Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDEKATAN PSIKOANALISIS

Disusun oleh :
Dewi grosi
Ifa yunita
Regina ayu lestari
Astri ramadani
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palopo,10 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Berbagai masalah yang dimiliki manusia khususnya secara psikis, tentu saja memiliki penyelesaian
yang berbeda-beda. Untuk menyelesaikannya pun memerlukan ketepatan dalam mengambil teknik
yang digunakan seorang konselor atau psikolog. Namun puluhan bahkan ratusan teknik tidak
mungkin digunakan semua secara sekaligus. Maka sangat diperlukannya penentuan teknik yang akan
dipakai. Teknik itu merupakan salah-satu cara konselor atau psikolog dalam melakukan proses
pendekatan terhadap pihak klien berdasarkan sikap, masalah yang dihadapi, dan berbagai hal
lainnya yang harus dipahami para konselor atau psikolog secara teori untuk kemudian dipraktekkan
di lapangan.

Dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan psikologis, ada banyak pendekatan-
pendekatan yang berguna untuk keselarasan problem solving yang akan diberikan seorang konselor
atau psikolog dalam membantu kliennya.Pendekatan konseling merupakan teori yang mendasari
sesuatu kegiatan dan praktik konseling. Pendekatan itu dirasakan penting karena jika kita
mempunyai pemahaman berbagai pendekatan atau teori-teori konseling, maka akan memudahkan
kita dalam menentukan arah proses konseling.

Dunia konseling memiliki berbagai macam pendekatan yang dapat dijadikan acuan dasar pada
semua praktik konseling. Masing-masing teori tentu saja dikemukakan oleh ahli yang berbeda
sehingga penerapan dari pendekatan yang digunakan juga akan terlihat berbeda.

Beberapa pendekatan dalam konseling yaitu pendekatan psikoanalisis, eksistensial-humanitis, client-


centered, terapi gestalt, terapi rasional-emotif, terapi realitas dan pendekatan eklektik. Dalam
makalah ini, hanya akan diuraikan tentang pendekatan psikoanalisis secara lebih mendetail.
Psikoanalisis sebagai teori pertama yang muncul dalam psikologi khususnya yang berhubungan
dengan gangguan kepribadian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar konseling psikoanalisis?

2. Bagaimana pandangan psikoanalisis tentang kepribadian manusia?

3. Bagaimana teknik konseling psikoanalisis?

4. Apa kelebihan dan kekurangan pada konseling psikoanalisis?

C. Tujuan Pembahasan

1. Memahami konsep dasar konseling psikoanalisis.


2. Memahami pandangan psikoanalisis tentang kepribadian manusia.

3. Memahami teknik-teknik konseling psikoanalisis.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada konseling psikoanalisis.

5. Memahami penerapan dan contoh kasus teori psikoanalisis dewasa ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Konseling Psikoanalisis
1. Pengertian Konseling Psikoanalisis

Psikoanalisis merupakan salah satu mazhab psikologi yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud
sebagai tokoh utama yang mengembangkan teori ini. Psikoanalisis merupakan suatu metode
penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Menurut Eldido Psikoanalisis
merupakan suatu pandangan baru tentang manusia, dimana ketidaksadaran memainkan peran
sentral. Psikoanalisis ditemukan dalam usaha untuk menyembuhkan pasien-pasien histeria. Baru
kemudian menarik kesimpulan-kesimpulan teoritis dari penemuannya di bidang praktis. Dari hasil
penelitian yang dilakukannya kemudian lahir asumsi-asumsi tentang perilaku manusia.

Corey mengatakan bahwa psikoanalisis merupakan teori pertama yang muncul dalam psikologi
khususnya yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik, kemudian
disusul oleh behaviorisme dan humanitis.

