Anda di halaman 1dari 21

Nama : Rifki Ramadan

NIM : D24180060
Praktikum ke :1
Kelompok : P2
Asisten Praktikum : 1. Nursaadah Syahro Fitriyah
2. Bekti Astuti

PENGENALAN ALAT ALAT LABORATORIUM NUTRISI


DAN TEKNOLOGI PAKAN

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut merupakan alat-alat laboratorium beserta fungsinya yang biasa


digunakan dalam praktikum mata kuliah Teknik Laboratorium Nutrisi dan
Teknologi Pakan di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas
Peternakan IPB :

Tabel 1 Alat-alat laboratorium beserta fungsinya


No Nama Alat Gambar Alat Fungsi dan Keterangan
Terbuat dari bahan gelas biasa kadang –
kadang terbuat dari bahan borosilikat.
Digunakan untuk mengukur volume tepat
berdasarkan volume yang dikeluarkan
dengan kapasitas yang tersedia yaitu 1ml
Pipet
1 dengan sub skala 0.015ml, 2-4ml sub
Volumetrik
skala 0.02ml, 5ml sub skala 0.03ml, 10ml
sub skala 0.04ml, 20ml sub skala 0.06ml,
Sumber: (Lukas dan 25ml sub skala 0.08, 50ml sub skala
Jusnita 2016) 0.1ml, dan 100ml sub skala 0.16ml.
(Wardiyah 2017).
Terbuat dari bahan gelas biasa, kadang –
kadang terbuat dari bahan borosilikat.
Digunakan untuk mengukur cairan atau
larutan. Jumlah volumenya berdasarkan
volume yang dikeluarkan dengan
2 Pipet Mohr
kapasitas yang tersedia antara lain 0.1ml
sub skala 0.01ml, 0.2ml sub skala 0.01ml,
Sumber: (Lukas dan 0.5ml sub skala 0.02ml, dan 1ml sub
Jusnita 2016) skala 0.1ml dengan toleransi yang sama
semua yaitu 0.01ml. (Wardiyah 2017).
3 Sendok Sendok merupakan salah satu peralatan
Plastik makan yang berbentuk cekungan oval di
satu sisi dan gagang pegangan disisi
lainnya. Pada zaman dahulu sendok
terbuat dari material kayu. Seiring dengan
perkembangannya, sendok saat ini dapat
dibuat dengan berbagai material antara
lain stainless steel, porselen dan plastik.
Sumber : (Pamungkas Umumnya sendok berbahan plastik
2015) digunakan untuk mengambil benda atau
cairan lebih banyak. Sendok plastik ini
menggunakan bahan polystyrene yang
merupakan salah satudari termoplastik.
Pemilihan bahan polystyrene karena pada
dasarnya lebih mudahdibentuk dan
biasanya bahan ini untuk sekali pakai.
Polyethylene memiliki titik lelehrata-rata
sebesar 105°C-115°C. (Pamungkas
2015).

Untuk mengambil bahan-bahan kimia


4 Sudip dalam berupa padat atau bubuk. (Lukas
Sumber: (Lukas dan dan Jusnita 2016).
Jusnita 2016)
Berbentuk tabung yang tidak berlubang
di dalamnya, dipakai untuk mengaduk
suatu campuran atau larutan zat-zat kimia
Pengaduk pada waktu melakukan reaksi-reaksi
5
Kaca kimia, juga dipakai untuk membantu pada
waktu menuangkan/mendekantasi cairan
dalam proses penyaringan dan
Simber : (Yusasrini et pemisahan. (Yusasrini et al. 2013).
al. 2013).
6 Labu Prinsip Kerja : labu erlenmeyer dengan
Erlenmeyer tutup asah digunakan untuk pencampuran
reaksi dengan pengocokkan kuat
sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup
asah biasanya digunakan untuk
mencampurkan reaksi dengan kecepatan
lemah.
Fungsi :
1) Labu erlenmeyer dengan tutup
Sumber: (Selviana et
asah digunakan untuk titrasi
al. 2015)
dengan pengocokkan kuat,
dihubungkan dengan alat
ekstraksi, alat destilasi dan
sebagainya.
2) Labu erlenmeyer tanpa tutup
asah digunakan untuk titrasi
dengan pengocokkan lemah
hingga sedang.
Prosedur Kerja :
1) Letakkan erlenmeyer di atas
meja.
2) Lalu masukan bahan yang
akan di larutkan dengan
aquadest dengan cara diaduk
menggunakan batang
pengaduk atau di goyangkan
secara perlahan-lahan ke kanan
dan ke kiri.
Sumber: (Selviana et al. 2015)
Prinsip Kerja: Mengukur cairan secara
tidak teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan.
Fungsi:
1. Untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi dalam jumlah tertentu.
7 Gelas Ukur 2. Untuk merendam pipet tetes.
Prosedur Kerja: Gelas ukur dipegang
dengan tangan dan ibu jari menuju batas
Sumber: (Selviana et
volume yang di kehendaki. Gelas ukur
al. 2015)
diangkat sehingga batas volume setinggi
mata dan cairan dituangkan sampai batas
volume.
Sumber: (Selviana et al. 2015)
Prinsip Kerja: Labu ukur memiliki
ketelitian tinggi sehingga sering
digunakan untuk mengukur larutan secara
teliti.
Fungsi : Untuk membuat larutan dengan
volume yang tepat teliti dan
memngenencerkan larutan secara teliti..
8 Labu Takar Prosedur Kerja:
1) Letakkan erlenmeyer di atas meja
2) Lalu masukan bahan yang akan di
Sumber: (Selviana et larutkan dengan aquadest dengan cara
al. 2015) diaduk menggunakan batang pengaduk
atau di goyangkan secara perlahan-
lahan ke kanan dan ke kiri.
Sumber: (Selviana et al. 2015)

