Anda di halaman 1dari 4

Tugas Penginderaan Jauh

FAKULTAS ILMU SOSIAL

NAMA : NICKOLA SAPUTRA

PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI

NIM : 20045058
RINGKASAN

1. Tinjauan filosofis penginderaan jauh dari aspek :


a. Ontologis
Ontologi merupakan sebuah cabang filsafat dan komponen penginderaan jauh
yang berkembang pesat dari ilmu komputer yang terkait dengan perkembangan
representasi formal dari entitas dan hubungan yang ada dalam berbagai tingkat
penelitian murni dan aplikasi.

Kajian ontologis terhadap penginderaan jauh berarti membicarakan hakikat


penginderaan jauh. Hakikat penginderaan jauh apakah merupakan ilmu atau bukan
hingga kini masih masih menjadi bahan perdebatan. Kalangan geograf sebagian
masih memandang penginderaan jauh bukan sebagai disiplin ilmu atau pun
subdisiplin ilmu. Penginderaan jauh bersama dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)
masih dianggap sebagai alat (tools) yang membantu pengumpulan data dan alat
analisis dalam studi geografi.

Dilihat dari aspek ontologi, penginderaan jauh memenuhi syarat sebagai


suatu ilmu, karena penginderaan jauh memiliki objek yang jelas. Objek merupakan
sesuatu yang harus ada, yang menjadi kajian dari ilmu. Sesuatu yang ada dalam hal ini
adalah gambaran pantulan dan pancaran gelombang elektromagnetik suatu benda
sebagai hasil rekaman sensor. Pantulan atau pancaran objek tersebut jelas posisinya di
permukaan bumi, mempunyai wujud dan nilai tertentu dan dapat diketahui bendanya.
Wujud objek dalam penginderaan jauh memang bukan wujud sebenarnya.
Penginderaan jauh memberikan kesan fitur bumi permukaan dalam format
bergambar. Gambar (citra) atau image/ imagery bukan kebenaran sejati (Bhatta, 2013),
misalnya, gambar permukiman (pada citra) dan permukiman itu sendiri (realitas)
tidak sama.
b. Epistemologis
Epistemologi merupakan asumsi tentang landasan ilmu pengetahuan (grounds of
knowledge) tentang bagaimana seseorang memulai memahami dunia dan
mengomunikasikannya sebagai pengetahuan kepada orang lain.

Penginderaan jauh dilihat dari sudut pandang epistemologis berarti membicarakan


tentang metode penginderaan jauh dalam hal mencari kebenaran objek. Sebagai sebuah ilmu
penginderaan jauh harus mempunyai metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Metode ilmiah yang mencakup disain, cara perolehan data, cara menguji ketelitian,
cara menganalisis, dan cara menarik kesimpulan berdasarkan logika deducto verifikasio.

Cara perolehan data penginderaan jauh dewasa ini sudah sangat mapan seiring
dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dalam bidang sensor, pemanfaatan
saluran-saluran (band) sangat sempit (hyperspectral), berbagai macam software pengolah
citra, logika matematika, kecerdasan buatan (artificial intelegence), dan lain-lain semakin
mengokohkan kekua- tan epistemologi penginderaan jauh.

c. Aksiologis
Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani axios yang berarti bermanfaat
dan logos berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Aksiologi adalah studi tentang hakikat
tertinggi dari nilai-nilai etika dan estetika. Nilai itu sendiri dapat dijumpai dalam kehidupan
seperti kata-kata adil dan tidak adil, jujur dan curang.

Kajian aksiologis penginderaan jauh berarti mengkaji tentang nilai kegunaan dari
penginderaan jauh terhadap kehidupan manusia. Penginderaan jauh sebagai sebuah disiplin
ilmu harus dapat memberikan makna dan kegunaan dalam rangka pembangunan manusia
untuk mencapai kesejahteraan. Bila penginderaan jauh tidak dapat menunjukkan nilai
kegunaan, maka landasan aksiologis sebagai sebuah ilmu dapat gugur. Penginderaan jauh
dalam banyak aspek telah menunjukkan nilai kegunaan yang sedemikian banyak dan dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Penginderaan jauh sebagai ilmu
Penginderaan Jauh sebagai ilmu karena di dalamnya terdapat suatu sistematika tertentu untuk
dapat menganalisis suatu informasi mengenai permukaan bumi.

3. Penginderaan jauh sebagai teknik


Penginderaan Jauh sebagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi
tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan
atau dipancarkan dari permukaan bumi.

4. Penginderaan jauh sebagai seni


Penginderaan Jauh sebagai seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau
fenomena dengan jalan analisis data yang diperoleh melalui alat perekam (sensor) yang
menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpa menyentuh objek
tersebut.

5. Penginderaan jauh sebagai ilmu dan tekni


Pengindraan jarak jauh (disingkat indraja) adalah pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau
fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau
dari jarak jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, dan kapal.

Contoh pengindraan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin
dengan ultrasonik, dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit

Anda mungkin juga menyukai