Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Kalkulus Integral

“ Integral Tak Tentu ”

OLEH :

HENDRAWAN PURBA

4183111073

MATEMATIKA DIK C 2018

Dosen Pengampu :

Dr. ABIL MANSYUR, S.Si., M.Si

ANDREA ARIFSYAH NASUTION, S.Pd., M.Sc

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGEAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kita panjatkan Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta masih memberikan kesehatan kepada saya,
sehingga saya mampu menyelesaikan tugas “Critical Jurnal Review” ini dengan tepat waktu.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah saya yaitu
“KALKULUS INTEGRAL”. Tugas Critical Jurnal Review ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas
ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan wawasan saya masih terbatas dan mengingat masih kurangnya pengalaman
saya. Karena itu saya sangat mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna menyempurnakan tugas ini dan tugas lainnya di kemudian hari. Saya
berharap tugas critical jurnal review ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi khusunya
bagi saya. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.

Medan, Mei 2019

Hendrawan Purba

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian................................................................................................ 1
C. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 1
D. Identitas Jurnal.................................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL......................................................................... 3

A. Jurnal 1 ............................................................................................................... 3
B. Jurnal 2 ............................................................................................................... 9

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................15

A. Jurnal 1.................................................................................................................15
B. Jurnal 2.................................................................................................................16

BAB IV PENUTUP........................................................................................................18

A. Kesimpulan..........................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan menyusul


ditemukannya masalah dalam diferensiasi dimana matematikawan harus berpikir bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Integral terbagi dua
yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Bedanya adalah integral tertentu memiliki batas
atas dan batas bawah. Integral tertentu biasanya dipakai untuk mencari volume, benda putar
dan luas. Penyelesaian soal integral membutuhkan pemahaman konsep yang baik,
pemahaman rumus yang tepat, serta kejelian dan kreativitas yang tinggi. Proses yang
kompleks ini menjadikan kesulitan tersendiri dalam mempelajari materi integral. Akibatnya,
mahasiswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal integral. Kesalahan-
kesalahan ini perlu segera diidentifikasi melalui kegiatan analisis supaya tidak bedampak pada
mata kuliah serumpun pada semestersemester berikutnya, seperti matematika diskrit dan
metode numerik. Secara umum, jenis integral terdiri dari integral biasa, integral subtitusi dan
integral parsial. Karena keterbatasan waktu dan tenaga dari peneliti, kesalahan mengerjakan
soal integral dalam penelitian ini dibatasi pada jenis integral biasa dan integral subtitusi.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas kalkulus integral
2. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Integral
3. Untuk menambah pengetahuan tentang Integral

C. MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah :
1. Membuka pemikiran tentang permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam
menyeleaikan integral tak tentu
2. Menerapkan pengembangan perangkat pembelajaran yang inovatif.
3. Memudahkan siswa belajar materi kalkulus integral

1
D. IDENTITAS JURNAL

Jurnal 1
Judul Jurnal : Analisis Kesalahan Mahasiswa Baru Dalam Mengerjakan Soal-Soal
Kalkulus Integral Tak Tentu
Edisi Terbit : Desember 2017
Pengarang : Kairuddin
Penerbit : Dosen Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan
Kota Terbit : Medan
Nomor ISSN (P) : 2442-8876,
Nomor ISSN (E) : 2528-0475

Jurnal 2
Judul Jurnal : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Permasalahan Integral
Tak Tentu
Edisi Terbit : Desember 2016
Pengarang : Nurhikmah, S., & Febrian, F.
Penerbit : Universitas Maritim Raja Ali Haji
Kota Terbit : Kepulauan Riau
Nomor ISSN (P) : 1829-5940
Nomor ISSN (E) : 2503-4510
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

