Anda di halaman 1dari 4

ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011

1. Bagaimana eksistensi keperawatan sebagai ilmu menurut kaidah filsfat?


Menuruet beberapa ahli, Keperawatan sebagai ilmu menurut pandangan ilmu
filsafat beerhubungan dengan filsafat ilmu menurut Thomas Kuhn, yang menyatakan
bahwa perkembangan ilmu pengetahuan tidak berasal dari gabungan beberapa ilmu
pengetahuan yang telah ada tetapi terjadi secara revolusioner melalui tahapan-
tahapan tertentu. Komponen dari teori dan model keperawatan saat ini tampaknya
menyiratkan persetujuan dengan skema matriks disiplin oleh Thomas Kuhn. Saat ini
sebagian besar penulis model konseptual keperawatan tampak menerima kaidah
berupa:
 Setiap model keperawatan harus bertujuan pada empat konsep utama
(paradigma konsep) misalnya, individu, lingkungan, kesehatan/sakit,
dan keperawatan
 Setiap model keperawatan harus memiliki focus primer, tiga hal yang
saat ini sedang di kembangkan, interaksional dan system teori
 Setiap model keperawatan harus menyebutkan nilai dan asumsinya
 Setiap model keperawatan harus memiliki kesesuaian yang logis dan
kegunaan sosial, dan lainnya.
Jika posisi filosofis di atas terbagi ke seluruh atau Sebagian besar perawat,
maka mungkin akan lebih mudah untuk membuktikan bahwa keperawatan telah
mencapai status paradigma. Tentu saja hal ini tidak menunjukan bahwa keperawatan
melalui Tindakan yang salah dengan mengejar status paradigma namun masih tetap
pada tahap pre-sains. Hal ini hanya menunjukan bahwa keperawatan sesuai dengan
paradigma kontinum oleh Thomas Kuhn. (Nyatanga, 2005)
2. Bagaimana kebenaran sejarah filsafat ilmu, dan berikan justifikasinya?
Dalam jurnal (Anwar, 2014) yang berjudul “Sejarah perkembangan Filsafat Ilmu”,
Sejarah filsafat ilmu terbagi menjadi 4 periodisasi:
(1) zaman Yunani kuno,
pada zaman ini disebut juga dengan zaman filosofi alam, karena pada saat ini
para filosof memikirkan mengenai alam besar. Fuad hasan menyebutnya sebagai
pemikiran kosmosentris karena para filosof memikirkan asal usul alam semesta
dan jagad raya. Filosof yang terkenal pada zaman ini antara lain Thales (625-545
SM) yang di kenal sebagai bapak filosofi Yunani, ajarannya dikembangkan dari
mulut ke mulut kemudian di sebarkan oleh muridnya. Hingga kemudian di

ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011


ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011

tuliskan oleh Aristoteles yang menyimpulkan bahwa ajaran Thales mengatakan


“semuanya itu air”. Air yang cair merupakan pokok, pangkal dan di pengaruhi
oleh gurunya Anaximandros yang mengatakan “jiwa itu serupa dengan udara”.
Selain ketiga tokoh di atas masih ada beberapa tokoh filsuf lain yang cukup
berpengaruh seperti Heraklleitos(540-480 SM), Pytagoras (580-500 SM),
Demokritos (460-370 SM), dan 3 tokoh besar yang masih di perbincangkan
hingga sekarang Sokratos, Plato dan Aristoteles (470-399)
(2) zaman abad pertengahan
zaman ini disebut juga zaman kejayaan kristiani. Ciri zaman in adalah
pemikiran teosentris dimana para filosor mengunakan pemikiran filsafat untuk
menguatkan dogma kristiani. Filosof yang terkenal pada zaman ini adalah
Agustinus (354-430 SM) dan Thomas Aquinas (1125-1274 M)

(3) zaman abad modern


pada zaman ini ciri pemikirannya adalah antroposentris, para filosof pada
zaman ini menjadikan manusia sebagai pusat Analisa filsafat. Peralihan dari abad
pertengahan kea bad modern ditandai dengan suatu era yaitu Renaissans, pada era
ini perhatian diarahkan ke seni lukis, patung, music, sastra, filsafat, imu
pengetahuan, dan teknologi. Era ini juga dikenal sebagai era kelahiran Kembali
kebebasan berfikir manusia dan berangsur-angsur bebas dari otoritas gereja yang
selama ini mengkungkung kebebasan mengemukakan filsafat dan ilmu
pengetahuan.
Pada era ini muncul beberapa aliran filsafat yaitu, rasionalisme, kritisisme,
empirisme, idealisme, positivisme dan marxisme.
(4) zaman abad kontemporer
zaman ini lazim disebut logosentris, artinya teks yang menjadi tema sentral
dikursus pada filosof. Tema yang menguasai erfleksi filosofis dalam abad ke-20
ini adalah pemikiran tentang Bahasa, tugas filsafat pada masa ini adalah
memecahkan ketidakfahaman terhadap bahasa logika.

3. Apa yang Anda ketahui tentang Ontologi, Epistemiologi dan Axiologi dalam filsafat
ilmu?
Ontology

ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011


ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011

Ontology adalah gambaran filofis dalam dalam pandangan penelitian,


ontology berkaitan dengan alamiah dari kenyataan. Ontology merupakan system
kepercayaan yang mencerminkan cara individu dalam merepesentasikan kenyataan .
dengan kata lain ontology berhubungan dengan pertanyaan “apakah kesatuan sosial
perlu untuk diterima secara objektif atau subjektif?”. Pandangan ini sejalan dengan
pendapat yang di kemukakan oleh Bryman (2001) yang mengusulkan ontology
berkaitan dengan alamiah keberadaan sosial. Hal ini menyatkan bahwa ontology
menggambarkan pandangan peneliti tentang kenyataan atau menjadi bagian dari
fenomena organisasi sosial yang di pelajari. (Alwafi Ridho Subarkah, 2018).
Epistemiologi
Epistemiologi dapat di definisikan sebagai hubungan antara peneliti dan
kenyataan atau bagaimana sebuah kenyataan tertangkap atau di ketahui (Carson et al.,
2001), karena itu epistemiologi berkaitan dengan pertanyaan “apa yang kamu tahu?”
dan “bagaimana kamu mengetahuinya?” menurut tennis (2008) epistemiologi adalah
klaim pada ilmu apa yang valid dalam penelitian, karena itu dasar apa yang
merupakan sumber dari bukti dan hasil ilmu yang dapat di terima. (Alwafi Ridho
Subarkah, 2018)
Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri dan bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Jadi
hakikat yang ingin dicapai aksiologi adalah hakikat manfaat yang terdapat dalam
suatu pengetahuan. Objek kajian aksiologi adalah menyangkut masalah nilai
kegunaan ilmu karena ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral
sehingga nilai kegunaan ilmu itu dapat dirasakan oleh masyarakat. Aksiologi disebut
teori tentang nilai yang menaruh perhatian baik dan buruk (good and bad), benar dan
salah (right and wrong), serta tata cara dan tujuan (mean and end).

ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011


ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011

DAFTAR PUSTAKA
Alwafi Ridho Subarkah. (2018). No Title 空間像再生型立体映像の 研究動向. Nhk 技研,
151(2), 10–17.
Anwar, K. (2014). Sejarah Dan Perkembangan Filsafat Ilmu. In FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu
Hukum (Vol. 7, Issue 2). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v7no2.138
Nyatanga, L. (2005). Nursing and the philosophy of science. Nurse Education Today, 25(8),
670–674. https://doi.org/10.1016/j.nedt.2005.09.019

ALFIAN BAYU INDRAWAN | 132024153011

Anda mungkin juga menyukai