Anda di halaman 1dari 7

Konstipasi

NIC:
0450 Manajemen konstipasi/impaksi
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi.
2. Monitor hasil produksi pergerakan usus/feses meliputi frekuensi, bentuk,
konsistensi, volume, dan warna dengan cara yang tepat.
3. Monitor bising usus.
4. Konsultasikan dengan dokter mengenai penurunan/peningkatan frekuensi
bising usus.
5. Monitor tanda dan gejala terjaadinya ruptur usus dan/atau peritonitis.
6. Jelaskan penyebab dari masalah dan rasionalisasi tindakan pada pasien.
7. Indentifikasi faktor mosalnya pengobatan, tirah baring, dan diet yang
menyebabkan konstribusi pada terjadinya konstipasi.
8. Buatlah jadwal untuk BAB dengan cara yang tepat.
9. Dukung peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi.
10. Evaluasi jenis pengobatan yang memiliki efek samping pada gastrointestinal.
11. Instruksikan pasien/keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, dan
konsistensi feses.
12. Ajarkan pasien/keluarga untuk tetap memiliki diari terkait dengan makanan.
13. Instruksikan pada pasien/keluarga pada diet tinggi serat dengan cara yang
tepat.
14. Instruksikan pasien/keluarga akan penggunaan laksatif yang tepat.
15. Instruksikan pasien/keluarga mengenai hubungan antara diet, latihan, dan
asupan cairan terhadap kejadian konstipasi/impaksi.
16. Evaluasi catatan asupan untuk apa saja nutrisi yang telah dikonsumsi.
17. Berikan petunjuk pada pasien untuk dapat berkonsultasi dengan dokter jika
konstipasi/impaksi masih tetap terjadi.
18. Sarankan penggunaan laksatif/pelembut feses dengan cara yang tepat.
19. Informasikan pada pasien mengenai prosedur mengeluarkan feses secara
manual jika diperlukan.
20. Lakukan enema atau irigasi dengan tepat.
21. Timbang BB secara teratur.
22. Ajarkan pasien/keluarga mengenai proses pencernaan normal.
23. Ajarkan pasien/keluarga mengenai kurun waktu dalam menyelesaikan
terjadinya konstipasi.
0430 Manajemen saluran cerna
Aktivitas:
1. Catat tanggal buang air besar terakhir.
2. Monitor buang air besar ternasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, dan
warna dengan cara yang tepat.
3. Lapor peningkatan frekuensi dan/atau bising usus bernada tinggi.
4. Lapor berkurangnya bising usus.
5. Catat masalah BAB yang yang sudah ada sebelumnya, BAB rutin, dan atau
gangguan laksatif.
6. Ajarkan pasien mengenali makanan tertentu yang membantu mendukung
keteraturan aktivitas usus.
7. Memulai program latihan saluran cerna dengan cara yang tepat.
8. Mendorong penurunan asupan makanan pembentuk gas yang sesuai.
9. Instruksikan pasien mengenai makanan tinggi serat dengan cara yang tepat.
10. Berikan cairan hangat setelah makan dengan cara yang tepat.
11. Evaluasi profil medikasi terkait dengan efek samping gastroinstestinal.
12. Dapatkan guaiac untuk melancarkan feses dengan cara yang tepat.

