Anda di halaman 1dari 1

Pasal 1 KODE ETIK RUMAH SAKIT INDONESIA

Pasal 15
Rumah sakit harus menaati Kode Etik Rumah (KODERSI) 2015 Rumah sakit berkewajiban
Sakit Indonesia (KODERSI) dan rumah sakit
9 Mei 2020, Oleh : Galih Endradita, Ganis Irawan, M. Afiful Jauhani menghormati dan mengindahkan
wajib menyusun kode etik sendiri dengan
hak pasien dan keluarganya
mengacu pada KODERSI dan tidak
BAB III selama dalam pelayanan.
bertentangan dengan prinsip moral dan BAB I
peraturan perundangan. Kewajiban Umum Rumah Kewajiban Rumah Pasal 16
Sakit Sakit Terhadap Pasien Rumah Sakit wajib menerapkan
Pasal 2 standar keselamatan pasien.
Rumah sakit berkewajiban memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara BAB IV Pasal 17
paripurna sesuai kebutuhan klinis pasien dan
BAB II
Kewajiban Rumah Sakit Rumah sakit harus memberikan
kemampuan rumah sakit Kewajiban Rumah
penjelasan kepada pasien dan
Terhadap Pimpinan, Staf, Sakit Terhadap atau keluarganya tentang apa
Pasal 3 dan Karyawan Masyarakat yang diderita pasien, tindakan apa
Rumah sakit berkewajiban menyelenggarakan `` yang dilakukan, dan siapa yang
pelayanan pengobatan dan pemulihan melakukannya.
Pasal 9
kesehatan yang aman, mengutamakan
Pasal 26 Rumah sakit harus
kepentingan pasien dan keluarga, bermutu, Pasal 18
Rumah sakit harus menjamin mengutamakan pelayanan
non diskriminasi, efektif, dan efisien sesuai Rumah sakit harus meminta
agar pimpinan, staf, dan yang baik dan bermutu
dengan standar pelayanan Rumah Sakit. persetujuan atau penolakan
karyawannya memperoleh secara berkesinambungan
pasien sebelum melakukan
jaminan sosial nasional. serta tidak mendahulukan
tindakan medik. Persetujuan
Pasal 4 urusan biaya;rumah sakit
pasien diberikan setelah pasien
Rumah sakit harus mengikuti perkembangan Pasal 27 harus melaksanakan fungsi
mendapat informasi yang meliputi
dunia perumah-sakitan Setiap Rumah Sakit harus sosial dengan menyediakan
diagnosis dan tata cara tindakan
menyelenggarakan tata kelola fasilitas pelayanan kepada
medis, tu- juan tindakan medis,
Pasal 5 rumah sakit, tata kelola klinis, pasien tidak mampu/miskin,
alternatif tindakan, risiko dan
Rumah sakit harus dapat mengawasi serta dan tata kelola pasien yang baik. pasien gawat darurat, dan
komplikasi yang mungkin terjadi,
bertanggungjawab terhadap semua kejadian korban bencana.
dan prognosis terhadap tindakan
di rumah sakit. Dalam penyelenggaraan Pasal 28 yang dilakukan serta perkiraan
rumah sakit dilakukan audit berupa audit Rumah sakit harus menetapkan Pasal 10 biaya pengobatan.
kinerja dan audit klinis. ketentuan pendidikan, Rumah sakit berkewajiban
keterampilan, pengetahuan, dan memberikan pelayanan yang Pasal 20
persyaratan lain bagi seluruh menghargai martabat dan Rumah sakit harus menjelaskan
Pasal 6
tenaga kesehatan. kehormatan pasien; kepada pasien dan keluarganya
Rumah sakit berkewajiban menetapkan
karyawan rumah sakit tentang hak, kewajiban, dan
kerangka kerja untuk manajemen yang
Pasal 29 menunjukkan sikap dan tanggungjawab mereka yang
menjamin asuhan pasien yang baik diberikan
Rumah sakit harus menjamin perilaku yang sopan dan berhubungan dengan penolakan
sesuai norma etik, moral, bisnis, dan hukum
agar koordinasi serta hubungan santun, sesuai dengan atau tidak melanjutkan
yang berlaku.
yang baik antara seluruh tenaga norma sopan santun dan pengobatan, serta akibat lanjut
di rumah sakit dapat terpelihara. adat istiadat yang berlaku dari penolakan ini. Rumah sakit
Pasal 7
setempat. berkewajiban membantu dengan
Rumah sakit harus memelihara semua
memberikan alternatif bagi pasien
catatan/arsip, baik medik maupun non medik Pasal 30 dan keluarganya.
secara baik. Pencatatan, penyimpanan, dan Rumah sakit berkewajiban Pasal 11
pelaporan (termasuk insiden keselamatan menyelenggarakan pendidikan Rumah sakit harus Pasal 21
pasien) tentang semua kegiatan dan pelatihan Sumber Daya senantiasa menyesuaikan Rumah Sakit berkewajiban
penyelenggaraan Rumah Sakit dilaksanakan Manusia serta memberi kebijakan pelayanannya merujuk dan memberikan
dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen kesempatan kepada seluruh pada harapan dan kebutuhan penjelasan kepada pasien yang
Rumah Sakit. tenaga rumah sakit untuk masyarakat setempat. memerlukan pelayanan di luar
meningkatkan diri, menambah kemampuan pelayanan rumah
Pasal 8 ilmu pengetahuan, dan Pasal 12 sakit.
Rumah sakit dalam melakukan promosi keterampilannya. Rumah Sakit harus
pemasaran harus bersifat informatif, tidak memberikan informasi yang Pasal 22
komparatif, berpijak pada dasar yang nyata, benar tentang pelayanan Rumah Sakit harus
Pasal 31
tidak berlebihan, dan berdasarkan Kode Etik Rumah Sakit kepada mengupayakan pasien
Rumah sakit harus mengawasi
Rumah Sakit Indonesia. masyarakat. mendapatkan kebutuhan privasi
agar penyelenggaraan
pelayanan dilakukan dan berkewajiban menyimpan
berdasarkan standar profesi Pasal 13 rahasia kedokteran. Rahasia
BAB V Rumah sakit harus jujur dan kedokteran hanya dapat dibuka
yang berlaku. Setiap tenaga
Hubungan Rumah Sakit dengan kesehatan yang bekerja di rumah terbuka, peka terhadap saran untuk kepentingan kesehatan
Lembaga Terkait sakit harus bekerja sesuai dan kritik, serta berusaha pasien, untuk pemenuhan
dengan standar profesi, standar menanggapi keluhan pasien permintaan aparat penegak
pelayanan rumah sakit, standar dan masyarakat. hukum dalam rangka penegakan
prosedur operasional yang hukum, atas persetujuan pasien
Pasal 33
berlaku, etika profesi, sendiri, atau berdasarkan
Rumah sakit harus memelihara hubungan Pasal 14
menghormati hak pasien, dan ketentuan peraturan perundang-
baik antar rumah sakit dan menghindarkan Rumah sakit dalam
mengutamakan keselamatan undangan.
persaingan yang tidak sehat. menjalankan operasionalnya
pasien. bertanggungjawab terhadap
Pasal 23
lingkungan agar tidak terjadi
Pasal 34 Rumah sakit berkewajiban
Pasal 32 pencemaran yang merugikan
Rumah sakit harus menggalang kerjasama memperhatikan kebutuhan khusus
Rumah sakit berkewajiban masyarakat.
yang baik dengan instansi atau badan lain pasien dan mengurangi kendala
memberi kesejahteraan kepada
yang bergerak di bidang kesehatan dan fisik, bahasa dan budaya, serta
karyawan dan menjaga
kemanusiaan. penghalang lainnya dalam
keselamatan kerja sesuai
memberikan pelayanan.
dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 35 Pasal 24
Rumah sakit harus berusaha membantu Pasal 1 Pedoman Organisasi KERS dan Makersi
 Kode Etik Rumah Sakit Indonesia adalah rangkuman norma- Rumah Sakit berkewajiban
kegiatan pendidikan tenaga kesehatan dan melindungi pasien yang termasuk
penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan norma moral yang telah dikodifikasi oleh PERSI sebagai
organisasi profesi bidang perumahsakitan di Indonesia. kelompok rentan seperti anak-
teknologi yang terkait dengan kedokteran dan anak, individu yang memiliki
kesehatan.  Komite Etik Rumah Sakit (KERS) adalah suatu perangkat
organisasi non struktural yang dibentuk dalam rumah sakit untuk kemampuan berbeda (difabel),
membantu pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan lanjut usia, dan lainnya.
Pasal 36 KODERSI
Rumah sakit berkewajiban menyelenggaraan  Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) adalah Pasal 25
penelitian dan pengembangan serta organisasi yang menghimpun dan mewakili rumah-rumah sakit Rumah sakit berkewajiban
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam di Indonesia menggunakan teknologi
rangka peningkatan pelayanan kesehatan  Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit Indonesia (MAKERSI) kedokteran dengan penuh
dengan memperhatikan kepentingan lokal dan adalah badan otonom PERSI yang dibentuk secara khusus di tanggung jawab.
nasional. tingkat Pusat dan Daerah untuk menjalankan KODERSI.

Pasal 3 Pedoman Organisasi KERS dan Makersi Pasal 6 Pedoman Organisasi KERS dan Makersi
 (KERS) merupakan perangkat organisasi rumah sakit di bentuk di Rumah  Ketua MAKERSI Pusat dipilih dalam Kongres PERSI, untuk masa jabatan
Sakit dalam rangka membantu pimpinan rumah sakit menerapkan Kode selama Kepengurusan Persi Pusat, dan bertanggung jawab kepada
Etik Rumah Sakit di rumah sakit Kongres PERSI.
 Pembentukan KERS adalah wajib  Ketua MAKERSI Daerah dipilih dalam Rapat Pleno untuk masa jabatan
 Keanggotaan KERS mewakili berbagai profesi di dalam rumah sakit selama Kepengurusan Persi Daerah dan bertanggung jawab kepada
 Posisi KERS bertanggungjawab langsung pada pimpinan rumah sakit atau Rapat Pleno PERSI Daerah
yang mengangkatnya.  Ketua terpilih berwenang menyusun anggotanya

Anda mungkin juga menyukai