Alat ini bukan sebagai alat pengukur.


Tanda volume yang ada merupakan
taksiran kasar.
Terdapat dalam berbagai ukuran.
Beaker
9 Digunakan untuk .
Glass
a. Wadah sementara larutan/reagent
b. Memanaskan larutan
c.Menguapkan pelarut atau memekatkan
Sumber : (Yusasrini et Sumber : (Yusasrini et al. 2013).
al. 2013).
Corong adalah alat laboratorium
berbentuk kerucut dan terdapat bagian
seperti tabung yang sempit. Corong
Corong
10 digunakan untuk memindahkan larutan
Kaca
dan atau menyaring yang biasanya
menggunakan kertas saring. (Wardiyah
2017).
Sumber: (Wardiyah
2017).
Prinsip Kerja : Mereaksikan zat dalam
jumlah kecil.
Fungsi :
1) Tempat untuk mereaksikan zat-zat,
tapi dalam jumlah kecil, misalnya
untuk uji golongan zat dalam bentuk
serbuk dgn ditetesi indikator atau zat
tertentu biasanya pakai plat tetes agar
Sumber: (Selviana et lebih jelas dilihat perubahannya.
al. 2015) 2) Pengganti tabung reaksi.
3) Mengamati perubahan warna suatu
zat.
11 Spot Plate
4) Mengamati ada atau tidaknya
endapan.
Prosedur Kerja :
1) Siapkan plat tets dalam keadaan bersih
dan kering.
2) Letakkan plat tetes tersebut ditempat
yang datar.
3) Tuanglah larutan tetes demi tetes
dalam tiap plat menggunakan pipet
sesuai ukuran yang diinginkan (setiap
lubang mampu menampung 30 tetes).
Sumber: (Selviana et al. 2015)
12 Kaca Arloji Fungsi:
1. Sebagai penutup gelas kimia saat
memanaskan sampel
2. Tempat untuk menimbang bahan
kimia
3. Tempat untuk mengeringkan padatan
dalam desikator.
4. Tempat untuk menentukan
hablur,penguapan zat .
Prosedur Kerja :
1. Siapkan gelas arloji dalam keadaan
Sumber: (Selviana et
kering dan bersih.
2. Letakkan zat yang akan ditimbang
diatas gelas tersebut,lalu lihat hasil
al. 2015)
yang ditunjukkan
Sumber: (Selviana et al. 2015)
Prinsip Kerja : tabung reaksi
dimasukkan dalam lubang tabung sesuai
ukurannya.
Fungsi : digunakan untuk menempatkan
tabung reaksi sesuai ukuran tabung.
13 Rak Tabung
Prosedur Kerja :
1) Siapkan rak tabung.
2) Letakan tabung reaksi didalam
Sumber: (Selviana et rak tabung.
al. 2015) Sumber: (Selviana et al. 2015)
Prinsip Kerja:
Pengembangbiakan mikroorganisme yang
bersifat strict anaerob (obligat anaerob)
dilakukan menggunakan metoda Hungate.
Tabung
14
Hungate
Fungsi: Tempat yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroba anaerob dalam
Sumber: (Selviana et medium padat atau medium cair.
al. 2015) Sumber: (Selviana et al. 2015)

Terbuat dari gelas, dapat dipanaskan,


Tabung dipakai sebagai tempat untuk
15
Reaksi Kecil mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah
sedikit. (Yusasrini et al. 2013).
Sumber : (Yusasrini et
al. 2013).

