Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI BELAJAR ABSEDU

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA SMA ABBS


(Al Abidin Bilingual Boarding School) SURAKARTA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian


Dosen pengampu:

Haslinda Yasti Agustin, S.Si., M.Pd.

Disusun oleh:
Mamila Putri Hapsari NIM:12208183165

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI 5B


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
Desember, 2020
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI BELAJAR ABSEDU
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA SMA ABBS
(Al Abidin Bilingual Boarding School) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar merupakan kegiatan mendasar yang perlu dilakukan oleh
semua orang untuk memperoleh sesuatu yang baru. Begitupun dengan
anak-anak terutama yang mulai memasuki usia 6-7 tahun diwajibkan
untuk menempuh pendidikan dasar yang sesuai dengan anjuran
pemerintah. Waktu sepanjang 12 tahun adalah waktu yang dianggap ideal
oleh pemerintah Indonesia untuk mendapatkan pengetahuan di jenjang
sekolah hingga mereka lulus. Waktu yang terbilang cukup lama untuk
ditempuh oleh mereka sebagai siswa dengan berbagai karakter yang
berbeda.
Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, tidak jarang guru
memperoleh sikap tak acuh dari siswanya sendiri. Ada siswa yang asik
dengan permainannya, obrolannya, bahkan dalam mimpinya sendiri.
Tindakan dari siswa seperti itu sudah menjadi makanan harian yang harus
dihadapi oleh guru. Hal tersebut tentunya terjadi karena didorong faktor
luar dan juga faktor dalam siswa itu sendiri. Faktor luar bisa saja
disebabkan karena guru yang kurang kompeten selama membelajarkan,
lingkungan sekolah yang tidak mendukung, fasilitas kelas yang kurang
terpenuhi, dan lain-lain. Sedangkan faktor dalam bisa disebabkan karena
karakter, fokus, cara berpikir, kecepatan menangkap informasi, dan
sebagainya yang dimiliki oleh masing-masing siswa berbeda.
Terdapatnya perbedaan-perbedaan karakter siswa menjadikan gaya
belajar mereka juga berbeda. Akhirnya sebagian siswa yang merasa cara
belajar mereka tidak cocok di dalam kelas karena tidak cukup memperoleh
materi atau kurang mampu menangkap materi yang diajarkan di kelas
sehingga memperoleh prestasi belajar yang rendah, memutuskan untuk
mendapatkan pembelajaran tambahan di luar sekolah yang tidak jarang
mengeluarkan biaya tambahan pula. Tapi kenyataannya hal tersebut hanya
berlaku untuk siswa-siswa dengan ekonomi menengah ke atas. Sedangkan
siswa dengan ekonomi tingkat menengah ke bawah yang memiliki
permasalahan yang sama kebanyakan tidak bisa mendapatkan tutor
tambahan karena keterbatasan biaya.
Kesenjangan yang terjadi di antara siswa dalam mendapatkan
pembelajaran tambahan di luar sekolah tentunya menjadi tantangan bagi
pihak sekolah dalam menyelesaikannya. Sekolah perlu memfasilitasi siswa
dengan memberikan alternatif tambahan dalam pembelajaran khususnya
bagi siswa dengan ekonomi tingkat menengah ke bawah tanpa
mengesampingkan siswa dengan ekonomi tingkat menengah ke atas, agar
prestasi belajar yang dicapai oleh semua siswa merata lebih maksimal.
Berhubung zaman sekarang adalah era kemajuan teknologi yang
mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk pendidikan, maka
sekolah bisa memanfaatkan peluang ini dalam peningkatan prestasi belajar
siswa. Teknologi memberikan kemudahan dalam setiap pelaksanaan
pembelajaraan. Dari memberikan guru kemudahan dalam membuat media
pembelajaran interaktif berbasis komputer dan juga siswa yang mudah
mengakses keseluruhan dengan internet yang berhubungan dengan
pembelajaran.
Maka dengan itu pihak sekolah perlu untuk menciptakan sebuah
perangkat lunak atau software aplikasi belajar yang interaktif yang bisa
diinstal pada masing-masing perangkat siswa yang tentunya gratis untuk
semua siswa tanpa terkecuali. Aplikasi dirancang dengan berbagai fitur
lengkap yang bisa diakses secara offline. Dengan begitu siswa tetap bisa
menjelajah lebih banyak konten pembelajaran namun tanpa mengeluarkan
biaya sepeserpun.
Aplikasi belajar yang disediakan sekolah memudahkan dalam
proses pembelajaran yang bisa diakses kapan saja, bisa menjadi pengganti
saat guru tidak bisa hadir langsung di kelas, bisa menjadi guru/tutor
tambahan yang bisa diakses siswa di mana saja dan kapan saja dan bisa
diulang-ulang.
Untuk memperoleh hasil yang luar biasa tentunya pengorbanan
perlu dilakukan. Mungkin pada awalnya sekolah tentunya perlu
mengeluarkan anggaran dana untuk mengembangkan aplikasi belajar
tersebut. Anggaran keluar untuk membiayai tenaga ahli dalam pembuatan
dan peng-upgrade-an yang tentunya perlu dilakukan setiap pergantian
semester. Sekolah juga terlebih dahulu tentunya mempersiapkan konten
untuk mengisi aplikasi tersebut yang dibuat semenarik mungkin agar siswa
bisa sungguh-sungguh dalam proses belajar. Tapi tentunya hal itu tidak
menjadi permasalahan yang menyurutkan sekolah untuk meluluskan
siswa-siswa dengan prestasi belajar yang terbaik.
Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan aplikasi belajar yang
bernama “Absedu” maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dalam
penelitian kali ini penulis menentukan observasi dilakukan di SMA ABBS
(Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta yang mengalami
permasalahan serupa seperti pada permasalahan di atas. Untuk
memudahkan proses observasi maka diambil beberapa sampel dari
populasi yang ada, yaitu siswa kelas XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang sudah tertulis di atas maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan pada siswa XI MIPA SMA ABBS
(Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa tidak meningkat karena pembelajaran di kelas
cenderung membosankan bagi sebagian siswa
2. Prestasi belajar stagnan karena perbedaan karakter siswa dalam
menangkap materi yang disampaikan guru
3. Prestasi belajar siswa tidak mengalami kenaikan karena siswa tidak
memiliki kesempatan untuk memperoleh pembelajaran tambahan di
luar sekolah karena keterbatasan ekonomi
4. SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta belum
menemukan alternatif tambahan pembelajaran di luar sekolah dengan
biaya gratis berupa software aplikasi belajar
Dalam penelitian ini untuk menghindari pembahasan di luar masalah
maka kajian difokuskan untuk menjawab permasalahan-permasalahan di
atas terkait prestasi belajar siswa yang tidak mengalami peningkatan.
Maka penelitian ini fokus pada pengaruh penggunaan aplikasi belajar
Absedu terhadap prestasi belajar siswa siswa XI MIPA SMA ABBS (Al
Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta.