Pada kemunculannya, teori Freud ini banyak mengundang kontroversi, eksplorasi, penelitian dan
dijadikan landasan berpijak bagi aliran lain yang muncul kemudian. Mulanya Freud menggunakan
teknik hipnosis untuk menangani pasiennya. Tetapi teknik ini ternyata tidak dapat digunakan pada
semua pasien.

Dalam perkembangannya, Freud menggunakan teknik asosiasi bebas (free association) yang
kemudian menjadi dasar dari psikoanalisis. Teknik ini ditemukan ketika Freud melihat beberapa
pasiennya tidak dapat dihipnotis atau tidak memberi tanggapan terhadap sugesti atau pertanyaan
yang mengungkap permasalahan klien. Selanjutnya, Freud mengembangkan lagi teknik baru yang
dikenal sebagai analisis mimpi.

Menurut Willis, pengertian psikoanalisis meliputi tiga aspek penting yaitu :

 Sebagai metode penelitian proses-proses psikis


 Teknik untuk mengobati gangguan-gangguan psikis
 Sebagai teori kepribadian

Letak keunggulan psikoanalisis dalam konseling menurut Freud adalah sangat efektif untuk
menyembuhkan klien atau pasien yang histeria, cemas, obsesi neurosis. Namun demikian kasus-
kasus sehari-hari dapat juga digunakan pendekatan psikoanalisis ini untuk mengatasinya.

2. Sejarah Perkembangan Konseling Psikoanalisis

Membahas tentang perkembangan konseling psikoanalisis, maka tidak lepas dari sosok yang
memperkenalkannya pertama kali, Sigmund Freud. Sigmund Freud adalah seorang psikolog yang
berasal dari kota Wina, Austria. Freud dilahirkan dari kandungan seorang ibu yang bernama Amalia
yaitu seorang yang cantik, tegas, masih muda, dau puluh tahun lebih muda dari suaminya dan
merupakan istri ketiga dari ayahnya Jacob Freud. Freud lahir tepatnya pada tanggal 6 Mei 1856 di
Freigery sebuah kota kecil yang didominasi penduduk asli Muravia , yang sekarang ini lebih dikenal
dengan sebutan Pribar, Cekoslowakia, Austria. Ia meninggal di London pada tanggal 23 September
1939. Selama hampir 80 tahun Freud tinggal di Wina dan baru meninggalkan kota ketika Nazi
menaklukkan Austria.

Pada tahun 1860, ketika Freud hampir berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke Wina (Wina, ibukota
Austria) yang kemudian menjadi semacam magnet bagi kaum imigran. Saat itu adalah masa-masa
awal dimulainya era liberal pada kekaisaran Hapsburg. Kaum Yahudi baru saja terbebas dari pajak-
pajak yang memberatkan serta berbagai pembatasan menghina seperti tentang hak-hak kepemilikan
mereka, pilihan-pilihan karer, praktek-praktek keagamaan yang dianut.

Kemerdekaan ini kemudian membawa harapan-harapan realistis pada bidang perkembangan taraf
ekonomi, partisipasi politik serta menjadi ukuran baru bagi standar penerimaan sosial. Saat itu
adalah masa dimana (seingat Freud) “Para murid berdarah Yahudi yang taat, selalu membawa album
foto tokoh-tokoh Yahudi yang menjadi Menteri kabinet, dalam tas mereka.” Freud muda terlatih
untuk selalu memiliki ambisi-ambisi tinggi. Sebagai anak pertama dan kesayangan keluarga, dia
difasilitasi kamar pribadi oleh orang tuanya. Dia memperlihatkan bakat-bakat yang luar biasa
semenjak hari pertama sekolahnya dan disekolah lanjutan (disebut Gymnasium: sekolah lanjutan
swasta sebelum masuk perguruan tinggi), dia selalu berada di peringkat pertama dari tahun ke
tahun.

