Anda di halaman 1dari 8

ALKILASI PADA CINCIN BENZEN

Alkilasi pada cincin benzen adalah perlakuan substitusi senyawa alkil ke


cincin benzen, dengan alkilhalida dan asam Lewis AlCl 3 sebagai
katalisator menghasilkan alkil benzene. Selain AlCl 3 sebagai asam Lewis,
ada juga BF3, BeCl2, TiCl4, SbCl3 atau SnCl4 di gunakan sebagai
katalisator.

H R
AlCl 3
+ HCl
+ R Cl
ikatan baru C - C

Contoh :

H
CH3
CH3
+ Cl
+ HCl

Mekanisme reaksi alkilasi

Pembentukan elektrofil untuk alkilasi, dengan tahap reaksi :


CH3
CH3

Cl
+ Al Cl3 Cl+ Al- Cl3
H3C
H3C

CH3
CH3

basa Lewis asam Lewis asam-basa Lewis


Untuk CH3Cl dan 1o RCl (alkilhalida primer), kompleks asam basa Lewis
itu sendiri berfungsi sebagai elektrofil untuk substitusi elektrofilik
aromatik.

dengan 2o (alkilhalida sekunder) dan 3o (alkilhalida tersier) kompleks


asam basa Lewis bereaksi lebih lanjut menghasilkan karbokation
sekunder atau karbokation tersier yang berfungsi sebagai elektrofil.
Pembentukan karbokation terjadi hanya dengan 2 dan 3 alkil klorida,
karena mereka menghasilkan karbokation yang lebih stabil

CH3 CH3

Cl+ Al- Cl3


H3C CH H3C CH+

CH3 CH3

asam-basa Lewis elektrofil

Substitusi elektrofil dalam hal ini karbokation sekunder ke cincin


benzene,
H+

CH3
CH3
H
H
+
CH3
HC CH3

CH3
C+ CH3

- H+

CH3

CH3

CH3

Penambahan elektrofil (karbokation 2o) membentuk ikatan karbon-


karbon baru pada langkah (1)
AlCl4- melepaskan proton pada karbon yang mengandung substituen
baru, sehingga membentuk kembali cincin aromatik pada langkah 2

Ada tiga fakta adisi tentang alkilasi Friedel-Craft yang perlu


diperhatikan,

1. Vinilhalida dan arilhalida tidak dapat bereeaksi alkilasi

H Cl
C
H2C Cl

vinil halida
aril halida
2. Terjadi penataan ulang

CH3 H3C CH3


CH3
+ CH CH3 C
H2
H3C CH

Cl

Hasilnya ini dapat dijelaskan dengan penataan ulang kation karbon


sebagai berikut.

CH3
CH3
C CH3 CH3
H3C CH C CH3
H H3C C C+ CH3
H+ H3C C
Cl H H2
AlCl 3
Kation karbon 2o kation karbon 3o

Reaksi alkil halide dengan AlCl3, terjadi penarikan ion Cl- memberikan
hasil kation karbon 2o (kation karbon sekunder) yang kurang stabil dan
untuk lebih stabil maka terjadi perpindahan gugus atau atom H ke
kation karbon 2o meninggalkan kation karbon 3o (tersier) yang lebih
stabil.
CH3

C+ CH3 H3C CH3


H3C C CH3
H2
H
+
C
Cl AlCl3

H3C CH3
CH3

3. Gugus fungsi lainnya yang membentuk kation karbon dapat juga


digunakan sebagai materi awal.

Protonasi alkena membentuk kation karbon yang dapat sebagai


elektrofil

H
H H

+ H OSO3H
C+
H H

karbonkation sekunder
Protonasi alcohol diikuti dengan pembebasan molekul air, juga
dapat membentuk kation karbon

CH3 CH3
-
H3C C OH + H OSO3H H3C C OH2+ + HSO4

CH3 CH3

CH3

H3C C+ + H2O

CH3

Kation karbon

Setiap kation karbon dapat selanjutnya bereaksi dengan cincin


benzene membentuk produk substitusi elektrofilik aromatic
sebagai contoh adalah :
CH3
CH3
H C
CH3
CH3
+ C+ CH3
H
+
C

CH3 H+

- H+

CH3
CH3

CH3

Dapat juga terjadi reaksi intramolekuler

Cl
H
+
C
AlCl3

- H+
Reaksi lain pada sintesa senyawa bisiklik

O O
H
+
C

+ O

-
O O
O

- H+ / +H+

OH

Dari contoh-contoh reaksi tersebut, maka bias dibayangkan pemutusan


ikatan untuk mencari precursor yang disebut retrosintesis

Semua reaksi tersebut adalah substitusi elektrofilik kepada cincin


aromatis, dan sebagai pereaksinya adalah elektrofil kation karbon

Anda mungkin juga menyukai