C. Rumusan Masalah
Berangkat dari identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa siswa XI
MIPA SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta?
2. Bagaimana efektivitas penggunaan aplikasi belajar Absedu terhadap
prestasi belajar siswa siswa XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta?
3. Adakah pengaruh penggunaan aplikasi belajar Absedu terhadap
prestasi belajar siswa siswa XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah tersebut,
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
siswa XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding School)
Surakarta.
2. Mengetahui efektivitas penggunaan aplikasi belajar Absedu terhadap
prestasi belajar siswa siswa XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta.
3. Mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi belajar Absedu terhadap
prestasi belajar siswa siswa XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta.

E. Hipotesis Penelitian
Menurut (Suryabrata 1992, hal. 69) hipotesis adalah jawaban
sementara dari masalah yang dipertanyakan sebelumnya, dimana
kebenarannya masih membutuhkan pengujian secara empiris. Dengan
seperti itu dapat diketahui hipotesis merupakan jawaban prediksi atau yang
masih dipertanyakan kebenarannya oleh karena itu dilakukan penelitian
lanjutan.
Berdasarkan variabel-variabel yang telah ditetapkan dalam
penelitian ini, maka dapat diajukan sebuah hipotesis sebagai berikut:
“Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi belajar Absedu terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI SMA ABBS (Al Abidin Bilingual
Boarding School) Surakarta”.

F. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan yang penulis baca dari karya tulis (Rizki Fitriadi, 2014: 7)
mengatakan bahwa kegunaan penelitian itu dapat ditinjau dari dua aspek,
yaitu aspek teoritis dan aspek praktis.
1. Aspek teoretis
a. Secara aspek teoretis kegunaan hasil penelitian ini diharapkan bisa
memberikan sumbangsih bagi perkembangan dunia pendidikan.
Khususnya dalam penggunaan software aplikasi belajar dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Selain itu diharapkan juga bisa dijadikan referensi terhadap kajian
yang serupa di masa yang akan datang.
2. Aspek praktis
Sedangkan kegunaan dalam aspek praktis yaitu:
a. Sekolah
Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu
masukan atau pertimbangan yang bisa digunakan oleh SMA ABBS
(Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta dalam mengatasi
permasalahan dalam prestasi belajar siswa.
b. Guru
Hasil penelitian bisa memberikan referensi dan mendorong guru
untuk memberikan teknik pembelajaran yang lebih interaktif
kepada siswa.
c. Orangtua siswa
Hasil penelitian bisa memberikan informasi seberapa jauh
keseriusan sekolah dalam memberikan pembelajaran yang terbaik
bagi anak-anak mereka.
d. Siswa
Hasil penelitian diharapkan memberi kesadaran pada siswa bahwa
belajar tidak selalu membosankan dan susah ditangkap. Terdapat
alternatif lain untuk membuat mereka lebih semangat dalam
mempelajari hal-hal baru.

G. Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap beberapa istilah pada
variabel-variabel yang terkait dalam judul penelitian, maka perlu
dilakukan penegasan istilah, yaitu:
1. Penegasan konseptual dan operasional
a. Pengaruh penggunaan aplikasi belajar
Pengaruh dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki
arti kemampuan yang muncul dari dalam diri sesuatu baik itu
orang, benda, dan sebagainya yang memberikan efek berbeda pada
sesuatu yang dikenainya.1 Hal ini berarti pengaruh adalah sesuatu
yang menyebabkan sesuatu lain menjadi berbeda dari mulanya.
Penggunaan berasal dari kata guna yang berarti faedah,
manfaat, penggunaan berarti sebuah proses, cara, perbuatan
1
Suharsono dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya,
2012), hlm. 369
memanfaatkan.2 Dalam penelitian ini penggunaan berarti
mengoperasikan serta memanfaatkan.
Menurut padangan Roger S. Pressman (2002) aplikasi
merupakan bagian dari software atau perangkat lunak atau suatu
perintah program yang terdapat pada sebuah komputer.3 Dalam
penelitian ini software adalah program yang bisa ditanam pada
komputer atau perangkat android dan bisa diakses secara offline
dan kita umumnya menyebut sebagi aplikasi. .
Sedangkan belajar menurut Aunurrahman (2016, hlm. 35)
memiliki makna suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di
dalam interaksi dengan lingkungannya.4 Berarti setelah upaya
belajar dilakukan terdapat perubahan dari perilaku atau cara
berpikir dari individu tersebut.
b. Absedu
Absedu merupakan singkatan dari ABBS-Education sebuah nama
yang muncul dari pemikiran penulis untuk menamai sebuah
program aplikasi belajar. ABBS yang merupakan nama dari
sekolah yang bersangkutan serta Education yang berarti
pendidikan yang sedang dijalankan oleh sekolah tersebut. Di
dalamnya digambarkan berisi konten pembelajaran untuk jurusan
yang ada di sekolah tersebut yaitu MIPA dan MIPS. Namun karena
penelitian ini terfokus pada siswa MIPA, maka pembahasannya
akan terbatas pada jurusan MIPA.
c. Prestasi belajar
Sementara itu pengertian dari prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh oleh siswa selama proses mendapatkan pengetahuan dari

2
Em Zul Fajri, Raty Aprilia Sanja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Dipa Publisher,
2013), hlm. 340
3
https://www.indozone.id/tech/qEsj06E/pengertian-software-fungsi-jenis-dan-contoh-software-
pada-komputer/read-all diakses pada 2 Januari 2021 pukul 14.08 WIB
4
https://eprints.uny.ac.id/63854/4/4.%20BAB%20II.pdf diakses pada 2 januari 2021 pukul 14.13
WIB
mata pelajaran biasanya berupa nilai dari tes yang telah diikuti atau
angka yang diberikan oleh guru.
d. Siswa kelas XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding
School) Surakarta
Siswa kelas XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding
School) Surakarta adalah siswa kelas XI angkatan 2019 dengan
peminatan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) yang
bersekolah di SMA ABBS Surakarta, salah satu sekolah swasta
Islam terbaik di daerahnya dengan menerapkan dua bahasa sebagai
bahasa pengantar kesehariannya serta mewajibkan asrama bagi
siswa-siswanya. Hanya siswa kelas XI MIPA yang menjadi objek
dalam penelitian kali ini.

