Anda di halaman 1dari 12

Kedudukan Filsafat

Ilmu dalam
Perkembangan Ilmu
pengetahuan

Kelompok 3
Rusdiana Puspa (081014077)
Ira Tjahyaning Putri (081014084)
Febri Vidiyanti (081014085)
Intan Chairunnisa (081014086)
Reni Mahmudah
(081014087)
Putri Andriani
(081014090)
Ratna Fatmawati (081014091)
Alvin Oktaviana P. (081014092)

Pengertian Filsafat Ilmu


Segenap pemikiran yang reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal
yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan manusia
Upaya untuk mencari kejelasan mengenai
dasar-dasar konsep, sangka wacana dan
postulat mengenai ilmu
Studi gabungan yang terdiri atas beberapa
studi yang beraneka macam yang
ditunjukkan untuk menetapkan batas tegas
mengenai ilmu tertentu

Filsafat ilmu merupakan kajian atau telaah


secara mendalam terhadap hakikat ilmu.
Filsafat ilmu hendak menjawab pertanyaan
pertanyaan mengenai hakikat ilmu
tersebut, antara lain:
Ontologi
: objek apa yang ditelaah
ilmu
Epistimologi : bagaimana memperoleh ilmu
Aksiologi
: untuk apa ilmu digunakan

Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan (dalam hal ini


pengetahuan ilmiah) harus diperoleh
dengan cara sadar, melakukan sesuatu
terhadap objek, didasarkan pada suatu
sistem, prosesnya menggunakan cara yang
lazim, mengikuti metode serta
melakukannya dengan cara berurutan yang
kemudian diakhiri dengan verifikasi atau
pemeriksaan tentang kebenaran ilmiahnya
(kesahihan)

Cabang-Cabang Ilmu Pengetahuan

Pada zaman purba dan abad pertengahan pembagian


ilmu pengetahuan berdasarkan kesenian yang merdeka,
yang terdiri dari dua bagian yaitu :
trivium
Ada 3 antara lain
(a) gramatika, bertujuan agar manusia dapat menyusun
pembicaraan dengan baik;
(b) dialektika, bertujuan agar manusia dapat berfikir
dengan baik, formal, dan logis;
(c) retorika, bertujuan agar manusia dapat berbicara
dengan baik.
Oudrivium
(a) aritmatika, adalah ilmu hitung;

(b) geometrika, adalah ilmu ukur;


(c) musika, adalah ilmu musik;
(d) astronomia, adalah ilmu perbintangan.

Menurut C.A.Van Peurson membedakan ilmu


pengetahuan atas : (i) ilmu pengetahuan
kemanusiaan (ii) ilmu pengetahuan alam
(iii) ilmu pengetahuan hayat (iv) ilmu
pengetahuan logika - deduktif.
Sedangkan menurut Undang Undang
Pokok Pendidikan tentang Perguruan Tinggi
Nomor 22 Tahun 1961 di Indonesia
mengklasifikasikan ilmu pengetahuan atas
empat kelompok ilmu sebagai berikut : (i)
ilmu agama/ kerohanian, (ii) ilmu
kebudayaan (iii) ilmu sosial (iv) ilmu
eksakta.

Hubungan antara Filsafat ilmu


dengan cabang-cabang ilmu
pengetahuan

Dalam perkembangan lebih lanjut menurut Koento


Wibisono (1999), filsafat itu sendiri telah mengantarkan
adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan
bagaimana pohon ilmu pengetahuan telah tumbuh
mekar-bercabang secara subur. Masing-masing cabang
melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang
mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya
sendiri-sendiri.

Dengan demikian, perkembangan ilmu


pengetahuan semakin lama semakin maju
dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang
pada akhirnya memunculkan pula sub-sub
ilmu pengetahuan baru bahkan kearah
ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi
seperti spesialisasi-spesialisasi. Oleh
karena itu tepatlah apa yang dikemukakan
oleh Van Peursen (1985), bahwa ilmu
pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu
sistem yang jalin-menjalin dan taat asas
(konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang
sifat benar-tidaknya dapat ditentukan.

Untuk mengatasi gap antara ilmu yang satu


dengan ilmu yang lainnya, dibutuhkan suatu
bidang ilmu yang dapat menjembatani serta
mewadahi perbedaan yang muncul. Oleh
karena itu, maka bidang filsafatlah yang
mampu mengatasi hal tersebut. Hal ini senada
dengan pendapat Immanuel Kant (dalam Kunto
Wibisono dkk., 1997) yang menyatakan bahwa
filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu
menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup
pengetahuan manusia secara tepat. Oleh sebab
itu Francis Bacon (dalam The Liang Gie, 1999)
menyebut filsafat sebagai ibu agung dari ilmuilmu (the great mother of the sciences).

Kedudukan & Peranan Filsafat


Ilmu dalam Perkembangan
Ilmu Pengetahuan

Peran filsafat ilmu sangat penting artinya bagi perkembangan dan


penyempurnaan ilmu pengetahuan. Meletakkan kerangka dasar
orientasi dan visi penyelidikan ilmiah, dan menyediakan landasanlandasan ontologisme, epistemologis, dan aksiologis ilmu pada
umumnya. Filsafat ilmu melakukan kritik terhadap asumsi dan
postulat ilmiah serta analisis-kritis tentang istilah-istilah teknis
yang berlaku dalam dunia keilmuan. Filsafat ilmu juga menjadi
pengkritik yang sangat konstruktif terhadap sistem kerja dan
susunan ilmu.
Pada dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi
untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin
ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori
ilmiah. Secara substantif fungsi pengembangan tersebut
memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar
dapat menampilkan teori subtantif. Selanjutnya secara teknis
dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat
mengoprasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah
dari disiplin ilmu masing-masing.

Kesimpulan
Filsafat ilmu bertugas memberi landasan
filosofi untuk minimal memahami berbagai
konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai
membekalkan kemampuan untuk
membangun teori ilmiah.
Interaksi antara ilmu pengetahuan dan
filsafat ilmu mengandung arti bahwa filsafat
ilmu ini tidak dapat berkembang dengan baik
jika terpisah dari ilmu pengetahuan dan ilmu
pengetahuan tidak dapat tumbuh dengan
baik tanpa kritik dari filsafat ilmu.

Anda mungkin juga menyukai