624 - Makalah Individu
Disusun Oleh :
Ajeng Ayu Pratiwi (201901500618)
Alvin setianingrum (201901500621)
Reysitta Oktaviani (201901500623)
Ahmad Arfi Anugrah (201901500624)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
TOPIK PEMBAHASAN 05
I. Biografi Tokoh Psikologi Dunia 05
A. Sigmund Freud
B. Alfred Adler
II. 07
III. Tujuan Negara Dalam Perspektif Masyarakat Madani 09
IV. Hakikat serta Bentuk-Bentuk Korupsi 11
V. Prinsip-Prinsip Anti-Korupsi serta Kaitannya dengan Nilai-Nilai Penting dalam
Membentuk Masyarakat Madani 19
PENUTUP 27
A. Simpulan 27
B. Saran 27
Daftar Pustaka 28
iii
I. BIOGRAFI TOKOH TEORI PSIKOLOGI DUNIA
5
On Hysteria”. Buku selanjutnya yang dia terbitkan yaitu mengenai tafsir mimpi “The
Interpretation Of Dreams” di tahun 1900. Salah satu teori terkenal dari Sigmund
Freud yang membahas tentang struktur kepribadian manusa yang dibagi menjadi tiga
bagian besar yaitu Id, Ego, dan Superego melalui analogi gunung es.
7
II. TEORI PSIKOANALISIS DAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL
A. Teori Psikoanalisis
8
berasal dari faktor alam bawah sadar ini. Hal yang seperti inilah yang dianalisa oleh
Freud untuk mengungkap kepribadian seseorang dan menjadikan analisa ini sebagai
metode penyembuhan.
a. Id
Id berasal dari kata latin “Is” yang artinya es. Kepribadian ini disebut
Freud sebagai kepribadian bawaan lahir. Didalamnya terdapat dorongan yang
didasari pemenuhan biologis guna kepuasan bagi dirinya sendiri. Karakter
khas pada aspek ini adalah tidak adanya pertimbangan logis dan etika sebagai
prinsip pengambilan keputusan. Lebih sederhana, id berwujud pada gambaran
nafsu, hasrat seksual dan perasaan superior (ingin berkuasa).
b. Ego
Aspek kepribadian ini terjadi akibat pengaruh yang ia dapatkan dari
apa yang terjadi didunia/lingkungannya. Ciri khas dari aspek ini, ego mengatur
id dan juga superego untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan kepentingan
kepribadian yang terlibat. Artinya, berbeda dengan id yang hanya
mementingkan diri sendiri, ego merupakan aspek yang mementingkan
keperluan lebih luas (tidak hanya dirinya).
c. Superego
Aspek kepribadian yang satu ini akan lekat kaitannya moral atau nilai
kehidupan. Ranah superego berisi tentang batasan untuk membedakan mana
yang baik dan yang buruk. Dengan kata lain, superego memiliki peran penting
9
untuk menjadi penengah antara id an ego. Ia menjadi penyekat dari sinyal
yang dikirimkan aspek id serta memotivasi ego untuk melakukan hal yang
menjunjung moralitas.
Dinamika Kepribadian
Dalam dinamika kepribadian, Freud menjelaskan tentang adanya tenaga
pendorong (cathexis) dan tenaga penekanan (anti–cathexis). Kateksis adalah
pemakaian energi psikis yang dilakukan oleh id untuk suatu objek tertentu untuk
memuaskan suatu naluri, sedangkan anti-kataeksis adalah penggunaan energi psikis
(yang berasal dari id) untuk menekan atau mencegah agar id tidak memunculkan
naluri–naluri yang tidak bijaksana dan destruktif. Id hanya memiliki kateksis,
sedangkan ego dan superego memiliki anti-kateksis, namun ego dan superego juga
bisa membentuk kateksis-objek yang baru sebagai pengalihan pemuasan kebutuhan
secara tidak langsung, masih berkaitan dengan asosiasi–asosiasi objek pemuasan
kebutuhan yang diinginkan oleh id.
Fase Dalam Perkembangan Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian seseorang mengalami perkembangan dalam tiga tahapan
fase :
a. Fase Infatile. Tahapan ini berlangsung sejak anak lahir hingga berusia 5
tahun. Naluri seks menjadi hal yang utama dalam pembentukan kepribadian
anak tersebut. Pada range usia ini, Freud mengklasifikasikan fase infantil
menjadi tiga fase lagi, yaitu :
b. Fase Oral (0-1 tahun). Seseorang akan mendapatkan kesenangan melalui
segala sesuatu yang masuk melalui mulutnya. Contohnya adalah, aktivitas
makan, minum dan menghisap jari. Freud mengemukakan bahwa personaliti
anak yang berlebihan mendapatkan kepuasan oral pada fase ini, akan tumbuh
menjadi seseorang yang gemar menimbun harta/ilmu dan juga terlalu
gampang percaya orang lain. Tapi sebaliknya, jika anak tidak puas terhadap
kebutuhan oral ini, mereka akan menjadi pribadi yang rakus namun tidak
pernah puas. Mereka juga terkenal sebagai pendebat dan bersikap sarkas.
c. Fase Anal (1-3 tahun). Pada fase ini, kesenangan bayi akan didapat dari
aktivitas buang air besar, yang menggambarkan kepuasan karena hilangnya
rasa tertekan dan tidak nyaman pada saluran pencernaan. Freud menyatakan
bahwa proses belajar buang air menjadi pemuas id dan superego dalam waktu
10
yang bersamaan. Ia mengibaratkan fase anal ini adalah fase seseorang dalam
melakukan kontrol diri atau pengendalian diri.
d. Fase Falik (3-5 tahun). Freud memberikan pandangan bahwa pada fase ini,
seseorang akan mendapatkan kepuasan melalui organ kelaminnya. Contoh
paling sederhana yang khas adalah, seseorang akan mulai menyukai lawan
jenisnya. Anak yang selama ini memandang ibu sebagai sumber cintanya, dan
beranggapan bahwa ayah adalah saingannya, akan memunculkan perasaan
cemas karena khawatir cnta ibunya terebut.
e. Fase Laten (5-12 tahun). Fase ini dikenal juga dengan fase pubertas
(puberity). Yang menjadi ciri khas dari fase in iadalah seseorang mulai merasa
malu dan mementingkan aspek moral (estetika). Freud mengistilahkannya
dengan kemampuan sublimasi. Sebuah kemampuan mengganti kesenangan
seksual dengan kesenangan lain yang sifatnya non-seksual.
f. Fase Genital (12 tahun-dewasa). Tahapan lanjutan ini, seseorang mulai
menyalurkan keinginan seksual mereka melalui objek luar. Contohnya saja,
keikutsertaan pada sebuah komunitas, menikah dengan orang yang dicintai
dan karir. Orientasi hidup seseorang tersebutpun mengalami perubahan
menjadi sosialis dan realistis.
Kecemasan
Kecemasan (anxiety) adalah variabel penting dari hampir semua teori
kepribadian. Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupan
yang tak terhindarkan, dipandang sebagai komponen dinamika kepribadian yang
utama. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang
sesuai. Biasanya reaksi individu terhadap ancaman ketidaksenangan dan pengrusakan
yang belum dihadapinya ialah menjadi cemas atau takut. Kecemasan berfungsi
sebagai mekanisme yang mengamankan ego karena memberi sinyal ada bahaya di
depan mata.
Kecemasan akan timbul manakala orang tidak siap menghadapi ancaman.
Hanya ego yang bisa memproduksi atau merasakan kecemasan. Akan tetapi, baik id,
superego, maupun dunia luar terkait dalam salah satu dari tiga jenis kecemasan:
realistis, neurotis dan moral. Ketergantungan ego pada id menyebabkan munculnya
kecemasan neurosis, sedangkan ketergantungan ego pada superego memunculkan
11
kecemasan moral, dan ketergantungannya pada dunia luar mengakibatkan kecemasan
realistis.
Mekanisme Pertahanan
Freud mengartikan mekanisme pertahanan ego (ego defense mechanism)
sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari
dorongan-dorongan id maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego, dengan
tujuan agar kecemasan bisa dikurangi atau diredakan.
Menurut Freud mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme yang rumit
dan banyak macamnya, adapun mekanisme yang banyak dipakai dalam kehidupan
sehari-hari ada tujuh macam, yaitu:
a. Identifikasi (Identification)
Cara mereduksi tegangan dengan meniru (mengimitasi) atau
mengidentifikasikan diri dengan orang yang dianggap lebih berhasil
memuaskan hasratnya dibanding dirinya. Diri orang lain diidentifikasi tetapi
cukup hal-hal yang dianggap dapat membantu mencapai tujuan diri.