JURNAL 1
A. Pendahuluan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terdiri dari jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Matematika termasuk salah satu pengetahuan
yang perlu dipelajari pada semua jenjang pendidikan formal tersebut. Menurut Abdurrahman
(2010), alasan perlunya mempelajari matematika sebab matematika merupakan (1) sarana
berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,
(3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk
mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya. Karena perannya yang sangat penting, sehinggamatematika dipelajari
sampai dengan jenjang pendidikan tinggi. Bidang matematika juga dipelajari mahasiswa di
Program Studi Biologi Universitas Negeri Medan. Pada prodi tersebut, salah satu mata kuliah
rumpun matematika bernama Kalkulus Integral, dengan bobot 3 sks. Pada kurikulum yang
berlaku di Universitas Negeri Medan, mata kuliah ini ditempuh mahasiswa ketika mahasiswa
berada pada semester dua. Dari silabus perkuliahan, kompetensi yang diharapkan tercapai dari
mata kuliah ini adalah (1) mahasiswa mampu memahami konsep integral tertentu dan integral
tak tentu serta penggunaannya untuk menghitung luasan dan volume benda putar, serta (2)
mahasiwa mampu memahami konsep aljabar linear yang meliputi matriks, determinan dan
invers matriks beserta penggunaannya pada penyelesaian sistem linear. Dalam mempelajari
mata kuliah kalkulus integral untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam perkuliahan
diberikan tes tertulis. Namun dalam mengerjakan soal sering mehasiswa tidak memahami
maksud soal dan sering mengalami kesalahna dalam mengerjakan soal tentu saja karena
mungkin ada kendala-kendalan dalam mengerjakan soal tersebut, maka dalam artikel ini
penulis mencoba menemukan mengapa mahasiswa sering kurang memahami maksud soal,
apa kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan soal dan apa yang menjadi
kendala mahasiswa dalam mengerjakan soal.

B. Tinjauan Pustaka
Penyelesaian soal integral membutuhkan pemahaman konsep yang baik, pemahaman
rumus yang tepat, serta kejelian dan kreativitas yang tinggi. Proses yang kompleks ini
menjadikan kesulitan tersendiri dalam mempelajari materi integral. Akibatnya, mahasiswa
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal integral. Kesalahan-kesalahan ini perlu
segera diidentifikasi melalui kegiatan analisis supaya tidak bedampak pada mata kuliah
serumpun pada semestersemester berikutnya, seperti matematika diskrit dan metode numerik.
Secara umum, jenis integral terdiri dari integral biasa, integral subtitusi dan integral parsial.
Karena keterbatasan waktu dan tenaga dari peneliti, kesalahan mengerjakan soal integral
dalam penelitian ini dibatasi pada jenis integral biasa dan integral subtitusi. Selain itu, alasan
lainnya adalah kedua jenis integral tersebut digunakan sebagai pokok dasar materi integral.
Diharapkan jika kesalahan pada pokok dasar materi teridentifikasi melalui kegiatan analisis
kesalahan, maka kesalahan pada materi integral selanjutnya (integral parsial) dapat
diminimalkan. Analisis kesalahan menurut Rahmania & Rahmawati (2016) adalah
penyelidikan terhadap suatu bentuk penyimpangan atau kekeliruan dari jawaban tertulis
siswa. Oleh karena itu, kesalahan mahasiswa mengerjakan soal integral dapat diidentifikasi
dari kekeliruan yang bersumber dari lembar jawab mahasiswa. Lebih lanjut, jenis kesalahan
dapat dikelompokkan menjadi kesalahan konsep, operasi dan prinsip (Manibuy, Mardiyana, &
Saputro, 2014; Rahmania & Rahmawati, 2016). Pengelompokan jenis kesalahan tersebut
berkaitan dengan objek matematika. Mengadaptasi jenis kesalahan tersebut, dalam penelitian
ini kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal integral dikelompokkan
dalam tiga jenis kesalahan, yaitu kesalahan konsep, kesalahan operasi dan kesalahan prinsip.
Kesalahan mengerjakan soal integral dari segi konsep, operasi, dan prinsip yang dialami
setiap mahasiswa dimungkinkan tidak sama. Ada mahasiswa yang mengalami kesalahan pada
suatu bagian dan bagian lainnya benar, tetapi ada juga yang sebaliknya. Walaupun secara
umum kesalahan tersebut dipengaruhi dari sisi intelegensi mahasiswa, tetapi keberagaman
karakteristik mahasiswa juga turut mempengaruhi. Terdapat berbagai faktor karakteristik
mahasiswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa. Menurut Slameto
(Hikmawati, Kamid, & Syamsurizal, 2013), salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar matematika adalah faktor kognitif, yang meliputi aspek (1) persepsi (perseption), (2)
perhatian (attention), (3) mendengarkan (listening), (4) ingatan (memory), (5) kesiapan
(readiness), (6) struktur kognitif (cognitive structure), (7) inteligensi (intelligence), (8)
kreativitas (creativity), dan (9) gaya kognitif (cognitive style).

