2
M. Abdul Mujieb, Lubabun Nuqul fi Asbabun Nuzul..., 30. Lihat juga Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir Jilid I
Terj. Abdul Hayyie al Kattani dkk, 195.
Dalam kitab tafsirnya ibnu katsir mengutip pendapat dari al-Qurthubi bahwa
3
Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Jilid I, Terj. Abdul Hayyie al Kattani dkk, 196-197.
mempelajari sihir dari kedua malaikat ini bukan dengan tujuan yang dikehendaki, yaitu
agar manusia berjaga-jaga. Mereka berdua diilhami pengetahuan tentang teknik-teknik
sihir supaya mereka mengajari orang-orang tentang tipu muslihat para ahli sihir.
Kaum Yahudi sudah mengetahui bahwa barangsiapa yang meninggalkan pokok-
pokok agama dan hukum syari'at yang mengantarkan kepada kebahagian dunia dan
akhirat, menukarnya dengan buku-buku sihir, maka di akhirat kelak ida tidak mendapat
apa-apa selain azab yang pedih, sebab dia telah melanggar hukum Taurat yang melarang
mempelajari sihir dan menetapkan hukuman orang-orang yang mengikuti jindan setan
serta dukun seperti hukuman bagi penyembah berhala.
Amat jahatlah perbuatan mereka menjual diri dengan mempelajari sihir sebagai
ganti Taurat. Mereka orang-orang bodoh yang tidak mengetahui keharaman sihir, sebab
mereka tidak berbuat sesuai dengan pengetahuan yang benar, mereka hanya
mencukupkan diri dengan pengetahuan yang samar-samar yang tidak ada dampaknya
dalam jiwa. Sekiranya mereka kaum Yahudi benar-benar beriman kepada Taurat, Nabi
Muhammad dan kepada al-Quran, meninggalkan buku-buku sihir dan sulap, serta
bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya, niscaya mereka akan mendapat pahala yang besar dari Allah
sebagai ganjaran atas amal-amal saleh mereka, itu lebih baik bagi mereka sekiranya
mereka mengetahui dengan pengetahuan yang benar. Akan tetapi sebenarnya mereka
tidak punya pengetahuan yang hakiki. Mereka hanya berprasangka dan bertaklid buta.
Jadi, ketika mereka tidak berbuat dengan mengikuti pengetahuan murni mereka, mereka
dianggap seolah-olah tidak mengetahui
Daftar Pustaka
Dahlan, Shaleh H.A.A. dkk. Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya
Ayat-ayat al-Quran. Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2000.
Zuhaili, Wahbah. Tafsir al-Munir Jilid 1. Diterjemahkan oleh Abdul hayyie al-
Kattani dkk. Jakarta: Gema Insani, 2013.
Mujieb, M. Abdul. Lubabun Nuqul fi Asbabun Nuzul: Riwayat Turunnya Ayat-
ayat al-Quran. Rembang: Daarul Ihya, 1986
Kathir, Ibnu. Tafsir Ibnu Kathir Juz 1. Beirut: Dār al-Fikri, 1986.