Terkadang sukar menentukan sifat mana yang membuat tokoh itu sukses
sehingga orang harus mencoba mengidentifikasi beberapa sifat sebelum
menemukan mana yang ternyata membantu meredakan tegangan. Apabila
yang ditiru sesuatu yang positif disebut Introyeksi.
Mekanisme pertahanan identifikasi umumnya dipakai untuk tiga macam
tujuan, yaitu:
12
baru, yang berarti pemindahan enerji dari obyek satu ke obyek yang lain,
sampai ditemukan obyek yang dapat mereduksi tegangan.
Proses mengganti obyek kateksis untuk meredakan ketegangan, adalah
kompromi antara tuntutan insting id dengan realitas ego, sehingga disebut juga
reaksi kompromi. Ada tiga macam reaksi kompromi, yaitu:
c. Represi (Repression)
Represi adalah proses ego memakai kekuatan anticathexes untuk
menekan segala sesuatu (ide, insting, ingatan, fikiran) yang dapat
menimbulkan kecemasan keluar dari kesadaran.
e. Proyeksi (Projection)
Proyeksi adalah mekanisme mengubah kecemasan neurotis atau moral
menjadi kecemasan realistis, dengan cara melemparkan impuls-impuls internal
yang mengancam dipindahkan ke obyek di luar, sehingga seolah-olah
ancaman itu terproyeksi dari obyek eksternal kepada diri orang itu sendiri.
13
f. Introyeksi (Introjection)
Introyeksi adalah mekanisme pertahanan dimana seseorang
meleburkan sifat-sifat positif orang lain ke dalam egonya sendiri. Misalnya,
seorang anak yang meniru gaya tingkahlaku bintang film menjadi introyeksi,
kalau peniruan itu dapat meningkatkan harga diri dan menekan perasaan
rendah diri, sehingga anak itu merasa lebih bangga dengan dirinya sendiri.
Pada usia berapapun, manusia bisa mengurangi kecemasan yang terkait
dengan perasaan kekurangan dengan cara mengadopsi atau melakukan
introyeksi atas nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan perilaku orang lain.
B. Psikologi Individual
14
ada cara pandang yang berbeda dalam memandang bagaimana seseorang dapat
berperilaku.
Menurut Adler mahluk hidup adalah suatu kesatuan sosial yang tidak dapat
dipiahkan. Mereka menghubungkan dirinya dengan orang orang lain disekitar mereka
dalam usaha kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan umum diatas keinginan
diri sendiri, dan mendapatkan gaya hidup yang bersifat lebih kuasa dalam organisasi
social.
b. Subjective perception
15
Seseorang dalam rangka mencapai keberhasilannya akan berjuang. Di
situ akan muncul sebuah harapan-harapan tertentu yang mendorong seseorang
untuk bertingkah laku mencapai kesuksesannya. Harapan tersebut merupakan
bentuk dari persepsi subjektif seseorang (subjective perception). Bentuknya
tidak nyata, terlalu abstrak, tetapi memang bisa dirasakan.
c. Self consistent
Dalam teori Adler, dijelaskan bahwa pikiran, perasaan dan tindakan
akan mengarah pada satu tujuan. Di sini Adler cukup menarik dalam
menggambarkan bagaimana adanya kesatuan dan konsistensi diri manusia.
Yang pertama adalah dengan melihat bahasa organ. Organ tubuh akan
berbicara lebih ekspresif dan mengungkapkan apa sebenarnya yang ingin
diungkapkan oleh seseorang daripada melalui kata-katanya. Contohnya ada
seorang anak yang patuh. Suatu saat ia ingin tidak patuh pada orang tuanya.
