Anda di halaman 1dari 10

Strategi Pelaksanaan

Isolasi Sosial

Disusun Oleh :
Annisa Umi Zaenab (P27220016 101)
Annisa Ismayatul (P27220016 102)
Aulia Isnaeni (P27220016 109)
Catur Pamungkas (P27220016 110)
Endah Dwi Astuti (P27220016 117)
Esti Fatmawati M (P27220016 118)
Lilis Setyowati (P27220016 126)
Mawaddah (P27220016 127)
Pipit Indayani (P27220016 134)
Putri Faizatun N (P27220016 135)
Uswatun Kasanah (P27220016 142)
Yemima Anastasia P (P27220016 143)

DIV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2018
Strategi Pelaksanaan Isolasi Sosial

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial


Pertemuan : SP 1P
Hari / Tanggal :
Waktu :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan Khusus
1. Pasien dapat membina hubugan saling percaya
2. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
3. Pasien mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain
4. Pasien mampu mengetahui kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
5. Pasien mampu berinteraksi dan berkenalan dengan 1 orang
6. Pasien mampu memasukkan kegiatan berbincang dengan orang lain dalam
jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
b. Diskusikan dengan pasien mengenai keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
c. Diskusikan dengan pasien mengenai kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain
d. Ajarkan pasien untuk berinteraksi dan berkenalan dengan orang lain
e. Anjurkan pasien untuk memasukan kegiatan berbincang dengan orang lain ke
dalam jadwal harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi,ibu,pekenalkan saya ... perawat disini.”
b. Validasi
“ Bagaimana perasaan ibu.....pagi hari ini ? apakah semalam bisa tidur ibu ?”
c. Kontrak
“ Ibu .... bagaimana jika kali ini kita berbincang-bincang mengenai masalah
yang ibu .... hadapi ? Saya akan membantu ibu .... untuk mendapatkan cara
mengatasi masalah tersebut.Bagaimana ibu? Mba ... mau berbincang dimana ?
Berapa menit Ibu ?”
2. Fase Kerja
a. Mengidentifikasi penyebab Isolasi Sosial
“ Ibu.., sekarang tinggal dimana ? Dengan siapa ibu ? Bagaimana sikap
mereka pada ibu ...? Apakah ibu ... mempunyai teman dekat ? Wahh pasti ibu
senang ya?memiliki teman yang baik.Apakah ibu punya masalah dengan
teman dekat ibu ? Apakag ibu ...pernah mencoba menyelesaikan dengan
berbicara kepada orang tersebut?Apakah ibu pernah merasa rendah diri saat
berbicara dengan teman ibu?Menurut ibu...mengapa bisa begitu?”
b. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
“Oh ya ibu .. berhubungan/berbincang dengan orang lain itu sangat penting
ibu,kita bisa bercerita tentang suka duka kita,bertukara pikiran dan
pengalaman kita,dan untuk menjalin tali silaturahim ibu ...Dengan
begitu,ibu ...bisa mendapatkan teman/saudara,masalah juga bisa dibagi dengan
teman kita.Jadi teman kita bisa ikut mencari solusi. ”
c. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
“ kalau ibu.. tidak mau bercerita dengan orang lain, orang lain tidak akan tau
apa yanga menjadi permasalahan ibu, jadi mereka tidak bisa ikut membantu.
Masalah akan ibu tanggung sendiri dan itu akan menjadi beban untuk ibu. Jadi
ibu.. harus mau bercerita dengan orag lain agar masalah ibu.. dapat teratasi.”
d. Mengajarkan pada pasien berkenalan dengan 1 orang
“apakah ibu.. tahu bagaimana kita bisa berkenalandan berbincang dengan
orang lain? Pertama kita bisa berjabat tangan dulu, lalu menyebutkan nama
ibu.. dan biasanya dipanggil siapa? Baru setelah itu kita tanyakan nama lawan
bicara kita, juga nama panggilannya juga. Dan jangan lupa kita jaga sopan
santun dan keramahan kita. Dan yang paling penting, kita juga harus senyum,
mudah kan ibu..?”
e. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan dalam jadwal harian
“bagaimana kalau kita praktikan sekarang ibu? Coba ibu.. perkenalan pada
saya! (...) wah sangat bagus ibu..sekarang ibu sudah paham cara perkenalan
diri nah nanti ibu bisa mempraktikannya sendiri. Jangan lupa memasukan ke
jadwal harian ya ibu..”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“bagaimanan perasaan ibu..? adakah perubahan?”
b. Evaluasi objektif
“ibu, masih ingat kondisi yang kita pelajari tadi? Wah bagus, coba sekarang
ibu coba melakukannya sekarang!”
c. Rencana Tindak Lanjut
“sekarang ibu.. bisa memasukan kegiatan ini ke dalam jadwal harian ya ibu..?”
d. Kontrak
“pertemuan ini kita cukupkan ya ibu!, besok kita lanjutkan lagi. Kira-kira ibu..
bisa jam berapa? Dimana ibu? Baiklah say pamit ya ibu..?”
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
Pertemuan : SP 2 P
Hari/ tanggal :
Waktu :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan
a. Tujuan umum
1) Pasien dapat berkenalan dengan pasien lain
b. Tujuan khusus
1) Klien mampu membina hubungan saling percaya
2) Klien mampu berkenalan dengan 1 orang
3) Klien mampu memasukan kegiatan ke jadwal harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Beri kesempatan klien berkenalan dengan 2 orang
c. Anjurkan klien untuk memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang
lain ke jadwal harian.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam teraupetik
“selamat pagi ibu.. masih ingat dengan saya? Iya ibu benar sekali..”
b. Validasi
“bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu melalukan kegiatan yang saya
ajarkan kemari?”
c. Kontrak
“baiklah ibu ..,sesuai kesepakatan kita kemari, hari ini kita akan berdiskusi
selama 15 menit disini tentang cara berkenalan dengan 2 orang bagaimana?
Ibu sudah siap? ”
2. Fase kerja
Baiklah Bu __ , hari ini saya dating dengan 2 orang teman saya, Nanti ibu bisa
berkenalan dengan 2 teman saya. Ibu __ masih ingat kan caranya berkennalan ?
iya benar sekali Bu __ caranya seperti itu. Nah sekarang silakan berkenalan
dengan kedua teman saya, ini “(…) “wah, bagus sekali ibu __, ibu sudah tau nama
panggilan dari 2 teman saya, sekarang apa yang ingin ibu ketahui dari ibu Sirdi
dan ibu Santi ? Oh hobi nya ya Bu ? Sekarang coba ibu __ tanyakan hobi mereka !
(….) Wah bagus sekali Bu __, ibu bisa mengobrol mengenai kesukaan ibu Sirdi
dan ibu Santi !
“sekarang kegiatan apa yang bisa ibu __, Ibu Sirdi dan ibu Santi lakukan? Oh iya,
Mengobrol tentang cara melipat pakaian ya silakan Bu ___. (…)
“wah bagus sekali Bu __, Ibu tadi sudah banyak berbincang dengan ibu Santi dan
ibu Sirdi, ya. Sekarang kegiatan apa yang ingin ibu lakukan bersama ibu Sirdi dan
ibu Santi ?bagus sekali Bu__, ibu ingin menyapu taman dengan mereka, silakan
ibu __, sambil bercakap-cakap ya Bu!”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu __ setelah berkenalan langsung tadi ?”
b. Evaluasi objektif
“Baiklah ibu __, sekarang ibu coba berkenalan dengan saya dengan cara yang
sama seperti tadi.”
c. Rencana tindak lanjut
“ibu__ , cara berkenalan dengan orang lain jangan sampai lupa ya ! dan
dilakukan sesuai jadwal harian ya bu!”
d. Kontrak
“baiklah Bu__, besok kita praktikkan lagi cara berkenalan ya ! besok kita
mulai jam berapa Bu __ ? berapa lama Bu ? Baiklan jam 10.00 di sini ya Bu
__ ? saya mau kembali ke ruang perawat dulu ya Bu __ mari.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
Pertemuan : SP 3 P
Hari / tanggal :
Waktu :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan
a) Tujuan umum
Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain
b) Tujuan khusus
- Pasien mampu melakukan jadwal kegiatan yang telah dibuat
- Pasien mampu bekerjasama dengan 2 orang atau lebih
- Pasien mampu memasukkan kegiatan berkenalan dengan 2 orang /
lebih
4. Tindakan keperawatan
a) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b) Berikan kesempatan kepada pasien untuk bekerjasama dengan 4 orang /
lebih
c) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
a) Salam terapeutik
”selamat pagi ibu ... masih ingat dengan saya ? iya, ibu ... benar. Saya
perawat ... yang bertugas pada pagi hari ini?”
b) Validasi
“bagimana perasaan ibu ... pagi ini ? apakah ibu ... sudah mempraktikan
kembali latihan yang sudah diajarkan kemarin?”
c) Kontrak
“sesuai perjanjian kemarin kita hari ini akan mencoba berkenalan dengan 4
orang atau lebih, berapa waktu yg ibu inginkan? baik, bisa kita mulai
sekarang?”
2. Fase Kerja
“Nah ibu..., bagaimana jika kita ke ruang TV? Disana ada beberapa teman, kita
bisa nebgobrol disana. Bagaimana bu?”
“Nah sekarang ibu sudah siap untuk berkenalan? Wah bagus sekali bu, jadi saat
berenalan nani ibu santai saja, tidak perlu takut atau khawatir ya bu? Ibu bisa
berkenalan seperti saat berkenalan seperti bu Santi dan bu Sindi kemarin?”
“Sekarang silahkan berkenalan dengan 4 orang disana.”
“Wah bagus sekali ibu, ibu sudah tau nama, hobi dan nama panggilannya ya?
Sekarang ibu ingin melakukan kegiatan apa bersama teman-teman baru ibu? Wah,
baik sekali, ibu... ingin menyiram tanaman bersama bu Ari, bu Budi, bu Cece dan
bu Pendi ya bu? Baiklah mari kita ke kebun! Nanti sambi ngobrol ya bu!”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu ...., sudah berkenalan dengan 4 orang tadi?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba sekarang ibu.. sebutkan lagi cara berkenalan dengan teman ibu tadi?
Nah, betul sekali ibu.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Kegiatan ini dimaksukkan ke dalam jadwal harian ya bu! Nanti ibu...
dipraktikkan berulang kali.”
d. Kontrak
“ Pertemuan hari ini, diakhiri ya bu. Besuk kita lakukan lagi dengan cara yang
sama. Bagaimana bu? Saya permisi dulu ya..!”
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
Pertemuan : SP 1,2,3 K
Hari/tanggal :
Waktu :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan khusus
1) Keluarga dapat mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
klien
2) Keluarga dapat menjelaskan pengertian, tanda gejala isolasi sosial yang
dialami klien
3) Keluarga sapat merawat klien dengan isolasi sosial
4) Keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien yang menarik diri
5) Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat
6) Keluarga mengerti tentang follow uppasien setelah pulang
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga klien
b. Menjelaskan pengertian, tanda gejala isolasi sosial yang dialami klien
c. Menjelaskan cara merawat klien isolasi sosial
d. Latih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial
e. Latih keluarga melakukan cara melakukan cara merawat langsung klien
dengan isolasi sosial.
f. Bantu keluarga dalam membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum
obat.
g. Jelaskan kepada keluarga mengenai follow up setelah pulang.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Mawar, benar ini dengan
keluarga ibu...? nama bapak siapa ? Oh iya, bapak........”
b. Validasi
“Coba bapak ceritakan alasan keluarga bapak membawa anak bapak sampai ke
RS ini! Llau faktor apa yang menyebabkan seperti ini, pak? Pada kali ini, saya
akan mengajak bapak untuk berbincang-bincang mengenai masalah anak
bapak.”
c. Kontrak
d. “ Nanti kita akan berbincang-bincang kurang lebih 20 menit pak. Kita bisa
berbincang-bincang disini saja. Apakah bapak bersedia?”
2. Fase Kerja
a. S P S K
“Ya, Pak...... Sekarang kita mulia ya pak. Coba bapak ceritakan apa yang
bapak rasakan saat merawat anak bapak dirumah? Begitu ya ceritanya. Saya
mengerti untuk masalah yang anak bapak alami ialah isolasi sosial. Isolasi
sosial adalah keadaan dimana seseorang mengalami perasaan kebutuhan/
keinginan meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak ammpu
membuat kontak mata, menghindari jika didekati, dan tidak mau berinteraksi,
komunikasi kurang, sering menyendiri, dan ekspresinya sedih. Itu tadi adalah
tanda dan gejala dari isolasi sosial ya pak. Isolasi sosial dapat terjadi karena
harga diri yang rendah, yaitu merasa gagal dalam pencapain diri. Kemudian
akan saya jelaskan cara perkenalan anak bapak dirumah. Bapak ajak anak
bapak untuk jalaan-jalandan latihan perkenalan dengan orang lain.”
b. SP II K
“ Selanjutnya kita akan mempelajari cara merawat pasien dengan isolasi
sosial. Salah satunya dengan diajak berdiskusi dengan keuntungan dan
keruhian berinteraksi dengan orang lain, atau bisa diajak berbicara tentang hal-
hal yang disukai anak bapak. Sekarang coba bapak praktikkan sesuai dengan
yang saya ajarkan tadi.”
“Kalau begitu, kita langsung ke putri bapak, nanti saya akan medampingi.”
“Selamat pagi ibu, coba tebak saya kemari dengan siapa? Iya benar, disini ada
bapak. Baik pak, silakan dimulai ya, bapak sudah sangat baik bisa mengerti
dan mempraktikkan.”
c. SP III K
“Baik pak, ini adalah jadwal yang selama ini bapak jalankan di Rs. Coba
bapak lihat, apakah jadwal ini bisa diterapkan di rumah.”
“Bapak bisa membuat jadwal seperti ini dengan memasukkannya dalam
jadwal harian yang bisa dilakukan di rumah. Dan dijadwal ini saya juga ada
jadwal minum obat. Coba bapak jelaskan! Wah, benar sekali. Jadi ada benar
obat, benar dosis, benar pasien, benar rule, dan benar-benar diminum. Obat-
obat ini harus benar dipantau ya pak, walau nanti putri bapak pulang. Jika ada
sesuatu seperti muncul tanda dan gejala yang aneh segera menghubungi
psukesmas terdekat ya pak. Apakah bapak sudah paham?”
3. Fase Terminasi
a. “Bagaimana perasaan bapak setelah membantu merawat putri bapak?”
b. “Coba bapak sekarang bisa menjelaskan kembali, apa yang kita lakukan tadi.
c. Jangan lupa untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah di buat. Juga
obat-obat yang diberikan, tetap dengan prinsip 5 benar ya pak?”
d. “Jadi, hanya ini yang saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk bapak dan
putri bapak. Sampai berjumpa minggu depan ya pak.”

Anda mungkin juga menyukai