Anda di halaman 1dari 14

DASAR EKSPERIMEN

FARMAKOLOGI
AKTIVITAS SELAMA
PRAKTIKUM
1. Membahas Pertanyaan Awal dan Jurnal

2. Membahas Pembahasan Metode Uji dari tugas yang telah diupload

3. Membahas hasil Praktikum dalam Tabel dihubungkan dengan Mekanisme Kerja Obat

4. Tanya Jawab dipandu oleh asisten melalui Forum Chat

5. Membahas pertanyaan penuntun untuk membuat Laporan

6. Pembuatan Laporan

7. Upload Laporan
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk berlatih perhitungan dosis dan volume pemberian
pada hewan coba

2. Untuk mengetahui berbagai macam cara pemberian obat


pada hewan coba
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT.
1. Jelaskan prinsip penanganan dan pengekangan hewan coba!

2. Jelaskan dimana saja lokasi pemberian senyawa pada hewan coba?

3. Jelaskan bagaimana cara pemberian senyawa secara Enteral?

4. Jelaskan bagaimana cara pemberian senyawa secara Parenteral?

5. Jelaskan bagaimana cara Injeksi subkutan, injeksi intraperitoneal, injeksi intravena,


Injeksi Intramuskular, Injeksi Intradermal, Injeksi Intraserebral, Injeksi Intrathoracic,
Injeksi Intranasal, Aplikasi Topikal dan Inhalasi pada hewan coba?
1.) Penanganan dan pengekangan yang baik adalah kunci dari pemberian sediaan uji dengan tepat.
Praktikan sebaiknya mengenakan sarung tangan karena pada saat praktikum dilakukan pengekangan manual.
Ada dua macam teknik pengekangan, yaitu satu tangan dan dua tangan
-Teknik pengekangan dua tangan pada mencit :
>mencit diletakkan di atas tutup kandang, satu tangan menarik ekor ke belakang dengan perlahan
>mencit dengan cepat dan kuat diambil pada bagian tengkuk leher di belakang telinga menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk dari tangan lainnya
>ekor dipindahkan dari tangan yang satu ke daerah antara telapak dan jari manis kemudian dipegang dengan kuat dan
mencit terkekang

-Teknik pengekangan satu tangan pada mencit :


>ekor diambil menggunakan ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan
>mencit diletakkan di atas tutup kandang dan ditarik perlahan ke belakang
>ekor dengan cepat digenggam di antara telapak dengan jari tengah/jari manis/jari kelingking lalu pegangan ekor di
antara ibu jari dan jari telunjuk dilepaskan danlipatan kulit pada tengkuk leher segera digenggam menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk, mencit terkekang.
-Teknik pengekangan manual pada tikus
>tikus dipegang di sekitar rongga dada dengan jari telunjuk di bawah mandibula agar tikus
tidak menggigit
>tikus dipegang pada bagian punggung dengan kepala tikus diletakkan antara jari tengah
dan jari telunjuk.

2.) rute pemberian senyawa umumnya melalui injeksi subkutan, intraperitoneal/intravena


pemberian intramuscular dilakukan pada tikus dan tidak pada mencit dikarenakan otot
mencit yang terlalu kecil.
Pemberian subplantar, intrasplenik, dan intranodus limfatik harus dibatasi pada kasus
khusus.
Area penyuntikan dicukur atau dibersihkan dengan air hangat dan bila perlu kulit
dibersihkan dengan kapas yang dibasahi alkohol atau disinfektan

3.) Senyawa dapat diberikan dengan dicampur makanan atau air (per oral) atau langsung
disondekan (intragastrik)
4.) Pemberian senyawa uji adalah selain melalui saluran pencernaan adalah melalui
injeksi, infusi, aplikasi topikal, inhalasi, dan implan pompa osmotik atau pellet dengan
pelepasan terkendali. Bila volume larutan kecil maka senyawa diinjeksikan, sedangkan
bila volume besar maka diinfusikan

5.) Injeksi subkutan: Injeksi subkutan dilakukan pada kulit yang longgar pada area
interskapular atau inguinal. Saat jarum disuntikkan pada daerah di antara kulit dan
jaringan di bawahnya dan tidak ditemukan adanya aspirat pada jarum, senyawa uji
dapat diberikan

injeksi intraperitoneal: . Injeksi berikan pada kuadran kanan bawah di dekat midline
untuk mencegah kesalahan penyuntikan pada cecum yang terletak pada kuadran
abdomen kiri. Pada saat penyuntikan larutan, jarum dan spuit harus dijaga hampir
pararel (membentuk sudut 10 derajat ) dengan kolumna vertebra mencit untuk
menghindari ketidaksengajaan menyuntik hingga mengenai organ dalam tubuh
injeksi intravena: Injeksi intravena pada umumnya diberikan melalui vena pada ekor tikus. Alternatif
adalah melalui pleksus oftalmik, vena jugular eksternal, vena metatarsal, dan vena sublingual

Injeksi Intramuskular : Injeksi intramuskular dilakukan pada bagian paha mencit (sebaiknya tikus
karena otot mencit berukuran kecil). Ujung jarum harus jauh dari femur dan saraf sciatic. Mencit
dianestesi atau dikekang secara manual oleh orang lain. Ujung jarum dimasukkan melalui kulit
menuju otot dan sebelum injeksi dilakukan spuit ditarik sedikit untuk melihat adanya aliran balik
darah atau cairan tubuh. Bila hal itu terjadi, prosedur harus dihentikan dan jarum harus dipindahkan
ke tempat yang baru

Injeksi Intradermal: Rute ini sangat sulit dilakukan pada mencit karena kulitnya sangat tipis. Oleh
karenanya sebaiknya dilakukan pada tikus. Mencit dianestesi, bulu pada bagian punggung, abdomen
ventral, atau telapak kaki belakang dicukur lalu area didesinfeksi dengan etanol 70%. Kulit dipegang
dengan ibu jari dan jari telunjuk dan jarum dimasukkan menyerong ke atas dengan sudut kecil, yaitu
pada posisi di bawah lapisan permukaan epidermis. Bila berhasil maka akan terlihat lokasi injeksi
sedikit melepuh

Injeksi Intraserebral : Mencit dianestesi dan dikekang secara manial pada permukaan datar. Lokasi
injeksi adalah daerah antara mata dan telinga, yaitu di dekat midline. Jarum intradermal digunakan
untuk mencegah penetrasi yang terlalu dalam ke serebral. Bila diperlukan injeksi ke bagian otak
yang spesifik, perlu dilakukan pengekangan menggunakan instrumen stereotaxic binatang
Injeksi Intrathoracic: Injeksi dilakukan menggunakan jarum tertentu yang sedikit melengkung ke
daerah antara tulang iga, kurang lebih di bagian tengah rongga dada. Injeksi dilakukan hati-hati
agar tidak mengenai jaringan paru

Injeksi Intranasal: Injeksi intranasal umumnya dilakukan pada mencit yang dianestesi. Mencit
dikekang secara manual dan diposisikan terlentang dengan kepala mendongak ke atas. Injeksi
dilakukan menggunakan mikropipet secara perlahan

Aplikasi Topikal: Tempat aplikasi sediaan umumnya pada kulit di bagian punggung atau abdomen.
Setelah bulu mencit dicukur, selanjutnya area dibersihkan dari lemak dan debris lainnya. Senyawa
yang akan diberikan dilarutkan dalam pelarut volatil atau dicampur dalam krim yang sesuai untuk
diaplikasikan dengan swab. Hewan perlu dijaga agar tidak menjilat atau menggaruk daerah yang
diberi sediaan

Inhalasi: Rute ini digunakan untuk eksperimen asma, polusi udara, atau respirasi. Permasalahan
utama dari penggunaan rute ini adalah pembuatan senyawa dalam aerosol bila senyawa uji tidak
cukup volatil dan penentuan dosis senyawa
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT.
1. Diketahui: Dosis untuk manusia: 15 mg/kg BB, sediaan dengan dosis 2,5% paracetamol,
berat tikus 100 gram, berapa dosis dan volume pemberiannya jika di berikan secara im?

-Konversi dosis manusia 70 kg


15 mg x 70 kg = 1.050 mg
-Dosis untuk tikus 100 gr
100gr/ 200g x 0.018 x 1.050 mg = 9,45 mg
-Vp tikus 100gr sediaan 2,5% paracetamol
9,45 mg/ 2500 mg x 100 ml = 0,378 ml
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT.
2. Diketahui: Dosis untuk manusia: 25 mg/70kg BB, sediaan dengan dosis 20%
furosemide, berat mencit 12,5 gram, berapa dosis dan volume pemberiannya jika di
berikan secara ip?
-Konversi dosis manusia
25mg
-Dosis untuk mencit 12,5 gram
12,5gr/ 20gr x 0.026 x 25mg = 0,04 mg
-Vp mencit 12,5gr sediaan 20% furosemide
0,04mg/ 20000mg x 100 ml =0,0002 ml
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT.
3. Diketahui: Dosis untuk manusia: 35 mg/70kg BB, sediaan dengan dosis 4,5%
Fenobarbital, berat Marmot 350 gram, berapa dosis dan volume pemberiannya jika di
berikan secara ip?
-Dosis untuk marmot 350g
350g / 400g x 0,031 x 35 mg =0,9 mg
-Vp marmot 350gr sediaan 4,5 % fenobarbital
0,9 mg / 4500 mg x 100 ml = 0,02ml
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT.
4. Diketahui: Dosis untuk Anjing: 30 mg/kg BB, sediaan dengan dosis 3,5%
kafein sitrat, berat Tikus 150 gram, berapa dosis dan volume
pemberiannya jika di berikan secara ip?
-Konversi dosis anjing
30mg x 12kg = 360 mg
-Dosis untuk tikus 150gr
150g / 200g x 0,06 x 360 mg = 16,2 mg
-Vp tikus 150gr sediaan 3,5 % kafein sitrat
16,2mg / 3500mg x 100 ml = 0,46 ml
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT.
5. Diketahui: Dosis untuk Kera: 15 mg/4 kg BB, sediaan dengan dosis 2,5%
kodein, berat Kelinci 1 kilogram, berapa dosis dan volume pemberiannya
jika di berikan secara ip?
-Dosis untuk kera 4 kg
15 mg
-Dosis untuk kelinci 1 kg
1kg/1,5kg x 0,42 x 15 mg = 4,2 mg
-Vp kelinci 1kg sediaan 2,5 % kodein
4,2 mg / 2500 x 100 ml = 0,17 mg

Anda mungkin juga menyukai