Lalu ia mengompol sebagai bentuk untuk menjukkan ketidakpatuhannya. Yang
kedua, dilihat dari kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian yang konsisten
dan menyatu antara tindakan dengan pikiran sadar-tidak sadarnya.
d. Social interest
Minat sosial merupakan bagian yang juga tidak terlepas dari seorang
individu. Ini ada kaitannya dengan prinsip pertama tentang bagaimana
seseorang akan berjuang untuk memperoleh superioritasnya. Individu yang
sehat kemungkinan akan memiliki minat sosial yang cukup tinggi. Oleh
karenanya, ia akan berusaha mencari cara untuk mendapatkan kesuksesan
yang bisa dirasakan semua orang. Minat sosial yang rendah mungkin akan
menunjukkan kondisi psikologis yang kurang sehat.
e. Style of life
Prinsip di dalam teori Adler dalam psikologi kepribadian selanjutnya
adalah gaya hidup. Dalam prinsip ini, struktur kepribadian yang konsisten dan
menyatu bisa berkembang menjadi sebuah gaya hidup. Ini akan menunjukkan
selera hidup yang meliputi konsep diri, perasaan terhadap orang lain, sikap
terhadap dunia dan tujuan hidupnya. Tentu saja, gaya hidup seseorang akan
tercermin dan tertuang dari apa yang menjadi motivasinya tersebut
16
f. Creative power
Dalam perkembangannya, gaya hidup seseorang akan dipengaruhi oleh
kekuatan kreatif yang dimilikinya. Seseorang memiliki cara-cara tertentu yang
digunakan untuk menciptakan gaya hidupnya. Daya kreatif seseorang bisa
membantu dalam mengendalikan kehidupannya, menentukan cara dan strategi
untuk meraih keberhasilan hingga berperan dalam membentuk minat sosial.
Daya kreatif akan membuat seseorang terus bergerak dalam mencapai
tujuannya, dimana pergerakan tersebut merupakan konsep yang penting dalam
suatu karakteristik seseorang.
Perkembangan Abnormal
Minat sosial yang tidak berkembang menjadi fakta yang melatar belakangi
semua jenis salah suai (maladjustment). Ada tiga faktor yang membuat orang bisa
menjadi salah suai, antara lain yaitu:
a. Cacat fisik yang buruk. Cacat fisik di ikuti dengan perasaan inferiorita yang
berlebihan, setiap orang dapat mengembangkan perasaan inferior yang
berlebihan, tetapi anak yang dilahirkan dengan cacat fisik yang buruk
mempunyai peluang yang lebih besar untuk menjadi salah suai di banding
anak yang lahir sehat jasmaninya.
b. Gaya hidup manja. Gaya hidup manja menjadi sumber utama penyebab
sebagian besar neurosis. Anak yang di manja mempunyai minat sosial yang
kecil dan tingkat aktifitass yang rendah.
c. Gaya hidup di abaikan. Anak yang merasa tidak di cintai dan tidak di
kehendaki, akan mengembangkan gaya hidup yang di abaikan. Di abaikan
merupakan konsep yang relatif, tidak ada orang yang merasa mutlak di
abaikan atau mutlak tidak di kehendaki.
17
Kecenderungan pengamanan
Semua penderita neurotik menciptakan pengamanan terhadap harga dirinya.
Gejala itu berperan sebagai kecenderungan pengamanan, memproteksi inflasi image-
diri dan mempertahankan gaya hidup neurotik. Ada tiga kecenderungan pengamanan
yaitu :
a. Sesalan
Kecenderungan pengamanan yang paling umum adalah sesalan. Orang
neurotik, juga orang normal biasa memakai sesalan, “ ya, tetapi” dan
“sesungguhnya kalau.”
b. Agresi
Penderita neurotic memakai agresi untuk pengamanan kompleks
superior yang berlebihan, melindungi harga diri yang rentan. Ada 3 macam
agresi yaitu;
c. Menarik diri
Kecenderungan untuk melarikan diri dari kesulitan, pengamanan
melalui mengambil jarak. Ada empat jenis menarik diri: mundur, diam di
tempat, ragu-ragu dan membuat hambatan.
18
III. APLIKASI TEORI PSIKOANALISIS DAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL
19
meringkas harapan seseorang yang begitu banyak dan luas dengan beberapa kejadian
saja di dalam mimpi. Misalkan seorang yang berharap akan memiliki peternakan kuda
dan setiap sore ia menginginkan berkeliling peternakan dengan kuda istimewany
hanya bermimpi membeli pelana kuda. Sedangkan mimpi pengalihan yaitu harapan
seseorang diwujudkan lewat mimpi dengan pengalihan objek. Misalnya seorang yang
mengharapkan mempunyai peternakan kuda tersebut bermimpi mempuyai rambut
panjang lurus seperti kuda.