Ia bekerja pada laboratorium Profesor Breuer, ahli ternama dalam bidang fisiologi (1876-1882).
Beberapa tahun lamanya ia mengadakan riset mengenai kokaine, sejenis obat bius (1884-1887).
Pada tahun 1886 ia menikah dengan Martha Bernays dan karena alasan ekonomis ia mengurangi
riset ilmiah dan membuka praktek sebagai dokter saraf. Namun, ia meneruskan penelitian dibidang
neurologi. Setelah itu ia berkunjung di Berlin dan menulis beberapa karangan penting tentang cacat
otak pada anak-anak.

Lama-kelamaan perhatiannya bergeser dari neurologi ke psikopatologi. Terpengaruh oleh Breuer


sekitar tahun 1888 ia memulai memanfaatkan hipnosa dan sugesti dalam praktek ilmiahnya. Intinya
pada tahun (1896-1939) Freud mengembangkan gagasannya tentang teori psikoanalisa dari
praktiknya dengan pasien yang mengalami gangguan mental. Dan Freud telah menghabiskan waktu
hidupnya di Wina dan kemudian pindah ke London menjelang akhir karirnya.Penemuan yang
mengakibatkan nama Frued menjadi masyhur adalah psikoanalisa. Istilah ini diciptakan Frued sendiri
dan muncul pertama kalinya pada tahun 1896. Menurut Frued psikonalisa merupakan suatu
pandangan baru tentang manusia, dimana ketidaksadaraan memainkan peranan sentral.

Pandangan Ini mempunyai relevensi praktis, karena dapat digunakan dalam mengobati pasien-
pasien yang mengalami gangguan-gangguan psikis. Tetapi perlu dicatat pengunaan klinis
psikoanalisa tidak merupakan perkembangan yang lebih lanjut dikemudian hari. Frued tidak
memulai dengan menyusun suatu ajaran. Teori psikonalisa lahir dari praktek dan tidak sebaliknya.
Psikoanalisa ditemukan dalam usaha menyembuhkan pasien-pasien histeris. Baru kemudian Frued
menarik kesimpulan-kesimpulan teoritis dari penemuannya dibidang praktis. Frued sendiri beberapa
kali menjelaskan arti istiah psikoanalisa, tetapi cara menjelaskannya tidak selalu sama.

Salah satu cara yang terkenal adalah cara yang ada pada tahun 1923. Cara ini terdapat di dalam
suatu artikel yang ditulis sendiri oleh Frued dalam sebuah kamus ilmiah Jerman. Disitu ia
membedakan tiga arti psikonalisa. Pertama “psikonalisa” dipakai untuk menunjukkan suatu metode
penelitian terhadap proses-proses psikis (seperti misalnya mimpi) yang sebelumnya tidak terjangkau
oleh penelitian ilmiah. Kedua, istilah ini menunjukkan juga suatu teknik untuk mengobati gangguan-
gangguan psikis yang dialami pasien-pasien Neurotis. Teknik ini bertumpu pada metode penelitian
tadi. Ketiga, istilah yang sama dipakai pula dalam arti yang lebih luas lagi untuk menunjukkan seluruh
pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui teknik metode dan teknik tersebut di atas. Dalam
hari terakhir ini kata “psikoanalisa”mengacu pada suatu ilmu pengetahuan yang dimata Frued betul-
betul ilmu baru.

B. Pandangan Psikoanalisis Tentang Kepribadian Manusia


1. Topografi Kepribadian

Teori topografi merupakan teori psikoanalisis yang menjelaskan tentang kepribadian manusia yang
terdiri dari sub-subsistem. Bagi Freud kepribadian itu berhubungan dengan alam kesadaran
(awareness). Alam kesadaran terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu

 Alam sadar (conscious/Cs), bagian yang berfungsi mengingat, menyadari dan merasakan
sesuatu secara sadar atau nyata.
 Alam prasadar (preconscious/Pcs), bagian kesadaran yang menyimpan ide, ingatan, dan
perasaan dan berfungsi mengantarkan ide, ingatan, dan perasaan tersebut ke alam sadar
jika individu berusaha mengingatnya kembali.
 Alam bawah sadar (unconscious/Ucs), bagian dari dunia kesadaran yang paling
menentukan terbentuknya kepribadian individu. Alam bawah sadar menyimpan semua
ingatan atas peristiwa-peristiwa tertentu yang telah direpresi individu. Alam bawah sadar
juga menyimpan ingatan tentang keinginan yang tidak tercapai oleh individu.

