Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Literature review ini dilakukan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dengan kepatuhan klien hipertensi dalam menjaga

keseimbangan diit dan olah raga dengan teknik pengumpulan literature

yang sudah ada. Literatur yang terkumpul dianalisis dengan tabel Critical

appraisal untuk menjawab tujuan dari pengukuran dan dibandingkan

dengan hasil pengukuran sederhana.

1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi

dengan macam-macam rentang usia yaitu antara 35-68 tahun, dan

berasal dari berbagai wilayah. Karakteristik jenis kelamin dalam

penelitian rata-rata berjenis kelamin perempuan dikarenakan studi

bersifat menyeluruh. Karakteristik pendidikan dalam penelitian rata-

rata berpendidikan tingkat dasar/sederajat untuk responden lansia,

beberapa berpendidikan menengah pertama.

2. Karakteristik Studi

Jurnal penelitian yang di ulas dalam studi literature review ini ada 10

jurnal dari beberapa tempat penelitian di wilayah Indonesia. Ada 1

jurnal yang dilakukan di Panti Wreda. Beberapa jurnal dilakukan

penelitian dirumah sakit. Intervensi dalam 10 jurnal ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu melalui

deskriptif analitik dan metode cross sectional. Penelitian kualitatif


dengan case study. Tujuan literature review ini untuk menjelaskan

hubungan pengetahuan dengan kepatuhan keseimbangan diit dan olah

raga pasien hipertensi.

3. Critical Appraisal

Terdapat 10 literatur yang membahas tentang hubungan

pengetahuan dengan kepatuhan klien hipertensi dalam menjaga

keseimbangan diit dan olah raga. Semua jurnal tersebut adalah jurnal

nasional yang dilakukan pencarian di portal Google Scholar dengan

mengetikkan kata kunci “pengetahuan dan kepatuhan pasien

hipertensi”, “keseimbangan diit dan olah raga pasien hipertensi”,

“kepatuhan pasien hipertensi”, dan “olahraga pasien hipertensi” yang

kemudian dianalisis menggunakan analisis critical appraisal untuk

menganalisis dari inti jurnal, hasil studi sehingga mengetahui

persamaan dan perbedaan dari jurnal-jurnal tersebut. Berikut adalah

tabel analisis critical appraisal dari 10 jurnal :

Tabel 4.1
Analisis Critical Appraisal

No Penulis, tahun Inti jurnal Hasil Studi Persamaan dan


dan judul perbedaan dengan
peneliti Karya Tulis
Ilmiah
1 2 3 4 5
1 Fara ika nastiti Membahas Hasil studi Persamaan : sama-sama
(2018) “Hubungan pengetahuan berfokus pada membahas pengetahuan
pengetahuan dan dan sikap pada pengetahuan dan diit hipertensi
sikap lansia diit hipertensi lansia mengenai
tentang diit hipertensi dan Perbedaan : tidak ada
hipertensi di panti sikap lansia pada hasil uji statistic
Tresna wredha diit hipertensi mengenai hubungan
Magetan” pengetahuan dan
keseimbangan diit dan
olahraga pada pasien
hipertensi
2 Aryanti Membahasa Hasil studi Persamaan : sama-sama
Sulistyani1 (2017) tentang berfokus pada membahasa tentang
“Hubungan pengetahuan pengetahuan pengetahuan dan
Pengetahuan Dan dan diit pada pasien hipertensi kepatuhan diit
Kepatuhan Diet pasien dan kepatuhan hipertensi
Rendah Garam hipertensi diit rendah garam
Dengan Asupan pada psien Perbedaan : tidak
Natrium Pada hipertensi dilakukan pengukuran
Pasien Hipertensi penegtahuan dan
Rawat Jalan Di Rsi kepatuhan diit
Pku hipertensi
Muhammadiyah
Pekajangan.”
3 Yosi Suryarinilsih Membahas Hasil studi Persamaan : sama-sama
(2019) tentang diit dan berfokus pada membahas pelaksanaan
“Penatalaksanaan olahraga pada hasil diit hipertensi dan
Diet Dan Olahraga pasien penatalaksanaan kebiasaan olah raga
Dengan hipertensi diit hipertensi
Pengendalian dan kebiasaan Perbedaan : tidak
Hipertensi Pada olahraga pasien dilakukan observasi dan
Klien Hipertensi” hipertensi pengukuran kepatuhan
diit dan kebiasaan diit
hipertensi