20
Adler yakin bahwa siapa pun dapat mengerjakan apa saja.
Keturunan memang sering membatasi kemampuan seseorang, dalam hal
ini sesungguhnya yang penting bukan kemampuan, tetapi bagaimana orang
memakai kemampuan itu. Melalui humor dan kehangatan, Adler berusaha
meningkatkan keberanian, harga diri, dan social interest klien.
Menurutnya, sikap hangat dan melayani dari terapis mendorong klien
untuk mengembangkan minat sosial di tiga masalah kehidupan; cinta atau
sekual, persahabatan, dan pekerjaan. Pendekatannya tersebut telah
dielaborasi dengan nama Adlerian Breif Therapy (Corey, 2005).
2. Menggali masa lalu ( Early Recollection )
Menurut Adler, ingatan masa lalu seseorang selalu konsisten
dengan gaya hidup orang itu sekarang, dan pandangan subyektif orang itu
terhadap pengalaman masa lalunya menjadi petunjuk untuk memahami
tujuan final dan gaya hidupnya.
3. Mimpi
Gaya hidup juga terekspresikan dalam mimpi. Adler menolak
pandangan freud bahwa mimpi adalah ekspresi keinginan masa kecil.
Menurut Adler, mimpi bukan pemuas keinginan yang tidak di terima ego
tetapi bagian dari usaha si pemimpi untuk memecahkan masalah yang
tidak disenanginya atau masalah yang tidak dapat dikuasainya ketika sadar
Jadi, bagi Adler mimpi adalah usaha dari ketidaksadaran untuk
menciptakan suasana hati atau keadaan emosional sesudah bangun nanti,
yang bisa memaksa si pemimpi melakukan kegiatan yang semula tidak
dikerjakan.
21
IV. KELEBIHAN SERTA KEKURANGAN TEORI PSIKOANALSIS DAN
PSIKOLOGI INDIVIDUAL
A. Kelebihan dan Kekurangan Teori Psikoanalisis
Kelebihan Teori Psikoanalisis
Teori psikoanalisis yang digunakan dalam menghadapi permasalahan seorang
pasien tentu memiliki nilai positif dalam kaitannya dengan kelebihan dan kekurangan
teori psikoanalisis dari teknik teknik yang digunakan. Berikut beberapa kelebihan dari
teori psikoanalisis yang harus dipahami dengan baik diantaranya seperti :
1. Membantu untuk menjadikan individu percaya akan kemampuan dirinya yang
selama ini tidak disadari dengan baik. Dengan teknik dalam teori
psikoanalisis, seseorang akan mampu menemukan kemampuan dirinya dalam
menyelesaikan masalah yang ada.
22
2. Terlalu menekankan pada masa lalu sehingga seolah olah tanggung jawab
individu menjadi berkurang meskipun maksudnya tidak demikian.
3. Perilaku seseorang ditentukan oleh Energi psikis adalah teori yang maish
meragukan dan kerap kali psikoanalisis meminimalkan rasional.
4. Efisiensi waktu yang biaya yang kurang baik jika teori psikoanalisis di
terapkan. Hal ini dikarenakan untuk mengali masa lalu dan membantu pasien
menemukan kemampuan dirinya tidaklah cukup dengan hanya satu atau dua
kali pertemuan saja melainkan lebih dari itu.
5. Dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan pada pasien karena proses yang
cukup panjang dan tidak segera menemukan keinginan yang diharapkan.
3. Menekan bahwa masyarakat tidak sakit atau salah akan tetapi manusianya
yang sakit atau salah.
5. Berorientasi humanistic
23
Kekurangan Teori Psikoindividual
1. Terlalu banyak menekankan pada tinjauan intelektual dalam upaya perubahan.
5. Dari segi presesi kemungkinan untuk di tes dan validitas empiriknya pada
pendekatan ini lemah (kurang teliti).
24
V. KRITIK TERHADAP KEDUA TEORI
26
adalah salah satu dorongan dasar manusia. Ini diketahui dari lima tahun
perkembangan manusia, ia membagi lima tahun itu menjadi fase-fase
pemenuhan seks, yaitu oral, anal, falik, laten, dan genital.