2. Struktur Kepribadian

Freud beranggapan bahwa kepribadian manusia tersusun secara struktural. Dalam dunia kesadaran
(awareness) individu terdapat pula subsistem struktur kepribadian yang berinteraksi secara dinamis,
antara lain:

 Id, merupakan subsistem kepribadian yang asli, yang dimiliki individu sejak lahir. Id bersifat
primitif dan bekerja pada prinsip kesenangan. Id berperan sebagai sumber libido atau
tenaga hidup dan energi serta merupakan sumber dari dorongan dan keinginan dasar untuk
hidup dan mati.
 Ego, berbeda dengan id yang bekerja hanya untuk memuaskan kebutuhan naluriah, ego
bertindak sebaliknya. Ego berperan menghadapi realitas hidup dan berasal dari kebudayaan
dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Prinsip kerjanya selalu bertentangan dengan
id.
 Superego, terbentuk dari nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga dan masyarakat yang
dipelajari di sepanjang tahun-tahun pertama hidup manusia. Superego bekerja berdasarkan
prinsip moral yang orientasinya bukan kesenangan tetapi pada kesempurnaan kepribadian.

3. Perkembangan Kepribadian
Secara genetis perkembangan kepribadian berkembang melalui beberapa tahap, yaitu tahap oral,
anal, falik, laten dan genital. Freud mengemukakan bahwa tahapan perkembangan ini sangat
penting terutama bagi pembentukan kepribadian di kemudian hari.

 Fase oral, terjadi sejak lahir hingga akhir tahun pertama. Pada fase ini anak berkembang
berdasarkan pengalaman kenikmatan erotik pada daerah mulut. Anak yang tidak mendapat
kasih sayang dari ibu dan kepuasan dalam makan serta minum akan menghambat
perkembangan kepribadiannya.
 Fase anal, terjadi mulai usia dua sampai akhir tahun ketiga. Perkembangan anak pada fase
ini berpusat pada kenikmatan pada daerah anus. Selama fase ini, peran latihan buang air
(toilet training) sangat penting untuk belajar disiplin dan moral.
 Fase falik, berkembang mulai usia empat hingga lima tahun. Pusat kenikmatan berpusat
pada alat kelamin. Istilah yang kerap muncul pada fase ini adalah Oedipus complex
(ketertarikan seksual pada sosok ibu) pada anak laki-laki dan electra complex (ketertarikan
seksual pada sosok ayah) pada anak perempuan.
 Fase laten, juga disebut tahap pregenital. Periode ini terjadi antara lima atau enam tahun
hingga pubertas. Pada fase ini anak hanya sedikit berminat pada seksualitas karena
disebabkan kesibukan belajar, aktifitas dengan teman sebaya dan keterampilan fisik.
 Fase genital, terjadi pada masa pubertas (diatas 12 tahun). Perilaku umum yang tampak
pada fase ini adalah kecenderungan tertarik pada lawan jenis, bersosialisasi dan
berkelompok serta menjalin hubungan kerja. Semua tingkah laku yang dilakukan kerap kali
pada proses menciptakan hubungan dengan orang lain.

4. Dinamika Kepribadian

Freud sangat terpengaruh oleh filsafat determinisme dan positivisme abad ke –19 dan menganggap
organisme manusia sebagai suatu energi yang kompleks. Energi yang di peroleh dari makanan
(energi fisik). Berdasarkan hukum penyimpangan (conservation of energi) energi tidak dapat hilang,
tetapi dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Energi fisik dapat berubah
menjadi energi psikis. Jembatan antar energi tubuh dengan kepribadian ialah id beserta insting –
instingnya.