H. Sistematika Pembahasan
Alur penulisan laporan penelitian ini disusun secara sistematis
dengan susunan yang dimulai dari:
Bab I Pendahuluan, sesuai judul babnya, pada bagian ini berisi
tentang permulaan munculnya sebuah penelitian. Dalam bab ini dibahas
mengenai latar belakang munculnya judul yang dijadikan penelitian oleh
penulis. Selain itu, berisi pengidentifikasian masalah yang didapatkan dari
lata belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah sebagai acuan yang
akan dicari jawabannya melalui penelitian ini, tujuan penelitian, hipotesis
penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah untuk menghindari
multitafsir, dan sistematika pembahasan.
Bab II Landasan Teori, pada bab ini dijelaskan mengenai kajian
pustaka secara teoretis dari berbagai sumber, baik dari pendapat ahli pada
buku, jurnal, karya ilmiah lain, dan sumber lainnya. Selain itu
dicantumkan pula penelitian dari peneliti terdahulu. Dan terakhir
mencantumkan pula kerangka konseptual atau kerangka berpikir penelitian
yang menerangkan hubungan teori-teori tentang variabel-variabel dalam
penelitian.
Bab III Metode Penelitian, dalam bagian ketiga dijelaskan secara
rinci mengenai rancangan penelitian yang di dalamnya akan di bahas
mengenai pendekatan yang digunakan, desain penelitian, dan paradigma
penelitian. Lanjut pada subbab selanjutnya akan ada penjelasan mengenai
variabel penelitian, populasi dan sampel berupa apa, kisi-kisi instrumen
yang digunakan dalam penelitian, data dan sumber data yang diperoleh
selama penelitian, kemudian menggunakan teknik pengumpulan data apa,
serta akan ditunjukkan analisis datanya seperti apa.
BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Aplikasi belajar
Aplikasi belajar adalah salah satu media pembelajaran yang
berbentuk perangkat lunak yang bisa dipasang di dalam komputer
maupun android. Aplikasi yang merupakan salah satu dari komponen
dalam kegiatan pembelajaran dan merupakan sumber belajar yang
digunakan dalam pembelajaran dipilih berdasarkan tujuan dan
materi pelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Munadi (2008),
media berfungsi juga sebagai sumber belajar. Sumber belajar
yang dimaksud adalah penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-
lain.
Saat ini di era majunya teknologi informasi dan komunikasi
atau yang lebih dikenal dengan era ICT, alat-alat elektronik yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru sangat
beragam, komputer salah satunya. Komputer beserta berbagai
software penunjang apalagi ditambah internet dapat digunakan
sebagai media pembelajaran, tidak hanya di kelas tetapi juga di
luar kelas, melihat kemudahan internet yang memungkinkan guru
dan siswa tidak hanya berinteraksi di dalam kelas namun juga di
luar kelas.
2. Absedu
Absedu adalah sebuah paltform pendidikan dalam bentuk
software aplikasi yang bisa diinstal dalam berbagai perangkat, baik
komputer maupun android. Aplikasi ini diciptakan oleh tenaga IT
SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding) Surakarta yang khusus
digunakan oleh siswanya secara gratis. Dalam pembuatannya bertujuan
untuk memudahkan siswa dalam mengakses materi pembelajaran serta
mempermudah siswa untuk memahami materi pembelajaran. Materi
yang disajikan dalam bentuk berbagai macam membuat siswa lebih
tertarik untuk memahami bahan pelajaran.
Aplikasi Absedu memiliki fitur kelas e-learning. Fitur ini
memudahkan siswa untuk dapat mengakses materi pelajaran secara
online kapan pun dan dimanapun. Fiturnya yang berbasis offline
meningkatkan rasa senang siswa dalam menyelesaikan soal-soal
latihan yang diberikan oleh guru. Siswa dapat dengan mudah
mengulang materi atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
untuk latihan.
Aplikasi Absedu juga menyediakan fitur penyematan video
sehingga materi yang tersajikan bukan hanya meliputi teks dan
gambar saja melainkan dapat disertakan video pembelajaran untuk
menunjang proses belajar siswa dalam memahami materi secara
lebih mendalam.
Sebelum menggunakan aplikasi Absedu, proses pembelajaran
di kelas hanya berlangsung secara konvensional. Guru begitu
mendominasi proses pembelajaran. Media yang digunakan hanya
buku cetak dan papan tulis. Untuk menyampaikan materi guru
lebih banyak menyampaikannya dengan metode ceramah.
3. Prestasi belajar
a. Pengertian
Dalam suatu proses belajar mengajar setiap guru
menginginkan agar siswanya memperoleh hasil belajar yang
baik sesuai apa yang diharapkan yang merupakan perwujudan
keberhasilannya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di
sekolah.
Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. 5 Sedangkan prestasi belajar
dalam kamus besar bahasa indonesia adalah hasil yang telah
dicapai dari yang telah dilakukan, kerjakan dan sebagainya.
Oemar hamalik mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah,
5
Slameto, Belajar Mengajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka
Cipta , 2003) hlm. 2
tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah melakukan proses
belajar mengajar.6
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan atau
hasil dari perbuatan berupa sikap keterampilan dan kecakapan
yang dapat diwujudkan dalam bentuk angka atau huruf-uruf
sebagai batasan untuk menentukan nilai tinggi rendanya, baik
buruk nya prestasi yang dicapai.
b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Perubahan perilaku atau sikap sebagai hasil dari belajar
diarahkan kepada pencapaian pola tingkah laku yang sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Siswa
mengalami proses belajar, supaya hasil belajar sesuai dengan
tujuan yang harus dicapai. Agar apa yang menjadi tujuan
tersebut bisa tercapai perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhinya.
Secara umum menurut Muhibinsyah faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:
1) Faktor internal (faktor dalam diri siswa), yakni keadaan atau
kondisi jasmani (aspek fisiologis) dan rohani siswa (aspek
psikologis) seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan dan
minat dan sebagainya.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi
lingkungan di sekitar siswa, yang meliputi lingkungan sosial
dan lingkungan nasional, seperti kebersihan rumah udara dan
sebagainya.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni
jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi, metode
dan media yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.7
6
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, (Bandung : Tarsito, 1983) hlm. 84
7
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Alfabeta,
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui beberapa faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satu faktor tersebut
adalah media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan hal
yang sangat diperlukan dalam pembelajaran agar proses
pembelajaran lebih menyenangkan sehingga siswa tidak cepat
bosan dan lebih termotivasi untuk belajar, hal ini karena
belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman-
pengalaman.
B. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa referensi mengenai penelitian terdahulu yang
relevan dengan kajian penelitian ini, diantaranya:
1. Penelitian karya Rizki Suhendar Putra, dkk. Tahun 2009 di Semarang
yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Aplikasi Android terhada[ Hasil Belajar Siswa”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi android terhadap
hasil belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
di SMA Negeri 1 Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest-
group design dengan sistem pengambilan sampel menggunakan
cluster random sampling. Subjek penelitian adalah dua kelas yang
terdiri dari kelas kontrol yaitu XI MIPA 3 dan kelas eksperimen yaitu
XI MIPA 2. Perlakuan pada dua kelas sampel dibedakan dengan
penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi android pada
kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol tidak. Instrumen
yang digunakan adalah instrumen tes soal uraian dan non tes
berupa angket tanggapan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) uji t terhadap hasil
belajar dengan diperoleh thitung = 1,98 lebih besar dari t tabel = 1,66
diperkuat dengan nilai N-gain dari kelas eksperimen sebesar 0,71
dibandingkan kelas kontrol sebesar 0,54 maka rata –rata nilai

2013), hlm. 158


kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol, (2) pengunaan
media pembelajaran berbasis aplikasi android memiliki pengaruh
sebesar 60,16% terhadap hasil belajar dan (3) media pembelajaran
berbasis aplikasi android mendapat respon positif bagi siswa dengan
hasil angket sebesar 80,05 %
2. Penelitian oleh Canggih Satriyo Wicaksono pada tahu 2017 di Salatiga
dengan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi
Flipsnackeedu terhadap Minat Belajar Siswa”.
Penelitian ini untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh
penggunaan aplikasi “Flipsnackedu” sebagai media pembelajaran
terhadap minat belajar siswa. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian Pre-Experimental Research yaitu rancangan one-group
pre-test post-test. Rancangan penelitian one-group pre-test post-
test merupakan rancangan penelitian eksperimen yang
menggunakan tiga langkah saja yaitu pelaksanaan pre-test (uji
awal) untuk mengukur kondisi awal variabel terikat, melakukan
perlakuan pada subyek penelitian, dan melaksanakan post-test(uji
akhir) pada varibel terikat untuk mengukur kondisinya setelah ada
perlakuan.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Tuntang Kab. Semarang tahun ajaran 2016-2017. Sampel yang
digunakan adalah kelas VIII D yang berjumlah 30 siswa. Dari
hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Aplikasi pembelajaran
online berbasis flipbook menggunakan flipsnackedu berpengaruh
dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK
di SMP Negeri 2 Tuntang Kab. Semarang.
Tingkat ketertarikan minat siswa mengikuti pelajaran yang
hanya menggunakan media konvensional (68%) naik menjadi
(75%) setelah guru menggunakan aplikasi flipsnackedu sebagai
media pembelajaran. Kenaikan minat belajar siswa tersebut
berindikasi pada peningkatan hasil belajar serta tingkat ketuntasan
belajar siswa yang lebih tinggi dibanding proses pembelajaran
konvensional. Berdasar hasil penelitian, aplikasi flipsnackedu dapat
digunakan oleh guru sebagai pilihan alternatif media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran akan menambah minat
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Bagi penelitian
berikutnya yang akan mengangkat tema yang serupa diharapkan untuk
mampu menerapkan pada mata pelajaran lain serta dapat digunakan
pada perangkat mobile yang dimiliki siswa.
C. Kerangka Konseptual/Kerangka Berpikir Penelitian
Tujuan proses pembelajaran adalah supaya sub konsep materi yang
dipelajari dapat dikuasai oleh semua siswa, sehingga siswa akan
memperoleh prestasi belajar yang memuaskan. Adapun faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal, eksternal
dan pendekatan belajar. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh
dalam proses pembelajaran adalah pendekatan belajar yang meliputi
strategi, metode dan media. Guru sebagai mediator dan fasilitator
dalam proses pembelajaran turut ambil bagian dalam menentukan
penggunaan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Media yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah media
yang mudah didapatkan dengan cepat dan efektif dalam belajar. Hadirnya
media pembelajaran berupa aplikasi belajar bernama Absedu tentunya
akan sangat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
seperti berbagai informasi materi pelajaran selain itu banyak fitur dan
fasilitas dari internet yang dapat digunakan untuk membantu proses
pembelajaran diantaranya video penjelasan materi oleh tutor handal, soal-
soal yang variatif, animasi materi, dan lain-lain.
Dengan demikian aplikasi belajar Absedu sangat membantu
kegiatan pembelajaran dan akan berdampak positif terhadap prestasi
belajar siswa, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdampak pada pola hidup yang serba cepat, maka apabila dalam
pendidikan khususnya dalam kegiatan pembelajaran tidak
memanfaatkan teknologi yang ada maka kegiatan belajar mengajar
dalam dunia pendidikan akan sangat tertinggal. Hal ini menunjukan
bahwa semakin besar pemanfaatan teknologi akan semakin baik prestasi
belajar siswa.
BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan pendekatan
kuantitatif. Karena dalam menemukan jawaban dari permasalahan yang
timbul diperlukan data yang bisa diperoleh melalui perhitungan yang
melibatkan angka-angka dan dianalisis secara statistika.8
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Lantaran serupa dengan pendapat seorang ahli (Mustamin
2009, hlm. 19) bahwa metode deskriptif adalah suatu cara dalam
penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dan
ahli lain yang bernama Whitney berpendapat, bahwa metode deskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta
proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena.9
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang saling bertautan.
Variabel erat kaitannya dengan paradigma penelitian yang digambarkan
dengan pola hubungan seperti berikut ini:

Penggunaan aplikasi
Prestasi Belajar (Y)
belajar Absedu (X)

Gambar 1. Paradigma sederhana


Keterangan:
X : variabel bebas
Y : variabel terikat

8
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, (Ediri, Cetakan I), 1998), hlm.
5
9
Muh. Khalifah Mustamin, dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar: Alauddin Press,
2009), hlm. 19
Untuk memperoleh data yang valid dan tujuan penelitian yang
tercapai maka diperlukan sebuah desain penelitian yang menggambarkan
alur dari penelitian yang akan dilaksanakan. Berikut adalah skema
penelitian yang dituangkan dalam bentuk bagan:

PRA PENELITIAN

RUMUSAN MASALAH

PENELITIAN
LAPANGAN

PENGUMPULAN DATA

OBSERVASI TES ANGKET

PENGOLAHAN &
ANALISIS DATA

HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN &
SARAN

Gambar 2. Bagan skema alur penelitian

B. Variabel Penelitian
Variabel merupakan atribut atau sifat dari sesuatu yang digunakan
oleh penulis dalam fokus penelitiannya. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas (dependent variable) dan
variabel terikat (independent variable). Variabel bebas adalah sesuatu
yang memengaruhi sedangkan variabel terikat adalah sesuatu yang dikenai
atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Untuk memudahkan dalam
penulisan maka variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan variabel
terikat dilambangkan dengan huruf Y.
Maka adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penggunaan aplikasi belajar “Absedu”, sedangkan variabel terikatnya
adalah prestasi belajar siswa.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.10 Pendapat lain mengatakan populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian.11 Berdasarkan beberapa pendapat itu maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan individu dalam suatu
lokasi yang menjadi sasaran yang dituju dalam penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta yang berjumlah 137 siswa.
Tabel 1. Distribusi Siswa kelas XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021
No. Kelas Jumlah
1. XI MIPA 1 25 siswa
2. XI MIPA 2 25 siswa
3. XI MIPA 3 27 siswa
4. XI MIPA 4 30 siswa
5. XI MIPA 5 30 siswa
Total 137 siswa

10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, cet. Ke-13 (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), hlm. 130
11
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, hlm. 223
Sampel adalah sebagian objek penelitian yang diambil dan
dianggap dapat mewakili semua populasi. Dalam hal ini apabila populasi
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya, dan apabila populasi
lebih dari 100 individu makan diambil 10-25% dari populasi.12
Teknik yang digunakan dalan pengambilan sampel adalah teknik
stratified random samping. Berdasarkan hal di atas karena jumlah populasi
lebih dari 100 individu maka diambil sekitar 10-25% atau lebih dari
populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini mengambil 25%
dari Jumlah siswa kelas XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin Bilingual
Boarding School) Surakarta, yaitu sebanyak 35 siswa.
Tabel 2. Daftar nama perwakilan siswa kelas XI MIPA SMA ABBS
(Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta tahun 2020/2021
No. Nama Kelas
1. XI MIPA 1
2. XI MIPA 1
3. XI MIPA 1
4. XI MIPA 1
5. XI MIPA 1
6. XI MIPA 1
7. XI MIPA 1
8. XI MIPA 2
9. XI MIPA 2
10. XI MIPA 2
11. XI MIPA 2
12. XI MIPA 2
13. XI MIPA 2
14. XI MIPA 2
15. XI MIPA 3
16. XI MIPA 3
17. XI MIPA 3
18. XI MIPA 3
19. XI MIPA 3
20. XI MIPA 3
21. XI MIPA 3
22. XI MIPA 4
23. XI MIPA 4
24. XI MIPA 4
25. XI MIPA 4
26. XI MIPA 4
27. XI MIPA 4
12
Suharsimi Arikunto, Penelitian Statistik (Jakata: Rosdakarya, 2012), hlm. 118
28. XI MIPA 4
29. XI MIPA 5
30. XI MIPA 5
31. XI MIPA 5
32. XI MIPA 5
33. XI MIPA 5
34. XI MIPA 5
35. XI MIPA 5

D. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen diperoleh dari definisi operasional pada
masing-masing variabel yang didasari pada kajian teori. Secara
keseluruhan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 3. Kisi-kisi instrumen variabel penelitian
No. Variabel Sumber data Metode Instrumen
penelitian
1. Penggunaan Siswa Angket Angket
aplikasi belajar
Absedu (X)
2. Prestasi belajar Siswa Soal Tes
Untuk memperincinya maka akan ditunjukkan kisi-kisi pada masing-
masing variabel, yaitu:
1. Angket penggunaan aplikasi belajar Absedu
Dibawah akan ditunjukkan seberapa efektifkah Absedu sebagai
aplikasi belajar tambahan bagi siswa.
Tabel 4. Kisi-kisi instrumen angket penggunaan aplikasi belajar
Absedu
No. Indikator Nomor item Jumlah
1.
2.
3.
4.
Dst
.
Dalam penelitian ini responden memilih alternatif jawaban
pernyataan sesuai dengan kondisi yang dialami. Terdapat empat alternatif
jawaban yang dapat dipilih oleh responden yaitu: Sangat setuju (SS),
Setuju (S), Tidak setuju (TS), dan Sangat tidak setuju (STS). Perhitungan
skor setiap item instrumen mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai
sangat negatif, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Skor alternatif jawaban instrumen
Alternatif jawaban Skor untuk pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
2. Instrumen soal tes prestasi belajar siswa
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana prestasi
belajar siswa pasca menggunakan Absedu sebagai aplikasi belajar
tambahan bagi mereka.
Tabel . Kisi-kisi instrumen soal tes prestasi belajar siswa
No. Mata pelajaran Item Jumlah
1. Matematika wajib 20 soal

2. Matematika peminatan 20 soal

3. Fisika 20 soal

4. Kimia 20 soal

5. Biologi 20 soal

Tabel kecenderungan variabel dilakukan untuk mengakategorikan


skor yang diperoleh dari masing-masing variabel dengan menggunakan
mean dan standar deviasi. Penentuan kebutuhan variabel berdasarkan
pengelompokan atas ranking dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 6. Pengkategorian jawaban responden
No. Interval Kategori
1. X́ >( M +1,5 SD) Sangat tinggi
2. ( M +0,5 SD ) < X́ ≤( M +1,5 SD) Tinggi
3. ( M −0,5 SD ) < X́ ≤( M +0,5 SD) Sedang
4. ( M −1,5 SD )< X́ ≤( M −0,5 SD) Rendah
5. X́ ≤( M +1,5 SD) Sangat rendah
Dimana :
1
Mi : ( skor maksimal+ skor minimal )
2
1
SDi : (skor maksimal−skor minimal )
6

Keterangan:
X́ : rata-rata hitung
SDi : standar deviasi ideal
Mi : rata-rata ideal

