Anda di halaman 1dari 20

ISRA’ MI’RAJ DALAM ALQURAN, HADIS DAN NASKAH KUNO:

ANALISIS SYI’IR ISRA MI’RAJ K.H. MAS MUHAJIR MANSUR

Ayu Nilna (E93218086)


Universtas Islam Negeri Sunan Ampel / Surabaya, Indonesia
e-mail: ayunilna03@gmail.com
Elina Mazidatun Nikmah (E93218087)
Universtas Islam Negeri Sunan Ampel / Surabaya, Indonesia
e-mail: elinamazida07@gmail.com
Muhammad Afiiful Arif (E03218016)
Universtas Islam Negeri Sunan Ampel / Surabaya, Indonesia
e-mail: afiiful1006@gmail.com
Suliatul Fitria (E93218131)
Universtas Islam Negeri Sunan Ampel / Surabaya, Indonesia
e-mail: suliatulfitria@gmail.com

Abstrak
K.H. Mas Muhajir Mansur merupakan salah satu pengasuh yang membawa kemajuan di
Pondok Pesantren AN-Najiyah Sidoresmo dalam sistem pendidikannya. Hal ini
merupakan buah hasil dari ketekunan dan pengalaman beliau selama bertahun-tahun
menimba ilmu di berbagai pesantren di Tanah Jawa dan di kota Makkah. Dalam masa
penimbaan ilmunya itu, beliau telah mempelajari atau menelaah berbagai kitab dari
penjelasan guru-gurunya. Setelah lama menimba ilmu, beliau kembali ke kampung
halamannya di Sidosermo yang berkawasan di Surabaya untuk mengamalkan ilmunya
kepada para santri dan masyarakat sekitar. Beliau juga merekonstruksi kurikulum
pendidikan di Pesantren An-Najiyah sehingga mampu mengalami perkembangan pesat.
Selain terkenal dengan pencapainnya dalam dunia pendidikan, beliau juga dikenal
sebagai pengarang sebuah syi‟‟ir Isra‟ Mi‟raj yang berbahasa jawa dan beraksara pegon
di Nderesmo. Syi‟ir tersebut tertuang dalam sebuah naskah yang sekarang dikoleksi
oleh Ibu Hj. Rosyidatul Uluwiyyah. Beliau merupakan cucu dari sang penulis yakni
K.H. Mas Muhajir Mansur. Karya beliau dikoleksi untuk diwariskan kepada anak
cucunya, juga diajarkan kepada masyarakat sekitar dan para santri. Syi‟ir beliau berisi
peristiwa isra‟mi‟raj dan beberapa nasihat agama. Naskah beliau berbeda dengan cerita-
cerita Is‟ra Mi‟raj dalam literatur sejarah lainnya, karena hal ini penulis teliti, analisis
serta kritik dengan metode filologis yang dibahas dalam artikel ini. Isi dari syi‟ir K.H.
Mas Muhajir Mansur telah mewarnai beragam kisah Isra‟ Mi‟raj dalam khazanah sirah
nabawi.
Key words: Naskah Kuno; Isra‟ Mi‟raj; Kh. Mas Muhajir Mansur

Abstract
K.H. Mas Muhajir Mansur is one of the caretakers who brought progress at the AN-
Najiyah in his education system. This is the result of his perseverance and years of
experience studying at various Islamic boarding schools in Java and in the city of
Makkah. During that time of hoarding his knowledge, he had studied or studied various
books from the explanations of his teachers. After studying for a long time, he returned
to his hometown of Sidosermo, which has a vision in Surabaya, to apply his knowledge
to the students and the surrounding community. He also reconstructed the educational
curriculum at Pesantren An-Najiyah so that it was able to experience rapid
development. Besides being famous for his achievements in the world of education, he is
also known as the author of a syi''ir Isra 'Mi'raj in Javanese and pegon in Nderesmo.
The syi'ir was contained in a manuscript which is now being collected by Mrs. Hj.
Rosyidatul Uluwiyyah. He is the grandson of the author. His works are collected to be
passed on to his children and grandchildren, as well as taught to the surrounding
community and the students. His syi'ir contains events isra'mi'raj and some religious
advice. His manuscript differs from the Is'ra Mi'raj stories in other historical literature,
in that it is the author's research, analysis and criticism of the philological methods
discussed in this article. The contents of syi'ir K.H. Mas Muhajir Mansur has colored
various stories of Isra 'Mi'raj in the narrative sirah treasures.
Key words: Ancient Manuscripts; Isra Mi'raj; Kh. Mas Muhajir Mansur

Pendahuluan bernama K.H. Mas Muhajir Mansur.


Di Surabaya tepatnya kecamatan Sebelum meneruskan perjuangan
Wonokromo Kelurahan Jagir terdapat ayahnya, K.H Mas Mansur, K.H. Mas
perkampungan unik dan terkenal Muhajir Mansur telah mengenyam
dengan sejarahnya yakni Sidosermo. pendidikan yang lama. Pendidikan masa
Hingga kini kampung yang dikenal kecil diperoleh langsung dari
dengan nama Kampung Ndresmo ini keluarganya sendiri yakni melalui
dikenal dengan kawasan pondok ayahnya, kemudian belajar dari para
pesantren yang jumlahnya puluhan. H kyai yang terdapat dilingkungan
Abbas pengasuh Pondok Pesantren Al Sidoresmo. Beliau belajar ilmu agama
Badar, salah satu pondok tertua yang seperti nahwu, kitab takrib dan alquran.
ada dilingkungan Ndresmo Dalam K.H. Mas Muhajir Mansur juga
mengatakan bahwa kawasan Nderesmo nyantri diluar wilayah Sidoresmo, untuk
ini dulunya adalah tempat menghabiskan waktunya dengan belajar
berkumpulnya para kyai dalam dan merantau mencari ilmu agama.
mengatur strategi perang melawan Berpindah-pindah pondok pesantren
Belanda. Sidosermo adalah salah satu untuk mendalami ilmu agama yang
kampung tua yang menyimpan sejarah beragam dari kyai satu ke kyai yang
yang panjang. Sebagai tempat untuk lain. Beliau juga menuntut ilmu di kota
menimba ilmu, Sidosermo pada zaman Makkah selama beberapa tahun dimasa
kolonial adalah tempat bertemunya para mudanya, sebelum menjadi santri di
kyai untuk merumuskan strategi perang. Tebuireng Jombang. K.H. Mas Mansur
Pondok pesantren sebagai salah satu Muhajir juga seorang penghafal
lembaga pendidikan, diakui mempunyai alquran. Beliau mengkahtamkan
andil yang cukup besar didalam hafalannya pada Kyai Zaenal Abidin
membesarkan dan mengembangkan Bungah Sedayu Gresik. Setelah itu
dunia pendidikan. melanjutkan pembelajarannya ke
Salah satu pondok pesantren di berbagai pesantren di Tanah Jawa untuk
kawasan Sidosermo yang mengaji kitab kuning dan tabarukan
mengembangkan sistem pendidikannya sebelum akhirnya pulang ke Sidoresmo
yaitu pondok pesantren An-Najiyah. untuk mengamalkan ilmu yang telah
Pada masa kini, pesantren An-Najiyah beliau dapatkan (Musnada & Haidar,
telah mengalami kemajuan pesat dalam 2014, p. 64).
sistem pendidikannya. Semua ini tak Dengan bermodalkan ilmu yang
lepas dari sosok pengasuh yang telah beliau pelajari, mulailah K.H Mas
Muhajir Mansur memegang sebelum hijrah tepatnya pada tanggal 27
kepemimpinan Pondok Pesantren An- Rajab tahun kesepuluh kenabian. Dan
Njiyah dengan penuh kesungguhan Perbedaan terjadi lagi dalam
hingga mencapai puncak kejayaan mengenyangkut rincian kejadian dan
pesantren ini dalam menerapkan sistem peristiwa-peristiwanya yang dialami
pendidikan. Selain sukses oleh Nabi Muhammad.
mengembangkan Pondok Pesantren Dalam naskah syi‟ir karya K.H.
warisan dari para pendahulunya, beliau Mas Muhajir Mansur ini berbeda
juga membuat sebuah karya yang dengan kebanyakan penjelasan tentang
dipelajari diwilayah Sidoresmo hingga peristiwa Isra‟ Mi‟raj pada umumnya.
masa kini. Yakni, sebuah syiir yang Hal ini tidak lain karena berangkat dari
berjudul “Syi‟ir Isra‟ Mi‟raj” yang pemahaman beliau sewaktu menimba
menjelaskan tentang perjalanan Isra‟ ilmu. Naskah syi‟ir beliau di pesantren
dan Mi‟raj Nabi Muhammad yang an-Najiyah ini cukup populer. Karena
agung yang tak pernah ada dalam dijadikan sebagai bahan ajaran kepada
sejarah umat manusia, lampau, kini dan para santri dan masyarakat sekitar juga
nanti. untuk dikoleksi secara pribadi dan
Peristiwa Isra‟ adalah sebuah diwariskan kepada anak cucunya.
perjalanan malam yang agung Nabi Dalam jurnal ini akan meneliti fokus
Muhammad saw dari Makkah menuju kepada : apa isi kandungan dari syiir
Masjid al-Aqsa di Palestina, dan tersebut?, apa yang mampu dikritik dan
diteruskan dengan Mi‟raj dari Masjid di analisis dari naskah tersebut ?.
al-Aqsa ke Sidrahtul Muntaha. Dan ini Apakah ada korelasi dengan dalil-dalil
dilakukan dalam semalam saja (Husein, alquran, hadis atau dengan literatur
2017, p. 63). Prof. M. Quraish Shihab sejarah?.
(2011) menjelaskan bahwa seluruh Metode Penelitian
kaum muslimin sepakat tentang Teori yang dipakai dalam artikel
terjadinya Isra‟ telah secara tegas ini adalah Teori Tekstologi. Teori ini
dinyatakan dalam alquran dengan menjadi bagian dari Filologi. Maka,
firman-Nya : pendekatan penelitian ini adalah filologis.
ْ ‫ُسْب ٰح َن الَّ ِذ ْي اَ ْس ٰرى بِ َعْب ِدهٖ لَْي ًل ِّم َن الْ َم ْس ِج ِد‬
‫اْلََرِام‬ Metode penelitian yang digunakan oleh
penulis adala metode Filologi, dalam
‫صا الَّ ِذ ْي بٰ َرْكنَا َح ْولَوٖ لِنُ ِريَوٖ ِم ْن‬ ِِ ِ
َ ْ‫ا َل الْ َم ْسجد ْاْلَق‬ kerja penelitian filologi ini ada beberapa
ِ ‫الس ِميع الْب‬ ِ ِ langkah dan langkah inilah yang akan
‫صْي ُر‬ َ ُ ْ َّ ‫اٰ ٰيتنَا انَّوٖ ُى َو‬ dipakai dalam penelitian ini ada
Mahasuci (Allah), yang telah beberapa langkah dan langkah inilah
memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) yang akan dipakai dalam penelitian ini,
pada malam hari dari Masjidilharam ke dalam penelitian Filologi, yaitu :
Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi 1. Pemerian Naskah
sekelilingnya agar Kami perlihatkan 2. Terjemah
kepadanya sebagian tanda-tanda 3. Kritik Teks
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
4. Analisis Isi(Fathurahman,
Maha Mendengar, Maha Melihat.