C. Metode Penelitian
 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dengan memvalidasikan soal dilakukan di Ruang Diskusi Digital
Library UNIMED dan di Prodi Biologi.
 Jenis Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan dengan memberikan beberapa soal kepada mahasiswa/i
ada di Ruang Diskusi Digital Library UNIMED dan kemudian melakukan wawancara tentang
bagaimana pandangannya terhadap soal dan materi tentang integral tak tentu. Pengambilan
sampel yang dilakukan di ruang diskusi digital library UNIMED dengan jumlah sampel yang
diambil sebanyak 5 orang dengan jumlah soal sebanyak 5 soal mengenai materi integral tak
tentu.
 Rancangan Penelitian
1. Mempersiapkan materi yang akan dibuat jadi bahan test dan wawancara
2. Mempersiapkan soal test/kuis yang akan diberikan kepada mahasiswa/i sebagai bahan
sampel
3. Mempersiapkan rangkaian pertayaan tentang pendapat mahasiswa mengenai rangkaian
soal test/kuis dan materi tentang integral tak tentu
 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Dalam memperoleh data saya menyiapkan serangkain soal test/kuis yang diberikan
kepada mahasiswa/i dan melakukan wawancara tentang bagaimana pendapat mahasiswa
tentang serangkain soal dan materi integral tak tentu
2. Test/Kuis diberikan kepada mahasiswa dengan mengambil beberapa sampel sebagai
bahan perbandingan data dengan jumlah soal 5 buah
3. Wawancara, setelah mahasiswa menyelesaikan serangkain soal test/kuis melakukan proses
wawancara untuk mengetahui bagaimana pendapat mahasiswa tentang serangkain soal
test/kuis dan materi tentang integral tak tentu.
 Analisis Data
Data yang sudah didapat dengan menggunakan beberapa sampel yaitu dengan
memberikan serangkaian soal test /kuis dan proses wawancara. Hasil tes yang didapat
kemudian di periksa apakah jawaban tersebut benar atau salah. Selanjutnya dilakukan
wawancara dengan mahasiswa yang bersangkutan apa yang menjadi kendala mereka dalam
mengerjkan soal. Jawaban mahasiswa dianalisis sehingga ditemukan hal apa saja yang
menjadi titik kesalahan mahasiswa dalam mengerjakan soal dan kendala apa saja yang sering
muncul ketika berhadapan dengan integral tak tentu.
D. Hasil Dan Pembahasan
 Hasil Penelitian
Dari 5 buah soal yang diberikan didapat jawaban mahasiswa sebagai berikut

Gambar 1. Jawaban mahasiswa A

Mahasiswa A ini tidak mampumpu mengerjakan soal dengan benar, bahkan ada soal yang
sama sekali tidak dikerjakan sehingga skornya adalah 0. Kesalahan yang dilakukan
mahasiswa ini adalah dia kurang memahami maksud soal, sehingga mahasiswa ini kurang
serius dalam mengerjakan soal yang di berikan. Uuntuk soal nomor 3 disini mahasiswa A
menunjukkan jalan penyelesaian yang hamper benarn naun pada tahap akhir penyelesaian
soal, responden kurang teliti dalam menghitung hasil akhir soal sehingga di dapatkan hasil
yang tidak sesuai dengan jawaban yang benar.
Gambar 2. Jawaban mahasiswa B
Responden mampu mengerjakan 3 soal dengan benar dari 5 soal yang diberikan. Responden
dalam hal pengerjaan soal sudah menampakkan pamahaman akan soal yang di kerjakannya
terlihat dari jumlah soal yang dia kerjakan dan jawaban yang di buat. Langkah langkah
penyelesaian soal dari responden ini sudah terperinci dan sesuai dengan jawaban akhirnya.
Untuk jawaban yang salah mungkin di akibatkan kurang mendalami konsep integral tak tentu.

Gambar 3. Jawaban mahasiswa C

Cara penyelsaian soal yang di berikan responden ini sebenarnya sudah mendekati dengan
konsep yang sesungguhnya terlihat di mana responden mengisi semua jawaban yang di
berikan , namun penyelesian dari soal tersebut tidak sesuai dengan yang di harapkan , terlihat
dari beberapa soal yang mengalami kebuntuan di tengah tengah penelesaiannya sehingga hasil
akhirnya pun salah. Dalam hal ini responden tidak memahami konsep penyelesain soal
integral. Sehingga dari 5 soal yang diberikan tidak satupun didapat jawaban akhir yang benar.
Gambar 4. Jawaban mahasiswa D

Mahasiswa D ini hanya mampu mendapatkan hasil akhir yang benar 2 soal dari 5 soal yang
diberikan. Untuk responden ini terlihat sudah sedikit memahami konsep, terlihat dari soal
kategori mudah dan sedang dapat di kerjakan dengan benar, namun untuk soal yang lainnya
responden kurang teliti dalam mengerjakan soal.

Gambar 5. Jawaban mahasiswa E


Mahasiswa E ini sudah mampu mendapatkan hasil akhir 4 soal yang benar dari 5 soal yang
diberikan. Responden ini sudah memahami konsep dengan baik dan benar , terlihat dari
caranya menyelesaikan soal respon ini memberikan langkah langkah penyelesaian secara
terperinci dan hasil akhir yang benar.Kesalahan pada responden ini yaitu tidak mengisi
jawaban untuk integral trigonometri hal ini mungkin di sebabkan oleh kurangnya pemahaman
responden.

E. Pembahasan
Kesalahan yang sering ditemukan pada mahsiswa/i dalam pengerjaan soal yaitu banyak
sekali mahasiswa tidak memahami secara benar apa yang menjadi permintaan soal.
Mahasiswa terlalu fokus kepada angka yang dituliskan tanpa memahami apa yang menjadi
tujuan dari soal tersebut. Kurangnya ketelitian dalam mengerjakan soal sering sekali menjadi
awal sesuatu membuat kesalahan padahal mahasiswa/i sudah memahami secara benar apa
yang menjadi permintaan soal. Kesalahan ini sering terjadi saat menjumlahkan angka-angka
dan penulisan angka pada sebagian penjumlahan sehingga pada hasil akhirnya sering
ditemukan kesalahan. Mahasiswa/i sering terfokus kepada rumus yang ada tanpa mereka
memahami konsep dan teori dasar dari integral tentu padahal dalam mempelajari sebuah
materi yang diperlukan adalah proses pemahaman terhadap konsep. Masalah yang muncul
dari data yang didapat teknik pengitegrasian sederhana yang masih ditemukan kesalahan
padahal materi dari integral bukanlah materi yang masih baru bagi para mahasiswa/i namun
masih ada ditemukan kesalahan.

JURNAL 2

A. PENDAHULUAN

Matematika adalah salah satu bidang studi yang memiliki peran penting dalam
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan pada jam pelajarannya yang lebih banyak
dibandingkan pelajaran yang lainnya, serta bidang studi matematika dipelajari oleh seluruh
tingkatan pendidikan seperti SD, SMP/MTS, dan SMA/sederajat. Matematika penting baik
sebagai alat bantu, sebagi ilmu, maupun pembentuk sikap dan pembimbing pola piker.
Meskipun demikian, matematika masih dianggap pelajaran yang sulit, menakutkan dan
membuat siswa enggan mempelajarinya.

Penerapan pembelajaran matematika biasanya lebih menekankan siswa pada teknik


menghafal definisi maupun rumus matematika. Kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam
mengerjakan soal matematika yaitu mengerjakan soal matematika dengan cara menghafal dan
tidak disertai dengan latihan. Padahal dalam mempelajari matematika siswa harus ditekankan
pada pemahaman, penalaran dan pengaplikasian soal dalam menyelesaikan suatu masalah
agar siswa dapat berpikir kritis, logis cermat, terstruktur, dan efektif .

Sebagai calon guru matematika, perlu adanya persiapan tentang bagaimana seorang guru
harus peka terhadap sejauh mana pemahaman siswa dari yang telah diajarkan. Demikian juga,
perlunya kepedulian seorang guru matematika dalam memperhatikan setiap kesalahan -
kesalahan siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan konsep yang telah
diajarkan. Hal ini berguna sebagai tolak ukur sistem dan memilih cara mengajar yang baik
pada konsep selanjutnya. Berhasil tidaknya seorang guru bukan hanya terletak pada sejauh
mana siswa takut dan mau mendengarkan arahan, namun bagaimana seorang guru mampu
membuat siswa benar benar paham tentang materi yang diajarkan.

Menurut Watson dalam Sunardi (1995) kategori kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada
siswa, yaitu:

a. Data tidak tepat (inappropriate data/id)

Dalam kasus ini siswa berusaha mengoperasikan pada level yang tepat pada suatu
masalah, tapi memilih sebuah informasi yang tidak tepat seperti salah memasukkan data
dalam variabel. Contoh kasus dalam topik integral tak tentu mengenai data tidak tepat yaitu
siswa biasanya salah memasukkan (mensubstitusi) data dalam variabel dikarenakan siswa
kurang teliti dan terburu-buru dalam menjawab soal.

b. Prosedur tidak tepat (inappropriate procedure/ip)

Dalam kasus ini siswa berusaha mengoperasikan masalah pada level yang tepat, tetapi
prosedur yang digunakan tidak tepat. Contohnya adalah kurang tepat dalam menggunakan
rumus, tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam matematika.

c. Data hilang (omitted data/od)

Dalam kasus ini adanya data yang hilang pada jawaban siswa. Sehingga penyelesaian
menjadi tidak benar, namun masih berusaha mengoperasikan pada level yang tepat. Data
hilang umumnya terjadi dikarenakan siswa kurang teliti dalam menjawab soal, sehingga
adanya data yang hilang serta urutan penyelesaian yang tidak sinkron dengan proses yang
lainnya.

d. Kesimpulan hilang (omitted conclusion/oc)

Dalam kasus ini siswa mengoperasikan pada level yang tepat namun gagal dalam
menyimpulkan. Hal ini karena, kurangnya pemahaman siswa terhadap pertanyaan yang ada
dalam soal dan tidak tuntasnya proses penyelesaian soal. Contoh pada penyelesaian soal tes
integral tak tentu, sering ditemukan siswa yang pada awalnya memisalkan suatu fungsi
dengan u setelah diintegralkan siswa tidak mengubah kembali permisalan tadi dengan fungsi
awalnya, sehingga tidak ditemukan hasil akhir yang diharapkan.

e. Konflik level respon (response level conflict/rlc)


Dalam kasus ini siswa menunjukkan satu kompetisi operasi pada level tertentu
kemudian menurunkan ke operasi yang lebih rendah, biasanya untuk kesimpulan. Sebagai
contoh seorang siswa yang masih belum memahami soal pada topik integral tak tentu
sepenuhnya, karena masih ragu dalam teknik penyelesaian sehingga untuk mendapatkan nilai
yang benar, siswa melakukan dua cara penyelesaian dengan hasil yang berbeda.

f. Manipulasi tidak langsung (undirected manipulation/um)

Dalam kasus ini siswa membuat alasan yang diperoleh dengan menggunakan alasan
yang sederhana dan reasoning yang tidak logis atau acak.

g. Masalah hierarki keterampilan (skills hierarchy problem/shp)

Dalam kasus ini, siswa kurang teliti dalam melakukan keterampilan menghitung, salah
operasi dan lain-lain. Penyebab kesalahan yang pada umumnya dilakukan oleh siswa yaitu
tidak teliti dan terburu-buru dalam mengerjakan soal sehingga berdampak pada kesalahan
siswa yaitu eror kalkulasi atau salah menghitung sehingga menghasilkan hasil akhir yang
salah.

