Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Ade Rizky Nur

NIM : A031181301
Ringkasan Mata Kuliah Pengauditan Internal
Materi Pembelajaran: Ch.24 Ethics and Whistleblower Programs
(a) Ethics First Step: Developing A Mission Statement
Setiap perusahaan, baik yang berskala kecil maupun besar harus memiliki misi yang
mendeskripsikan tujuan dan nilai yang dianut perusahaan tersebut. Misi harus menjadi sumber arahan
bagi para karyawan, pelanggan, stockholder mengenai apa yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Misi perusahan yang efektif dapat membantu menciptakan etika organisasi yang kuat dan menciptakan
good corporate governance dalam perusahaan. Misi yang efektif tersebut juga dapat menjadi suatu
aset yang berharga bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
(b) Understanding the Ethics Risk Environment
Program etika yang efektif yang telah disusun oleh perusahaan tidak dapat dijadikan sebagai
suatu pegangan atau patokan bahwa perusahaan tersebut dapat bebas dari resiko, seperti gempa
bumi atau bencana besar, tetapi program etika tersebut dapat membantu menjadi “perisai” untuk
menghadapi berbagai resiko bisnis yang mungkin terjadi di luar faktor tersebut.
i. Ethics-Related Findings From Past Audits Or Special Audits
Jika internal audit telah menyelesaikan sejumlah besar kepatuhan terkait operasional
perusahaan dan juga terhadap audit keuangannya, pemeriksaan ulang terhadap working paper
dan laporan audit dapat memberikan gambaran terkait sikap etika secara keseluruhan.
ii. Employee And Stakeholder Ethics Attitude Surveys
Survey yang dilakukan terhadap para karyawan, stakeholder dapat menjadi salah satu
cara untuk menilai perilaku etis dalam perusahaan.
(c) Summarizing Ethics Surveys Results: Do We Have a Problem?
Hasil dari survey terkait etika atau penilaian yang dilakukan oleh audit internal pada masa lalu
dapat menyediakan suatu jaminan terhadap proses atau tindakan yang telah dilakukan dengan cukup
baik di dalam perusahaan.

A. KODE ETIK PERUSAHAAN


(a) Kode etik berisikan : Apa yang seharusnya menjadi pesan dari kode etik tersebut?
Kode etik haruslah berupa serangkaian aturan yang jelas, tidak membingungkan, dan
menguraikan seluruh harapan yang ingin dicapai baik oleh stakeholders maupun oleh seluruh
anggota perusahaan
(b) Komunikasi terhadap stakeholders, dan memastikan Kepatuhan
Berdasarkan aturan SOx yang ada, langkah awal yang baik haruslah dapat
menampilkan secara formal kode etik yang baru kepada top management perusahaan,
khususnya kepada karyawan keuangan.
(c) Pelanggaran Kode Etik dan Tindakan Perbaikan (Korektif)
Sebagai tambahan selain mempublikasikan kode etik dan memperoleh penerimaan
dari stakeholders, dibutuhkan juga suatu mekanisme untuk melaporkan pelanggaran terhadap
kode etik yang ada, melakukan investigasi pada pihak-pihak terkait, serta bagaimana cara
penanganan terhadap pelanggaran tersebut.
(d) Menjaga Kode Etik Tetap Dilaksanakan
Sejalan dengan misi yang telah ditetapkan, perusahaan harus menjaga konsistensi
dari kode etik dan aturan–aturan yang ada didepan seluruh stakeholders di setiap saat.
Internal auditor harus sangat waspada terhadap kode etik perusahaan, dan menggunakannya
sebagai dasar dalam pelaporan adanya pelanggaran, serta dalam membuat rekomendasi
sepanjang melakukan internal audit.

Anda mungkin juga menyukai