Anda di halaman 1dari 8

BAB.VI. REDISTRIBUSI PENDAPATAN NEGARA.

A. P engertian Redistribusi Pendapatan.


Restribusi pendapatan merupakan usaha yang
dilakukan pemerintah agar pendapatan masyarakat
terbagi merata secara maksimal diantara warga
masyarakat. Artinya semua warga masyarakat
memperoleh kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendapatan.
Pendistribusian pendapatan bertujuan
mengurangi pendapatan kelompok kaya dan
memberikan kelompok miskin atau mengurangi
kesenjangan pendapatan. Pendistribusian
pendapatan akan lebih efektif bila ditanga ni
pemerintah.
Menurut Suparmoko (2003 : 298 ),pembagian
kembali pendapatan (income redistribution)
sebaiknya dilakukan oleh pemerintah sebagaimana
yang diusulkan oleh Adam Smit bahwa pemerintah
perlu campurtangan da lam bidang keadilan. Karena
distribusi penghasilan yang lebih merata diperlukan
demi keadilan,sebaiknya pendistribusian kembali
pendapatan ditangani oleh pemerintah.
Dengan adanya redistribuwsi
pendapatan,golongan miskin akan memiliki tingkat
pendapatan yang lebih tinggi serta tingkat keresahan
dalam masyarakat serta tinkat kriminalitas akan
berkurang.
Kalau dilihat dari perspektif politik,terkadang
golongan orang kaya yang memengaruhi jalannya
politik disuatu negara,untuk menghindari adanya
kemungkinan tersebut,pemerintah harus
mendistribusikan kembali pendapatan sehingga
terdaapat distribusi pendapatan yang lebih merata.
Dengan demikian,kebijakan pemerintah tidak akan
dikuasai atau dipengaruhi oleh kelompok
berpendapatan tinggi. Alasan lain perlunya
pemerintah melakukan distribusi pendapatan sbb:

1. Keadilan,yaitu harus ada penghargaan kepada


semua warga negara yang memiliki etos kerja
yang baik.
2. Redistribusi pendaapatan akan mengurangi
dorongan atau insentif untuk bekerja keras.
Dengan redistribusi pendapatan,laju pertumbuhan
ekonomi akan terhambat karena menurunnya tingkat
investasi dinegara yang bersangkutan. Pada
umumnya dana investasi datang dari tabungan yang
dilakukan oleh kelompok yang berpendapatan tinggi.
Jika ada redistribusi pendapatan,jumlah tabungan
dinegara yang bersangkutan dan tingkat investasi
akan menurung. Dengan rendahnya tingkat
investasi,laju pertumbuhan ekonomi akan terganggu.
3. Dengan adanya transfer pendapata dari
kelompok kaya kepada kelompok miskin,guna
total ( total utility ) dari seluruh pendapatan yang
ada dalam masyarakat akan menjadi lebih tinggi.

A. Kesulitan Pengukuran Derajat Distribusi


Pendapatan.
Suparmoko menyatakan bahwa pada umunya
tinggi rendahnya pendapatan bergantung pada
tinggi rendahnya produksi barang dan jasa
dikaitkan dengan harga pasarnya. Perbedaan
pendapatan dalam arti uang ini tidak
mencerminkan perbedaan pendapatan dalam arti
riil. Faktor-faktor seperti selera,kenikmatan,atau
kesenangan kerja belum diperhitungkan dalam
melihat kepincangan distribusi pendapatan.
Perbedaan pendidikan dan tempat bekerja
menentukan pendapatan. Misalanya,seorang
Doktor yang menjadi PNS akan memperoleh gaji
pokok yang sama dengan seorang sarjana yang
PNS apaqbila golongannya sama. Akan tetapi
seorang sarjana Teknik yang bekerja
diperusahaan asing gajinya akan lebih besar
dibandingkan seorang sarjana teknik yang bekerja
di indonesia.
Suparmoko mengemukakan bahwa dalam
mengukur ditribusi pendapatan pada umumnya
berdasarkan perhitungan pendapatan dalam
waktu tertentu ( satu tahun ) dan tidak melihat
pendapaqtan selama hidup seseorang. Pada hal
menurut teori siklus kehidupan seseorang
menyebutkan bahwa seseorang biasanya memiliki
tingkat pendapatan rendah diketika usia muda,dan
meningkat pada usia menengah,selanjutnya
menurung lagi diketika pada usia tua.