 Insting, menjadi sumber energi psikis dalam mengarahkan tindakannya memenuhi


keinginan dan kebutuhannya. Freud mengelompokkan insting atas dua jenis yakni insting
hidup dan insting mati. Bentuk energi dimana insting-insting hidup beroperasi disebut
libido. Yang paling utama insting libido ialah insting seksual. Insting-insting hidup yang
lainnya adalah lapar dan haus.
 Kecemasan, yaitu perasaan kekhawatiran karena keinginan dan tuntunan internal tidak
terpenuhi dengan sebaiknya.

Freud mengemukakan ada tiga bentuk kecemasan, antara lain :

 Kecemasan realitas (reality anxity), takut akan bahaya yang datang dari luar. Kecemasan ini
bersumber dari ego.
 Kecemasan neurosis (neurotic anxity), khawatir tidak mampu mengatasi atau menekan
keinginan-keinginan primitifnya. Kecemasan ini bersumber dari id.
 Kecemasan moral (moral anxity), kecemasan akibat dari rasa bersalah dan ketakutan
dihukum oleh nilai-nilai dalam hati nuraninya. Kecemasan ini bersumber dari super ego.
 Mekanisme pertahanan ego
Cara individu menghindari kecemasan biasanya dilakukan dengan mekanisme pertahanan ego (ego
defense mechanism). Di antara contoh bentuk mekanisme pertahanan ego antara lain

 Represi, melupakan isi kesadaran yang traumatis.


Contoh : seorang korban tsunami di Aceh berusaha melupakan peristiwa tersebut.
 Proyeksi, mengalamatkan pikiran, perasaan, motif yang tidak diterimanya kepada orang lain.
Contoh : seseorang mengatakan bahwa kegagalannya dalam ujian karena teman
sebangkunya yang berisik.
 Introyeksi, menanamkan nilai-nilai dan standar yang dimiliki orang lain ke dalam dirinya
sendiri.
Contoh : seorang anak senang berkelahi karena selalu melihat kedua orang tuanya
berkelahi.
 Regresi, tindakan melangkah mundur secara tidak sadar ke fase perkembangan yang
terdahulu dimana tuntutan tugas perkembangannya tidak terlalu besar.
Contoh : anak berusia 10 tahun yang kembali minta digendong ketika adiknya lahir.

C. Teknik Konseling Psikoanalisis


Teknik spesifik yang digunakan Freud dalam psikoterapi adalah asosiasi bebas, interpretasi mimpi,
analisis transference, dan analisis resistensi.

1. Asosiasi Bebas

Asosiasi bebas maksudnya teknik yang memberikan kebebasan kepada klien untuk mengemukakan
segenap perasaan dan pikirannya yang terlintas pada benak klien, baik yang menyenangkan maupun
tidak. Asosiasi ini untuk memudahkan konselor terhadap dinamika psikologis yang terjadi padanya,
sehingga dapat membimbing klien menyadari pengalaman-pengalaman ketidaksadarannya, dan
membuat hubungan-hubungan kecemasannya saat ini dengan pengalaman masa lampau.

2. Interpretasi Mimpi

Interpretasi mimpi merupakan teknik dimana klien mengemukakan segenap mimpinya kepada
terapis, karena fungsi mimpi adalah ekspresi segenap kebutuhan, dorongan, keinginan yang tidak
disadari akan direpresi dan termanifes dalam mimpi. Interpretasi mimpi maksudnya klien diajak
konselor untuk menafsirkan mimpi-mimpi yang tersirat dalam mimpi yang berhubungan dengan
dorongan ketidaksadarannya.

