Praktikan Kelompok 8 :
Aniq Ibnu Ajizan 24030118120048
Faizul Muna Amalia 24030118120021
Friska Fatasya A.R 24030118120038
Nadhiroh 24030118120036
Resa Putri Sherina 24030118140063
Sahda Nadia Putri. S.K 24030118140059
Shania Aurellyn Manik 24030118130118
Vinsencius Guntur Pandu.M 24030118120023
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
ABSTRAK
VI. PEMBAHASAN
Percobaan ini berjudul “Adsorpsi Pada Larutan” yang bertujuan untuk
mengamati peristiwa adsorpsi suatu larutan pada suhu tetap oleh padatan. Prinsip
yang digunakan dalam percobaan ini adalah Gaya Van der Waals yang merupakan
gaya tarik menarik antara atom pusat atau molekul. Metode yang digunakan
dalam percobaan ini adalah pengenceran, titrasi, dan adsorpsi. Pengenceran yaitu
suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan penambahan
pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau
tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).Titrasi
merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana penentunya menggunakan
suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat (Brady,
2000). Adsorpsi adalah peristiwa menempelnya atom atau molekul suatu zat pada
permukaan partikel lain yang disebabkan ketidakseimbangan gaya-gaya yang ada
permukaan partikel tersebut (Keenan, 1990).
6.2 Adsorbsi
6.3 Titrasi
(Underwood, 1994).
Adapun mekanisme yang terjadi pada saat perubahan warna
indikator fenolftalein, yaitu sebagai berikut :
(Underwood, 1994).
Dari percobaan ini diperoleh volume rata-rata setiap larutan setelah
dititrasi, mulai dari konsentrasi terendah larutan kontrol; 0,015 N; 0,03 N;
0,06 N; 0,09 N; 0,12 N; 0,15 N secara berturut-turut 0,2 ml; 0,4 ml; 1,0 ml;
1,7 ml; 2,6 ml; 3,9 ml. Dari data tersebut dapat digunakan untuk mencari
jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal pada karbon
aktif (Nm), dengan menggunakan persamaan teoritis dari adsorpsi
Langmuir :
C/N = C/Nm + (1/K x N)
di mana :
C = konsentrasi akhir dari asam (mol/L)
N = mol asam yang teradsorpsi per gram karbon aktif
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggalpada
karbon aktif
Percobaan ini menggunakan perhitungan dengan Isoterm Langmuir
dimana didasarkan pada asumsi bahwa adsorben yang digunakan
mempunyai permukaan yang homogen dan hanya dapat mengadsorpsi satu
molekul adsorbat untuk setiap molekul adsorbennya. Kemudian tidak ada
interaksi antara molekul-molekul yang terserap. ( Treybal,1980) Semua
proses adsorpsi dilakukan dengan mekanisme yang sama dan hanya
menggunakan variasi pada konsentrasi serta terbentuknya satu lapisan
tunggal saat adsorpsi maksimum.
Diperoleh grafik hubungan antara N vs C/N
Grafik C/N vs N
1.2
1.05
1
1
f(x) = 153.97 x + 0.44 0.87
R² = 0.98 0.76
0.8
0.67
0.4
0.2
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
N
Linear ()
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Adsorpsi akan cepat terjadi apabila ada pengaruh yang kuat
dari adsorbannya seperti konsentrasi, temperatur, luas
permukaan, dan adsorben. Dari data yang diperoleh
didapatkan persamaan garis melalui perhitungan manual
yaitu y = 153.97 x + 0.000442525 dan persamaan garis
melalui perhitungan excel yaitu y = 153.97x + 0.4425.
Semakin tinggi konsentrasi adsorben, adsorpsi yang terjadi
juga semakin besar. Dapat diketahui pula nilai konstanta
Langmuir 0,0064947 Nm
7.2 Saran
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara, Jakarta.
Keenan, K. dan Food. 1990. Kimia Untuk Universitas Jilid I Edisi VI. Penerjemah
Aloysius H.Pudjaatmaka.Jakarta: Erlangga.