B. Teknik Reditribusi Pendapatan.


1. Transfer Tunai
a. Pajak Pendapatan Negatif
Dalam transfer tunai ini terdapat pendekatan
untuk mendistribusikan pendapatan, yaitu
pembayaran transfer (negative income tax) atau
pendapatan tahunan yang dijamin (guaranteed
annual income). Hal ini berupa program transfer
uang tunai kepada keluarga yang berhak dengan
jumlah transfer tergantung pada besarnya
pendapatan dan besarnya keluarga.
Program pajak pendapatan negatif
mengandung tiga unsur kebijakan, yaitu sebagai
berikut:
1. Jaminan pendapatan (income guarantee)
yaitu jumlah transfer yang diterimakan jika
pendapatan sebesar nol.
2. Tingkat pajak marginal (marginal tax rate)
(r) merupakan variabel kedua. Hal ini
menunjukkan berapa besarnya penurunan
transfer tunai dengan meningkatnya
pendapatan sebelum transfer.
3. Variabel ketiga adalah tingkat pendapatan
pas-pasan (breakeven income), yaitu tingkat
pendapatan yang besarnya transfer adalah
nol.
Dengan variabel-variabel tersebut, besarnya
transfer yang akan diterima suatu keluarga yang
memiliki pendapatan lebih rendah daripada
pendapatan pas-pasan adalah:
T = r(YB-Yi)

Keterangan :
T = Pembayaran transfer
r = Tingkat pajak marginal
YB = Pendapatan pas-pasan
Yi = Pendapatan keluarga sebelum ada transfer
Jika pendapatan pas-pasan dan tingkat pajak
marginal diketahui, besarnya jaminan pendapatan
akan diketahui, yaitu YG = YB.r. YG adalah besar
jaminan pendapatan dan YB adalah pendapatan
pas-pasan.
b. Demogrant
Demogrant adalah bentuk transfer tunai, yang
semua anggota dan sekelompok demografi
menerima transfer yang sama. Jumlah transfer
tidak akan menurun dengan bertambahnya tingkat
pendapatan. Misalnya, demogrant yang diberikan
sebesar Rp. 50.000,-/keluarga, sedangkan rata-
rata pendapatan dari setiap keluarga Rp.
200.000,-/keluarga. Artinya, k pengeluaran total
untuk demogrant adalah 25% dari pendapatan
rata-rata keluarga dan harus dibiayai dengan
pajak setinggi 25% dari pendapatan rata-rata
keluarga tersebut. Jadi, ini sama halnya dengan
memberikan jaminan pendapatan (YG) setinggi Rp.
50.000,- dengaan tingkat pajak marginal (r)
sebesar 25% dan pendapatan pas-pasan (YB)
setinggi Rp. 200.000,-.
c.Subsidi Upah (Wage Rate Subsidy)
Bentuk lain dari transfer tunai adalah melalui
insentif kerja dengan subsidi tingkat upah (wage
rate subsidy). Subsidi upah memberikan transfer
pendapatan dengan cara meningkatkan tingkat
upah netto yang diterima pekerja. Transfer ini
berbentuk tambahan terhadap tingkat upah per
hari. Dengan tingkat upah yang lebih tinggi,
subsidi pemerintah akan lebih rendah, tetapi
dengan jumlah yang lebih kecil daripada
perubahan tingkat upah tersebut mendorong
seseorang untuk berusaha mencari tingkat upah
yang semakin tinggi. Pendapatan keseluruhan
akan semakin tinggi jika seseorang bekerja
semakin lama dan tidak ada hari untuk
menganggur.
2. Transfer Tunai dan Transfer Innatura
Untuk mengadakan redistribusi pendapatan
transfer dapat dilaksanakan secara tunai ataupun
secara innatura (dalam bentuk barang). Jika
transfer tersebut dalam bentuk tunai, uang tunai
itu dapat dibelanjakan terhadap barang atau jasa
yang dikehendakinya. Pada pihak lain pemerintah
dapat langsung memberikan barang dan/atau jasa
kepada penerima subsidi. Misalnya, menyediakan
sekolah murah, beras, transportasi, perumahan,
dan sebagainya.
3. Program Kesempatan Kerja
Bantuan dalam bentuk uang tunai dapat
digunakan oleh orang-orang yang tidak dapat
bekerja. Adapun bagi orang-orang yang dapat
bekerja dan tidak dapat memperoleh pendapatan
yang cukup, pemerintah harus menyediakan
lapangan kerja dengan tingkat upah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai