Terry Eagleton Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa (Eagleton, 2010: 4). Contoh: Syair Khadamuddin
2. Fungsi reaktif: hiburan
Amir (2010) mengungkapkan bahwa beberapa fungsi sastra, yaitu fungsi hiburan, pendidikan, keindahan, moral, dan religius. Karya ini tidak hanya memberikan perasaan senang kepada pembaca, namun memberikan pendidikan juga melalui nilai-nilai ekstrinsik yang terkandung di dalamnya. Contoh: dongeng si kancil
3. Fungsi didaktif: Pendidikan
Atar Semi Suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya) adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medium (1988: 8). Contoh: Gurindam Pabila banyak mencela orang Itulah tanda dirinya kurang Dengan ibu hendaknya hormat Supaya badan dapat selamat 4. Fungsi moralitas: moral Amir (2010) mengungkapkan bahwa beberapa fungsi sastra, yaitu fungsi hiburan, pendidikan, keindahan, moral, dan religius. Karya ini tidak hanya memberikan perasaan senang kepada pembaca, namun memberikan pendidikan juga melalui nilai-nilai ekstrinsik yang terkandung di dalamnya. Contoh: Karmina Ikan lele beli di pasar Persoalan sepele jangan diumbar
5. Fungsi religiusitas: agama
Amir (2010) mengungkapkan bahwa beberapa fungsi sastra, yaitu fungsi hiburan, pendidikan, keindahan, moral, dan religius. Karya ini tidak hanya memberikan perasaan senang kepada pembaca, namun memberikan pendidikan juga melalui nilai-nilai ekstrinsik yang terkandung di dalamnya. Contoh: Hikayat Nur Muhammad
Sumber Pustaka:
Thabroni Gamal. 2019. "Pengertian Sastra, Sejarah, Jenis Sastra",
https://serupa.id/sastra-pengertian-sejarah-jenis-fungsi/. Diakses pada Kamis, 25 Maret 2021. Pendidikan 2, Dosen. “Karya Sastra Melayu Klasik”, https://www.dosenpendidikan.co.id/karya-sastra-melayu-klasik/#:~:text=sastra %20Melayu%20klasik.-,Contoh%20Karya%20Sastra%20Melayu%20Klasik,sementra %20Ayahnya%20bernama%20Hang%20Mahmud.&text=Semua%20sahabat%20Hang %20Tuah%20berani,ketika%20mereka%20berlima%20pergi%20berlayar. Diakses pada Kamis, 25 Maret 2021.