Anda di halaman 1dari 2

SOAL UAS ASWAJA

Fadli firmansyah
Prodi : D4 K3
Semester : semester 3
Mata Kuliah : Aswaja
Alokasi Waktu : 60 menit
Sifat Ujian : Closed Book

1. Budaya adalah kreasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dan memperbaiki


kualitas hidupnya. Sedangkan tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dr
nenek moyang) yg masih dijalankan dalam masyarakat. Bagaimanakah sikap NU
terhadap tradisi dan budaya yang ada di Indonesia ?
2. Di antara tradisi amaliyah NU adalah adanya diba’an, manaqiban, yasinan dan
tahlilan, tingkepan, talqin, dan ziarah kubur. Sebagian masyarakat menganggap
bahwa tradisi tersebut adalah bid’ah dan sebuah kesesatan bahkan kemusyrikan.
Jelaskan kebolehan melakukan tradisi tersebut!
3. Apa yang anda ketahui tentang barakah dan jelaskan argumen tentang kebolehan
seseorang mencari berkah (tabarruk) pada seseorang, tempat, atau benda ?
4. Bagaimanakah pendapat anda mengenai suwuk yang dilakukan oleh para kiyai
dan apa bedanya suwuk yang dilakukan kiyai dengan dukun?
5. Bagaimanakah langkah-langkah yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan al-
Quran dalam melaksanakan amar ma’ruf nahy munkar?
JAWABAN
1. Sikap warga NU terhadap tradisi dan budaya yang ada di Indonesia harus selektif, tidak
apriori, serta menerimanya selama tidak dilarang oleh agama karena agama tidak dapat
dipisahkan dari budaya, sebagai perangkat untuk mengekspresikannya
2. Untuk bid'ah ini dibagi menjadi 2 yaitu bidah dhollalah (yg jelek) dan bidah hasanah
tradisi amaliyah nu yang ada disoal itu termasuk bidah hasanah karena tujuan- tujuan
tradisi amaliyah NU diatas sesuai dengan ajaran agama islam dan tidak ada unsur
kemusyrikan.
contohnya mitoni tujuan dari acara mitoni ini mendoakan agar janin diberi keselamatan
lahir dengan sehat dan sempurna serta jadi anak yg sholeh
3. Tabarruk berasal dari kata al-Barakah. Arti al-Barakah adalah tambahan dan
perkembangan dalam kebaikan (az-Ziyadah Wa an-Nama’ Fi al-Khair), cara
melakukannya dengan melakukan tawassul, tawassul ini merupakan sarana untuk
taqarrub. Cara tawassul melakukannya dengan iman dan amal sholeh, dgn berpikir, dan
meminta syafaat nabi dan ziarah ke wali
4. Suwuk itu diperbolehkan tetapi dengan syarat tidak menyeleweng apalagi meminta
bantuan ke selain allah, suwuk yang dilakukan para kyai yaitu dengan membaca dzikir
atau ayat yang memang sudah ada di alquran dan apabila diajarkan harus mutawwattir
dan nyambung kepada para sahabat ataupun nabi (seperti amalan2 doa), sedangkan
suwuk yang dilakukan dukun itu bisa dinamakan dengan sihir karena melakukan tipuan
dengan batuan jin dan setan
ِ ‫ك أَضْ َعفُ اإْل ِ ْي َم‬
5. ‫ان‬ َ ِ‫َمنْ َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرً ا َف ْليُغَ يِّرْ هُ ِب َي ِّد ِه َفإِنْ لَ ْم َيسْ َتطِ عْ َف ِبل َِسا ِن ِه َو َمنْ لَ ْم َيسْ َتطِ عْ َف ِب َق ْل ِب ِه َو َذل‬
“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia
menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya.
Orang yang tidak mampu _dengan lisannya_, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini
adalah lemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Dari hadis ini dpt disimpulkan bahwa apabila seseorang melihat kemungkaran hal yang
pertama dilakukan adalah dengan tangan (yang dimaksud ini adalah sebuah kekuasaan)
apabila redaksi mampu dengan kekuatan maka dengan lisan (seperti sebuah teguran
atau saran) apabila masih tidak bisa maka dengan menggunakan hati (yg dimaksud disini
yaitu kita mendoakan)

Anda mungkin juga menyukai