LEMBAR PENGESAHAN
Semarang, 15 Mei 2020
Aniq Ibnu Ajizan Faizul Muna Amalia Friska Fatasya Alfa Rizky
24030118120048 24030118120021 24030118120038
Mengetahui,
Asisten
Annisa Syifaurrahma
24030116120023
LAMPIRAN
1. Pengenceran CH3COOH 1 N
Diketahui:
N1 = 1 N
N2 = 0,015; 0,03; 0,06; 0,09; 0,12; 0,15 N
V2 = 50 mL
Ditanya:
V1 = ?
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 1 N = 50 mL × 0,015 N
V1 = 0,75 mL
V1 × 1 N = 50 mL × 0,03 N
V1 = 1,5 mL
V1 × 1 N = 50 mL × 0,06 N
V1 = 3 mL
V1 × 1 N = 50 mL × 0,09 N
V1 = 4,5 mL
V1 × 1 N = 50 mL × 0,12 N
V1 = 6 mL
V1 × 1 N = 50 mL × 0,15 N
V1 = 7,5 mL
2. Perhitungan konsentrasi akhir CH3COOH
Diketahui :
N NaOH = 0,01 N
V CH3COOH = 10 mL
Ditanya:
Jawab:
NCH3COOH = 2 × 10-4 N
NCH3COOH = 4 × 10-4 N
NCH3COOH = 1 × 10-3 N
Keterangan:
V CH3COOH = 25 mL
= 0,375 mmol
= 0,75 mmol
= 1,5 mmol
= 2,25 mmol
= 3 mmol
= 3,75 mmol
Mol setelah adsorpsi = N CH3COOH × V CH3COOH
Keterangan:
N CH3COOH = 2 × 10-4; 4 × 10-4; 1 × 10-3; 1,7 × 10-3; 2,6 × 10-3; 3,9 × 10-3 N
= 2 × 10-3 mmol
= 4 × 10-3 mmol
= 1 × 10-2 mmol
Mol teradsoprsi
a. N ¿
1 gr
0,0 00373 mol
N¿
1g
N = 0,000373 mol/g
Mol teradsoprsi
b. N ¿
1g
0,0 00746 mol
N¿
1g
N = 0,746 mol/g
Mol teradsoprsi
c. N ¿
1g
0,00149 mol
N¿
1g
N = 0,00149 mol/g
Mol teradsoprsi
d. N ¿
1g
0,002233 mol
N¿
1g
N = 0,002233 mol/g
Mol teradsoprsi
e. N ¿
1g
0,002974 mol
N¿
1g
N = 0,002974 mol/g
Mol teradsoprsi
f. N ¿
1g
0,003711 mol
N¿
1g
N = 0,003711 mol/g
y = c + m x
C
a. y =
N
0,0002 N
y=
0,0 00 373 mol/ g
y = 0,536193
C
b. y =
N
0,0004 N
y=
0,000746 mol/ g
y = 0,536193
C
c. y =
N
0,001 N
y=
0,00149 mol/ g
y = 0,671141
C
d. y =
N
0,0017 N
y=
0,002233 mol/ g
y = 0,000761308
C
e. y =
N
0,0026 N
y=
0,002974 mol /g
y = 0,874243
C
f. y =
N
0,0039 N
y=
0,003711 mol/ g
y = 1,05093
0.0588−0.051064702
m=
0.0001831092−0.00013287173
0.0077353
m=
0.000050237
m=15 3.97
ý=m x́+ c
0.738334667=(153.97)(0.00192116 )+ c
0.738334667=0.295801+c
c=0.738334667−0.295801
c=0.000442525
Persamaan garis :
y = 153.97 x + 0.000442525
C
c=
Nm
C ( [ CH 3 COOH ] setelah adsorpsi)
Nm=
C (konstanta persamaan garis)
0.0002
a. Nm=
0.000442525
Nm=0.451951867 mol
0.0004
b. Nm=
0.000442525
Nm=0.903903734 mol
0.001
c. Nm=
0.000442525
Nm=2.259759336 mol
0.0017
d. Nm=
0.000442525
Nm=3.841590871mol
0.0026
e. Nm=
0.000442525
Nm=5.875374273mol
0.0039
f. Nm=
0.000442525
Nm=8.813061409 mol
Grafik C/N vs N
Grafik C/N vs N
1.2 1.05
1
1 0.87
f(x) = 153.97 x + 0.44
R² = 0.98 0.76
0.8 0.67
0.6 0.54 0.54
C/N
0.4
0.2
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
N
Linear ()