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah hasilnya
dan lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah. Dalam hal ini perlu dijelaskan secara rinci bagaimana
instrumen dirancang dan disusun sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
tabel angket dan juga lembar soal yang harus dikerjakan oleh siswa.
Tahap-tahap pembuatan instrumen penelitian adalah : (1) menentukan
indikator-indikator berdasarkan kajian teori; (2) menuliskan butir-butir
pertanyaan berdasarkan indikator-indikator variabel penelitian: (3)
mengonsultasikan instrumen yang telah disusun kepada para ahli atau
dimintai saran atau perbaikan; (4) mengujicobakan instrumen kepada
subjek penelitian; dan (5) menganalisis hasil uji coba instrumen.

F. Data dan Sumber Data


Data adalah sekumpulan informasi yang terdiri atas fakta-fakta
untuk memberikan gambaran yang luas terkait suatu keadaan. Menurut
KBBI, data merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat digunakan
sebagai dasar teori, analisis, maupun kesimpulan. Seseorang menggunakan
data sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan ataupun
kebijakan. Dalam penelitian ini, data dibagi menjadi dua, yaitu data primer
dan data skunder. Penjelasan keduanya adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang diambil dari sumber data pertama yang
diperoleh dari penelitian lapangan. Data primer pada penelitian ini
antara lain angket penggunaan aplikasi belajar Absedu dan hasil tes
prestasi belajar siswa kelas XI MIPA SMA ABBS (Al Abidin
Bilingual Boarding School) Surakarta.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua. Data
sekunder pada penelitian ini adalah jurnal, e-book, dan penelitian
terdahulu yang berfungsi sebagai pendukung primer.

G. Teknik Pengumpulan Data


Data diperoleh dengan melakukan pengumpulan data dengan dua
cara, yaitu dengan metode angket dan metode tes. Angket digunakan untuk
mengumpulkan data penggunaan aplikasi belajar Absedu dan tes
digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa.
H. Analisis Data
Setelah diperoleh data-data maka selanjutnya perlu dilakukan analisis
data. Sebelum data dianalisis maka data perlu melewati tahap lulus syarat
analisis data. Maka terlebih dahulu data diuji dengan beberapa metode,
yaitu:
1. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal
(janie, 2012: 25). Teknik uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik Kolmogorov – Smirnov (1-Sample K-S).
Suatu data dapat dikatakan normal apabila nilai signifikasi pada uji
normalitas lebih besar dari 0,05.
2. Uji linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel bebas dan terikat berbentuk linear atau tidak. Dengan
menggunakan hipotesis nol (H0), jika nilai F yang fitemukan lebih
kecil dari P 0,05 maka dinyatakan linier. Sebaliknya jika nilai F itu
lebih besari dari P 0,05 maka berarti tidak linier.
Setelah data memenuhi syarat uji di atas, maka selanjutnya data
dianalisis dengan teknik statistika. Ada dua macam statistika yang
digunakan yaitu statistika deskriptif dan inferensial dengan menggunakan
uji regresi ganda. Statistik deskriptif untuk melihat keadaan
keefektivitasan penggunaan aplikasi belajar Absedu. Statistika deskripsi
yang digunakan terdiri dari tendensi sentral yang meliputi mean, media,
modus, dan standar deviasi.
Untuk menguji hipotesis, dilakukan uji regresi ganda. Uji regresi
ganda memerlukan uji prasyarat, seperti uji normalitas dan uji linieritas.
Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat. Adapun bentuk persamaan regresinya dapat dicari dengan
rumus sebagai berikut:
Y =a+b 1 X 1+ b 2 X 2
Keterangan:
X: variabel bebas
Y: variabel terikat
a: bilangan konstanta
b: bilangan koefisien
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, cet.
Ke-13. Jakarta: PT Rineka Cipta
Azwar, Syaifuddin. 1998. Metode Penelitian cetakan I. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Fajri Em Zul, Sanja Raty Aprilia. 2013. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Surabaya: Dipa Publisher
Gunawan, Heri. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: Alfabeta
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
Mustamin, Muh. Khalifah dkk. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Makassar: Alauddin Press
Slameto. 2003. Belajar Mengajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Suharsono, Retnoningsih Ana. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang:
Widya Karya
https://www.indozone.id/tech/qEsj06E/pengertian-software-fungsi-jenis-dan-
contoh-software-pada-komputer/read-all diakses pada 3 Januari 2021 pukul 14.08
WIB
https://eprints.uny.ac.id/63854/4/4.%20BAB%20II.pdf diakses pada 3 januari
2021 pukul 14.13 WIB

Anda mungkin juga menyukai