3. Analisis Tranferensi

Transferensi merupakan bentuk pengalihan segenap pengalaman masa lalunya dalam hubungannya
orang-orang berpengaruh kepada terapis di saat konseling. Dalam transferensi ini akan muncul
perasaan benci, ketakutan, kecemasan dan sebagainya yang selama ini ditekan di ungkapkan
kembali, dengan sasaran konselor sebagai objeknya. Dalam konteks ini konselor melakukan analisis
pengalaman klien dimasa kecilnya, terutama hal-hal yang menghambat perkembangan
kepribadiannya. Dengan analisis transferensi diharapkan klien dapat mengatasi problem yang
dihadapi hingga saat ini.

4. Analisis Resistensi

Resistensi merupakan sikap dan tindakan klien untuk menolak berlangsungnya terapi atau
mengungkpkan hal-hal yang menimbulkan kecemasan. Perilaku ini dilakukan sebagai bentuk
pertahanan diri. Dalam konseling, konselor membantu klien mengenali alasan-alasan klien
melakukan resisitensi sebaiknya dimulai dari hal-hal yang sangat tampak untuk menghindari
penolakan atas interpretasi konselor.

Teknik-teknik spesifik ini tidak biasa dilakukan dalam hubungan konseling, tetapi lebih banyak
digunakan dalam psikoterapi dalm membantu pasien yang mengalami psikopatologis.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pada Konseling Psikoanalisis


1. kekuatan atau kelebihan dari konseling psikoanalisis ini yaitu:

 Kekuatan atau kelebihan konseling psikoanalisis


 Adanya motivasi yang tidak selamanya disadari
 Adanya teori kepribadian dan teknik psikoterapi
 Pentingnya masa kanak-kanak dalam perkembangan kepribadian
 Adanya model penggunaan wawancara sebagai alat terapi
 Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami sifat manusia
untuk meredakan penderitaan manusia.
 Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi-minpi, resistensi-
resistensi dan transferensi-trasnferensi.

2. Kelemahan atau kekurangan konseling psikoanalisis

 Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.


 Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan seolah-
olah ditentukan oleh masa lalu.
 Cenderung meminimalkan rasionalitas.
 Perilaku yang ditentukan oleh energi psikis, adalah suatu yang meragukan.
 Kurang efisien dari segi waktu dan biaya.
 Penerapan dan Contoh Kasus Teori Psikoanalisis

Penerapan dapat dilakukan pada saat orang yang tengah tidak sadarkan diri. Saat pasien tidak sadar,
pasien banyak yang menutup-nutupi ingatan yang menyedihkan. Karena masalah inilah Frued
melakukan pekerjaannya yaitu, memeriksa ketidaksadaran serta menguak alasan resistensi pasien
tersebut. Cara yang biasanya dilakukan adalah melalui mimpi, hipnotis, dan melamun.

Pendekatan Psikoanalisa yang lebih mengarah kepada alam bawah sadar seorang individu. Bagian
individu dikontrol oleh bagian yang tidak sadar. Dengan menggunakan unsur id, ego dan super ego.
Psikoanalisis memberikan kekuatan penggerak dari alam bawah sadar yang disebut libido.

Maka sampai saat ini, penerapan psikoanalisa masih terus berkembang. Salah-satu model
pengaplikasian teori alam bawah sadar ini adalah psikoterapi. Sebuah yayasan terapi
mengaplikasikan teori psikoanalisa dengan melatih para pakarnya untuk mempraktekan psikoterapi.
Sudah berkembang pesat hingga kini. Seperti halnya hypnotherapy yaitu memberi motivasi atau
sebuah pengarahan melalui alam bawah sadar. Atau dengan cara mengembalikan pikiran buruk di
masa lampau dan memberikan mindset untuk membuangnya jauh-jauh. Itu sudah sering dilihat
dewasa ini, khususnya di Negara Indonesia sendiri.