h. Selain dari tujuh kategori di atas

Studi ini memuat analisa kesalahan yang mungkin muncul ketika siswa memberikan
jawaban tertulis dalam mengerjakan tes pada topic Integral tak tentu dengan Metode Subtitusi.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bersifat mendeskripsikan suatu
keadaan maupun kondisi secara ilmiah. Melalui analisis kesalahan menggunakan teori
kesalahan Watson, kesalahan siswa dalam menjawab persoalan integral tak tentu dapat
diketahui dan dikelompokkan untuk kemudian dipaparkan secara deskriptif. Subjek penelitian
merupakan siswa-siswi kelas XI.IPA.1 SMA Negeri 2 Tanjungpinang pada semester genap
tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 39 siswa. Pada saat penelitian terdapat 9 dari 39
siswa yang tidak hadir dan tidak ikut serta dalam tes. Topik Pembelajaran adalah Integral Tak
Tentu dengan Metode Subsitusi. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru matematika
kelas XI.IPA.1, kemampuan yang dimiliki siswa yang berada didalam kelas ini terbilang
heterogen (berbeda). Ada siswa yang pintar dan ada yang kurang dalam prestasi
akademiknya. Situasi saat pelaksanaan penelitian ini yaitu tahap evaluasi terhadap topik
pembelajaran integral tak tentu dengan metode subsitusi sudah cukup bagus.
Instrumen penelitian berupa lembar soal tes yang memuat soal essay yang terdiri dari
2 paket, yaitu paket A dan paket B. Masing-masing paket memuat 8 butir soal. Pada setiap
paket mempunyai tipe soal yang sama/homogen namun hanya dibedakan pada bilangan yang
digunakan. Soal tes yang diberikan memuat topik integral tak tentu menggunakan metode
subtitusi. Soal pada tes tertulis ini hanya memuat integral fungsi aljabar dan fungsi
trigonometri. Dengan fungsi aljabar sebanyak 6 soal dan fungsi trigonometri sebanyak 2 soal.
Tujuan dari pemberian tes ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman siswa
tentang topik integral tak tentu dan untuk mengetahui kesalahan apa saja yang banyak
dilakukan oleh siswa dalam menjawab soal tentang topik ini.

Instrumen penelitian juga dinamakan alat pengumpul data yang diperoleh dengan
mengumpulan lembar jawaban hasil kerja siswa setelah tes selesai dilaksanakan. Selanjutnya
dari lembar jawaban siswa dianalisis dengan bertumpu pada kategori kesalahan menurut
Watson. Pengkategorian kesalahan siswa berdasarkan teori kesalahan menurut Watson yang
kemudian setiap tipe kesalahan disimbolkan dengan K1, K2, K3, K4, K5, K6, dan K7.
Dengan keterangan setiap tipe kesalahan sebagai berikut:

K1: Masalah hierarki keterampilan, kesalahan yang dikategorikan dalam masalah hierarki
keterampilan jika terdapat jawaban siswa yang salah dalam perhitungan.

K2: Prosedur tidak tepat, kesalahan yang dikategorikan yaitu jika terdapat jawaban siswa
yang tidak sesuai dengan rumus atau aturan yang berlaku dalam matematika.

K3: Manipulasi tidak langsung, kesalahan yang dapat dikategorikan yaitu jika terdapat
penyelesaian soal siswa yang tidak logis.

K4: Data tidak tepat, kesalahan yang dapat dikategorikan yaitu jika terdapat penyelesaian soal
tes yang salah ataupun salah dalam memasukkan data dalam variabel.

K5: Data hilang, kesalahan yang dapat dikategorikan yaitu jika terdapat data dalam
penyelesaian soal tidak sama dengan data pada soal ataupun mendapatkan hasil pada
penyelesaian tetapi tidak memiliki proses untuk mendapatkan hasil tersebut.

K6: Kesimpulan hilang, kesalahan yang dikategorikan dalam kesimpulan hilang jika terdapat
jawaban siswa yang tidak mempunyai hasil akhir.

K7: Konflik level respon, kesalahan yang dikategorikan dalam konflik level respon jika
terdapat dua cara penyelesaian dan hasil yang berbeda.
C. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Persentase kesalahan konflik level respon sebesar 0,69%. Kesalahan ini merupakan
kesalahan paling sedikit yang dilakukan siswa. Kesalahan konflik level respon ini hanya
terjadi pada soal nomor 1 sebesar 3,70%. Kesalahan siswa kurang memahami maksud dari
soal sehingga penyelesaian soal menjadi tidak maksimal. Berdasarkan hasil analisis, dapat
disimpulkan bahwa persentase dominan kesalahan yang dilakukan siswa pada soal tentang
topik integral tak tentu adalah data tidak tepat (K4) yaitu sebesar 25 %.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari data yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai
berikut : 1. Persentase dominan kesalahan dari setiap jenis kesalahan pada setiap nomor soal
sebagai berikut:

a) Dominan kesalahan pada soal nomor 1 adalah prosedur tidak tepat (K2) sebesar 29,62%.

b) Dominan kesalahan pada soal nomor 2 adalah data hilang (K5) sebesar 33,33%.

c) Dominan kesalahan pada soal nomor 3 adalah prosedur tidak tepat (K2) dan manipulasi
tidak langsung (K3) sebesar 33,33%.

d) Dominan kesalahan pada soal nomor 4 adalah data tidak tepat (K4) sebesar 38,09%.

e) Dominan kesalahan pada soal nomor 5 adalah data tidak tepat (K4) sebesar 35%.

f) Dominan kesalahan pada soal nomor 6 adalah data tidak tepat (K4) sebesar 30%.

g) Dominan kesalahan pada soal nomor 7 adalah prosedur tidak tepat (K2) sebesar 36,36%.

h) Dominan kesalahan pada soal nomor 8 adalah prosedur tidak tepat (K2), data tidak tepat
(K4), data hilang (K5), dan kesimpulan hilang (K6) sebesar 25%.

2. Persentase kesalahan dari setiap jenis kesalahan dari seluruh butir soal sebagai berikut:

a) Masalah hierarki keterampilan (K1) sebesar 9,72%.

b) Prosedur tidak tepat (K2) sebesar 20,83%.

c) Manipulasi tidak langsung (K3) sebesar 15,28%.

d) Data tidak tepat (K4) sebesar 25%

e) Data hilang (K5)sebesar 18,75%.


f) Kesimpulan hilang (K6) sebesar 9,72%.

g) Konflik level respon (K7) sebesar 0,69%.

h) selain dari ketujuh kesalahan diatas sebesar 0%.

3. Jenis kesalahan yang paling dominan kesalahan siswa secara keseluruhan dari 8 soal tes
adalah data tidak tepat (K4), yaitu sebesar 25 %.
BAB III
PEMBAHASA
N

JURNAL 1
A. Kecocokan Metode Dengan Instrumen Penelitian
Terdapat kecocokan metode penelitian dengan instrumen penelitian karena metode yang
digunakan bergantung pada instrument yang dipakai. Adapun instrumen yang digunakan
antara lain yaitu Mempersiapkan soal test/kuis yang akan diberikan kepada mahasiswa/i
sebagai bahan sampel , setelah mahasiswa menyelesaikan serangkain soal test/kuis dilakukan
proses wawancara untuk mengetahui bagaimana pendapat mahasiswa tentang serangkain soal
test/kuis dan materi tentang integral tak tentu.

B. Kecocokan Penelitian Dengan Kesimpulan


Terdapat kecocokan hasil penelitian dengan kesimpulan pada hasil penelitian terdapat
hasil kuis/tes yang dilakukan terhadap peserta.

C. Masalah Atau Tujuan Penelitian Yang Belum Terjawab


Tidak ada masalah atau tujuan penelitian yang belum terjawab karena sudah diuji
kevalidannya. Sehingga masalah dalam penelitian yang dilakukan ini sudah terjawab.

D. Kelebihan Jurnal
1. Metode yang digunakan simpel, praktis, dan valid
2. Setiap hasil tes dilampirkan secara nyata sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami hasil penelitian

E. Kelemahan Jurnal
1. Peserta yang diuji kurang bervariasi

F. Ide Lain Untuk Memecahkan Masalah Dalam Jurnal


Menurut kami, cara lain untuk memudahkan mahasiswa/i untuk mengerti materi integral
yaitu dengan cara lebih banyak lagi berlatih soal-soal dan tentorukan untuk membuat
mahasiswa/i lebih rileks dalam belajar.
JURNAL 2
A. Kecocokan Metode Dengan Instrumen Penelitian
Terdapat kecocokan metode penelitian dengan instrumen penelitian karena metode yang
digunakan bergantung pada instrument yang dipakai. Adapun metode yang digunakan adalah
analisis deskriptif yang bersifat mendeskripsikan suatu keadaan maupun kondisi secara
ilmiah. Sedangkan instrument yang digunakan yaitu penelitian berupa lembar soal tes yang
memuat soal essay yang terdiri dari 2 paket, yaitu paket A dan B. masing – masing paket
memuat 8 butir soal. Pada setiap paket mempunyai tipe soal yang sama hanya saja dibedakan
pada bilangan yang digunakan.