Digunakan untuk mereaksikan zat, dapat


dipanaskan pada nyala api oksidasi. untuk
Tabung tabung reaksi dengan gelas bukan
16 Reaksi borosilikat bersifat tidak tahan panas.
Besar Kapasitas yang tersedia 5 ml, 10 ml, 14
ml, 16 ml, 19 ml, 31 ml, 55 ml, 75 ml.
(Wardiyah 2017).
Sumber: (Wardiyah
2017).
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat,
atau gelas soda, ada yang jernih-
transparan dan amber. Botol mempunyai
mulut atau leher lebar dan normal dengan
kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi
17 Botol Schott dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.
Fungsi: menyimpan larutan, khusus
untuk penyimpanan asam yang berasap
Sumber: (Setiawan botol dilengkapi dengan penutup bahan
2015) atau kap asam.
Sumber: (Setiawan 2015)
Mortar dan alu ini terbuat dari keramik.
Dengan menggunakan mortar dan alu
dari bahan keramik , bahan /zat yang
ditumbuk dan dihaluskan tidak akan
Mortar dan tertinggal pada mortar seperti halnya bila
18
Pastle menggunakan mortar yang terbuat dari
batu.
Fungsi : Menghaluskan zat yang masing
Sumber: (Setiawan bersifat padat/kristal.
2015) Sumber: (Setiawan 2015)
Prinsip Kerja : Cawan petri biasanya
disterilkan bersama dengan kertas saring
di dalamnya. Cawan petri perlu dicuci
bersih kemudian dikeringkan, setelah
kering dibungkus dengan kertas putih
cokelat untuk disterilisasi dengan oven.
Alat ini berfungsi untuk pembuatan kultur
Sumber: (Selviana et media.
19 Petri Dish
al. 2015) Fungsi : untuk menimbang bahan,untuk
menyimpan bahan kimia mikrobiologi.
Prosedur Kerja : Tuangkan media agar
di dalam cawan petri kemudian ditutup
menggunakan penutupnya,bila media
sudah padat media siap di pakai untuk
pembenih atau perkembangbiakan bakteri.
Sumber: (Selviana et al. 2015)
20 Botol Botol semprot atau juga sering disebut
Semprot botol pencuci adalah berupa botol tinggi
bertutup yang terbuat dari plastik. Jadi
anda tidak perlu takut menggunakannya
karena tidak terbuat dari gelas dan akan
terhindar dari pecah atau retak. Alat ini
sangat diperlukan dilaboraturium
manapun. Walaupun alat ini sangat
Sumber: (Setiawan sederhana tapi sangat berguna.
2015) Prinsip Kerja: menekan badan botol
sampai airnya keluar.
Fungsi : Berfungsi sebagai tempat
menyimpan aquades juga digunakan
untuk membersikan dinding bejana dan
sisa-sisa endapan, mengeluarkan air atau
cairan dalam jumlah terbatas, untuk
membilas peralatan kimia lain atau proses
pengenceran dalam suatu wadah misal
labu ukur, erlenmeyer,dsb.
Sumber: (Setiawan 2015)

Biasanya digunakan untuk menyimpan


aquades dan digunakan untuk memcuci
Botol
21 ataupun membilas bahan-bahan yg tidak
Sprayer
larut dalam air dan menyimpan alkohol
agar tidak menguap. (Selviana et al. 2015)

Sumber: (Selviana et
al. 2015)
Bunsen terbuat dari kaca yang berisi
bahan bakar seperti spirtus atau
semacamnya, dan bagian ujung atasnya
terdapat sumbu yang dapat dinyalakan.
Bunsen digunakan untuk pemanasan
larutan. Lampu spritus digunakan untuk
memanaskan larutan dalam jumlah kecil.
Sebelum dinyalakan, hendaknya
22 Bunsen
dipastikan bahwa spritus didalam wadah
berada dalam jumlah yang mencukupi.
Untuk menyalakan bunsen, buka tutup
lampu spritus kemudian nyalakan dengan
Sumber: (Khamidinal korek api. Lampu spritus dapat
2009). dipadamkan dengan cara menutup api
yang sedang menyala dengan penutup
lampu bunsen (Khamidinal 2009).
Diameter 0.5 mm, panjang: 150 mm,
Tangkai pemegang : gelas.
Fungsi: Untuk megnidentifikasi zat
23 Ose dengan cara uji nyala
Untuk mengambil bakteri dan menanam
Sumber: (Setiawan bakteri di media tanam.
2015) Sumber: (Setiawan 2015)
Menyimpan bahan atau sampel dalam
24 Botol Jam
jumlah banyak. (Khamidinal 2009).