Pendekatan psikoanalisa pun sangat berguna bagi seorang konselor untuk melakukan pendekatan
terhadap klien yang mempunyai masalah besar yang terpendam. Dengan cara membuat klien
menjadi tenang, maka hal itu akan menjadikan klien lebih merasa nyaman dan puas untuk
mengikuti pengarahan yang dipaparkan konselor atau psikolog.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Psikoanalisis merupakan suatu metode penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara
fisik. Psikoanalisis merupakan suatu pandangan baru tentang manusia, dimana ketidaksadaran
memainkan peran sentral. Psikoanalisis ditemukan dalam usaha untuk menyembuhkan pasien-
pasien histeria. Baru kemudian menarik kesimpulan-kesimpulan teoritis dari penemuannya di bidang
praktis. Dari hasil penelitian yang dilakukannya kemudian lahir asumsi-asumsi tentang perilaku
manusia.

2. Pandangan Psikoanalisis Tentang Kepribadian Manusia

a. Topografi Kepribadian: Alam sadar (conscious/Cs), alam prasadar (preconscious/Pcs), dan alam
bawah sadar (unconscious/Ucs),

b. Struktur Kepribadian: Id, Ego, dan Superego

c. Perkembangan Kepribadian: Fase oral, Fase anal, Fase falik, Fase laten, dan Fase genital.

d. Dinamika Kepribadian: Insting, kecemasan, dan mekanisme pertahanan ego.

3. Teknik konseling Psikoanalisis: asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisis transference, dan
analisis resistensi.

4. Kelebihan konseling psikoanalisis: Adanya motivasi yang tidak selamanya disadari, Adanya teori
kepribadian dan teknik psikoterapi, Pentingnya masa kanak-kanak dalam perkembangan
kepribadian, Adanya model penggunaan wawancara sebagai alat terapi, Kehidupan mental individu
menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami sifat manusia untuk meredakan penderitaan manusia.
Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi-minpi, resistensi-resistensi
dan transferensi-trasnferensi.

Kelemahan psikoanalisis: Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat
kemanusiaan. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan
seolah-olah ditentukan oleh masa lalu. Cenderung meminimalkan rasionalitas. Perilaku yang
ditentukan oleh energi psikis, adalah suatu yang meragukan, Kurang efisien dari segi waktu dan
biaya.

5. Penerapan dapat dilakukan pada saat orang yang tengah tidak sadarkan diri. Saat pasien tidak
sadar, pasien banyak yang menutup-nutupi ingatan yang menyedihkan. Karena masalah inilah Frued
melakukan pekerjaannya yaitu, memeriksa ketidaksadaran serta menguak alasan resistensi pasien
tersebut. Cara yang biasanya dilakukan adalah melalui mimpi, hipnotis, dan melamun.

B. Saran

Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang
berisi kritik maupun sanggahan serta tambahan terhadap makalah ini agar menjadi lebih baik.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena penulis
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.portal-ilmu.com/2017/07/pendekatan-psikoanalisis-sejarah_25.html?m=1

http://repository.ubaya.ac.id/420/7/Marselius_Menyampah%20Dari%20Perspektif%20Psikologi
%201_2008.pdf

https://www.google.com/amp/s/rifkaputrika.wordpress.com/2015/04/16/konsep-dasar-teori-
psikoanalisis/amp/

https://text-id.123dok.com/document/oz19j7gdq-terapi-kelebihan-dan-kelemahan-konseling-
transaksional-untuk-menurut-gerald-corey-jurnal-tarbiyatuna-vol-1-no-1-februari-2.html

http://akhmad-sugianto.blogspot.com/2014/03/teori-pendekatan-analisis-transaksional.html?m=1

https://www.gurupendidikan.co.id/fase-perkembangan-kepribadian/

https://dosenpsikologi-com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenpsikologi.com/kelebihan-dan-
kekurangan-teori-psikoanalisis/amp?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw
%3D%3D#aoh=16340451546863&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fdosenpsikologi.com%2Fkelebihan-dan-kekurangan-
teori-psikoanalisis

Anda mungkin juga menyukai