Anda di halaman 1dari 2

Permasalahan yang biasanya terjadi adalah nasabah yang kurang memahami secara detail

produk yang mereka miliki, apakah asuransi yang mereka miliki itu sudah mencukupi kebutuhan
mereka nantinya. Contohnya seperti nasabah yang hanya memiliki produk Loss Insurance atau
asuransi kerugian, nasabah tersebut memiliki harta benda berupa rumah atau koleksi mobil sport
yang cukup banyak, dan daerah rumah tersebut memang terkenal dengan bencana seperti banjir
dan longsor. Akan tetapi nasabah tersebut tidak memperdulikan dampak tentang kesehatan
dirinya dan kelurganya bahkan bisa berdampak pada meninggal dunia karena imbas bencana
tersebut. Hal tersebut tidak bisa diklaim oleh nasabah dikarenakan nasabah hanya memiliki Loss
Insurance. Maka dari itu nasabah harus paham secara detail tentang asuransi yang ia beli.

Kasus yang biasanya terjadi adalah nasabah asuransi yang mengalami wanprestasi.
Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi atau kelalaian oleh debitur baik
karena tidak melaksanakan apa yang telah diperjanjikan maupun malah melakukan sesuatu yang
menurut perjanjian tidak boleh dilakukan. Pada saat ini terjadi pandemic yang bisa merugikan
banyak orang khususnya kerugian berupa ekonomi. Rata-rata nasabah pada saat ini ekonominya
sedang menurun karena PHK dari tempat kerja dan menurunnya penghasilan dari tempat-tempat
usahanya, sehingga tidak bisa melanjutkan kewajiban membayar premi hingga melewati masa
tenggang waktu yang telah disepakati oleh kedua belak pihak antara pihak nasabah asuransi
kepada perusahaan asuransi.

Pihak nasabah menganggap remeh permasalahan wanprestasi kepada pihak perusahaan


asuransi yang tidak memberikan sanksi yang memberatkan. Disamping itu penyelesaian yang
mudah jika nasabah memulihkan atau membayar premi maka premi sudah bisa seperti keadaan
semula sehingga nasabah meremehkan dan nasabah juga tidak menepati perjanjian yang telah
dibuat dengan perusahaan asuransi. Maka dari itu pihak perusahaan asuransi diharapkan
memberikan pemahaman perjanjian asuransi khususnya perusahaan asuransi kepada nasabah
agar tidak sering mengalami wanprestasi.

Yang kedua yaitu permasalahan tentang asuransi yang dilakukan oleh agen, pada tahun
2019 kemarin ada kasus salah satu perusahaan asuransi BUMN yang tersandung masalah. Dalam
masalah itu terdapat permasalahan penggelapan uang yang di investasikan kepada produk-
produk seperti saham yang notabennya tidak liquid yang mengakibatkan kerugian yang amat
besar terhadap liquiditas perusahaan. Yang saya tanyakan adalah produk unitlink, apakah
didalam polis tersebut terdapat besaran prosentase dana alokasi terhadap saham, reksa dana, atau
obligasi. Kemudian didalam unit link itu seperti dana campuran antara proteksi jiwa dengan
investasi, misalnya seseorang yang ditanggung tidak membayarkan premi dalam jangka tempo
tertentu apakah dana hasil return investasi tersebut bisa menutupi premi yang tidak dibayarkan
perbulannya.

Yang ketiga yaitu permasalahan perusahaan asuransi tdk bisa membayar klaim . Nasabah
kita juga tidak menutup kemungkinan berinvestasi saham, obligasi, dan reksa dana. Dalam masa
pandemic ini kalau mereka menarik claim polis sebelum jangka waktu ditentukan

Anda mungkin juga menyukai