ALIRAN PSIKOANALISIS
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa, Karena
dengan karunianya saya dapat menyelesaikan Makalah Psikologi Umum ini dengan
penuh kemudahan, dan tanpa pertolongan Allah SWT, mungkin makalah ini tidak dapat
saya selesaikan. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Mata Kuliah Psikologi
Umum dengan judul “ Aliran Psikoanalisis”.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta
agar pembaca lebih memahami isi dan maksud makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Psikologi umum, yaitu Chintia
Viranda, S.Psi,M.A yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga pembuatan
makalah ini. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, untuk
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
KATA PENGANTAR...................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
A. Pendahuluan..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................2
A. Pengertian psikoanalisis........................................................2
B. Pendekatan teori psikoanalisis menurut Sigmund Freud.......4
BAB III PENUTUP....................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Psikologi telah diakui sebagai ilmu yang mandiri sejak tahun 1879 ,
ketika Wilhelm Mundt mendirikan Institut Psikologi di Jerman. Sejak saat itu,
psikologi berkembang pesat dan ditandai dengan munculnya berbagai aliran
pemikiran di dalamnya. Salah satu aliran psikologi adalah konsep
kepribadian. Konsep ini pada akhirnya ditafsirkan oleh banyak ahli dengan
menggunakan berbagai definisi, termasuk pengertian konsep kepribadian
aliran psikoanalitik. Sedangkan Teori psikoanalitik merupakan teori yang
berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian. Unsur yang
diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi, dan aspek internal lainnya.
Teori ini mendalilkan bahwa kepribadian berkembang ketika konflik muncul
dari aspek psikologis tersebut, yang biasanya terjadi pada masa kanak-kanak
atau usia dini. Hubungan antara psikoanalisis dan pendidikan sangatlah
kompleks dalam artian psikoanalisis telah mengubah dan memperkaya tingkat
tingkah laku (sikap) sampai pada taraf hubungan pendidikan (hubungan antara
pendidik, orang tua dan peserta didik yang bersangkutan). Teori psikoanalitik
memberikan kontribusi dalam berbagai hal terhadap berbagai pertimbangan
dalam perkembangan dunia pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian psikoanalisis
2
yang orisinil dan terbaik. Orang-orang yang sukses pada masa ini adalah orang-
orang yang memiliki kreativitas tanpa batas. Tengoklah seperti pendiri facebook,
android, samsung, dan lain-lain. Mereka eksis dan sukses mencapai puncak
kejayaan karena memiliki inovasi dan kreativitas yang mumpuni. Menurut Freud,
kreativitas merupakan bagian dari kepribadian yang didorong untuk menjadi
kreatif jika memang mereka tidak dapat memenuhi kebutuhansekssual secara
langsung. Berhubung kebutuhannya tidak terpenuhi maka terjadilah sublimasi dan
akhirnya muncullah imajinasi.
Psikoanalisis adalah jenis terapi yang bertujuan untuk melepaskan emosi dan
ingatan yang terpendam atau tertekan. Dengan kata lain, tujuan psikoanalisis adalah
untuk membawa ke permukaan apa yang ada di alam bawah sadar. Tujuan ini dicapai
dengan berbincang-bincang dengan seorang individu mengenai pertanyaan besar seputar
kehidupan, hal-hal penting, dan menyelami kerumitan hidup ke alam bawah sadar yang
tampak sederhana di permukaan.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis
yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan
manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-
beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori
maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi modern
dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah
psikoanalisis juga merujuk pada metode penelitian terhadap perkembangan anak. Dari
segi medis, psikoanalisis adalah salah satu tipe pengobatan pasien berdasarkan teori
bahwa apa yang terjadi pada seseorang di masa kini terbentuk dari masa lalunya.
Kurangnya pemahaman pada pengalaman pribadi mana yang mempengaruhi mood dan
perilaku dapat menimbulkan masalah pada hubungan, pekerjaan, dan kepercayaan diri.
3
B. Pendekatan teori psikoanalisis menurut Sigmund Freud
Baru pada tahun 1923 Freud mengenal tiga model struktur yang lain,
yakni id, ego, dan superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama,
melainkan melengkapi serta menyempurnakan gambaran mental terutama dalam
fungsi atau tujuannya. Enam elemen pendukung struktur kepribadian itu sebagai
berikut:
1. Sadar (Conscious)
Tingkat kesadaran yang berisi semula yang kita cermati pada saat tertentu.
Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja dari kehidupan mental (pikiran,
persepsi, perasaan, dan ingatan) yang masuk kesadaran (consciousness). Isi dari
hasil daerah sadar itu merupakan hasil proses penyaringan yang diatur oleh
stimulus atau cue-external. Isi dari kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu
yang singkat di daerah conscious, dan segera tertekan ke daerah preconscious
atau unconscious, ketika seseorang memindahkan perhatiannya ke cue yang
lain.
2. Prasadar (Preconscious)
4
Disebut juga ingatan siap (available memory), yakni kesadaran yang menjadi
jembatan antara sadar dan tak-sadar. Isi preconscious berasal dari conscious dan
dari unconscious. Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari
tapi
Adalah bagian yang paling dalam pada struktur kesadaran dan menurut
Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia. Secara khusus Freud
membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetis tetapi itu
adalah kenyataan empiris. Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls dan drivers
yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatis (biasanya pada
masa kanak-kanak) yang ditekan oleh kesadaran sehingga berpindah ke daerah
ketidaksadaran. Isi dan/atau materi ketidaksadaran itu memiliki kecenderungan
kuat untuk bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya dalam mengatur
tingkah laku sangat kuat namun tetap tidak disadari.
Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan di mana orang
yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi
bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis
merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan
permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya kepada
pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.
5
4. The Id
Adalah sistem kepribadian yang asli dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian
akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologi
yang diturunkan seperti insting, impuls dan drives. Id berada dan berpotensi
dalam daerah Unconscious, mewakili subjektifitas yang tidak pernah disadari
sepanjang usia. Id berhubungan erat pada proses fisik untuk memperoleh energi
psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian
lainnya.
Tindakan refleks adalah reaksi otomatis yang dibawa sejak lahir seperti
mengejapkan mata – dipakai untuk menangani pemuasan rangsangan sederhana
dan biasanya segera dapat dilakukan. Proses primer adalah reaksi
membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang dapat mengurangi atau
menghilangkan tegangan yang dipakai untuk menangani stimulus kompleks,
seperti bayi yang lapar membayangkan makanan atau puting ibunya. Proses
pembentukan gambaran objek yang dapat mengurangi tegangan disebut
pemenuhan hasrat (wish fulfillment), misalnya mimpi, lamunan, serta halusinasi
psikotik.
6
Id hanya mampu membayangkan sesuatu, tanpa mampu membedakan
khayalan itu dengan yang benar-benar memuaskan kebutuhan. Id tidak mampu
menilai atau membedakan benar atau salah, atau dalam kata lain tidak mengenal
moral. Jadi harus dikembangakan jalan memperoleh khayalan itu secara nyata,
yang memberi kepuasan tanpa menimbulkan ketegangan baru khususnya
masalah moral. Alasan ini yang kemudian membuat Id memunculkan.
Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian yang dimiliki dari dua
tugas utama; pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau
insting mana yang akan dipuaskan sesuai prioritas kebutuhan. Kedua,
menentukan kapan dan di mana kebutuhan itu dipenuhi seusai tersedianya
peluang yang risikonya minim. Dengan kata lain, ego sebagai eksekutif pribadi
berusaha memenuhi kebutuhan id sekaligus memenuhi kebutuhan moral dan
kebutuhan berkembang-mencapai-mencapai kesempurnaan dari superego. Ego
sesungguhnya bekerja untuk memuaskan id, karena itu ego yang tidak memiliki
energi sendiri akan memperoleh energi dari ego.
7
6. The Superego
Prinsip idelistis memiliki dua sub prinsip, yakni conscience dan ego-
ideal. Superego pada hakikatnya mewakili elemen-elemen yang mewakili orang
tua atau interpretsi orang tua mengenai standar sosial yang diajarakan pada anak
melalui berbagai larangan atau perintah. Apapun tingkah laku yang dilarang,
dianggap salah, dan dihukum oleh orang tua, dan akan diterima anak dalam
suara hati (conscience) yang berisi apa saja yang tidak boleh dilakukan. Apapun
yang disetujui, dihadiahi dan dipuji oleh orang tua akan diterima menjadi standar
kesempurnaan atau ego ideal, yang berisi apa saja yang harus dilakukan. Proses
pengembangan conscience dan ego ideal, yang berarti menerima standar salah
dan benar itu disebut introyeksi (introjection). Sesudah terjadi introyeksi,
kontrol pribadi akan mengganti kontrol orang tua. Superego bersifat nonrasional
dalam menurut kesempurnaan, menghukum dengan keras kesalahan ego, baik
yang telah dilakukan maupun masih dalam pikiran. Superego juga seperti ego
dalam mengontrol id, bukan hanya menunda kepuasan tetapi juga merintangi
pemenuhannya. Setidaknya, ada tiga fungsi superego :
8
c. mengejar kesempurnaan. Struktur kepribadian Id-Ego-Superego itu
bukan bagian-bagian yang menjalankan kepribadian, tetapi itu adalah
nama-nama dari sistem-sistem yang bekerja sama sebagai tim, di
bawah arahan ego. Baru, ketika timbul konflik di antara ketiga
struktur tersebut, besar sekali kemungkinan munculnya perilaku
abnormal.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11