Adler memandang berbeda. Menurut Adler, proses berpikir
berperan dalam menentukan dorongan kebutuhan. Contohnya, kalo kamu
yang muslim lagi puasa. Kamu gak berasa laper walaupun gak makan
seharian. Itu karena kamu sadar kamu lagi puasa, jadinya gak berasa laper.
Kalo lagi gak bulan puasa, jam 11 belum sarapan aja kamu udah lemes kayak
kanebo basah. Begitulah, menurut Adler proses berpikir juga menentukan
dorongan. Sementara Adler percaya bahwa manusia dimotivasi oleh dorongan
sosial. Ia percaya bahwa kesadaran manusia adalah komponen powerful dalam
menentukan pilihan dan menciptakan tujuan hidup.
d. Proses terapi
Satu perbedaan pada metode terapi Adler dan Freud adalah pada
metode pendekatan Adler lebih fokus pada saat ini. Metode terapi dengan
hubungan yang akrab antara klien-terapis, menciptakan tujuan bersama, dan
meyakinkan klien bahwa dia bisa berubah. Ruangan terapi Adler adalah
model dua kursi berhadap-hadapan, klien dan terapis duduk bersama
gitu. Metode Adler gak cuma pada penyembuhan, tapi juga pencegahan
kemungkinan gangguan jiwa. Strategi pencegahan ini termasuk pemberian
semangat, dorongan untuk lebih banyak bersosialisasi, dan pemusnahan
perilaku yang memanjakan anak. Freud lebih mengedepankan masa kanak-
kanak kliennya. Metode Freud bisa berminggu-minggu, karena untuk
menyelesaikan satu masalah aja terapis harus menggali masa lalu. Fokusnya
juga “mengangkat” alam bawah sadar ke alam sadarnya. Bisa lewat hipnosis,
interpretasi mimpi, gitu-gitu.
Model ruang terapi Freud berupa satu kursi untuk
terapis/psikolog, dan satu kursi panjang atau ranjang untuk klien
berbaring. Klien diminta untuk menerawang, nggak ngeliat ke terapis. Ini
dimaksudkan supaya si klien bisa berbicara sepuasnya, menumpahkan semua
yang ada di pikiran, ngalor-ngidul. Nanti terapisnya yang nyatet dan
menginterpretasi. Mungkin akan nanya-nanya untuk menggali informasi
tambahan, tapi nggak sering.
27
VI. PENUTUP
A. Simpulan
Dari kedua teori tersebut telah nampak bahwa terdapat kekurangan dan
kelebihan yang ada pada dua teori tersebut. Serta beberapa perbedaan tentang cara
kedua tokoh tersebut menangggapi masalah klien. Tidak ada yang perlu diperdebatan
karena keduanya hanya teori belaka yang bisa kita ambil manfaatnya dari
mempelajari teori tersebut.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan
yang terdapat pada kata ataupun salah penempatan dalam penyusunan makalah ini.
Maka dari itu, penulis mengaharapkan kiritikan serta komentar yang bersifat
membangun dari sebuah karya tulis agar segalla kekurangan dan kealfaan dapat
tertutupi. Mengingat pentingnya literatur-literatur yang baik, komunikatif dan
informatif agar pembaca dengan jelas memahami makna penulisan karya tulis ini dan
semakin menambah khasanah keilmuan pembaca.
28
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud#:~:text=Sigmund%20Freud%20(lahir
%20di%20Freiberg,psikoanalisis%20dalam%20bidang%20ilmu
%20psikologi.&text=Freud%20tertarik%20dan%20belajar%20hipnotis,untuk
%20membantu%20penderita%20penyakit%20mental. 19 SEPT 20.00
https://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Adler#:~:text=Urutan%20Kelahiran-,Biografi
%20Singkat,dari%20sepasang%20pedagang%20makanan%20pokok.&text=Adler
%20meninggal%20pada%201937%20di,dikremasi%20di%20Edinburgh%2C
%20tetapi%20menghilang. 20 SEPT 19.05
https://muhammadirawansaputra.wordpress.com/2012/11/29/aplikasi-psikoanalisis/
http://agusnoffitasepti.blogspot.com/2012/04/teori-konseling-adlerian.html
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/teori-psikoanalisis-klasik/amp
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/teori-adler-dalam-psikologi-
kepribadian/amp
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/prinsip-teori-kepribadian-alfred-
adler/amp
29