Defisit nutrisi
1030 Manajemen ganggua makan 1030
1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengembangkan rencana
perawatan dengan melibatkan klien dan orang-orang terdekatnya dengan
tepat.
2. Rundingkan dengan tim dan klien untuk mengatur target pencapaian berat
badan jika berat badan klien tidak berada dalam rentang berat badan yang
direkomendasikan sesuai umur dan bentuk tubuh.
3. Tentukan pencapaian berat badan harian sesuai keinginan.
4. Rundingkan dengan ahli gizi dalam menentukan asupan kalori harian yang
diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang sudah ditentukan.
5. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien dan orang
terdekat klien dengan tepat.
6. Dorong klien untuk mendiskusikan makanan yang disukai bersama dengan
ahli gizi.
7. Kembangkan hubungan yang mendukung dengan klien.
8. Monitor tanda-tanda fisiologis (tanda-tanda vital, elektrolit), jika diperlukan.
9. Timbang berat badan klien secara rutin (pada hari yang sama dan setelah
BAB / BAK)
10. Monitor intake/asupan dan asupan cairan secara tepat.
11. Monitor asupan kalori makanan harian.
12. Dorong klien untuk memonitor sendiri asupan makanan harian dan
menimbang berat badan secara tepat.
13. Bangun harapan terkait dengan perilaku makan yang baik, intake/asupan
makanan /cairan dan jumlah aktivitas fisik.
14. Gunakan kontrak dalam berperilaku dengan klien untuk mendapatkan
perolehan berat badan yang diinginkan ataupun mempertahankan perilaku.
15. Batasi makanan sesuai dengan jadwal makanan pembuka dan makanan
ringan.
16. Observasi klien selama dan setelah pemberian makan/makanan ringan untuk
menyakinkan bahwa intake/asupan makanan yang cukup tercapai dan
dipertahankan.
17. Temani klien ke kamar mandi selama observasi pemberian
makanan/makanan ringan.
18. Batasi waktu klien di kamar mandi selama waktu klien tidak dalam
observasi.
19. Monitor perilaku klien yang berhubungan dengan pola makan, penambahan,
dan kehilangan berat badan.
20. Gunakan teknik modifikasi perilaku untuk meningkatkan perilaku yang
berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan batasi perilaku yang
mengurang meningkatkan berat badan.
21. Berikan penanganan pengulangan ketika berespon dengan kehilangan berat
badan, perilaku mengurangi berat badan, atau kurang berat badan.
22. Beri dukungan (misalnya, terapi, relaksasi latihan desensitisasi, kesempatan
untuk membica) , citra tubuh, dan perubahan gaya hidup.
23. Batasi aktiftitas fisik sesuai kebutuhan untuk meningkatkan berat badan.
24. Sediakan program latihan di bawah observasi jika diperlukan.
25. Beri kesempatan untuk membatasi pilihan makanan dan latihan untuk
meningkatkan berat badan sebagaimana berat badan meningkat sesuai sikap
yang diinginkan.
26. Bantu klien (dan orang-orang terdekat klien dengan tepat) untuk mengkaji
dan memecahkan masalah personal yang berkontribusi terhadap terjadinya
gangguan makan.
27. Bantu klien untuk mengembangkan harga diri yang sesuai dengan berat
badan yang sehat.
28. Rundingkan dengan tim kesehatan lainnya setiap hari terkait perkembangan
klien.
29. Inisiasi fase mempertahankan perawatan klien ketika klien sudah mencapai
berat badan sesuai target dan secara konsisten menunjukkan perilaku makan
yang diinginkan sesuai periode waktu tertentu.
30. Monitor berat badan klien sesuai secara rutin.
31. Pertimbangkan variasi berat badan yang dapat diterina sesuai target.
32. Beri tanggung jawab lerkait dengan pilihan-pilihan makanan dan aktivitas
fisik dengan klien dengan cara yang tepat.
33. Berikan dukungan dan arahan jika diperlukan.
34. Bantu klien untuk mengevaluasi kesesuaian/konsekuensi pilihan makanan
dan aktivitas fisik.
35. Dudukkan kembali protokol penambahan berat badan jika klien tak mampu
mempertahankan penambahan berat badan.
36. Bangun program perawatan dan follow up ( medisdan konseling ) untuk
manajemen di rumah.
1100 Manajemen nutrisi
Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan
gizi.
Identifkasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien.
Tentukan apa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien.
Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi, yaitu:membahas pedoman diet
dan piramida makanan.
Bantu pasien dalam menentukan pedoman atau piramida makanan yang paling
cocok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan preferensi, misalnya piramida
makanan vegetarian, piramida panduan makanan, dan piramida makanan untuk
lanjut usia lebih dari 70.
Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan gizi.
Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbingan terhadap pilihan
makanan yang lebih sehat, jika diperlukan.
Atur diet yang diperlukan, yaitu: menyediakan makanan protein tingg,
menyarankan menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai alternatif untuk
garam, menyediakan pengganti gula, menambah atau mengurangi kalori,
menambah atau mengurangi vitamin, mineral, atau suplemen.
Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makan, misalnya,
bersih, berventilasi, santai, dan bebas dari bau yang menyengat.
Pastikan makanan disajikan dengan cara yang menarik dan pada suhu yang paling
cocok untuk konsumsi secara optimal.
Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit pasien sementara pasien
berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan yang sesuai.
Anjurkan pasien mengenai modifikasi diet yang diperlukan misalnya NPO, cairan
bening, cairan penuh, lembut, atau diet sesuai toleransi.
Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan makanan tertentu herdasarkan
perkembangan atau usia misalnya peningkatan asupan serat untuk nmencegah
konstipasi pada orang dewasa yang lebih tua.
Tawarkan makanan ringan yang padat gizi.
Pastikan diet mencakup makanan tinggi kandungan serat untuk mencegah
konstipasi.
Monitor kalori dan asupan makanan.
Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan.
Anjurkan pasien untuk memantau kalori dan intake makanan mmisalnya buku
harian makanan.
Dorong untuk melakukan bagaimana cara menyiapkan makanan dengan aman
dan teknik teknik pengawetan makanan.
Bantu pasien untuk mengakses prugram-program gizi komunitas misalnya
perempuan, bayi, dan anak, kupon makanan, dan makann yang diantar ke rumah.

Defisit pengetahuan

5614 Pengajaran: peresapan diet


1. Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai diet yang diminta.
2. Kaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk makanan yang
masuk dan pola makan saat ini.
3. Kaji pasien dan keluarga mengenai pandangan mengikuti diet.
4. Kaji adanya keterbatasan finansial yang dapat mempengaruhi pembelian
makanan yang diminta.
5. Ajarkan nama pasien yang sesuai dengan diet yang disarankan.
6. Jelaskan pada pasien mengenai tujuan yang mempengaruhi diet, diet yang
dibutuhkan.
7. Ajarkan pasien untuk membuat diary makanan yang dikonsumsi, jika
diperlukan.
8. Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang dipantang dan
konsumsi makanan yang diizinkan.
9. Bantu pasien untuk mengganti bumbu masakan yang pasien suka ke dalam
diet yang diminta.
10. Instruksikan pasien untuk membaca label dan memilih makanan yang sesuai.
11. Observasi bagaimana pasien memilih makanan.
12. Instruksikan kepada pasien untuk merencanakan diet sesuai.
13. Sediakan contoh menu makanan.
14. Rekomendasikan beberapa buku resep masakan yang sesuai dengan diet.
15. Dukung informasikan yang disampaikan tenaga kesehatan lain.
16. Tekankan pentingnya pemantauan yang berkelanjutan dan beritahu pasien
jika harus merubah diet disarankan sesegera mungkin.
17. Rujuk pasien ke ahli gizi jika diperlukan.
18. Libatkan pasien dan keluarga mengenai diet yang sarankan.

Anda mungkin juga menyukai