2. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing
kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya: “Sampel agregat yang lolos saringan No.4 dengan cara sampling
menggunakan sample slitter atau quartering method.”
3. Gabungan kata
a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah, misalnya: “luar biasa, mata
kuliah”
b. Gabungan kata yang ditulis serangkai, misalnya: “daripada, kilometer,
kilogram, barangkali, bagaimana, kedua”
4. Penulisan tanda pisah “−“
a. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Tanda pisah dinyatakan dengan dua
buah tanda hubung dengan spasi sebelum dan sesudahnya.
Contoh : timur − barat
60 mm − 180 mm
9. Kata penghubung
Kata penghubung boleh diletakkan di awal kalimat, asalkan:
a. Kalimat tersebut minimal mengandung 2 klausa/kalimat majemuk.
Contoh: “Jika menggunakan magnesium sulfat, berat jenisnya antara
1,295−1,308.”
b. Kata penghubung yang digunakan adalah kata penghubung antar
kalimat.
Contoh: “Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu control terhadap
kualitas bahan campuran beton.”
11. Penulisan kata “di bawah ini” dan “di atas” tidak boleh digunakan, harus
dijelaskan lebih lanjut.
Contoh :
Sudut dalam dapat diputar searah jarum jam, lihat gambar di bawah ini.
Sudut dalam dapat diputar searah jarum jam, lihat Gambar 3.6.
12. Penulisan gelar ditulis dengan menggunakan tanda titik sebagai penghubung
antara huruf pada singkatan gelar yang dimaksud. Gelar ditulis sesudah atau
sebelum nama seseorang. Nama orang dan gelar dihubungkan dengan tanda
koma (,). Jika seseorang menyandang gelar lebih dari satu, maka gelar-gelar
tersebut dihubungkan dengan tanda koma.
Contoh:
……………, S.T. → .................... , S.T., M.T.