Anda di halaman 1dari 7

INTERNAL AUDIT

ETHICS AND WHISTLEBLOWER PROGRAMS


FRAUND DETECTION AND PREVENTION

Nama Kelompok :
Bunga Engeline Br Siagian 041811333002
M. Wildan Sulthon Al Fikri 041811333006
Ni Kadek Ita Swandewi 041811333015
Stephanie Felicia Tiffany 041811333037
Valensia 041811333051
Ni Kadek Bella Olivia 041811333230

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
CHAPTER 26
ETHICS AND WHISTLEBLOWER PROGRAMS

A. Enterprise etika, kepatuhan, dan tata kelola

a. Langkah pertama etika: mengembangkan pernyataan misi

 Pernyataan misi perusahaan yang efektif telah menjadi sangat penting untuk
mempromosikan etika organisasi uang kuat dan tata kelola perusahaan yang baik

 Jika perusahaan tidak memiliki pernyataan misi atau nilai-nilai, audit internal harus
merekomendasikan perakitan tim untuk mengembangkan sebuah pernyataan yang
mencerminkan nilai-nilai keseluruhan perusahaan dan tujuan

 Sebuah pernyataan misi yang baik juga nerupakan titik awal yang baik untuk pesan
manajemen senior. Sebuah pernyataan misi yang baik harus memuat pernyataan positif
tentang perusahaan dan menginspirasi para pemangku kepentingan perusahaan dan
komitmen untuk mencapai tujuan dan sasaran

 Setelah perusahaan mengembangkan sebuah pernyataan misi baru atau merevisi yang
sudah ada, maka pernyataan misi itu harus diterapkan di semua anggota

b. Memahami etika lingkungan risiko

 Program etika yang efektif membantu untuk melindungi dari berbagai risiko
operasionaldalam bisnis lainnya

1. Terkait temuan etika-masa lalu dari audit atau audit khusus : jika audit internal telah
menyelesaikan sejumlah besar audit operasional, pemeriksaan ulang temuan audit atau
bahkan tanggapan dapat memberikan wawasan tentang sikap etika secara keseluruhan

2. Survey etika sikap karyawan dan stakeholder : untuk mengumpulkan informasi


sebanyak mungkin tentang sikap etika dan praktek dari kelompok besar dalam
perusahaan.

 Survei etika akan memungkinkan audit internal, tim etika kantor yang ditunjuk atau
orang lain untuk mendapatkan pemahaman yang umum tentang etika lingkungan dalam
perusahaan

c. Merangkum hasil etika survei

Hasil survei sikap etika atau penilaian dari audit internal masa lalu dapat memberikan
beberapa jaminan bahwa hal-hal yang cukup bagus di seluruh perusahaan. Jika perusahaan
sudah tidak memiliki program etika yang baik, audit internal adalah area logis untuk
membantu menetapkan jenis program

B. Kode etik enterprise

a. Setiap perusahaan harus memiliki pernyataan misi formal untuk menggambarkan


keseluruhan tujuan dan nilainya

b. Komunikasi dengan stakeholder dan menjamin kepatuhan

 Jika dokumen merupakan kode yang baru atau bahkan melakukan revisi besar,
perusahaan harus melakukan upaya besar untuk memberikan salinan kepada seluruh
karyawan atau stakeholder

 Kelompok manajemen senior harus secara resmi bahwa mereka telah membaca,
memahami dan mematuhi kode etik

c. Pelanggaran kode dan tindakan korektif

 Perusahaan perlu membentuk cara untuk memungkinkan karyawan atau orang luar
untuk melaporkan pelanggaran terhadap kode dengan cara aman dan rahasia, misalnya
melalui whistleblower

 Sebuah kode etik menggambarkab serangkaian aturan untuk tindakan yang diarapkan
dalam sebuah perusahaan. Ketika aturan ini dilanggar, masalah ini harus diselidiki dan
ditindak secara tegas dan konsisten.

d. Menjaga kode etik ini


● Perusahaan harus mereview kode etik mereka dan dipublikasikan secara berkala,
setidaknya sekali setiap dua tahun untuk membuat panduan tertentu masih berlaku dan
arus.
● Tinjauan periodik mungkin termasuk kode pernyataan mengenai kebutuhan keuangan
yang akurat dan tepat waktu pelaporan di semua tingkatan atau komitmen perusahaan
untuk menghindari semua jenis keuangan penipuan perubahan kode etik tidak bisa
dianggap enteng.