Sumber: (Khamidinal
2009).
Termos merupakan wadah yang memang
dibuat untuk menyimpan air agar suhu
panasnya dapat bertahan lama. Kalau
kalian perhatikan lebih detail, termos
sesungguhnya terdiri dari dua lapisan
yakni lapisan bagian dalam yang biasanya
dilapisi material perak atau kaca dan
lapisan luar terbuat dari bahan plastik
25 Termos
seperti pada umumnya. Termos terdiri
dari dua lapisan ini bertujuan mengurangi
rambatan kalor dari lapisan luar secara
Sumber: (Fahyuni et al. langsung sehingga kondisi suhu air di
2019) dalamnya mampu bertahan panas lebih
lama dibandingkan jika disimpan pada
tempat atau wadah lainnya.
Sumber: (Fahyuni et al. 2019)
Pipet filler atau Bulb terbuat dari karet
yang elastis digunakan untuk melakukan
pengisian pipet ukur dan pipet volume
(Khamidinal 2009).
Bagian Filler memiliki 3 saluran yang
masing-masing saluran memiliki katup
26 Bulb (Widhy 2008) : a. Katup A (aspirate)
berguna untuk mengeluarkan udara dari
Sumber: (Widhy 2008)
gelembung. b. S (suction) merupakan
katup yang jika ditekan maka cairan dari
ujung pipet akan tersedot ke atas. c. E
(exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan
cairan dari pipet ukur.
27 Indikator Prinsip Kerja : Menentukan harga pH
Universal suatu larutan uji.
Fungsi : Untuk menentukan pH indikator
warna. Untuk tes senyawa yang bersifat
asam dan basa, di mana akan memberikan
indikator warna yang berbeda sesuai
Sumber: (Selviana et dengan konsentras ion hydrogen.
al. 2015) Prosedur Kerja :
1) Siapkan kertas indicator.
2) Celupkan kertas indicator pada larutan
yang akan diketahui nilai pH-nya
3) Amati perubahan yang terjadi dan
bandingkan perubahan warna yang
terjadi dengan mencocokkannya
pada/dengan warna standar.
Sumber: (Selviana et al. 2015)
Prinsip kerja : Mikropipet memindahkan
cairan yang bervolume cukup kecil,
biasanya kurang 1000 µl. Banyak pilihan
kapasitas dalam mikropipet, misalnya
mikropipet yang dapat diatur volume
pengambilannya (adjustable volume
pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau
mikropipet yang tidak bisa diatur
Sumber: (Selviana et volumenya, hanya tersedia satu pilihan
al. 2015) volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya,
mukropipet memerlukan tip.
Fungsi : Mikropipet adalah alat untuk
memindahkan cairan yang bervolume
28 Mikropipet
cukup kecil, biasanya kurang dari 1000
µl.
Prosedur kerja :
1) Sebelum digunakan Thumb Knob
sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet.
2) Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle
/ ujung mikropipet.
3) Tekan Thumb Knob sampai hambatan
pertama / first stop, jangan ditekan
lebih ke dalam lagi.
4) Masukkan tip ke dalam cairan sedalam
3-4 mm.
Sumber: (Selviana et al. 2015)

Wadah penyimpan larutan yang mudah


menguap dan tidak tahan terhadap
29 Botol gelap
oksidasi atau sinar matahari. (Khamidinal
2009).
Sumber: (Khamidinal
2009).
Penghitungan secara langsung dapat
dilakukan secara mikroskopis yaitu
dengan menghitung jumlah bakteri dalam
satuan isi yang sangat kecil. Alat yang
digunakan adalah PetroffHauser Chamber
atau Haemocytometer. Jumlah cairan
yang terdapat antara coverglass dan alat
ini mempunyai volume tertentu sehingga
Counting
30 satuan isi yang terdapat dalam satu bujur
Chamber Sumber: (Wijaya et al. sangkar juga tertentu. Ruang hitung terdiri
2015). dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm².
Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi
25 kotak sedang dengan panjang 0,2 mm.
Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16
kotak kecil. Dengan demikian satu kotak
besar tersebut berisi 400 kotak kecil.
(Wijaya et al. 2015).
Fungsi:
 Untuk menimbang bahan/zat yang lebih
dari 1 gram.
 Untuk menimbang bahan/zat kimia
dengan ketelitian sedang (0,01 – 0,001).
Prinsip kerja: menimbang zat dengan
tingkat ketelitian yang tidak terlalu tinggi
dibandingkan dengan neraca analitik.
Timbangan Sumber: (Selviana et Prosedur kerja:
31 al. 2015)
Kasar  Letakan neraca pada posisi datar air
dengan waterpass.
 Atur sikap nol dangan manggunakan
sikrup pengatur berat.
 Letakan kertas timbang/perkamen di
atas penampang.
 Timbangkan bahan di atas penampang
yang beralaskan kertas perkamen.
Sumber: (Selviana et al. 2015)

Fungsi dan jenis (Wardiyah 2017) :


- Digunakan untuk menimbang padatan
kimia
- Neraca analitis dengan tiga buah lengan
Timbangan
ayun berskala
32 Analitik /
- Neraca analitis dengan tiga buah lengan
Halus
ayun untuk masing-masing skala (10 g, 1
g, 0,01 g, dan 0,0001 g)
- Neraca analitis digital dengan penutup
Sumber: (Wardiyah - Neraca analitis digital model kompak
2017)
Fungsi stabilizer adalah untuk menjaga
tegangan arus listrik agar stabil (normal),
arus yang stabil sangat dibutuhkan untuk
berbagai peralatan elektronik. Seperti
pendingin makanan atau kulkas, Air
Conditioner, Komputer, dan barang
33 Stabilizer
elektronik lainnya. Selain itu, juga
menambahkan sebuah zero pada fungsi
alih sebuah system eksitasi generator
Sumber: (Bijang et al. tanpa kompensasi agar diperoleh dampak
2019). meningkatnya stabilitas relative. (Bijang
et al. 2019).
34 Mikroskop Fungsi: untuk melihat, atau mengenali
benda-benda renik yang terlihat kecil
menjadi lebih besar dari aslinya.
bagian-bagian mikroskop :
 Lensa Okuler : yaitu lensa yang dekat
dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar dari lensa
objektif
 Lensa Objektif : lensa ini berada dekat
Sumber: (Selviana et
pada objek yang di amati, lensa ini 
al. 2015)
membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh
revolver untuk menentukan perbesaran
lensa objektif.
 Tabung Mikroskop (Tubus) : tabung ini
berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa objektif dengan
lensa okuler.
 Makrometer (Pemutar Kasar) :
makrometer berfungsi untuk menaik
turunkan tabung mikroskop secara
cepat.
 Mikrometer (Pemutar Halus) : pengatur
ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat,
dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
 Revolver : berfungsi untuk mengatur
perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.
 Reflektor : terdiri dari dua jenis cermin
yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untuk
memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang
terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya.
 Diafragma : berfungsi untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
 Kondensor : kondensor berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk, alat
ini dapat putar dan di naik turunkan.
 Meja Mikroskop : berfungsi sebagai
tempat meletakkan objek yang akan di
amati.
 Penjepit Kaca : penjepit ini berfungsi
untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser.
 Lengan Mikroskop : berfungsi sebagai
pegangang pada mikroskop.
 Kaki Mikroskop : berfungsi untuk
menyangga atau menopang mikroskop.
 Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut) : untuk
mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
Prosedur penggunaan :
 Peganglah lengan mikroskop dengan
salah satu tangan dan tangan lain
menyangga kaki mikroskop. Letakkan
mikroskop di atas meja pengamatan
dengan bagian lengan tepat berada di
hadapanmu. Lalu, lensa dan cermin
dengan menggunakan kertas tisu.
Setelah dibersihkan, pasangkan lensa
okuler dengan perbesaran lemah.
 Agar didapat medan penglihatan yang
baik, putarlah revolver sehingga
diperoleh perbesaran terkecil pada lensa
objektif yang searah dengan lensa
okuler dan tubus okuler.
 Putarlah cermin mikroskop ke arah
sumber cahaya sambil melihat melalui
lensa okuler sehingga diperoleh medan
yang terang tanpa bayangan benda lain.
 Letakkan preparat yang akan kalian
amati di atas meja benda, lalu jepitlah
dengan penjepitnya sehingga cahaya
yang terkumpul dalam kondensor
menembus kaca benda.
 Untuk mencari fokus, lakukanlah
dengan dua cara berikut ini :
Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan
perbesaran 5 kali dan lensa objektif
dengan perbesaran 10 kali dapat
diartikan bahwa preparat diamati
dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara
menurunkan lensa okuler serendah
mungkin, lensa objektif juga diturunkan
sampai berjarak kira-kira 8 mm dari
kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah
satu mata kalian ke lubang lensa okuler
sambil memutar-mutar makrometer
sampai diperoleh gambaran preparat
yang jelas.
Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan
perbesaran 12,5 dan lensa objektif
dengan perbesaran 60 kali sehingga
preparat dapat diamati dengan
perbesaran 750 kali. Mulailah dengan
menutup preparat dengan kaca penutup,
lalu naikkan kondensor sampai mau
menyentuh kaca preparat (objek),
kemudian bukalah diafragma selebar-
lebarnya dan turunkan lensa objektif
sampai hampir menyentuh kaca penutup
preparat. Setelah itu, dengan
makrometer, naikkan lensa objektif
sampai diperoleh gambaran preparat
yang jelas.
 Setelah mikroskop selesai digunakan,
bersihkanlah lensa objektif dengan
menggunakan xylol.
Sumber: (Selviana et al. 2015)
35 Laminar Air Laminar Air Flow berfungsi untuk
Flow pengerjaan sacara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan
penyaringan aliran udara sehingga aseptis
dan aplikasi sinar UV beberapa jam
sebelum digunakan. Cara kerjanya atur
alat dan bahan yang telah dimasukan ke
laminar air flow sedemikian rupa
sehingga efektif dalam bekerja dan
tercipta areal yang benar-benar steril.
Sumber: (Andriani Kerja secara aseptis dan jangan sampai
2016). pola aliran udara terganggu oleh aktivitas
kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3
menit supaya kontaminan tidak keluar
dari laminar air flow. (Andriani 2016).
Sentrifus dan mikrosentrifus dibedakan
berdasarkan volumenya. Keduanya ada
tipe yang refrigerated (dapat diatur
dengan pada suhu dingin). Sentrifus
digunakan untuk memutar larutan dalam
tabung yang sedang sampai besar (15 ml –
Microcentrif
36 100 ml) bahkan lebih. Sedangkan
uge
mikrosentrifus hanya digunakan untuk
tabung kecil ±1ml. Meskipun begitu, ada
juga mikrosentrifus yang dipadukan
Sumber: (Naroeni dengan mengganti rotor sehingga dapat
2017). digunakan untuk memutar larutan 1 ml –
50 ml. (Naroeni 2017).
Spektrofotometer UV-VIS adalah salah
satu metode instrumen yang paling sering
diterapkan dalam analisis kimia untuk
mendeteksi senyawa (padat/cair)
berdasarkan absorbansi foton. Agar
Spektrofoto sampel dapat menyerap foton pada daerah
37
meter UV-VIS (panjang gelombang foton 200
nm – 700 nm), biasanya sampel harus
diperlakukan atau derivatisasi, misalnya
penambahan reagen dalam pembentukan
Sumber: (Irawan 2019) garam kompleks dan lain sebagainya.
(Irawan 2019).
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-
alat gelas yang tahan terhadap panas.
Digunakan pada sterilisasi udara kering
dengan membebaskan alat-alat dari segala
macam kehidupan (mikroba) tanpa
kelembaban. Cara menggunakannya yaitu
38 Oven
dengan memasukkan alat-alat yang telah
dibungkus dengan kertas yang akan
disterilkan ke dalam oven dan
menyusunnya pada rak, kemudian
memanaskannya diatas api. (Andriani
Sumber: (Andriani
2016).
2016).
Shaker waterbath diperlukan untuk
mencampurkan larutan dengan diinkubasi
sekaligus dilakukan pengocokan. Prinsip
kerja shaker waterbath yaitu menjaga
suhu optimum dengan menggunakan air
sebagai konduktor dan memaksimalkan
kontak mikroorganisme dan nutrien
Shaker dengan pengocokan. Shaker waterbath
39
Waterbath memiliki banyak fungsi salah satunya
untuk proses fermentasi yang memerlukan
suhu dan agitasi khusus, sterilisasi,
mengembangbiakkan mikroorganisme
Sumber: (Ainy et al. dalam suhu optimum, menyebarkan
2014) nutrien agar merata, proses lisis sel di
agarose plug dan pencucian agarose plug.
(Ainy et al. 2014).

Merupakan alat untuk menghilangkan


ion-ion terlarut dalam air menggunakan
resin kation dan anion, dimana kedua
resin berada dalam satu wadah (tanki).
40 Deionizer Salah satu industri yang paling banyak
menggunakan Mixed-Bed Deionizer yaitu
industri elektronik, karena air yang
digunakan untuk proses pencucian harus
Sumber: (Selviana et bersih dari ion. (Selviana et al. 2015).
al. 2015)

Menciptakan suasana anaerob pada media


41 Tabung CO2
(mensuplay CO2). (Wardiyah 2017).

Sumber: (Wardiyah
2017)
Fungsi utama water bath adalah untuk
menciptakan suhu yang konstan dan
digunakan untuk pemanasan, inkubasi dan
penguapan. Prinsip atau cara kerja water
bath adalah mengubah energi listrik
42 Waterbath
menjadi energi panas. Energi panas
tersebut disalurkan ke air pada bak, yang
kemudian akan digunakan untuk
Sumber: (Wardiyah memanaskan larutan utama. (Wardiyah
2017) 2017).
Tabung kultur (seperti untuk sel jaringan
normal atau ganas) di mana bahan yang
akan dibudidayakan diimobilisasi di sisi
tabung dengan film serum atau media lain
dan yang diputar (seperti dalam penangas
air) untuk memastikan cukup dan aerasi
seragam.

43 Roller Tube Prinsip Kerja: Pastikan tabung vakum


ditutup rapat bila sudah pernah dibuka,
agar darah tidak tumpah.

Fungsi: Untuk memutar tabung agar


Sumber: (Setiawan medium padat ataupun kultur mikroba
2015) dapat tersebar secara merata pada dinding
tabung.
Sumber: (Setiawan 2015)

Vortex adalah peralatan kecil yang


digunakan untuk bekerja dengan larutan
44 Vortex kecil yang berfungsi untuk mencampur
sehingga larutan menjadi homogen.
(Naroeni 2017).

Sumber: (Naroeni
2017).
Fungsi : Untuk mengaduk larutan.
Batang-batang magnet diletakan di dalam
larutan kemudian disambungkan arus
listrik maka secara otomatis batang
Magnectic magnetik dari stirer akan berputar.
45
Stirrer Sumber: (Setiawan Prinsip kerja: memanfaatkan sebuah
2015) motor dalam bidang berputar yang terbuat
dari medan magnet ataupun sebuah
perangkat ekektromagnet stasioner.
Sumber: (Setiawan 2015)
46 Eksikator Desikator/Eksikator terbuat dari gelas
jenis semi-boroksilat, plastik atau mika.
Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam
desikator terdapat piringan berpori yang
terbuat dari porselin yang digunakan
untuk meletakkan alat – alat gelas. Di
Sumber: (Setiawan bawah piringan porselin terdapat bahan
2015) pengering yang umumnya terbuat dari ;
silikagel, asam sulfat pekat, fofor
pentaoksida, kalsium oksida dan
sebagainya. Pengering silikagel biasanya
diberi indicator warna biru yang keriing
dan jika telah mengikat uap air warna
akan berubah menjadi merah. Silikagel
yang telah jenuh dengan uap air dapat
dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan
dalam oven dengan suhu 100o. Tutup
desikator pada bagian permukaan harus
diberi bahan pelican missal : silicon
grease, agar dapat tertutup lebih
rapat.Prinsip kerja : Mendinginkan,
mengeringkan serta menyimpan zat atau
bahan.
Fungsi :
 Digunakan untuk mendinginkan bahan
atau alat gelas (misalnya ; krus
porselin, botol timbang) setelah
dipanaskan dan akan ditimbang.
 Mengeringkan bahan atau menyimpan
zat atau bahan yang harus diliindungi
terhadap pengaruh kelembapan udara.
Sumber: (Setiawan 2015)
Inkubator adalah alat yang berfungsi
untuk menginkubasi mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi
dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu. Kisaran suhu untuk inkubator
produksi Heraeus B5042 misalnya adalah
47 Inkubator
10-70°C. Inkubator memiliki prinsip kerja
yaitu dengan memasukan atau
menyimpan biakanmurni
mikroorganisme, kemudian mengatur
Sumber: (Andriani suhunya, biasanya hanya dapat diatur
2016). diatas suhu tertentu. (Andriani 2016).
Ruang Asam, di dalam ruangan ini
terdapat lemari asam yang berguna untuk
menyimpan zat kimia yang bersifat asam
atau basa kuat yang mudah menguap.
Ruang ini dipakai pula untuk percobaan
48 Ruang Asam reaksi kimia zat eksplosif dan
menghasilkan gas iritan (mengganggu
pernapasan dan kulit). Ruangan ini
dilengkapi dengan kipas angin listrik.
Luas ruangan ini adalah 5 m x 10 m.
Sumber: (Kancono (Kancono 2010).
2010).
Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat
ditutup, yang diisi dengan uap panas
dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya
dapat mencapai 115 °C hingga 125 °C
dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm.
Pada prinsipnya, sterilisasi autoklaf
menggunakan panas dan tekanan dari uap
air. Biasanya untuk mensterilkan media
menggunakan temperatur 121°C dengan
tekanan 2 bar selama 15 menit. Alasan
49 Autoclave mengapa digunakan temperatur 121°C
karena pada saat itu menunjukkan tekanan
2 bar yang akan membantu membunuh
mikroorganisme dalam suatu benda.
Sumber: (Adji et al. Untuk tekanan pada atmosfer pada
2007). ketinggian di permukaan laut air mendidih
pada temperatur 100°C, sedangkan
autoklaf yang diletakkan pada ketinggian
yang sama, menggunakan tekanan 2 bar
maka air akan mendidih pada temperatur
121°C. (Adji et al. 2007).
Note: Jumlah alat ada 50, di table tertulis 49 karena mortar dan pastle digabung.
DAFTAR PUSTAKA

Adji D, Zuliyanti, Larashantyz, H. 2007. Perbandingan Efektifitas Sterilisasi


Alkohol 70% Inframerah, Otoklaf, dan Ozon Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Bactilus Subtillis. J Sain Vet. 25(1): 18.
Aini Q, Nugraha P C, Rahmawati T. 2014. Shaker Waterbath. Seminar Tugas
Akhir. Surabaya(ID): Poltekkes Surabaya.
Andriani R. 2016. Pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk
mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum. J.
Mikrobiologi. 1(1): 1-7.
Bijang N, Rompon Y, Pairunan T. 2019. Analisa Sistem Automatic Voltage
Regulator (AVR) Dengan Stabilizer Pada Suatu Mesin
Pembangkit Tenaga Listik. [Prosiding]. Manado(ID): Fakultas
MIPA Universitas Sam Ratulangi.
Fahyuni E F, Arifin M, Nastiti D. 2019. Buku Ajar Siswa Eksplorasi Sains
Peristiwa Alam Yang Menakjubkan. Sidoarjo(ID): Nizamia
Learning Center.
Irawan A. 2019. Kalibrasi spektrofotometer sebagai penjamninan mutu hasil
pengukuran dalam kegiatan penelitian dan pengujian.
Indonesian Journal Of Laboratory. 1(2): 1-9.
Kancono. 2010. Manajemen Laboratorium IPA. Bengkulu(ID): FKIP Universitas
Bengkulu.
Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta(ID): Pustaka Pelajar.
Lukas s, Jusnita N. 2016. Buku Pedoman Praktikum Laboratorium Farmasi.
Jakarta(ID): Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945.
Naroeni A. 2017. Modul Mata Kuliah Instrumentasi Bioteknologi. Jakarta(ID):
Universitas Esa Unggul.
Pamungkas I. 2015. Siklus Fabrikasi Sendok Plastik. [Tesis]. Aceh(ID):
Universitas Syiah Kuala.
Selviana S, Syarifah PW, Tiykke N, Tri S D, Ventri M E F, Warda S M, Yuni A
M, Yohana D B H, Yuanti M B, et al. 2015. Laporan Akhir
Praktikum Instrumentasi I. Kupang(ID): Poltekkes Kemenkes
Kupang.
Setiawan I W A. 2015. Tugas Instrumentasi Jenis-Jenis Alat Laboratorium.
Bali(ID): Politeknik Kesehatan Denpasar.
Wardiyah. 2017. Praktikum Kimia Dasar. Jakarta(ID): Pusdik SDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Widhy P. 2009. Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium IPA. Pelatihan
Penggunaan Alat Laboratorium IPA. Yogyakarta(ID): Pustaka
Pelajar. 10(29): 1-8.
Wijaya R C, Utari E L, Yudianingsih. 2015. Perancangan alat perhitungan bakteri.
J. Teknologi Informasi.
Yusasarini N L A, Puspawati D, Jambe A A. 2013. Penuntun Praktikum Kimia
Dasar. Bali(ID): Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai