Oleh Kelompok 3 :
Th ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “CHRONIC KIDNEY DISEASE” tepat pada
waktunya. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan- kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan
makalah berikutnya.
Sekian penulis sampaikan, Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita.Aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ginjal adalah salah satu organ utama system kemih atau uriner yang berfugnsi
menyaring dan membuang cairan sampah metabolisme dari dalam tubuh. Fungsi
ginjal secara umum antara lain yaitu sebagai ultrafiltrasi yaitu proses ginjal dalam
menghasilkan urine.
Chronic Kidney Disease atau disebut dengan gagal ginjal kronik adalah kondisi
irversibel di mana fungsi ginjal menurun dari waktu ke waktu. CKD biasanya
mengalai perkembangan secara perlahan, kadang bisa sampai bertahun-tahun. Pasien
sering tidak menyadari bahwa penyakitnya sudah parah.
Penyakit ini merupakan salah satu gangguan kesehatanyang kejadiannya
mendunia saat ini. Prevalensi penyakit ginjal stadium 4 atau terakhir ini juga terus
meningkat. Banyak efek samping yang dirasakan pasien CKD yang terkait dengan
kondisi tubuhnya setelah terdiagnosa CKD. Penyakit ini selain menyebabkan
penurunan fungsi ginjal juga mengalami penurunan fungsi nefron secara progresif.
Dan disebabkan oleh berbagai penyakit. Penyebab antara lain penyakit infeksi,
peradangan, vasklar hipertensif, gangguan jaringan ikat, gangguan kongenital dan
hederiter.
Penyakit CKD ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai manifestasi yang
kompleks, diantaranya, penumpukan cairan, edema paru, edema perifer, kelebihan
toksik uremic bertanggung jawab terhadap pericarditis dan iritasi, sepanjang saluran
gastrointestinal dari mulut sampai anus.
Timbulnya berbagai manifestasi klinispada gangguan CKD menyebabkan
timbulnya masalah bio-psiko-sosio-kultural spiritual. Oleh karena itu pasien CKD
perlu dilakukan asuhan keperawatan dengan tepat.peran perawat sangat penting dalam
merawat pasien CKD antara lain sebagai pemberi pelayanan Kesehatan, Pendidikan,
pemberi asuhan keperawatan, pembaharu, pengorganisasi pelayanan Kesehatan yang
khususnya adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengetahuan pasien dan keluarga tetang penyakit CKD (Gagal Ginjal
Kronik)
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui pengetahuan penyakit CKD (Gagal
Ginjal Kronik)
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menguraikan masalah keperawatan pada pria 35 tahun dengan CKD
b. Mampu merencanakan keperawatan pada pria 35 tahun dengan CKD
c. Mampu menguraikan Tindakan keperawatan pada pria 35 tahun dengan CKD
d. Mampu mengevaluasi keperawatan pada pria 35tahun dengan CKD
BAB 2
LANDASAN TEORI
a. Definisi
Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah
kerusakan ginjal atau penurunan fungsi ginjal kurang dari 60% ginjal normal bersifat
progresif dan irreversibel, menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk membuang
toksin dan produk sisa dari darah serta tidak dapat berfungsi secara maksimal, dimana
kerusakan ginjal tersebut ditandai dengan albuminuria (>30 mg albumin urin per
garam dari kreatinin urin), Glomerular Filtration Rate (GFR)/Laju Filtrasi Glomerulus
(LFG)
b. Klasifikasi
Pada pasien dengan CKD terdapat manifestasi klinis yang bervariasi dan
pasien juga memiliki beberapa keluhan, berikut ini :
d. Patofisiologi
Stadium paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan daya cadang
ginjal (renal reserve), pada keadaan dimana basal LFG masih normal atau meningkat.
Kemudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan fungsi nefron yang
progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Pasien
yang mengalami LFG sebesar 60% masih belum merasakan keluhan (asimtomatik),
tapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG
sebesar 30 %, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti, nokturia, badan lemah, mual,
nafsu makan kurang dan penurunan berat badan. Pasien pada LFG di bawah 30 %,
memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata seperti, anemia, peningkatan
tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah dan
lain sebagainya. Pasien juga mudah terkena infeksi seperti infeksi saluran 20 kemih,
infeksi saluran nafas, maupun infeksi saluran cerna. Juga akan terjadi gangguan
keseimbangan air seperti hipo atau hipervolemia, gangguan keseimbangan elektrolit
antara lain natrium dan kalium. Pada LFG dibawah 15% akan terjadi gejala dan
komplikasi yang lebih serius, dan pasien sudah memerlukan terapi pengganti ginjal
(renal replacement therapy) antara lain dialisis atau transplantasi ginjal. Pada keadaan
ini pasien dikatakan sampai pada stadium gagal ginjal (Smeltzer & Bare, 2001).
e. Faktor Resiko
Para peneliti di Amerika Serikat telah menemukan daftar delapan faktor resiko
untuk mendeteksi CKD. Delapan faktor tersebut meliputi usia tua, anemia, wanita,
hipertensi, diabetes, penyakit vaskuler perifer dan riwayat gagal jantung kongestif
atau penyakit kardiovaskuler (Gopalan, 2008). Dari data yang sampai saat ini dapat
dikumpulkan oleh Indonesian Renal Registry (IRR) pada tahun 2010 didapatkan
urutan etiologi terbanyak penyakit ginjal hipertensi (35%), nefropati diabetika (26%),
glumerulopati primer (12%). Menurut National Kidney Foundation, faktor resiko
penyakit gagal ginjal kronik, yaitu pada pasien dengan diabetes mellitus atau
hipertensi, obesitas, perokok, berumur lebih dari 50 tahun dan individu dengan
riwayat penyakit diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit ginjal dalam keluarga
(National Kidney Foundation, 2009).
a) Konservatif
Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
Observasi balance cairan
Observasi adanya odema
atasi cairan yang masuk
b) Dialysis
peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency. Sedangkan dialysis yang
bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah CAPD ( Continues
Ambulatori Peritonial Dialysis )
Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah
femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
c) Operasi
Pengambilan batu
transplantasi ginjal
ANALISA KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Mr. A
- Tempat tgl lahir : Jember
- Umur : 35 th
- Jenis Kelamin : laki-laki
- Alamat : Pondok Gede
- Agama : Islam
- Suku Bangsa : Jawa
- Pendidikan : SLTA Sederajat
- Pekerjaan : Wiraswasta
- No. CMn : 0001
- Tanggal Masuk RS : 08 Oktober 2020
- Diagnosa Medis : CKD Stadium 4
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : sesak nafas dan tidak nafsu makan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : CKD stadium 4
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : tidak ada
4.Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada
5.Riwayat Kesehatan Lingkungan : tidak ada
C. PENGKAJIAN
Data subjektif (DS) :
- Nafsu makan berkurang
- Mulut terasa pahit
- Hambar saat makan
E. Pemeriksaan Lab
Dilakukan pemeriksaan laboratorium:
Kreatinin 18,5 mg/dl
Ureum 202,32 mg/dl
BUN 34 mg/dl
F. Diagnosa Keperawatan
G. Intervensi
H. Implementasi
- Diberikan terapi O2: 3 Ipm Nasal Kanul
- Injeksi Lasix 3x2 ampul
- Hemobion 2x1 (250 mg) per oral
Pelaksanaankeperawatanadalah pemberian asuhan keperawatan yang
dilakukan secara langsung kepada pasien. Kemampuan yang harus dimiliki perawat
pada tahap implementasi adalah kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan
untuk menciptakan hubungan saling percaya dan saling membantu, kemampuan
tekhnik psikomotor, kemampuan melakukan observasi sistematis, kemampuan
memberikan pendidikan kesehatan, kemampuan advokasi dan evaluasi. Tahap
pelaksanaan keperawatan meliputi: fase persiapan (preparation), tindakan dan
dokumentasi.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7501/BAB%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
https://www.scribd.com/document/318695330/Intervensi-Keperawatan-Ketidakseimbangan-
Cairan-Elektrolit