4 Fera Susriwenti Membahas Berfokus pada Persamaan : sama-sama


(2018) “Faktor- tentang faktor faktor apa saja membahas kepatuhan
Faktor Yang yang yang diit hipertensi
Mempengaruhi mempengaruhi mempengaruhi
Kepatuhan Diet kepatuhan diit kepatuhan diit Perbedaan : tidak
Pasien Hipertensi pasien pasien hipertensi menillai keseimbangan
Di Rawat Inap hipertensi olahraga
Penyakit Dalam
Rsud Sultan Thaha
Saifuddin
Kabupaten Tebo
Tahun 2018”
5 Siti halimatus Membahas Hasil penelitian Persamaan : sama-sama
sa’adiyah (2020) tentang berfokus pada membahas pengetahuan
“Hubungan pengetahuan pengetahuan
Tingkat dan perilaku petani tentang Perbedaan : tidak
Pengetahuan pasien hipertensi dan dilakukan analisa
Dengan Perilaku hipertensi perilaku perilaku petani terhadap
Diet Pada Petani hipertensi
Dengan Kejadian
Hipertensi Di
Kecamatan Pati
Kabupaten
Jember”
6 Afi taat Rahayu Membahas Hasil berfokus Persamaan :
(2017) “Hubungan tentang pada kepatuhan Sama-sama membahas
Kepatuhan kepatuhan olah olah raga pasien kepatuhan olahraga
Olahraga Dengan raga dengan hipertensi dan asien hipertensi
Tekanan Darah tekanan darah tekanan darah Perbedaan :
Pada Lansia pada pasien pasien hipertensi Tidak dilakukan analisa
Pasien Hipertensi” hipertensi kepatuhan
keseimbangan diit
pasien hipertensi
7 Jujuk Membahas Hasil berfokus Persamaan :
proboningsih tentang pada membahas Sama-sama membahas
(2019) “Gambaran kepatuhan diet pada kepatuhan kepatuhan diet
Kepatuhan Diet hipertensi diet dan minum hipertensi
Dan Minum Obat obat hipertensi
Pada Pasien Perbedaan :
Hipertensi Di Tidak membahas
Wilayah Kerja keseimbangan olahraga
Puskesmas Pacar pada pasien hipertensi
Keling Surabaya”
8 Arista sari (2018) Membhaas Hasil berfokus Persamaan :
“Pengaruh tentang pada penilaian Sama-sama membahas
aktivitas fisik aktivitas fisik aktivitas fisik aktivitas fisik pasien
gerak pagi pada pasien pada peningkatan hipertensi
terhadap tingkat hipertensi hipertensi
hipertensi lansia di Perbedaan :
dusun biru Tidak mekaukan
trihanggo Sleman” penilaian kepatuhan
keseimbangan diit
9 Moh. Nurman Membahas Hasil berfokus Persamaan :
(2018) “Hubungan tentang pada penilaian Sama-sama membahas
Aktivitas Fisik aktivitas fisik hubungan tentang poasien
Dengan Tekanan dan tekanan aktivitas fisik hipertensi
Darah Pada Lansia darah pada dengan Tekanan
Hipertensi Di Desa lasian dengan Darah Pada Perbedaan :
Pulau Birandang hipertensi Lansia Hipertensi Tidak dilakukan
Wilayah Kerja penilaian pengetahuan
Puskesmas dan keseimbangan diit
Kampar Timur” pada pasien hipertensi
10 Bharata Bintang Membahas Hasil berfokus Persamaan :
(2019) “Hubungan tentang pada hubungan Sama-sama menbahas
Kepatuhan Olah kepatuhan olah kepatuhan olah kepatuhan olah raga
Raga Senam raga dengan raga dengan dengan menguji
Aerobik Dengan tekanan darah tekanan darah hubungan olah raga
Tekanan Darah pasien pada pasien dengan tekanan darah
Pada Lansia hipertensi hipertensi
Penderita
Hipertensi Di
Wilayah Kerja
Puskesmas Sawoo
Ponorogo”
Sumber : Analisis Jurnal Literatur

Kesepuluh jurnal literature diatas menunjukkan hasil yang bervariatif

terhadap pengetahuan dan kepatuhan keseimbangan diit dan olah raga


pada pasien hipertensi. Pemilihan sebelas jurnal tersebut disesuaikan

dengan tujuan peneliti yang membahas pengetahuan dan kepatuhan

keseimbangan diit dan olah raga pada pasien hipertensi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisa pengetahuan tentang hipertensi