2003).
Namun, para ulama dan cendekiawan
Level Teks dalam manuskrip ini
islam berbeda pendapat tentang
adalah Hiparketip, yaitu teks salinan
waktunya, ada yang berpendapat terjadi
yang biasa kita dijumpai. Karena
sebelum hijrah dan ada yang sesudah
peneliti hanya menemkan satu naskah
hijrah. Pendapat yang masyhur dan
saja maka dilakukanlah penelitian jurnal
terkuat bahwa Isra Mi‟raj dilaksakan
ini dengan menggunakan metode kritik dalam satu malam dalam keadaan
teks dalam edisi diplomatik naskah terjaga dengan jasad dan ruhnya. Allah
tunggal. Yaitu peneliti hanya menjalankan Rasulullah dari Masjid Al-
menemukan satu buah teks saja, artinya Haram ke Masjid Al-Aqsha, lalu
tidak ditemukan naskah varian. Meneliti dinaikkan ke langit yang mulia, hingga
tanpa mengadakan perubahan, Rasulullah kembali kerumahnya di
penelitian ini bertujuan untuk Makkah pada malam itu juga (As-
menyunting dan membuat transliterasi Siba‟i, 2019, p. 53).
setepat-tepatnya. Dalam buku Sirah Nabi
Dalam menggunakan metode ini Muhammad, M. Quraish Shihab
peneliti harus lebih berhati-hati karena menjelaskan bahwa para ulama sepakat
tidak ditemukan teks untuk tentang dalil terjadinya isra nabi
membandingkan apabila ditemukan muhammad saw yang terjadi pada satu
ketidakjelasan dalam teks. Teks yang malam. Dalil terebut terdapat dalam
dimiliki oleh Ibu Hj Rosyidatul surah al-Isra‟ ayat 1:
Uluwiyah ini hanyalah teks satu ْ ‫ُسْب ٰح َن الَّ ِذ ْي اَ ْس ٰرى بِ َعْب ِدهٖ لَْي ًل ِّم َن الْ َم ْس ِج ِد‬
‫اْلََرِام‬
satunya. Dalam menyunting teks ini
‫صا الَّ ِذ ْي بٰ َرْكنَا َح ْولَوٖ لِنُ ِريَوٖ ِم ْن‬ ِِ ِ
harus berhati hati karena apabila َ ْ‫ا َل الْ َم ْسجد ْاْلَق‬
ِ ‫الس ِميع الْب‬ ِ ِ
َ ُ ْ َّ ‫اٰ ٰيتنَا انَّوٖ ُى َو‬
terdapat ketidakjelasan baik dalam
tulisan maaupun keterangan dari
‫صْي ُر‬
pengarangnya, tidak dapat Mahasuci (Allah), yang telah
membandingkannya dengan teks yang memperjalankan hamba-Nya (Muhammad)
lain. Output penelitian filologi/edisi pada malam hari dari Masjidilharam ke
Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi
yang dihasilkan dari manuskrip ini
sekelilingnya agar Kami perlihatkan
adalah Diplomatik, yaitu penulisan kepadanya sebagian tanda-tanda
ulang dari sebuah teks sesuai dengan (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
teks yang yang dihadapinya. Penulisan Maha Mendengar, Maha Melihat.
teks ini tidak menampilkan teks bacaan Dan untuk dalil Mi‟raj oleh para ulama
yang terbaik, akan tetapi apa adanya ayat-ayat yang dinilai berbicara tentang
dari teks yang sebelumnya (Barried, peristiwa ini adalah surah al-Najm 5-18:
Soeratno, Sawoe, Sutrisno & Syakir,
ِ ِ
1985). ‫ َوُى َو‬ٙ ‫استَ ٰوى‬ ْ َ‫َعلَّ َموٖ َشديْ ُد الْ ُق ٰوى ٘ ذُ ْو م َّرٍة ف‬
Isra’ Mi’raj Dalam Alquran, Hadis ٰ
ِ ْ ‫اب قَوس‬ ِ
Dan Literatur Sejarah ‫ْي‬ َ ْ َ َ‫ فَ َكا َن ق‬ٛ ‫ ُُثَّ َد ََن فَتَ َد ّل‬ٚ ‫ِبْْلُفُ ِق ْاْلَ ْع ٰلى‬
Mengenai waktunya terjadinya ‫ فَاَْو ٰحى اِ ٰل َعْب ِدهٖ َما اَْو ٰحى ٓٔ َما‬ٜ ‫اَْو اَ ْد ٰ ىن‬
peristiwa ini, para ulama berbeda
pendapat. Namun pendapat yang ‫ب الْ ُف َؤ ُاد َما َراٰى ٔٔ اَفَتُ ٰم ُرْونَوٖ َع ٰلى َما يَ ٰرى‬ َ ‫َك َذ‬
‫ٕٔ َولََق ْد َراٰهُ نَ ْزلَ ًة اُ ْخ ٰرى ٖٔ ِعْن َد ِس ْد َرِة الْ ُمْن تَ ٰهى‬
populer dan yang terkuat, peristiwa ini
terjadi pada malam 27 Rajab tahun
ِ
‫الس ْد َرةَ َما‬ ِ ِ
ّ ‫ٗٔ عنْ َد َىا َجنَّةُ الْ َمأ ْٰوى ٘ٔ ا ْذ يَغْ َشى‬
kesepuluh kenabian setelah rasul diutus
menjadi nabi. Pendapat yang benar
tentang sebuah pertanyaan, apakan nabi ‫ٔ لََق ْد َراٰى‬ٚ ‫ص ُر َوَما طَغٰى‬ َ َ‫غ الْب‬
َ ‫ٔ َما َزا‬ٙ ‫يَ ْغ ٰشى‬
Muhammad Isra‟ dan Mi‟raj beseerta ٔٛ ‫ت َربِِّو الْ ُكْب ٰرى‬ ِ ٰ‫ِمن اٰي‬
ْ
jasadnya ataukan hanya ruhnya saja?.
Namun, Musthofa As-Siba‟i dalam 5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril)
bukunya menjelaskan bahwa pendapat yang sangat kuat, 6. yang mempunyai
keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan
terkuat dalam hal ini adalah bahwa rasul
diri dengan rupa yang asli (rupa yang
ber-Isra dan ber-Mi‟raj dyang terjadi bagus dan perkasa) 7. Sedang dia berada
‫ت إِ َل‬ ‫ِ‬ ‫بِي ِدي‪ ،‬فَعرج ِب إِ َل َّ ِ‬
‫الس َماء الدننْيَا‪ ،‬فَلَ َّما جْْ ُ‬
‫‪di ufuk yang tinggi. 8. Kemudian dia‬‬
‫‪mendekat‬‬ ‫‪(pada‬‬ ‫‪Muhammad),‬‬ ‫‪lalu‬‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫الس َماء افْ تَ ْح‪،‬‬ ‫ِ‬
‫يل‪ِ :‬لَا ِزن َّ‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الس َماء الدننْيَا‪ ،‬قَ َال ج ْْب ُ‬ ‫َّ‬
‫‪bertambah dekat, 9. sehingga jaraknya‬‬
‫‪(sekitar) dua busur panah atau lebih dekat‬‬
‫ك‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫‪(lagi). 10. Lalu disampaikannya wahyu‬‬ ‫يل‪ ،‬قَ َال‪َ :‬ى ْل َم َع َ‬ ‫قَ َال‪َ :‬م ْن َى َذا؟ قَ َال َى َذا ج ْْب ُ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَيْ ِو َو َسلَّ َم‪،‬‬ ‫ِ‬
‫‪kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang‬‬
‫‪telah diwahyukan Allah. 11. Hatinya tidak‬‬ ‫َح ٌد؟ قَ َال‪ :‬نَ َع ْم َمعي ُُمَ َّم ٌد َ‬ ‫أَ‬
‫‪mendustakan apa yang telah dilihatnya. 12.‬‬
‫)‪Maka apakah kamu (musyrikin Mekah‬‬
‫فَ َق َال‪ :‬أ ُْرِس َل إِلَيْ ِو؟ قَ َال‪ :‬نَ َع ْم‪ ،‬فَلَ َّما فَتَ َح َعلَ ْو ََن‬
‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬
‫َس ِوَدةٌ‪،‬‬ ‫الس َماءَ الدننْيَا‪ ،‬فَإِ َذا َر ُج ٌل قَاع ٌد َعلَى َميينو أ ْ‬ ‫َّ‬
‫‪hendak membantahnya tentang apa yang‬‬
‫‪dilihatnya itu?13.‬‬ ‫‪Dan sungguh, dia‬‬
‫ك‪َ ،‬وإِ َذا‬ ‫وعلَى يسا ِرِه أَس ِودةٌ‪ ،‬إِ َذا نَظَر قِبل َميِينِِو ِ‬
‫‪(Muhammad) telah melihatnya (dalam‬‬ ‫ضح َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ‬ ‫ََ ََ ْ َ‬
‫الصالِ ِح‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫‪rupanya yang asli) pada waktu yang lain,‬‬
‫‪14. (yaitu) di Sidratul Muntaha,15. di‬‬ ‫َّب َّ‬ ‫نَظََر قبَ َل يَ َساره بَ َكى‪ ،‬فَ َق َال‪َ :‬م ْر َحبًا ِبلن ِّ‬
‫يل‪َ :‬م ْن َى َذا؟ قَ َال‪َ :‬ى َذا‬ ‫الصالِ ِح‪ ،‬قُ ْل ُ ِِ ِ‬ ‫َو ِاْلبْ ِن َّ‬
‫ت ِل ْْب َ‬
‫‪dekatnya ada surga tempat tinggal, 16.‬‬
‫‪(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil‬‬
‫‪muntaha diliputi oleh sesuatu yang‬‬ ‫َس ِوَدةُ َع ْن َميِينِِو َوِِشَالِِو نَ َس ُم بَنِ ِيو‪ ،‬فَأ َْى ُل‬ ‫ِِ‬
‫آد ُم‪َ ،‬وَىذه األ ْ‬ ‫َ‬
‫‪meliputinya,‬‬ ‫‪17.‬‬ ‫‪penglihatannya‬‬
‫ْي ِمنْهم أَىل اِلن َِّة‪ ،‬واألَس ِودةُ الَِِّت عن ِِشال ِوِ‬ ‫ِ‬
‫‪(Muhammad) tidak menyimpang dari yang‬‬
‫َْ َ‬ ‫اليَم ِ ُ ْ ْ ُ َ َ ْ َ‬
‫ك‪َ ،‬وإِ َذا نَظََر قِبَ َل‬ ‫أَىل النَّا ِر‪ ،‬فَإِ َذا نَظَر عن َميِينِِو ِ‬
‫‪dilihatnya‬‬ ‫‪itu‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪tidak‬‬ ‫)‪(pula‬‬
‫‪melampauinya.18. Sungguh, dia telah‬‬ ‫ضح َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫ُْ‬
‫الس َم ِاء الثَّانِيَِة‪ ،‬فَ َق َال‬ ‫ِ‬
‫ِشَالِِو بَ َكى َح ََّّت َعَر َج ِب إِ َل َّ‬
‫)‪melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran‬‬
‫‪Tuhannya yang paling besar.‬‬
‫‪Namun ayat-ayat diatas tidak dipahami‬‬ ‫ِِلَا ِزِِنَا‪ :‬افْ تَ ْح‪ ،‬فَ َق َال لَوُ َخا ِزِِنَا ِمثْ َل َما قَ َال األ ََّو ُل‪:‬‬
‫‪oleh segelintir ulama sebagai ayat yang‬‬ ‫س‪ :‬فَ َذ َكَر أَنَّوُ [ص‪َ ]97:‬و َج َد ِِف‬ ‫فَ َفتَ َح‪ - ،‬قَ َال أَنَ ٌ‬
‫‪berbicara tentang peristiwa Mi‟raj‬‬
‫‪karena itu ulama tidak menilai kafir‬‬ ‫يسى‪َ ،‬وإِبْ َر ِاى َيم‬ ‫ِ‬
‫وسى‪َ ،‬وع َ‬ ‫يس‪َ ،‬وُم َ‬ ‫ات َ ِ ِ‬
‫آد َم‪َ ،‬وإ ْدر َ‬
‫السمو ِ‬
‫َّ َ َ‬
‫صلَوات َِّ‬
‫ف َمنَا ِزُُلُْم َغْي َر أَنَّوُ‬ ‫اَّلل َعلَيْ ِه ْم‪َ ،‬وََلْ يُثْبِ ْ‬
‫‪mereka yang menolak terjadinya‬‬
‫‪peristiwa‬‬ ‫‪Mi‟raj.‬‬ ‫‪Tetapi‬‬ ‫‪hanya‬‬ ‫ت َكْي َ‬ ‫ََ ُ‬
‫‪menilainya telah melakukan dosa‬‬ ‫الس َم ِاء الدننْيَا َوإِبْ َر ِاى َيم ِِف‬ ‫آد َم ِِف َّ‬ ‫ذَ َكَر أَنَّوُ َو َج َد َ‬
‫‪(Shihab, 2011, p. 421 - 422).‬‬
‫َّب‬ ‫س ‪ -‬فَلَ َّما َم َّر ِج ِْْب ُ ِ ِ‬ ‫السم ِاء َّ ِ ِ‬
‫‪Hadis yang meriwayatkan kisah‬‬ ‫يل ِبلن ِّ‬ ‫الساد َسة‪ ،‬قَ َال أَنَ ٌ‬ ‫َّ َ‬
‫‪tentang perjalanan isra mi‟raj Nabi‬‬
‫َّب‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ َّ ِِ ِ‬ ‫َ َّ‬
‫‪Muhammad‬‬ ‫‪SAW terdapat dalam‬‬ ‫يس قَ َال‪َ :‬م ْر َحبًا ِبلن ِّ‬ ‫صلى هللاُ َعلَْيو َو َسل َم ِب ْدر َ‬
‫ت َم ْن َى َذا؟ قَ َال‪َ :‬ى َذا‬ ‫َخ َّ ِ‬ ‫الصالِ ِح َواأل ِ‬
‫‪Syarah Shahih Bukhori karya Ibnu‬‬ ‫الصال ِح‪ ،‬فَ ُقلْ ُ‬ ‫َّ‬
‫الصالِ ِح‬ ‫إِ ْد ِريس‪ُُ ،‬ثَّ مرر ِ‬
‫‪Hajar Al-Asqalani (2003) Kitab al-‬‬
‫َّب َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫‪Shalat‬‬ ‫‪bab‬‬ ‫‪“Bagaimana‬‬ ‫‪Shalat‬‬ ‫وسى فَ َق َال‪َ :‬م ْر َحبًا ِبلن ِّ‬ ‫ت ِبُ َ‬ ‫ُ ََْ ُ‬
‫‪Difardhukan Saat Isra‟:‬‬ ‫وسى‪،‬‬ ‫َخ َّ ِ‬
‫ت‪َ :‬م ْن َى َذا؟ قَ َال‪َ :‬ى َذا ُم َ‬ ‫الصال ِح‪ ،‬قُلْ ُ‬ ‫َواأل ِ‬
‫ث‪َ ،‬ع ْن‬ ‫َحدَّثَنَا ََْي ََي بْ ُن بُ َك ٍْْي‪ ،‬قَ َال‪َ :‬حدَّثَنَا اللَّيْ ُ‬ ‫َّب‬ ‫َخ َّ ِ ِ‬ ‫يسى فَ َق َال‪َ :‬م ْر َحبًا ِِبأل ِ‬ ‫ُُثَّ مرر ِ ِ‬
‫س ب ِن مالِ ٍ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫الصال ِح َوالن ِّ‬ ‫ت بع َ‬ ‫ََْ ُ‬
‫ك‪ ،‬قَ َال‪:‬‬ ‫س‪َ ،‬ع ِن ابْ ِن ش َهاب‪َ ،‬ع ْن أَنَ ِ ْ َ‬ ‫يُونُ َ‬ ‫يسى‪ُُ ،‬ثَّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِو‬ ‫ول َِّ‬ ‫ِ‬ ‫ت‪َ :‬م ْن َى َذا؟ قَ َال‪َ :‬ى َذا ع َ‬ ‫الصال ِح‪ ،‬قُلْ ُ‬
‫اَّلل َ‬ ‫َن َر ُس َ‬ ‫َكا َن أَبُو ذَ ٍّر َُيَ ّد ُ‬
‫ث أ َّ‬
‫الصالِ ِح َو ِاْلبْ ِن‬ ‫ِ ِ‬ ‫مرر ِِ ِ‬
‫َّب َّ‬ ‫ت ِببْ َراى َيم‪ ،‬فَ َق َال‪َ :‬م ْر َحبًا ِبلن ِّ‬ ‫ََْ ُ‬
‫ف بَيِِْت َوأ َََن ِِبَ َّكةَ‪ ،‬فَنَ َزَل‬‫وسلَّم قَ َال‪ " :‬فُرِج َعن س ْق ِ‬
‫َ ْ َ‬ ‫ََ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صلَّى‬ ‫ت‪َ :‬م ْن َى َذا؟ قَ َال‪َ :‬ى َذا إبْ َراى ُيم َ‬ ‫الصال ِح‪ ،‬قُلْ ُ‬‫َّ‬
‫ص ْد ِري‪ُُ ،‬ثَّ‬ ‫ِ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَْيو َو َسلَّ َم‪ ،‬فَ َفَر َج َ‬ ‫يل َ‬ ‫ِِ‬
‫ج ْْب ُ‬ ‫َخبَ َرِِن ابْ ُن‬ ‫اب‪ :‬فَأ ْ‬ ‫هللا َعلَيْ ِو وسلَّم "‪ ،‬قَ َال ابن ِشه ٍ‬
‫ب ُمُْتَلِ ٍئ‬ ‫ت ِم ْن ذَ َى ٍ‬ ‫َغسلَو ِِبَ ِاء زمزم‪ُُ ،‬ثَّ جاء بِطَس ٍ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ََ َ‬ ‫ُ‬
‫ََ ْ‬ ‫َْ ََ‬ ‫َُ‬ ‫اَن‬ ‫صا ِر َّ‬ ‫َن ابْ َن َعبَّ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫َح ْزم‪ ،‬أ َّ‬
‫ِ‬ ‫ي‪َ ،‬ك َ‬ ‫اس‪َ ،‬وأ ََِب َحبَّ َة األَنْ َ‬
‫َخ َذ‬‫ص ْد ِري‪ُُ ،‬ثَّ أَطْبَ َقوُ‪ُُ ،‬ثَّ أ َ‬ ‫ْمةً َوإِميَ ً‬
‫اَن‪ ،‬فَأَفْ َرَغوُ ِِف َ‬ ‫حك َ‬
ِ ِ
‫ِج ِب‬ َ ‫ « ُُثَّ ُعر‬:‫صلَّى هللاُ َعلَيْو َو َسلَّ َم‬ َ ‫َّب‬ ‫ قَ َال النِ ن‬:‫يَ ُقوْلَن‬
“benar.” Ketika malaikat tersebut
membuka pintu langit dunia, kami pun
،»‫يف األَقْلَِم‬ ِ ِ ْ ‫ح ََّّت ظَهرت لِمست وى أ‬
َ ‫ص ِر‬ َ ‫َْسَ ُع فيو‬ ََْ ُ ُ ْ َ َ
segera naik. Ternyata ada seseorang laki-
ٍ ‫ وأَنَس بن مال‬،‫قَ َال ابن حزٍم‬
ِ laki sedang duduk. Di sebelah kanan dan
ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫َّب‬ ‫ قَ َال النِ ن‬:‫ك‬ َ ُْ ُ َ َْ ُ ْ kirinya terdapat beberapa orang. Ketika
ِ
َ ‫ " فَ َفَر‬:‫َعلَْيو َو َسلَّ َم‬
menoleh ke kanan, ia tertawa. Dan ketika
‫اَّللُ َع َّز َو َج َّل َعلَى أ َُّم ِِت‬ َّ ‫ض‬ menoleh ke kiri, ia menangis. Lalu berkata,
ِ ِ
َ ‫ت بِ َذل‬
“Selamat datang wahai Nabi yang saleh
‫ت َعلَى‬ ُ ‫ َح ََّّت َمَرْر‬،‫ك‬ ُ ‫ فَ َر َج ْع‬،ً‫صلَة‬ َ ‫ْي‬ َ ‫َخَْس‬ dan putra yang saleh. Aku bertanya kepada
:‫ت‬ ِ
ُ ‫ك؟ قُ ْل‬ َ ‫ك َعلَى أ َُّمت‬ َ َ‫اَّللُ ل‬
َّ ‫ض‬ َ ‫ َما فَ َر‬:‫ فَ َق َال‬،‫وسى‬ َ ‫ُم‬
Jibril, “Siapa orang itu?” Jibril menjawab,
“dia adalah Adam As. Dan beberapa orang
‫ فَِإ َّن‬،‫ك‬ ِ ِ
َ ِّ‫ فَ ْارج ْع إِ َل َرب‬:‫ قَ َال‬،‫صلًَة‬ َ ‫ْي‬ َ ‫ض َخَْس‬ َ ‫فَ َر‬ yang berada di sebelah kanan dan kirinya

،‫ض َع َشطَْرَىا‬ ِ ‫أ َُّمتك ْلَ ت ِط‬ adalah jiwa anak cucu keturunannya.