B. Kecocokan Penelitian Dengan Kesimpulan


Terdapat kecocokan hasil penelitian dengan kesimpulan karena pada hasil penelitian
terdapat tabel kevalidan. Pada kesimpulan dikatakan bahwa persentase domain kesalahan dari
setiap jenis kesalahan pada setiap nomor soal dan persentase kesalahan dari setiap jenis
kesalahan dari seluruh butir soal.

C. Masalah Atau Tujuan Penelitian Yang Belum Terjawab


Tidak ada masalah atau tujuan penelitian yang belum terjawab karena sudah diuji
kevalidannya. Sehingga masalah dalam penelitian yang dilakukan ini sudah terjawab.

D. Kelebihan Jurnal
1. Terdapat banyak referensi literatur yang dimuat pada kerangka teoritis.

2. Metode yang digunakan simpel, praktis, dan valid


3. Setiap hasil tes dilampirkan secara nyata sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami hasil penelitian
4. Dipembahasan dilampirkan tabel dan fotonya sehingga data yang dilampirkan teruji
kevalidan nya.

E. Kelemahan Jurnal
1. Ada beberapa kata yang salah dalam pengetikan.

2. Banyak kesalahan siswa dalam menjawab soal.


F. Ide Lain Untuk Memecahkan Masalah Dalam Jurnal
Menurut kami, cara lain untuk memudahkan mahasiswa/i untuk mengerti materi integral
yaitu dengan cara lebih banyak lagi berlatih soal-soal dan tentor sebaya juga diperlukan untuk
membuat mahasiswa/i lebih rileks dalam belajar.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada kenyataan yang ditemukan dalam dunia mahasiswa tentang pemahaman integral
tak tentu adalah hal yang masih bisa ditolerir . Kenyataan yang muncul di lapangan bukan
mahasiswa tidak memahami konsep dasar dari integral tak tentu namun masalah yang muncul
mahasiswa/i sering kurang teliti dalam pengoperasian angka-angka dan juga mahasiswa
kurang memahami maksud dari permintaan soal. Dalam pengerjaan soal integral tak tentu
mahasiswa sering terfokus dengan pengoperasian angka-angka tanpa memperhatikan apa
yang menjadi permintaan soal. Dalam pengerjaan soal test/kuis mahasiswa secara keseluruhan
mampu menjawabnya namun banyak sekali mahasiswa sering keliru dengan pengoperasian
angka-angka dan juga pengintegrasian yang salah sehingga ketika dimasukkan nikai
fungsinya menghasilkan jawaban yang salah.
Selain memberikan serangkaian test/kuis juga dilakukan proses wawancara terhadap
sampel dari beberapa sampel ada yang berpendapat bahwa soal yang disajikan dikategorikan
sebagai soal yang masihh cukup sederhana dalam dunia perkuliahan dan juga materi integral
merupakan jenis integral tak tentu yang masih cukup mudah dipahami namun dari beberapa
sampel yang diambil ada beberapa orang yang berpendapat bahwa soal yang disajikan
dikategorikan kedalam soal yang cukup sulit dan hal itu bisa dilihat dari pengerjaannya
terhadap soal. Mahasiswa/i yang berpendapat bahwa soal yang disajikan masih cukup
sederhana bukan tidak sering memiliki persentase kesalahn yang tinggi karena dari proses
pemeriksaan soal yang dilakukan persentase kesalahannya cukup tinggi. Hal ini disebabkan
kurang ketelitian dalam pengoperasian angka-angka dan pengintegralan yang juga kurang
teliti.

B. Saran
Kami menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, tak ada
satupun manusia yang sempurna.” maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya
lebih baik. Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah
wawasan dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal.
DAFTAR PUSTAKA

Kairuddin. (2017). Analisis Kesalahan Mahasiswa Baru Dalam Mengerjakan Soal-Soal


Kalkulus Integral Tak Tentu. Jurnal Inspiratif. Medan. Vol. 3. No. 3:103-111

Nurhikmah, S. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Permasalahan


Integral Tak Tentu. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan. Vol. 14. No. 2:218-
237

Anda mungkin juga menyukai