Pengetahuan merupakan salah satu point penting dalam mengetahui

pemahaman seseorang tentang hal-hal tertentu. Pengetahuan adalah

hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu

objek dari indra yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2012). Dalam

penelitian ini adalah tentang hipertensi. Bebagai hasil jurnal revie

menhasilkan berbagai macam kriteria pengetahuan mengenai

hipertensi. Penyakit hipertensi salah satu penyakit degenerative yang

bisa dialami oleh semua orang di berbagai rentang usia, penyakit

hipertensi sering kali disebabkan karena gaya hidup masyarakat pada

saat ini. Berdasarkan hasil penelitian oleh Aryanti Sulistyani (2017)

tentang “Hubungan Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Rendah Garam

Dengan Asupan Natrium Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di Rsi

Pku Muhammadiyah Pekajangan.” Bahwa dalam penelitian ini

responden penelitian dengan rata-rata usia responden adalah 68 tahun

untuk responden lansia, dan dengan rata-rata respoden tidak pernah

bersekolah. Hal ini kemudian menyebabkan bahwa pengetahuan lansia

tentang hipertensi menjadi kurang. Sedangkan menurut hasil

penelitian Siti halimatus sa’adiyah (2020) “hubungan tingkat

pengetahuan dengan perilaku diet pada petani dengan kejadian


hipertensi di Kecamatan Pati Kabupaten Jember” menyatakan bahwa

pengetahuan dan perilaku mempunyai hubungan yang signifikan.

Dalam penelitian ini, responden mempunyai rentang usia 40 tahun

sampai dengan 55 tahun, dengan pekerjaan sebagai petani. Mayoritas

dengan pendidikan SD dan jenis kelamin laki-laki. Dengan rata-rata

pendidikan SD, pengetahuan responden tentang hipertensi berada

dalam kriteria pengetahuan sedang.

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang

mempengaruhi pengetahuan antara lain pertama adalah pendidikan,

Proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dan

merupakan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

capat menerima dan memahami suatu informasi sehingga pengetahuan

yang dimiliki juga semakin tinggi (Sriningsih, 2011). Kedua, usia,

Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh

juga akan semakin membaik dan bertambah (Budiman dan Riyanto,

2013). Sedangkan jenis kelamin tidak mempengaruhi pengetahuan.

Penyakit hipertensi menurut American Heart Association atau

AHA dalam Kemenkes (2018), hipertensi merupakan silent killer

dimana gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu dan

hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit

kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar,

mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus dan


mimisan. Tanda dan gejala seperti ini jarang diketahui oleh penderita

hipertensi, sehingga kemudian menyebabkan terjadinya kondisi yang

membahayakan penderita hipertensi. Oleh sebab itu mengapa

pengetahuan menjadi sangat penting bagi penderita hipertensi sebagai

upaya peningkatan kewaspadaan terhadap status kesehatannya. Dalam

beberapa jurnal penelitian yang dilakukan review, diketahui

pengetahuan yang kurang tentang hipertensi bisa disebabkan karena

pendidikan, dimana semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula

pengetahuan yang diperoleh atau lebih mudah pula pemahaman yang

di dapatkan tentang penyakit hipertensi. Untuk itu perlu untuk selalu

memberikan pengetahuan yang baik tentang penyakit hipertensi, tidak

hanya kepada penderita hipertensi namun juga kepada masyarakat usia

produktif dikarenakan penyakit ini bisa di alami oleh siapa saja. Salah

satu upaya yang bisa di terapkan untuk menghindari penyakit ini

adalah dengan menjalani gaya hidup sehat.

4.2.2 Analisa kepatuhan Keseimbangan Diit dan Olah Raga

Kepatuhan keseimbangan diit dan olahraga menjadi salah satu faktor

untuk menghindari terjadinya hipertensi kronis yang dialami penderita

hipertensi. Kepatuhan sendiri merupakan perilaku perilaku pasien yang

tertuju terhadap intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi

apapun yang ditentukan, baik diit, latihan, pengobatan atau menepati janji

pertemuan dengan dokter kepada pasien dengan penyakit ginjal kronis

(Stanley, 2007). Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari


perilaku yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan

(Green, 1997 dalam Notoatmodjo, 2007).

Menurut Jurnal penelitian Fera Susriwenti (2019) dengan judul

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi Di

Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten

Tebo. Dalam penelitian ini membahas tentang hubungan pengetahuan

dengan kepatuhan diit pasien penderita hipertensi yang patuh lebih tinggi

(70,6 %) dengan pengetahuan baik dibandingkan dengan pengetahuan

rendah (46,3 %). Menurut Neil (2009), salah satu faktor yang

mempengaruhi ketidakpatuhan yaitu pemahaman tentang instruksi, tidak

seorang pun dapat mematuhi instruksi jika salah paham tentang instruksi

yang diberikan padanya. Lcy dan Spelman dalam Neil (2009) menemukan

bahwa lebih dari 60% pasien yang diwawancarai setelah bertemu dengan

dokter salah mengerti tentang instruksi yang diberikan. Hal ini disebabkan

oleh kegagalan professional kesehatan dalam memberikan informasi yang

lengkap, penggunaan istilah-istilah media dan memberikan banyak

instruksi yang harus diingat oleh pasien. Pertama, Kualitas interaksi.

Kualitas interaksi antara professional kesehatan dan pasien merupakan

bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan. Korsch &

Negrete dalam Neil (2009), mengamati 800 kunjungan orang tua dan anak-

anaknya ke rumah sakit anak di Los Angeles. Selama 14 hari mereka

mewawancarai ibu-ibu tersebut untuk memastikan apakah ibu-ibu tersebut

melaksankan nasihat-nasihat yang diberikan dokter, mereka menemukan

bahwa ada kaitan yang erat antara kepuasaan ibu terhadap konsultasi
dengan seberapa jauh mereka mematuhi nasihat dokter, tidak ada kaitan

antara lamanya konsultasi dengan kepuasaan ibu. Jadi konsultasi yang

pendek akan menjadi produktif jika diberikan perhatian untuk

meningkatkan kualitas interaksi.

Instruksi yang baik menjadi salah satu penentu kepatuhan seseorang

dalam melakukan sebuah kebiasaan baik. Terlepas dari instruksi, motivasi

pasien hipertensi sendiri menjadi hal penting penentu kepatuhan pasien

dalam melaksanakan keseimbangan diit dan olahraga pada pasien

hipertensi. Oleh sebab itu, memberi edukasi yang baik kepa penderita

hipertensi sangat disarankan demi meingkatkan kderajat kesehatan pasien

hipertensi.

4.2.3 Analisa hubungan pengetahuan dengan keseimbangan diit dan olah


raga

Jurnal penelitian Siti halimatus sa’adiyah (2020) mengenai hubungan

tingkat pengetahuan dengan perilaku diet pada petani dengan kejadian

hipertensi di kecamatan Pati Kabupaten Jember. Pada penelitian ini

menyatakan bahwa pengetahuan berhubungan dengan perilaku diit pasien

hipertensi.

Karya Tulis Ilmiah peneliti membahas tentang hubungan

pengetahuan dengan kepatuhan keseimbangan diit dan olahraga pasien

hipertensi. Hasil jurnal siti halimatus sa’diyah berhubungan dengan Karya

Tulis Ilmiah peneliti dikarenakan membahas kedua variable tersebut yaitu

variable pengetahuan dan variable kepatuhan. Definisi kepatuhan itu

sedniri menurut Stanley (2007). Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien

yang tertuju terhadap intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk
terapi apapun yang ditentukan, baik diit, latihan, pengobatan atau menepati

janji pertemuan dengan dokter kepada pasien dengan penyakit ginjal

kronis Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku yang

tidak mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan (Green, 1997

dalam Notoatmodjo, 2007).

Kepatuhan pada keseimbangan diit hipertensi menjadi salah satu

faktor yang perlu di evaluasi tingkat kepatuhannya, karena bagaimanapun

diit hipertensi yang baik dan dipatuhi sesuai anjuran dokter/tenaga

kesehatan akan sangat membantu meningkatkan derajat kesehatan pasien

hipertensi. Selain kepatuhan keseimbangan diit, kepatuhan olah raga akan

memberikan dampak yang baik bagi penderita hipertensi. Jurnal menurut

Afi taat Rahayu (2017) tentang Hubungan Kepatuhan Olahraga Dengan

Tekanan Darah Pada Lansia Pasien Hipertensi. Penelitian ini membahas

tentang bagaimana hubungan kepatuhan olahraga dengan tekanan darah

pada lansia. Hasil dari jurnal penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil

analisis diperoleh p=0,003 (p = 0,005) dan coefficient correlation dengan

nilai 0,488. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia

patuh berolahraga yaitu sebanyak 25 lansia (73,53 %) dan sebagian besar

lansia memiliki tekanan darah normal yaitu sebanyak 21 lansia (61,76%).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kepatuhan

olahraga dengan tekanan darah pada lansia pasien hipertensi, dengan

kesimpulan bahwa aktivkitas olah raga yang teratur yaitu 3 kali seminggu

dapat memberikan dampak terhafdap tekanan darah lansia.


Menurut Thompson, et al, (2003).yang menyatakan bahwa Aktivitas

fisik cukup dapat menurunkan tekanan darah sistolik bagi individu pre-

hipertensi maupun hipertensi. Bagi seseorang yang melakukan aktivitas

fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi dengan frekuensi serta durasi

yang teratur bisa sebagai terapi bagi yang berisiko maupun tidak tidak

berisiko penyakit aterosklerosis kardiovaskular (penumpukan kolesterol

dalam dinding pembuluh arteri yang dapat menghambat aliran darah ke

bagian organ tubuh lainya) sehingga mempunyai tekanan darah, gula darah

dan kolesterol yang lebih normal.

Uraian diatas menunjukkan bahwa hasil jurnal penelitian tersebut

sesuai dengan Karya Tulis Ilmiah peneliti, meskipun peneliti tidak

melakukan pengukuran pengaruh olah raga terhadap tekanan darah secara

langsung, namun gambaran ini memberikan keterangan yang cukup

signifikan mengenai hubungan pengetahuan dan kepatuhan olah raga pada

pasien hipertensi. Hasil penelitian mengenai pengetahuan dan kepatuhan

olahraga memberikan harapan hasil penelitian yang sesuai dengan harapan

peneliti, bahwa pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan

keseimbangan diit dan olah raga pada pasien hipertensi. Solusi yang dapat

dilakukan untuk menghindari terjadinya peningkatan penderita hipertensi,

salah satunya adalah dengan memberikan pengetahuan yang baik pada

penderita hipertensi mengani pentingnya mematuhi diit hipertensi dan

kegiatan olah raga secara teratur agar kesehatan penderita hipertensi dapat

di control dengan baik.

4.3 Keterbatasan Studi Literature


Keterbatasan studi literature ini adalah :

1. Hasil pengukuran pengetahuan yang berbeda pada setiap jurnal penelitian

yang memungkinkan berpengaruh pada kepatuhan.

2. Belum banyaknya pemakaian studi literature ini sehingga masih sulit

membandingkan hasil penelitian antar jurnal penelitian.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis crtical appraisal beberapa jurnal, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa studi literatur berdasarkan analisa critical

appraisal pengetahuan pasien hipertensi tentang hipertensi menunjukkan

hasil bahwa pengetahuan pasien hipertensi rata-rata mempunyai

pengetahuan yang baik mengenai hipertensi, namun untuk responden

lansia pengetahuan hipertensi menunjukkan hasil yang kurangstudi

literatur keseimbangan diit dan olah raga pasien hipertensi menunjukkan

hasil bahwa kepatuhan keseimbangan diit, kepatuhan olah raga

berhubungan dengan pasien hipertensi sehingga menunjukkan hasil bahwa

adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan keseimbangan

diit dan olahraga pasien hipertensi. Oleh sebab itu penting untuk tetap

meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien hipertensi dalam hal diit

dan olahraga, agar pasien hipertensi tetap terjaga dalam kondisi sehat.
5.2 Saran

Saran Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan studi literatur yang dapat

di telaah dalam melakukan studi literatur, karena hasil penelitian ini

hanya menggunakan 11 studi literatur.

2. Berdasarkan hasil studi literatur yang didapat, kebanyakan berasal dari

Indonesia. Semoga penelitian selanjutnya dapat menambah banyak

studi literatur di luar Indonesia.

3. Dengan adanya studi literatur atas hibungan pengetahuan dengan

keseimbangan diit dan olahraga ini, bisa dijadikan sebagai pedoman

bagi penelitian selanjutnya, karna masih sedikit penelitian pada bidang

ini yang menggunakan studi literatur sebagai metode penelitian nya.

Anda mungkin juga menyukai