Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN RISET KECIL PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI

PROVINSI BANTEN

PT KRAKATAU POSCO

Di susun oleh :

Devi Putri Ananda (31218079)

Fina Nurmayanti (31218123)

Firzia Khoirunnisa (31218126)

Junida Magdalena Manullang (31218161)

UNIVERSITAS SERANG RAYA

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

A1 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL


PT.KRAKATAU POSCO

A. Identifikasi Perusahaan PT.Krakatau Posco

PT KRAKATAU POSCO adalah Perusahaan kerjasama antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,
Indonesia dan POSCO Korea. Konstruksi pembangunan dimulai pada tahun 2011 dan selesai
dalam waktu 36 bulan menjadikan KRAKATAU POSCO sebagai Pabrik Baja Terpadu yang
memiliki Teknologi Blast Furnace pertama di Indonesia. Produksi komersial telah dimulai pada
awal 2014, siap melayani pasar baja Indonesia dan menjadi perusahaan baja handal dan paling
kompetitif di pasar baja regional.

Visi :

Menjadi Pabrik Baja Terpadu Paling Kompetitif untuk mempersembahkan kebanggaan bagi
Indonesia

Misi :

Memberikan kontribusi untuk perekonomian Indonesia melalui sinergi dalam menyediakan


produk baja yang kompetitif.

Nilai-Nilai Perusahaan :
1. Perkembangan
2. Eksekusi
3. Tumbuh Bersama

B. Bisnis Inti Dan Negara Asal PT.KRAKATAU POSCO

PT.Krakatau Posco adalah pabrik baja terpadu paling handal dan kompetitif yang beroperasi
secara resmi di Indonesia sejak Desember 2013. PT.Krakatau Posco adalah Perusahaan
kerjasama antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Indonesia dan POSCO Korea. Dengan
menggunakan teknologi industri baja terbaik dan kapasitas 3 juta ton per tahun, PT
KRAKATAU POSCO siap menyediakan produk besi dan lempeng baja terbaik di Indonesia.
Pabrik baja PT Krakatau Posco tahap pertama direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar
3 juta ton per tahun, serta akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun. Jumlah kapasitas
tersebut mencapai dua kali dari total kapasitas produksi Krakatau Steel saat ini. Hingga bulan
Maret 2014, produksi PT Krakatau Posco mencapai 100.000 ton baja.

Krakatau Posco pun mencanangkan penjualan konsolidasi hingga 500 triliun won pada 2068 atau
pada ulang tahunnya yang ke-100. Target tersebut naik hampir 18 kali lipat dibandingkan dengan
capaian tahun lalu sebesar 28,55 triliun won. Selain itu, Posco berusaha mengubah arus
pendapatan saat ini, dengan sekitar 80% dari keuntungan berasal dari baja dan bidang yang
terkait dengan baja. Keuntungan akan diperoleh melalui tiga kelompok bisnis utama, yaitu baja,
infrastruktur, dan mesin pertumbuhan baru, dengan perbandingan 4:4:2.

Di samping bisnis utamanya, yaitu baja, Posco akan berkonsentrasi pada bidang infrastruktur
seperti perdagangan, konstruksi, energi, teknologi informasi dan komunikasi, serta area
pertumbuhan baru seperti bahan penyimpanan energi dan material berbahan ringan. Hal itu
sudah dibuktikan Posco di Indonesia. Melalui PT Posco Indonesia Inti, raksasa baja asal Korsel
itu, sudah merambah sejumlah bidang usaha baru tersebut termasuk perkebunan kelapa sawit,
selain PT Krakatau Posco, perusahaan patungan bersama PT Krakatau Steel Tbk. yang memiliki
kapasitas produksi 3 juta ton per tahun.

C. Cakupan Pasar Penjualan

Pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab
untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri, di antaranya industri galangan kapal,
konstruksi, dan manufaktur domestik, sekaligus memasok kebutuhan Krakatau Steel yang saat
ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik Hot Strip Mill (HSM).

Krakatau Posco terus berinovasi. Dengan dukungan riset, berbagai produk akhir yang dihasilkan
kian beragam dan berkualitas seperti giga steel. Produk ini mampu menahan beban 100 kilogram
per satu millimeter persegi. Giga steel yang kuat, ringan, dan tahan lama diperuntukkan terutama
bagi industri otomotif. Posco mengklaim bahwa satu dari 10 mobil yang dihasilkan produsen
otomotif menggunakan bajanya. Selain itu, sebagai pengakuan atas kinerja bisnisnya yang sangat
baik, daya saing, dan manajemen keberlanjutan, Posco kembali dianugerahi sebagai perusahaan
baja paling kompetitif di dunia oleh World Steel Dynamics, sebuah lembaga riset industri baja
global. Dengan keberhasilan tersebut, Posco telah mempertahankan posisinya itu selama 9 tahun
berturut-turut sejak 2010.

Anda mungkin juga menyukai