َ ‫ فَ َو‬،‫ت‬ ُ ‫اج ْع‬
َ ‫ فَ َر‬،‫ك‬ َ ‫يق ذَل‬ ُ ُ ََ Mereka yang berada di sisi kanannya
:‫ فَ َق َال‬،‫ض َع َشطَْرَىا‬ َ ‫ َو‬:‫ت‬ ُ ‫ قُ ْل‬،‫وسى‬ ِ ُ ‫فَرج ْع‬
َ ‫ت إ َل ُم‬
adalah penghuni surga, sementara di sisi
ََ kirinya adalah para penghuni neraka. Oleh
ِ ِ ِ
‫ض َع‬ َ ‫ت فَ َو‬ ُ ‫اج ْع‬ َ ‫ فَ َر‬،‫يق‬ ُ ‫ك ْلَ تُط‬ َ َ‫ فَإ َّن أ َُّمت‬،‫ك‬ َ َّ‫َراج ْع َرب‬
sebab itu, jika ia menoleh ke kanan ia
tersenyum, dan ketika menoleh ke kiri ia
‫ فَِإ َّن‬،‫ك‬ ِ ِ
َ ِّ‫ ْارج ْع إِ َل َرب‬:‫ فَ َق َال‬،‫ت إِلَْيو‬ ُ ‫ فَ َر َج ْع‬،‫َشطَْرَىا‬ menangis.” Sampai akhirnya Jibril kembali

،‫س‬ ِ ِ ‫أ َُّمتك ْلَ ت ِط‬ naik ke langit kedua. Dia berkata kepada
ٌ َْ‫ ى َي َخ‬:‫ فَ َق َال‬،ُ‫اج ْعتُو‬ َ ‫ فَ َر‬،‫ك‬ َ ‫يق َذل‬ ُ ُ ََ malaikat penjaga langit kedua,
ُ ‫ ْلَ يُبَد‬،‫َوِى َي َخَْ ُسو َن‬
“bukakanlah.” Malaikat penjaga langit
‫ت إِ َل‬ ُ ‫ فَ َر َج ْع‬،‫ي‬ َّ ‫َّل ال َق ْو ُل لَ َد‬ kedua bertanya seperti yang diajukan
‫ت ِم ْن‬ ِ
ُ ‫استَ ْحيَ ْي‬ْ :‫ت‬ ُ ‫ فَ ُق ْل‬،‫ك‬ َ َّ‫ َراج ْع َرب‬:‫ فَ َق َال‬،‫وسى‬ َ ‫ُم‬
seperti malaikat yang pertama tadi. Lalu
malaikat itu pun membukakan pintu langit
‫ َح ََّّت انْتَ َهى ِب إِ َل ِس ْد َرِة‬،‫ ُُثَّ انْطَلَ َق ِب‬،‫َرِّب‬ kedua. Kata Anas, kemudian Abu Dzar
menyebutkan bahwa pada setiap tingkat
ِ ِ ِ
‫ت‬ ُ ْ‫ َوغَشيَ َها أَلَْوا ٌن ْلَ أ َْد ِري َما ى َي؟ ُُثَّ أ ُْدخل‬،‫املُنْ تَ َهى‬ langit, Rasulullah SAW berjumpa dengan
ِ ِ
ُ ‫ فَِإ َذا ف َيها َحبَايِ ُل اللنْؤلُ ِؤ َوإِ َذا تَُرابُ َها امل ْس‬،َ‫اِلَنَّة‬
Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim,
"‫ك‬ shalawatullah alaihim. Abu Dzar tidak
menyebutkan secara pasti di mana
Dari Anas bin Malik Ra, ia berkata, Abu Rasulullah bertemu dengan masing-masing
Dzar bercerita bahwa Rasulullah SAW dari mereka. Tetapi ia menyebutkan, beliau
bersabda: Atap rumahku telah terbuka, bertemu Adam di langit paling bawah dan
sedangkan aku pada waktu itu masih bertemu Ibrahim di langit keenam. Anas
berada di Makkah. Jibril turun lalu lebih lanjut (berkata), ketika Jibril dan
membelah dadaku. Dia membasuhnya Nabi SAW melewati Idris, Idris berkata,
dengan air zamzam. Lalu dia “selamat datang wahai Nabi yang saleh
mendatangkan sebuah bejana dari logam dan saudara yang saleh.” Aku (Rasulullah)
emas yang penuh berisi hikmah dan iman. bertanya, “siapa orang itu?” Jibril
Jibril menuangkan hikmah dan iman itu ke menjawab, “dia adalah Idris.” Kemudian
dalam dadaku, kemudian merapatkan aku melewati Musa As, dan ia berkata,
kembali dadaku seperti sedia kala. Jibril “selamat datang wahai Nabi yang saleh
menggandeng tanganku untuk naik ke dan saudara yang saleh.” Aku bertanya,
langit dunia. Ketika aku sampai di langit “siapa orang itu? Jibril menjawab, “Dia
dunia, Jibril berkata kepada malaikat adalah Musa.” Kemudian aku melewati Isa
penjaga langit, “bukakanlah.” Malaikat itu As, dan ia berkata, “selamat datang wahai
bertanya, “siapa ini?” Jibril menjawab, saudara yang saleh dan Nabi yang saleh.”
“Jibril.” Malaikat itu bertanya lagi, Aku bertanya, “siapa orang itu? Jibril
“Apakah kamu bersama seseorang?” Jibril menjawab, “Dia adalah Isa.” Berikutnya
menjawab, “Ya, bersama Muhammad aku melewati Ibrahim As, dan ia berkata,
SAW.” Malaikat itu bertanya lagi, “Apakah “selamat datang wahai Nabi yang saleh
ia telah diutus?” Jibril menjawab, dan putra yang saleh.” Aku bertanya,
“siapa orang itu? Jibril menjawab, “Dia penting karena: (1) Naskah ini ditulis
adalah Ibrahim As.” Ibnu Syihab oleh orang yang telah mengkaji kitab
meriwayatkan dari Ibnu Hazm, Ibnu Abbas, kuning selama bertahun-tahun di
dan dari Abu Habbah al-Anshari, mereka berbagai pesantren di Tanah Jawa dan
berkata, Nabi SAW bersabda: Kemudian belajar di kota suci Mekkah (2) Isinya
Jibril mengajakku naik lagi sampai
dipelajari selama bertahun-tahun di
akhirnya aku tiba di suatu tempat tinggi
yang aku mendengar goresan suara qalam Pesantren An-Najiyah Sidoresmo dan
di tempat itu. Ibnu Hazm dan Anas bin masyarakat sekitar pondok,
Malik mengatakan, Nabi SAW bersabda, sebagaimana telah penulis paparkan
lalu Allah mewajibkan shalat 50 kali atas bahwa sidosermo merupakan salah satu
umatku. Aku kembali dengan membawa pusat pendidikan pesantren di wilayah
kewajiban tersebut. Sampai akhirnya aku surabaya. Naskah ini unik karena: (1)
melewati Musa As. Dia bertanya, “Apa ditulis menggunakan aksara pegon (2)
yang diwajibkan Allah kepadamu untuk berbeda dengan pembahasan isra‟ mi‟raj
umatmu?” Aku menjawab, “shalat 50 di literatur sejarah lainnya (3) ditulis
kali.” Musa menjawab, “kembalilah pada dengan bahasa syi‟ir.
Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu
tidak akan sanggup memikulnya.” Aku
A. Pemerian Naskah
kembali menghadap Allah, sehingga Dia Pemilik naskah ini adalah Ibu Hj
mengurangi sebagian dari kewajiban Rosyidatul Uluwiyah yang merupakan
tersebut dariku. Aku kembali bertemu salah satu cucu dari pengasuh PP An
Musa. Aku berkata, “Allah mengurangi Najiyah Sidoresmo Dalam yaitu KH.
sebagian dari kewajiban dariku.” Musa Mas Muhajir Mansur. Naskah ini
menjawab, “kembalilah lagi kepada diwariskan kepada anak cucunya
Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu sehingga sampai pada Ibu Hj Rosyidatul
tidak akan sanggup memikulnya.” Aku pun Uluwiyah yang berupa salinan yang
kembali menghadap Allah, sehingga Dia disalin oleh Bpk Mashudin. Beliau
mengurangi sebagian lagi dari kewajiban adalah santri ndalemnya KH. Mas
tersebut. Aku kembali bertemu Musa dan ia
masih berkata, “kembalilah lagi kepada
Muhajir yang ketika KH. Mas Muhajir
Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu wafat beliau yang menyalin kitabnya
tidak akan sanggup memikulnya.” Aku dan memberikannya pada anak cucunya
kembali menghadap Allah. Allah berfirman, agar diamalkan kepada para santri dan
“Kewajiban shalat lima waktu yang masyarakat di suatu majelis ta‟lim.
nilainya sama dengan 50 waktu. Dan Naskah ini adalah bentuk suatu
firman-Ku tidak bisa diubah.” Lalu aku kitab yang berjudul “Syi‟ir Isro‟ Mi‟roj”
bertemu Musa. Lagi-lagi Musa berkata, yang berukuran seperti halnya ukuran
“kembalilah lagi kepada Tuhanmu.” Aku buku tulis pada umumnya. Dan
berkata, “aku merasa malu kepada didalamnya terdapat 17 halaman dimana
Tuhanku.” Selanjutnya Jibril pergi disetiap halaman terdapat 12 syi‟ir dan
bersamaku, sehingga aku sampai di
dengan cover dari kertas HVS fotocopy
Shidratul Muntaha dengan berbagai
macam warna yang tidak aku ketahui. an yang berwarna hijau dan biru. Dalam
Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga. penulisannya menggunakan tulisan
Ternyata di dalamnya banyak terdapat Jawa Pegon yang mudah dipahami oleh
perhiasan kalung dan gelang yang terbuat Orang Jawa pada umumnya. Khususnya
dari mutiara dan tanahnya adalah kasturi. bagi para masyarakat sendiri yang
Naskah Syiir Isra’ Mi’raj Karya K.H. latarbelakangnya adalah termasuk orang
Mas Muhajir Manshur jawa sendiri yang dapat menarik minat
Peneliti menemukan naskah masyarakat sekitar untuk dikaji. Untuk
yang penting dan unik. Naskah ini tinta penulisannya menggunakan tinta
berwarna hitam. Sehingga sampai saat R.Ng. Ranggawarsita, disebutkan
ini tulisan itu masih jelas ketika dibaca. bahwa makna pego adalah kukus,
Aktivitas mengoleksi kitab ini sumpeg, peteng. Maksudnya adalah
adalah diwariskan dari penulisnya yaitu penuh (lawan dari longgar, dan gelap.
KH. Mas Muhajir kepada anak cucunya Dalam buku Wajah Islam Nusantara
agar terus diamalkan kepada para santri karya Nur Achmad menjelaskan satu
dan masyarakat sekitar di majelis hipotesis mengapa aksara ini diambil
ta‟lim. Dengan berbentuk syi‟ir dari kata yang berarti peteng (gelap dan
mempunyai tujuan agar mudah untuk sumpeg (penuh dan tidak longgar.
dipelajari dengan sajak akhiran yang Yaitu, jika melihat sebuah manuskrip
berirama sama. Selain itu syi‟ir juga pegon, maka akan tampak bahwa aksara
bisa dinyanyikan bersama agar ini seringkali memenuhi halaman yang
mengurangi rasa kejenuhan. ditulisi sehingga menjadikannya gelap.
B. Translate dan Terjemah Dia juga seringkali ditulis dan
Naskah ini ditulis dalam bahasa ditempatkan berdesakan diantara dua
jawa dengan aksara pegon. Pegon baris aksara lainnya dihalaman yang
adalah salah satu warisan dari sama. Hal ini berkaitan erat dengan
peradaban pesantren Indonesia yang fungsi utama pegon untuk memberikan
masih hidup selama lima abad terakhir. terjemahan antar baris teks-teks bahasa
Tradisi menulis dengan aksara arab arab (Achmad, 2020, p. 76).
yang dimodifikasi tersebut tumbuh Berikut adalah naskah karya
sejak abad ke 16 dan terus berkembang K.H. Mas Muhajir Mansur. Agar lebih
dengan segala kompleksitasnya hingga mudah dipahami berikut peneliti akan
abad ke-21. Dalam buku wajah islam salin kedalam bahasan Indonesia:
nusantara pegon adalah sistem Halaman 1
penulisan yang menggunakan aksara Bismillahirrohmanirrohim
Arab yang dimodifikasi dalam bahasa Mugi Ingsun ing dzat‟e Allah # rohman
jawa, sunda, madura, bali dan rohim sifat‟e Allah
indonesia. makna (Achmad, 2020, p. Segala puji selalu terlimpahkan kepada
73). Menurut mas Ngabehi Allah yang mempunyai sifat rohman
Kramaprawira, Kawruh sastra pegon dan rohim.
sebagaimana dikutip dalam titik Paring welas dunyo akhirat # abot podo
pudjiastuti mengatakan bahkan Kata maring akhirat
pegon berasal dari kata pego dalam Yang Maha memberi kasih sayang di
bahasa kawi yang memiliki beberapa dunia dan di akhirat. Sama beratnya di
arti. Dalam kamus bahasa jawa Kuna- akhirat
Indonesia. Zoetmulder mengatakan Malem isnain rong polo pitu # tahun
bahwa pego adalah kata yang wolu
merupakan kata dasar dari apego yang Pada malam Senin, 27 Tahun ke 8 H
berarti juga. Zoetmulder juga Nabi muhammad waktune sare # ing
memberikan definisi lain yang yakni hijir ismail kang din pilih
(mengucapkan dengan kesukaran. Katika Nabi Muhammad tidur di Hijr
Ditambahkan oleh T.E Behrend bahwa Ismail
pegon asing diucapkan (Achmad, 2020, Dipun apit tiyang kaleh # hamzah ja‟far
p. 74-75). paman‟e dwe
Dalam kamus kawi lain yang Di dampingi dua orang pamannya yang
disusun ole C.F Winter dengan bernama Hamzah dan Ja’far
berkonsultasi kepada pujangga santri
Mboten dangu jibril sowan # niku Dengan mambawa bukur emas, Hati
mikail kedamel gawan Rosul pun juga seperti emas
Tidak lama kemudian Malaikat Jibril Bukur ingkang den iseni # Islam Iman
mendatanginya Malaikat Mikail lan Yakin
membawa sesuatu Bukur yang sudah diisi dengan Islam,
Nuli cukung malaikah kalih # nabi Iman, dan Keyakinan
muhammad kang din pilih Hilman sifat welas Rosul # Islam sifat
dan meminta izin untuk membawanya. pasrah e Rosul
Hingga ndugi zam-zam sumur # wonten Hilman adalah sifat Rosul dan Islam
mriki din atur sare sifat pasrah Rosul
Sesampainya di Sumur zam-zam Nabi Sifat dhohir „Ainul Yaqin # Sifat bathin
Muhammad diperintahkan untuk tidur Haqqul Yaqin
lagi Sifat dhohir nya Ainul Yaqin dan sifat
Nuli jibril melumah aken # Nabi bathinnya Haqqul Yaqin
muhammad bumangga aken Sifat Hikmah iku ilmune # Dateng
Kemudian Jibril me-nerlentangkan Allah sanget ajreh e
Nabi dan Nabi mempersilahkan Sifat Hikmah itu ilmunya dari Allah
Jibril nuli bedil dodone # Hinggo dugi yang sangat ditakuti
pidaharane Mulo Jibril sanget gatine # Anujini
Kemudian Jibril membuka dadanya dateng qolbune
sampai pada pidaharanya Karena itu Jibril sangat baik untuk
Nuli Jibril mundut qolbune # Nami mensucikan hatinya
Mikail juru ladene Sebabe panggonane riya‟ # Ujub amal
Kemudian Jibril mengambil hati Nabi kasiyo siyo
dan Mikail yang membantunya Sebab hati itu tempatnya riya’ dan ujub
Jibril nuli ngendiko # Ing Mikail yang dapat menyia-nyiakan amal
supoyo teko Halaman 3
Kemudian Jibril menyuruh Mikail untuk
datang Islam Iman den soaken # Qolbu Rosul
Halaman 2 tambah seken
Islam dan Iman dimasukkan ke dalam
Serto mbeto bukur tigo # Isinono zam- hatinya Rosul agar bertambah kuat
zam igo Nuli di jahit bedile # Mboten sakit
Serta membawa 3 bukur yang diisi zam- rumangsane
zam Kemudian dijahit empedunya dan
Jibril nuli anujini # Qolbu Rosul di dirasakan tidak sakit
suceni Welikat kiwo Kanjeng Nabi # Dipun
Kemudian Jibril mensucikan hati Rosul cap alamat Nabi
Ambal tigo suwijine # Qolbu Rosul Belikat kiri Nabi dicap sebagai tanda
ikupun murni kenabian
Sebanyak 3 kali disucikan sehingga hati Nuli den papak buroq # Nabi
rosul menjadi murni Muhammad kang nitih buroq
Jibril nuli ngendiko male # Ing Mikail Kemudian Nabi dijemput Buroq dan
wangsul male menaikinya
Kemudian Jibril menyuruh Mikail untuk Wonten les lan laqo‟e # Dateng buroq
pulang kantun numpak i
Serto mbeto bukur emas # Qolbu Rosul Sudah ada pengendaranya dan Nabi
pun koyo emas hanya menaikinya
Timbang khimar nginggil buroq # Apa kamu tidak malu kepada Nabi yang
Nginggil bighol timbang buroq akhir ini
Lebih baik Buroq daripada khimar dan Iki Rosul sanget mulyone # Kabeh Nabi
lebih baik Buroq daripada bighol apik temune
Buroq iki sifate putih # Qolbu Rosul Ini Rosul yang sangat mulia dan semua
pancen yo putih Nabi memanglah baik
Buroq ini bersifat putih seperti hati Buroq isin iku sifate # Gobyos-gobyos
Rosul yang putih keringete
Sak peningal sangkahane # Kados kilat Buroq mempunyai sifat malu dan
iku lampahe bercucuran keringatnya
Jangkahannya seluas penglihatan Wontenipun poro Nabi # Nate
seperti kilat jalannya nunggang Buroq niki
Melayune sifat kuping # Buroq iku Adapun para Nabi yang pernah menaiki
seneng ngusahno kuping Buroq ini
Berlarinya sangat cepat dengan Nabi Ibrohim nate nunggang # Ing
mengibaskan telinga Buroq niki kebeto ngawang
Munggah gunung sikil modot # Mudun Nabi Ibrahim pernah menaiki Buroq
gunung asto kang modot dengam terbang
Naik gunung dengan memanjangkan Saking Syam Negorone # Dateng
kakinya dan turun gunung Makkah sambaing putrane
memanjangkan tangannya Dari Negara Syam ke Makkah untuk
Qolbu Rosul pancen yo jejek # menjenguk putranya
Munggah mudun buroq jejek Nabi Ismail iku namine # Nyai Hajar
Hati Rosul memang lurus dan naik niku Ibune
turun Buroq juga lurus Nabi Ismail itu namanya dan Nyai
Buroq wonten suwiwine # Panggonane Hajar itu ibunya
wonten pupune Nabi Muhammad nuli nunggang #
Buroq mempunyai sayap dan tempatnya Dateng Buroq kabeto ngawang
ada di pahanya Nabi Muhammad kemudian menaiki
Halaman 4 Buroq dan Buroq membawanya terbang
Saking sanget lamine # Buroq pengen Halaman 5
ketemu Gusti Awit saking masjid Makkah # Dipun
Sudah lama Buroq ingin bertemu iring Malaikat
dengan Nabi Dari Masjidil Haram ditemani
Nuli Buroq lunjak lunjak # Rumongso olehMalaikat
hasil kang den sejo Jibril wonten arah tengene # Lan Mikail
Kemudian Buroq melompat-lompat arah kiwone
merasa sudah tercapai keinginannya Jibril berada di sebelah kanan dan
Lunjak lunjak saking tresnane # Hasil Mikail di sebelah kirinya
numpak sopo Gusti Hinggo teko Negarane # Ingkang katah
Melompat-lompat karena senangnya wit kurmane
berhasil dinaiki oleh Rosul Hingga sampai pada Negaranya yang
Jibril inggal ngendiko # Maring Buroq terdapat banyak buah kurmanya
tetepo diko Jibril nuli inggal ngendiko # Ing
Jibril berkata kepada Buroq diamlah Kanjeng Nabi mandapo diko
kamu Kemudian Jibril berkata kepada Nabi,
Opo nggak isin siro iki # Maring Nabi Turunlah Engkau
kang akhir iki
Mongko Sholat 2 rokaat # Wonten Engkau sholat di Kayu Kelampis dan
ngeriki sanget manfaat Nabi Musa pernah ikut
Maka Sholatlah 2 rokaat disini yang Den buru Raja Firaun # Sebab matine
bermanfaat kaum e Firaun
Nuli bidal sinten Kanjeng Nabi # Jibril Diserang oleh Raja Firaun karena
ngiring ing Kanjeng Nabi kaumnya yang mati
Kemudian Nabi berangkat dan jibril Raja Firaun sanget bendune # Ing Nabi
menemani Rosul Musa dadi matine
Jibril nuli inggal ngendiko # Wonten Raja Firaun sangat marah dan
pundi sholat ndiko menginginkan Nabi Musa mati
Kemudian Jibril bertanya, Dimana Nabi Musa banget luwene # Banget
Engkau sholat Rosul ngelak e bingung dalane
Jawab Rosul mboten semerep # Jibril Nabi Musa sangat lapar, sangat haus,
nuli paring semerep dan bingung
Rosul menjawabnya, tidak tahu. Nyebar Agomo sanget melarate # Yen
Kemudian Jibril memberitahu atine kurang tigone
Wonten Madinah sholat sampean # Menyebarkan agama dengan sangat
Panggonan hijrah sampean miskin jika hatinya kurang menerima
Engkau sholat di Madinah, di tempat Nuli budal sinten Buroq # Kanjeng
hijrah Engkau Nabi kang nitih Buroq
Ingkang katah wit kurmane # Benjeng Kemudian Buroq berangkat lagi dengan
rame agamane menaiki Buroq
Yang banyak pohon kurmanya dan Jibril nuli inggal ngendiko # Ing
bagus agamanya Kanjeng Nabi mandapo ndiko
Nuli bidal Buroq maleh # Ingkah nitih Kemudian Jibril menyuruh Nabi untuk
Nabi den pilih turun
Kemudian Buroq berangkat lagi dan Mungguh Sholat 2 rokaat # Wonten
Nabi menaikinya ngeriki ingkang manfaat
Ngendiko Jibril mandapa male # Rong Melaksanakan sholat 2 rokaat yang
rokaat sholato male sangat bermanfaat
Jibril menyuruh Rosul untuk turun dan Rampung sholat bidal male # Nitih
melaksanakan sholat 2 rokaat Buroq Nabi den pilih
Halaman 6 Setelah sholat Nabi berangkat lagi
Nuli bidal rampung sholat # Nitih buroq dengan menaiki Buroq
koyok kilat Halaman 7
Kemudian setelah sholat, Nabi naik Jibril takon ing Kanjeng Nabi # Wonten
Buroq lagi seperti kilat pundi sholat Kanjeng Nabi
Jibril inggal ngendiko # Wonten pundi Jibril bertanya pada Nabi, dimana
sholat ndiko Engkau malksanakan sholat
Jibril bertanya pada Rosul, Engkau tadi Kanjeng Nabi jawab mboten semerep #
sholat dimana Jibril nuli paring semerep
Jawab Rosul mboten semerep # Jibril Nabi menjawab tidak tahu, kemudian
inggal paring semerep Jibril memberutahu
Rosul menjawab tidak tahu, Kemudian Gunung Syam panggonane Sholat #
Jibril memberitahu Kanjeng Nabi ngalap barokah
Sholat ndiko ing kayu kelampis # Nabi Di Gunung Syam lah Nabi sholat dan
Musa nate depis mencari barokah
Manggen Nabi Musa munajat # Kang Membawa obor adalah sifatnya jin dan
sampean manggen sholat niat buruknya
Tempat Nabi Musa bermunajat yang Jibril nuli ngendiko # Ing doa iki mahos
ditempati Rosul sholat o Ndiko
Rampung Kanjeng Nabi sholat # Nitih Kemudian Jibril menyuruh Nabi untuk
Buroq sampun mangkat berdoa
Setelah Nabi sholat, Nabi berangkat Lah nggeh dalem kerso bejo # Ing doa
lagi menaiki Buroq iki nyuwun bejo
Jibril nuli inggal ngendiko # Ing Jika berkeinginan untuk beruntung,
Ngeriki mandapo Ndiko maka dengan doa ini
Kemudian Jibril mengatakan turunlah Nuwun kulo ing kebahu rekso # Dateng
Engkau disini Allah kang kuoso
Mungguh sholat 2 rokaat # Ing Saya meminta untuk diberi kekuatan
panggonan amrih manfaat oleh Allah yang Maha Kuasa
Melaksanakan sholat 2 rokaat di tempat Sifat loman sifat sampurno # Kalimat
yang bermanfaat Allah kang sampurno
Kanjeng Nabi nuli mandap # Kale Sifat dermawan yang sempurna dan
rokaat perlune mandap Kalimat Allah yang sempurna
Kemudian Nabi turun untuk Ora biso ngalahno # Ing kalimat
melaksanakan sholat ingsung wacakno
Rampung sholat nuli nunggang # Tidak bisa mengalahkan dalam kalimat
Dateng Buroq kabeto ngawang yang saya bacakan
Setelah sholat Nabi melanjutkan Sopo wong kang bagus bagus # Wong
perjalanan dengan menaiki Buroq yang kang ala dadi lulus
terbang Barangsiapa yang berbuat kebagusan,
Jibril takon ing Kanjeng Nabi # Wonten maka orang yang buruk akan lulus
pundi sholat Kanjeng Nabi Mugi Allah kang ngerekso kulo #
Jibril bertanya pada Nabi dimana Nabi Saking langit barang kang ala
melaksanakan sholat Semoga Allah yang menjaga saya dari
Kanjeng Nabi jawab mboten semerep # sesuatu yang buruk
Jibril nuli paring semerep Lan hayawan kang niat ala # Allah
Nabi menjawab tidak mengetahuinya, mugi ngerekso kulo
kemudian Jibril memberitahu Dan dari hayawan yang berniat buruk
Wonten ngeriku panggonane # Nyai semoga Allah senantiasa menjaga saya
Maryam ngelarange Saking riya‟ rino lan wedi # Mugi Allah
Disitu tempatnya yang Ibu Maryam ngelindungi
melarangnya Dari sifat riya’, butuk, dan takut
Halaman 8 semoga Allah melindungi
Allah kang maujudaken # Nabi Isa den Halaman 9
babaraken Rino wengi tekone ala # Mugi ngerekso
Allah yang menciptakan Nabi Isa ing kulo
dilahirkan Disaat malam datangnya keburuukan
Sak atawes Kanjeng Nabi # Ketingal jin semoga saya selalu terjaga
sinten Kanjeng Nabi Ingkang teko perkara bagus # Allah
Sepengetahuan Nabi mampu melihat jin mugi melaso bagus
Gowo obor sifate Jin # Niat ala sinten Jika yang datang adalah sesuatu yang
Jin baik semoga Allah memberi rahmat
yang bagus
Rohman iku sifate Allah # Mbales Berlipat-lipat pahalanya di akhirat
bagus sifate Allah hatinya merasa senang
Rohman itu sifatnya Allah dan Mumpung-mumpung ono dunyo # Faqir
membalas dengan kebaikan adalah miskin ojo den siyo
sifatnya Allah Sewaktu di dunia merasakan faqir
Kanjeng Nabi rampung doa # Obor mati miskin jangan di sia-siakan
jin melanga‟ Kanjeng Nabi sanget demen e # Faqir
Setelah Nabi berdoa, obor menjadi mati miskin dadi kancane
dan jin terkagetkan Nabi sangat senang jika Faqir Miskin
Obor nungkep nang raine # Jin kang ala jadi temannya
gosong raine Amin Amin Amin Amin # Faqir miskin
Obor tumpah di wajahnya jin yang ayo dijamin
terbakar wajahnya Amin Amin Amin Amin Faqir Miskin
Nuli bidal sinten Kanjeng Nabi # ayo dijamin
Ketingal kaum sinten Kanjeng Nabi Contone Kuate Imane Nyai Masyitoh
Kemudian Nabi melanjutkan perjalanan Contohnya kuat imannya Nyai Masyitoh
dan melihat kaumnya Waktune nunggang Buroq Kanjeng
Kaum ingkang panen pari # Dipun Nabi # Kondo wonge sinten Kanjeng
pundut nggak mari mari Nabi
Kaum yang sedang memanen pari dan Nabi mengatakan waktunya
terus tumbuh menunggang Buroq lagi
Dipun ketok cukul male # Ngantos Nuli takon sinten Kanjeng Nabi # Jibril
numpuk cukul male jawab ing Kanjeng Nabi
Diperlihatkan tumbuh lagi dan sampai Kemudian Nabi bertanya dan Jibril
terus menerus tumbuh menjawabnya
Kanjeng Nabi takon ing Jibril # Punopo Wangi iku contohne iman # Nyai
niko Malaikat Jibril Masyitoh kang gadah iman
Nabi bertanya pada Jibril, ada apa itu Wangi itu contohnya iman, Nyai
Jibril Masyitoh yang mempunyai iman
Jibril nuli inggal ngendiko # Ing Riwayat siji Nyai Masyitoh # Sijine
Kanjeng Nabi weruho Ndiko wadon iman kang nyoto
Jibril menjawab bahwa seperti itulah Suatu riwayat adalah Nyai Masyitoh
Engkau tahu adalah salah satu perempuan yang
Umat Ndiko niku contohe # Amal mempunyai iman yang nyata
shodaqoh ridho atine Nyai Masyitoh wadon kang nyoto #
Umat Engkau contohnya yang beramal Raja Firaun den suyoto
shodaqoh dengan hati yang ridho Nyai Masyitoh adalah perempuan yang
Nikel nikel ganjarane # Bantu perang nyata, Raja Firaun yang putih
ikhlas atine Gadah yugo jaler kale # Serto rayat
Berlipat-lipat pahalanya dengan ikhlas kang den pilih
yang ada dalam hatinya Yang mempunyai 2 anak laki-laki dan
Halaman 10 suami yang dipilih
Faqir miskin lan tanggane # Ikhlas iku Halaman 11
pitulunge Raja Fir‟aun Gawe Sasaran # Sabab
Faqir Miskin tetapi kepada tetangga Awak E Ngaku Pengeran
ikhlas untuk menolongnya Raja Firaun dibuat sasaran sebab dia
Katikelan ganjarane # Ono akhirot mengaku bahwa dia adalah Tuhan
seken atine
Nyai Masyithoh Waktune # Nyuri Kemudian Firaun marah kepada
Putrine Fir‟aun Den Suri Masyitoh
Nyai Masyitoh ketika menyisir rambut Anok Bojo Ta Pateni # Ugo Masyitoh
putrinya Firaun Tak Pateni
Waktu Niku Runtuh Surine # Masyitoh Anak dan Suami saya bunuh, dan
Du‟a Ing Pengeran Masyitoh juga saaya bunuh
Ketika itu sisirnya terjatuh kemudian Nyai Masyitoh Enggal Ngendiko #
Masyitoh berdoa kepada Tuhan Patenono Sakkarep Diko
Nyebut Ingsun Asmane Allah # Siksa Nyai Masyitoh berkata, bunuhlah aku
Ing Fir‟aun Sopo Allah semaumu
Menyebut nama Allah, siksa Firaun Kabeh Iku Onok Wong Papat #
dari Allah Kuburane Dadi Siji Wong Papat
Putrine Fir‟aun Nuli Pireng # Nyai Semua keluarganya ada 4 orang,
Masyitoh Nuli Den Sereng kuburannya jadi satu
Kemudian putrinya Firaun mendengar, Mongko Fir‟aun Matenono # Wong
Nyai Masyitoh di sereng Papat Iku Dak Bakal Tuno
Dipun Aturna Maring Romoni # Nyai Kemudian Firaun membunuhnya, dan 4
Masyitoh Seneng Atine orang itu tidak akan tahu
Dilaporkan kepada ayahnya, Nyai Raja Fir‟aun Tambah Duko # Akon
Masyitoh sangat senang Mundut Genjeng Tambogo
Raja Fir‟aun Nuli Nimbali # Nyai Raja Firaun bertambah marah,
Masyitoh Den Timbale kemudian Firaun mengambil tembaga
Raja Firaun kemudian memanggil Nyai Putera Masyitoh Siji Den Pilih # Nyai
Masyitoh Masyitoh Boten Walih
Raja Fir‟aun Nuli Da‟wa # Nyai Putra Masyitoh satu yang dipilih,
Masyitoh Kang Den Da‟wa Tak Biso Netep Opo Atine # Masyitoh
Raja Firaun kemudian menghukum Iling Ing Pengeran
Masyitoh yang dihukum Hatinya Masyitoh tak bisa berpaling
Opo Bener Masyitoh Ngaku # Duwe karena ingat pada Tuhannya
Pengeran Liyane Aku Nuli Kanjeng Den Genine # Nyai
Apakah benar Masyitoh mengaku Masyitoh Atine Wani
mempunyai Tuhan selain aku Kemudian Firaun menyalakan api,
Nuli Jawab Nyai Masyitoh # Kelawan Masyitoh hatinya berani
Iman Bukti Kang Nyoto Bade Nyemplung Nyai Masyitoh # Iling
Kemudian Masyitoh menjawab dengan Putrane Nyai Masyitoh
bukti Iman yang nyata Akan menyeburkan Masyitoh tetapi
Pengeran Kulo Gusti Allah # Fir‟aun teringat putranya
Niku Satrune Allah Putrane Nyai Enggal Ngendiko #
Tuhan saya Allah, Firaun itu musuhnya Kanjeng Ibu Nyemplungo Diko
Allah Putranya dahulu kemudian ibunya yang
Nyai Masyitoh Wani Tur Mempeng # menyebur
Raja Fir‟aun Rahine Abang Ayo Embu Kanjeng Ibu # Sampun Abot
Nyai Masyitoh berani dan yakin, Putrane Ibu
menjadikan wajah Firaun yang merah Ayo amak kemudian Ibu, jangan
Halaman 12 mempedulikan anakmu
Fir‟aun Niku Nuli Ngendiko # Ing Halaman 13
Masyitoh Turuto Diko Agama Allah Diko Mulya‟no # Abot
Putra Mangke Pas Tuno
Agama Allah Engkau muliakan, berat Yusuf Jawab Yen Awon Kulo # Gusti
putranya ketika dia tidak tahu Dalem Bimbang Ing Kulo
Kulo Inggih Enderek Aken # Wonten Yusuf menjawab bahwa buruk an saya,
Akhirat Den Temuaken Tuan Aziz bimbang kepada saya
Saya juga mengikutinya, dan akhirat Lare Bayi Ngucap Kang Nyoto # Siti
ditemukannya Zulaikha Salah Kang Nyoto
Sedoyo Nuli Den Nyemplungono # Anak bayi berkata yang sesungguhnya,
Lare Bayi Ngucap Sempurno Siti Zulaikho’ salah yang sebenarnya
Kemudian semuanya dimasukkan, anak Lamun Bedah Rasok An Yusuf #
bayi berkata dengan sempurna Ingkang Ngarep Salah Ing Yusuf
Sampun Rampung Rokaat Iman # Mugi Jika merobek bajunya Yusuf yang
Sedoyo Nambahi Iman bagian depan, maka Yusuf yang salah
Setelah selesai bilangan Iman, semoga Lare Papat Tasih Bayi # Seken Terang
semua menjadikan bertambah imannya Paturane
Amin Amin Amin Amin # Iman Kulo Empat anak yang masih bayi sangat
Robbal „Alamin mudah dinasehati
Amin Amin Amin Amin Iman saya Setunggal Putrane Masyitoh # Syahid
Robbal Alamin Iman Bukti Kang Nyoto
Waktu Iku Pertaman Kosong # Siti Salah satu putranya Masyitoh mati
Zulaikha Ati Wes Kosong syahid dengan Iman yang nyata
Waktu itu pertaman kosong dan Kaping Kali Yakine Yusuf # Buktine
Zulaikha dalam hatinya juga kosong Nabi Yusuf
Siti Zulaikha Enggal Pepaes # Nabi Dua kali keyakinan Yusuf buktinya Nabi
Yusuf Boten Gubris Yusuf
Siti Zulaikho baru berdandan, Nabi Nabi Yusuf Kapundut Putra # Ing Patih
Yusuf tmenghiraukannya Aziz Kedamel Putra
Siti Zulaikha Atipun Peteng # Nabi Nabi Yusuf diangkat menjadi putra dari
Yusuf Enggal Den Cepeng Tuan Aziz
Siti Zulaikho’ hatinya gelap, Nabi Yusuf Siti Zulaikha Garwone Aziz # Kang
baru mmendatanginya Sampun Sepuh Patih Aziz
Enggal Budi Nabi Yusuf # Candak Buri Siti Zulakiho suaminya Tuan Aziz yang
Rasok An Yusuf sudah tua
Bagus akhlaknya Nabi Yusuf, menarik Nyai Zulaikha Ayu Sigerak # Patih
baju belakangnya Yusuf Aziz Ora Bergerak
Sarana Aziz Waktune Teko # Siti Nyai Zulakiho wanita cantik yang tegas
Zulaikha Pu‟epon Duko dan Aziz tidak tegas
Pada saat itu Aziz waktunya dating, Siti Nabi Yusuf Kaya Rembulan # Bagus
Zulakiho’ dimarahinya Banget Dak Ono Lawane
He Aziz Yusuf Puniko # Ngajak Awon Nabi Yusuf seperti Bulan yang bagus
Ing Kasih Diko tidak ada lawannya
Hai Aziz Yusuf mengajak engkau Nyai Zulaikha Banget Bimbange # Nabi
berbuat buruk Yusuf Ora Ngimbangi
Yusuf Mekso Awon Ing Kulo # Esto Nyai Zulaikha sangat bimbang karena
Boten Purun Kulo Nabi Yusuf tidak mengimbangi
Yusuf memaksa saya berbuat buruk, Raja Royat Siji Dino # Nimbali Aziz
saya tidak mau Supoyo Rono
Halaman 14 Suatu hari Raja memanggil Aziz supaya
mendatanginya
Halaman 15 Boten Wonten Putusane # Kanjeng
Siti Zulaikha Ketingal Yusuf # Ati Dak Nabi Welas Qolbune
Tahan Ningali Yusuf Tidak ada putusnya, Nabi itu murah
Siti Zulaikho’ melihat Yusuf, hati tidak Hatinya
tahan ketika melihatnya Halaman 16
Lamun Bedah Buri Tur Pinggir # Salah Nuli takon sinten Kanjeng Nabi # Jibril
Zulaikha Tak Biso Mungkir dawuh ing Kanjeng Nabi
Jika bajunya robek bagian belakang Kemudian Nabi bertanya, Jibril
dan samping, maka ini kesalahan memberitahu pada Nabi
Zulaikho’ Niku conto siksone tiyang #
Akhir Tahun Siti Zulaikha # Nabi Ngakhiraken dating sembahyang
Yusuf Garwa Zulaikha Itu adalah contoh siksa yang diberikan
Akhir tahun Siti Zulaikho’ Nabi Yusuf kepada orang yang mengakhirkan
menikahinya sholat
Kaping Tigo Bayi Ngucapno # Nyai Kanjeng Nabi teko ing kaum # Kang
Jurit Waktu Den Nyono den giring sinten kaum
Tiga kali bayi mengucapkan Nyai Nabi mendatangi kaumnya yang dalam
Nyai Nuli Enggal Ngucapno # Kaum keadaan digiring
Kabeh Ojo Pas Nyono Dipun giring koyo unto # Lumaku
Kemudian Nyai mengucapkan kaummu kalunto-lunto
semua jangan mengira Digiring seperti unta yang berjalan
Bapak Ingsun Iku Wong Angon # Lajut pelan-pelan
Ibu Kaurung Angon Dipun giring serto wudo # Ingkang
Bapak saya adalah seorang giring mbeto gudo
pengembala, tetapi Ibu bukanlah Yang digiring dengan tidak berpakaian,
pengembala dan yang menggiring membawa gudo
Ingsun Duduk Putrane Jurit # Qoum Namung ala niku lurune # Ingkang
Ojo Mitnah Ing Jurit wonten tutupane
Saya bukanlah putra dari seorang Adapun keburukan itu ada balesannya
prajurit, kaum janganlah memfitnah yang ada tutupannya
prajurit Pangananae geni neroko # Koyo
Kaping Sekawan Nyai Ngucap # Nabi waturene neroko
Isa Bayi Pun Ngucap Makanannya adalah api neraka seperti
Yang ke 4 Nyai mengucapkan Nabi Isa batunya neraka
adalah bayi yang bisa berbicara Kanjeng Nabi welas atine # Dateng
Ingsun Iku Kawulone Allah # Ayuh tiyang niku rupane
Nyembah Ing Gusti Allah Nabi itu murah hatinya kepada semua
Saya adalah hamba Allah, ayo orang
menyembah Allah Kanjeng Nabi nyuwun semerap # Jibril
Kanjeng Nabi Nuli Dugine # Qoum ingkang paring paring semerap
Wesi Den Palune Nabi ingin mengetahui, Jibril yang
Kemudian Nabi datang pada kaum yang memberitahukan
dipalu Iyo Muhammad niku contohe # Tiyang
Ajur Dadi Wutuh Maneh # Pukul Malih ingkang sanget wanine
Ajur Malih Iya Muhammad, diantara contohnya
Runtuh menjadi utuh lagi, dipukul lagi adalah orang yang sangat berani
dan runtuh lagi Ninggalaken wajib zakat # Ora iling
wong melarat
Meninggalkan kewajiban zakat dan dari penulis adalah terkait gaya
tidak ingat orang yang miskin penyampaian yang ada dalam naskah
Sopo wong kang ninggal zakat # Podo tersebut. Dari judul naskah ini
karo ninggal sholat bertuliskan kata syi‟ir yang
Barangsiapa yang meninggalkan zakat mengandung pesan kepada pembaca
maka sama seperti meninggalkan sholat bahwa naskah ini ditulis dengan gaya
Halaman 17 bahasa syi‟ir. Menurut Muzakka, syi‟ir
Salah bodoh awak e dewe # Mlebu adalah ungkapan berupa wazan atau
neroko den gawe-gawe bersajak mengungkapkan imajinasi
Salah dan bodoh adalah diri sendiri yang mengungkapkan imaji yang indah
yang dapat memasukkan ke dalam dan bentuk ungkapan yang mendalam.
neraka karena perbuatannya Syiir merupakan perasaan yang
Syiiran siro cekap semanten # Bilih berisikan doa, nasihat, tuntunan dan
lepat nyuwun ngapunten ajaran moral. Susunan kalimatnya
Syi’iran ini cukup sekian, jika ada memiliki ciri-ciri sebagai berikut (1)
kesalahan kami minta maaf teks tuturan, (2) memiliki keseimbangan
Bilih kirang jaminane # Nyuwun kulo wazan (3) memiliki kesamaan bunyi di
ing ridhone akhir tiap baris (4) kekuatan imajinatif
Apabila kurang adanya jaminannya, (5) memuat pesan dan pengingat
mohon dengan sangat keridhoannya (Sulistianawati, Supratno, Haris, &
C. Kritik Naskah Indarti, Titik, 2020), . Dalam naskah ini
Sebagai sebuah naskah karya menurut penulis telah termuat kelima
maka peneliti menempatkan dan ciri-ciri syi‟ir tersebut, hanya ada
memperlakukan naskah ini sebagai beberapa bait yang tidak memiliki
sebuah teks yang terbuka atas kritik. kesamaan bunyi akhir kata.
Sebelum membahas beberapa kritik Kedua, beberapa tulisan tidak
dalam naskah ini, penulis akan jabarkan terbaca dengan jelas, baik pegonnya
beberapa kelebihan dari naskah ini. maupun bunyi katanya. Peneliti
Naskah ini memiliki kekuatan yang kesulitan dalam membaca beberapa kata
tersimpan dan penting, yaitu setidaknya dan mengartikannya kedalam bahasa
dalam tiga hal:(a) Kelebihan pertama, Indonesia. Berdasarkan wawancara
dalam naskah ini menampilkan kisah dengan salah satu santri Pondok
yang berbeda dengan kebanyakan Pesantren An-Najiyah, ia mengatakan
literatur sejarah. Hal ini tidak lepas dari bahwa untuk membaca, memahami dan
pengetahuan K.H. Mas Muhajir Mansur mempelajari isi dari naskah tersebut
dalam waktu yang lama dalam diperlukan pembelajaran langsung atau
menelaah dan mengkaji kitab-kitab tatap muka antara guru yang telah
diberbagai pesantren yang beliau menerima ijazah bersanad dari penulis
datangi. (b) Kelebihan kedua, naskah ini naskah yakni K.H. Mas Muhajir Mansur
bermuatan nasihat yang diajarkan dan murid yang telah selesai akan diberi
kepada masyarakat sekitar. (c) ijazah untuk diajarkan kepada orang
Kelebihan ketiga, naskah ini berisi lain(Nizar, 2020).
beberapa doa yang bisa diamalkan oleh Ketiga, dari isi pembahasan,
masyarakat sekitar Sidoresmo. belum penulis temukan sumber cerita
Sebagai peneliti sekaligus yang disyi‟irkan oleh K.H. Mas Mansur
pembaca naskah ini, berikut beberapa Muhajir.
hal yang penulis uraikan berkaitan (a) Dalam naskah syiir isra‟ mi‟raj
dengan naskah ini. (a) Kritik pertama dijelaskan bahwa isra dilaksanakan
pada tahun ke 8 kenabian. Namun bab ini penulis akan memberikan
diliteratur sejarah yang telah beberapa analisis yang berbeda dengan
penulis paparkan di pembahasan beberapa literatur sejarah yang
sebelumnya. Pendapat mayoritas ditemukan dalam naskah syi‟ir ini: (a)
dan terkuat peristiwa Isra‟ Mi‟raj Pertama, peristiwa ini dilaksanakan
terjadi pada tahun kesepuluh pada tahun ke 8 ketika Nabi
setelah peristiwa kematian Muhammad saw berada di Hijr Ismail
Pamannya Abu Thalib dan Istrinya dan didampingi oleh dua orang,
Siti Khadijah. Hamzah pamannya dan Ja‟far anak
(b) Lalu tentang kejadian pertama, pamannya Abu Thalib kemudian
bahwa rasul berada di Hijr ismail, didatangi oleh Malaikat. (b) Kedua,
penulis disini belum menemukan Malaikat Mikail ikut mendampingi
kecocokan argumen dalam Malaikat Jibril dalam peristiwa
beberapa hadis yang penulis cari di pembelahan dada rasulullah dan
beberapa kitab kumpulan hadis mendampingi perjalanan Isra‟ Nabi
seperti Kutubus Sittah, Kitab Muhammad. (c) Ketiga, naskah ini
kumpulan hadis Maudhu‟ dan kitab menceritakan ekspresi kegembiraan
kumpulan hadis Dhoif. Dalam buroq yang dilukiskan dengan
shahih bukhori yang penulis melompat-lompat karena senang
temukan adalah nabi saat itu berada bertemu dan ditunggangi oleh rasul. (d)
di rumah, lalu di bawa ke samping Keempat, dikisahkan dalam naskah ini
masjidil haram. bahwa Nabi Ibrahim juga pernah
(c) Ada beberapa bait yang menaiki Buroq dari Syam ke Makkah
menceritakan kejadian asing, untuk menjenguk putranya, Ismail. (e)
maksudnya belum penulis temukan Kelima, rasul melakukan beberapa kali
di literatur sejarah yang dijelaskan sholat dalam perjalanan Isra‟nya.
di pembahasan sebelumnya bahwa Pertama ditempat hijrahnya, kota
Nabi Muhammad beberapa kali Madinah. Kedua, ditempat kayu
melakukan sholat di tempat-tempat kelampis yang merupakan jenis kayu
yang pernah terjadi beberapa yang pernah dijadikan tongkat oleh
peristiwa yang dialami para rasul Nabi Musa. Ketiga, di Gunung Syam,
terdahulu seperti bait yang keempat, ditempat Ibu Maryam
menjelaskan nabi muhammad melahirkan Nabi Isa. Namun tidak ada
sholat di kayu kelampis nabi musa, keterangan dinaskah ini bahwa nabi
sholat di tempat nabi isa dilahirkan. sholat di Masjidil Aqsa. (f) Keenam,
Sedangkan dalam riwayat shahih nabi diperlihatkan beberapa gambaran
dan mayoritas pendapat kuat dalam beberapa amalan umatnya. orang yang
literatur sejarah bahwa nabi hanya bersedekah dengan hati yang ridho
melakukan sholat di Masjidil Aqsa. seperti orang yang memanen padi dan
D. Analisis Naskah terus bertembuh.(g) Ketujuh, Kisah
Alur pembahasan dari syi‟ir ini tentang istri Firaun yang di bunuh oleh
adalah maju-mundur. Di beberapa bait dirinya suaminya sendiri karena Nyai
ketika menjelaskan kejadian rasul Masyitoh tetap bertahan dengan
sedang shalat di beberapa tempat keimanannya, sedangkan Firaun benci
penting, di bait-bait selanjutnya K.H. dan membunuh orang-orang yang tidak
Mas Manshur Muhajir menceritakan menuhankan dirinya. (h) Kedelapan
beberapa kisah Nabi atau Orang kisah Siti Zulaikho yang menarik
Mukmin pada zaman dahulu. Di sub- bajunya Nabi Yusuf kemudian di bait
akhir, Siti Zulaikho menikah dengan Referensi
Nabi Yusuf. (i) Kesembilan dalam Ahmad, Nur. (2020). Wajah Islam
naskah ini diperlihatkan kembali Nusantara: Jejak Tradisi Santri, Aksara
cuplikan kisah isra‟ mi‟raj nabi ketika Pegon, dan Keberislaman dalam
melihat berbagai siksa kaumnya yg Manuskrip Kuno. Tanggerang: Pustaka
berada dineraka karena amalan Compass.
buruknya selama didunia. Asqalani, Ibnu Hajar. (2003). Fathul Bari‟
Kesimpulan Syarah Shahih Bukhari. ter. Amiruddin.
Syi‟ir Isra‟ Mi‟raj karya K.H. Jakarta: Pustaka Azzam.
Mas Muhajir Mansur ini telah Al-Siba‟i, Musthofa. (2019). Yang
digunakan sebagai mediasi Tersembunyi dari Sirah Nabi:
pembelajaran dan telah diamalkan baik Memahami Rahasia di Balik Peristiwa
bagi santri PP. An-Najiyah maupun Bersejarah dalam Hidup Rasulullah. ter.
masyarakat sekitar. Isinya tentang Fauzi. Tanggerang: Lentera Hati.
perjalanan Isra‟Mi‟raj Nabi Muhammad Fathurahman, Oman. (2003) .Filologi dan
dan beberapa nasihat bagi pembacanya Penelitian Teks-Teks Keagamaan.
tentang agama islam. Naskah syi‟ir isra‟ Buletin Al-Turas. Vol. 9, No. 2, Juli
mi‟raj karya K.H. Mas Muhajir Mansur 2003.
ini memiliki beberapa perbedaan secara http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-
mencolok dengan beberapa literatur turats/article/view/4106
sejarah dalam menceritakan urutan Muhammad, Husein. (2017). Merayakan
peristiwa Isra‟ Mi‟raj. Peneliti disini Hari-Hari Indah Bersama Nabi. Jakarta:
belum menemukan kecocokan dalil baik QafMedia.
alquran maupun hadis, dengan urutan Musnada, Siti Rohmatul & Haidar, Ali.
yang beliau syi‟ir kan. Isra yang dalam (2014). Peranan K.H. Mas Muhajir
alquran dikisahkan sebagai perjalanan Mansur Dalam Mengembangkan
Nabi Muhammad dari Masjidil Haram Pondok Pesantren An-Najiyah
ke Masjidil Aqsa dan beliau sholat sidoresmo surabaya tahun 1942-1989.
didalamnya tidak diceritakan disini. Avatara, E-Journal Pendidikan Sejarah.
Tidak ditemukan korelasi kisah ini Volume 2, No. 1, Maret 2014.
dengan hadis yang terdapat di kitab jurnalmahasiswa.unesa.ac.id
hadis shahih, dhoif maupun maudhu‟. Nizar, Maulana (2000). Santri. PP. An-
Mungkin diartikel selanjutnya peneliti Najiyah. Sidoresmo Dalam No. 53 Jagir
lain mampu mengungkap dasar Wonokromo Suraabaya.
referensi kitab urutan cerita Isra‟ Mi‟raj Shihab, M. Quraish. (2011). Membaca
dalam naskah syi‟ir K.H. Mas Muhajir sirah Nabi Muhammad: Dalam sorotan
Mansur jadikan sandaran dalam al-quran dan hadis-hadis shahih.
membuat karya ini. Penulis berargumen Tanggerang: Lentera Hati.
bahwa beliau bukanlah ulama yang Baroroh Barried, Siti Chamamah Soeratno,
tidak mengerti sejarah, K.H. Mas Sawoe, Sulastin Sutrisno, & Moh.
Muhajir Mansur telah belajar di Syakir. (1985). Pengantar Teori
berbagai pesantren di Tanah Jawa Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
bahkan hingga di Tanah Suci Mekkah. Pengembangan Bahasa Pendidikan dan
Salah satu cara lain mengungkap Kebudayaan.
kebenaran dalam syi‟ir ini adalah Sulistianawati, Supratno, Haris, & Indarti,
dengan belajar langsung kepada beliau Titik. (2020). Syi‟ir Jawa Pesisiran
maupun murid beliau yang telah diberi (Kajian Esoeskatologi). Stilistika:
ijazah atas syi‟ir ini. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.
Vol. 13 No. 1, Januari 2020, 67 - 85. surabaya-tempat-para-kyai-atur-strategi-
http://journal.um- perang-lawan-belanda
surabaya.ac.id/index.php/Stilistika/articl Uluwiyah, Rosyidatul (2020). Pemilik
e/view/3652 Naskah. PP. An-Najiyah. Sidoresmo
Tribun Travel. (2020) Dalam No. 53 Jagir Wonokromo
https://travel.tribunnews.com/2020/08/2 Surabaya.
6/sejarah-pondok-pesantren-ndresmo-

Anda mungkin juga menyukai