C. Understanding the Ethics risk environment


● Memahami lingkungan risiko perusahaan harus selalu menjadi langkah awal untuk
meluncurkan program etika yang efektif program etika yang efektif dapat membantu
melindungi perusahaan dari berbagai risiko operasional dan bisnis lainnya.
● Audit internal dapat menjadi petunjuk utama dan lam mensurvei sikap dan praktik
karyawan.
D. Whistleblower dan fungsi hotline
● Fungsi whistleblower adalah fasilitas di mana seorang karyawan atau stakeholder yang
melihat beberapa bentuk kesalahan dapat independen dan anonim melaporkan bahwa
tindakan untuk perusahaan atau badan pengawas dengan tidak takut akan pembalasan
● Kelompok audit internal dapat membantu wakil komite audit untuk menetapkan program
Whistle blower yang efektif yang akan sesuai dengan SOx. bagian ini membahas cara
untuk mendirikan program whistleblower yang efektif dan bagaimana audit internal dapat
membantu untuk memulai atau refresh fungsi.
a. Aturan Federal Whistleblower
● SOx mengharuskan komite audit untuk membentuk suatu proses penerimaan
pengaduan yang diterima mengenai akuntansi, kontrol akuntansi internal
b. Peraturan Whistleblower dan audit internal
● Tanggung jawab utama Auditor internal adalah melaporkan setiap hal-hal yang tidak
patut yang ditemukan selama pemeriksaan untuk audit internal
● Audit internal harus mengembangkan kebijakan yang jelas menyatakan bahwa setiap
akuntansi hal Pengendalian internal audit ditemui lama perjalanan dari audit
dijadwalkan didokumentasikan dalam work paper audit dan dikomunikasikan untuk
manajemen audit internal
c. Meluncurkan bantuan perusahaan atau fungsi hotline
● Idenya adalah untuk memberikan fasilitas yang independen mana semua pihak bisa
bertanya atau melaporkan kesalahan yang mungkin di tingkat manapun
● Hotline fungsi hukum tidak diperlukan tetapi memungkinkan karyawan atau
pemangku kepentingan nya lainnya untuk mengajukan pertanyaan untuk melaporkan
kesalahan yang mungkin dan bahkan untuk mencari nasehat
E. Audit fungsi etika perusahaan
● Tujuan dari audit internal etika dan fungsi whistleblower adalah untuk menilai Apakah
kelompok etika mengikuti prosedur Pengendalian internal yang baik memanfaatkan
sumber daya yang efektif sesuai dengan prosedur kerahasiaan yang baik dan mengikuti
piagam Departemen otorisasi fungsi etika
F. Meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan
● Sebuah program etika yang kuat merupakan unsur kunci dalam setiap program tata kelola
perusahaan
● Etika dan proses blower dibahas dalam bab ini adalah penting baik untuk kepatuhan sox
dan tata kelola perusahaan tidak peduli apa ukuran-ukuran organisasi Auditor internal
harus menyadari praktek-praktek sebagai bagian dari cebok mereka dan harus
memainkan peran kunci dalam membantu baik untuk memulai dan meninjau proses ini
CHAPTER 27
FRAUND DETECTION AND PREVENTION

A. Understanding and Recognizing Fraud


 Langkah pertama yang penting bagi auditor internal disini adalah memahami definisi
yang sesuai dengan dictionary dan hukum mengenai apakah kecurangan itu.
 Ketika kecurangan ditemukan di dalam perusahaan, audit internal sering kali menjadi
sumber pertama yang dipanggil untuk melakukan investigasi dalam menentukan
besarnya kecurangan yang dilapokan. Dalam situasi lain, auditor internal
menemukan kecurangan selama schedule audit dan kemudian menginventigasi dan
melaporkan hal tersebut kepada konsulat perusahaan atau otoritas hukum lainnya.
B. Red Flag : Fraud Detection Signs for Internal Auditors
Beberapa tipe sinyal red flag yang dapat menunjukan aktivitas kecurangan keuangan
yang potensial antara lain :
 Kurangnya kebijakan perusahaan dan standard prosedur operasi yang tertulis
 Transaksi yeng tidak dicatat atau catatan hilang
 Salinan atau bukti perubahan dokumen
 Tulisan tangan yang difotocopy atau dipertanyakan pada dokumen
 Catatan penjualan dengan void atau kredit yang berlebihan
 Saldo bank tidak direkonsiliasi dengan dasar waktu atau terdapat stale item di dalam
rekonsiliasi bank
 Saldo buku besar pembantu yang diluar kondisi secara terus menerus
 Hubungan laporan keuangan yag tidak biasa
 Perbedaan antara perhitungan fisik inventory dan pencatatn perpetual yang tidak
dijelaskan secara berkelanjutan
 Cek ditulis untuk kas dengan jumlah yang besar
C. Public accounting’s role in fraud detection
 Tanggung jawab auditor eksternal dalam mendeteksi kecurangan laporan
keuangan sedang berlangsung namun menghadapi berbagai isu pertentangan
selama beberapa tahun
 Kemudian tanggung jawab ini dinyatakan kembali dalam SAS No 82 yang berisi
“ auditor memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit
untuk memperoleh keyakinan yang memadai mengenai apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji yang material, baik disebabkan oleh eror atau kecurangan”
Karakteristik terjadi kecurangan yang timbul dari penyalahgunaan asset dan
pelaporan keuangan. Faktor risiko yang terkait dengan salah saji penyalahgunaan
asset yaitu ;
1. insentif/ tekanan
2. opportunity/ peluang
3.
D. IIA Standards for detecting and investigating fraud
 Standard professional praktek audit internal oleh IIA , menyatakan bahwa kecurangan
mencakup pandangan secara umum. Auditor internal harus memikirkan hal yang
terjadi sebagai kemungkinan kesalahan dan harus melihat setiap bukti atas aktivitas
yang tidak tepat atau illegal di dalam audit
 Mengakui bahwa mungkin sulit untuk mendeteksi kecurangan, standard IIA 2004
1210.A2 yang direvisi menyatakan bahwa: “ auditor internal harus memiliki
pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi indicator kecurangan tetapi tidak
diharapkan untuk memilih ahli yang memiliki tanggungjawab dalam mendeteksi dan
menginvestigasi kecurangan “.
E. Fraud investigations for internal auditors
Ketika menghadapi informasi yang berpotensi kecurangan , langkah awal auditor
internal adalah mengkonsultasi dengan penasihat perusahaan. Dalam setiap review yang
berhubungan dengan kecurangan , auditor harus memiliki Tujuan utama yaitu :
1). Membuktikan kerugian
2) menetapkan niat dan tanggung jawab
3) membuktikan metode investigasi audit yang digunakan

F. Information Technology Fraud Prevention Processes


Teknologi informasi berkaitan dengan kecurangan mencakup bebagai masalah dan
kekhawatiran. Kecurangan yang terjadi dengan IT dari berbagai dimensi dari yang kecil
hingga yang signifikan, antara lain :
1) Masalah akses internet
2) Penggunaan personal sumberdaya IT yang tidak tepat
3) Penggunaan software yang illegal
4) Keamanan computer dan kecurangan konfidensial
5) Pencurian informasi melalui perangkat USB
6) Pencurian informasi atau penyalahgunaan computer
7) Penggelapan atau transfer dana elektronik tanpa otorisasi

G. Fraud Detection And The Internal Auditor


Akibat adanya skandal keuangan yang menimbulkan terbentuknya Sox dan AICPA,
auditor eksternal memiliki tugas untuk mendeteksi lebih baik aktivitas kecurangan dalam
audit laporan keuangan. Sesuai dengan SAS No.99, auditor internal seringkali terlibat
dalam pekerjaan investigasi kecurangan. Auditor internal harus memiliki pengalamn
CBOK mengenai red flag yang mengindikasikan adanya kemugkinan kecurangan beserta
dengan prosedur review yang termasuk invetigasi kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai