Anda di halaman 1dari 2

Nama: Lilis Cahya Wiranti

Prodi/Kelas:Manajemen/2A

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja dalam Mengatasi Pengguran Disuatu Perusahaan


Ditengah Pendemi Covid-19.

Berdasarkan berbagai sumber yang saya dapatkan terdapat hal yang bisa membuat
kita tidak selalu menggap bahwasanya pendemi ini selalu berdampak buruk terhadap
penyerapan tenaga kerja ,dalam mengurangi pengguran .Karena ada perusahaan yang saat ini
masih bisa menyerap tenaga kerja ditengah gelombang PHK besar besaran,perusahaan ini
bergerak dalam bidang perdangan elektronik .

Berdasarkan data yang dirilis oleh perusahaan analisis big data Bonza, sektor dagang
elektornik tercatat melakukan rekrutmen untuk 300 pos pekerjaan sepanjang Mei. Posisi
tersebut disusul oleh sektor perbankan dengan 260 pos pekerjaan, dan sektor pembiayaan
sebanyak 211 perusahaan.

Mengapa hal itu bisa terjadi?.jawabnya adalah karena investasi pada perusahaan
elektronik masih mengalami pertambahan sehingga persahaan semakin berkembang seiring
dengan hal penyerap tenaga kerja semakin banyak untuk menguarangi penganguran di
Indonesia .

Dirjen ILMATE juga menyebutkan beberapa sektor yang masih menjadi primadona
bagi para investor untuk menanamkan modalnya, salah satunya adalah industri elektronika.
Pemerintah terus berupaya memacu pengembangan investasi di sektor industri elektronika, di
mana industri elektronika merupakan salah satu sektor prioritas pada peta jalan Making
Indonesia 4.0.

Sementara itu, PT Pegatron Technology Indonesia, salah satu produsen elektronika


asal Taiwan yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2010 mulai melakukan ekspansi
pada tahun 2019. Salah satu perluasan bidang usaha barunya yakni memproduksi peralatan
telekomunikasi lainnya.

Unit usaha pertama Pegatron di Asia Tenggara berada di lahan seluas satu hektare,
yakni di lot 5 Kawasan Industri Batamindo, Kecamatan Sungai Beduk, Batam. Pada saat
opening ceremony di tahun 2019 lalu, perusahaan ini telah mempekerjakan sebanyak 40
tenaga kerja dengan investasi sebesar US$ 40 juta. Nilai tersebut merupakan investasi awal
dari rencana sebesar US$ 1,5 miliar yang akan direalisasikan secara bertahap sekaligus akan
menambah penyerapan tenaga kerja.

Hingga tahun 2021, Pegatron Technology Indonesia telah menggelontorkan


investasinya sebesar US$ 7 juta untuk merenovasi pabrik, serta sekitar US$ 1 juta untuk
pengadaan mesin dan peralatan yang saat ini dalam tahap pengembangan uji coba produksi.
Pegatron Technology Indonesia telah melakukan ekspor pertama kalinya ke pasar
Amerika Serikat untuk produk smarthome, wi-fi dan power bank dengan menggandeng PT
Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dalam menjalankan usahanya.

Target pasar perusahaan sementara ini adalah 100% untuk pasar ekspor. Namun,
apabila ada permintaan dalam negeri yang sesuai dengan perhitungan ekonomi dan bisnis,
maka perusahaan ini mempertimbangkan kembali untuk mengisi pasar domestik.

Pada pertengahan tahun 2021, Pegatron Technology Indonesia juga berencana


mengajukan permohonan verifikasi teknis izin usaha industri (IUI) untuk bidang usaha baru
lainnya. Saat ini, mereka sedang dalam tahap memasukkan peralatan dan mesin ke Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia dinilai masih memiliki potensi besar sebagai destinasi
investasi saat pandemi Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai